55 research outputs found

    PERANCANGAN SUDU TANGKAP TERHADAP VARIASI KECEPATAN ANGIN PADA TURBIN ANGIN

    Get PDF
    Rancangan ini dilakukan untuk memanfaatkan energi angin yang ada di Indonesia. Metode perancangan yang dilakukan dengan cara analisis perhitungan numerik dan gambar rancangan dengan menggunakan software AutoCAD. Software AutoCAD digunakan untuk mendisain hasil perhitungan numerik menjadi gambar ditail. Berdasar data dari buku sumber A Wind Turbine Recipe Book, dikembangkan untuk penelitian ini.kecepatan angin optimal berada pada ketinggian > 50 m. Analisis perhitungan numerik dari manual book menghasilkan ukuran chord airfoil dan sudut pitch airfoil. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai variabel input untuk rancang bangun turbin angin. Hasil rancangan turbin angin ini memiliki rata – rata kecepatan angin yang bervariasi antar 3-7 m/s pada ketinggian pada ketinggian 50 m. Rotor turbin angin ini memiliki diameter 3 m dengan swept area 4,5-7,068 m2 serta kecepatan putar 401 rpm. Rotor ini menggunakan jenis airfoil NREL S818 untuk bagian root, S825 untuk bagian primary, dan S822untuk bagian tip dengan tiap bagian airfoil ini dibagi menjadi 5 segmen dengan masing – masing jarak tiap segmen (r)TIP2-TIP 1 =300, dan tiap segmen dari Tip2 - 6 = 200 . kecepatan awalan angin untuk memutar turbin ini (cut in) sebesar 3 m/d dengan daya yang didapat sebesar 65,90 Watt pada blade utama dan 102,06Watt pada dobel blade

    Tinjauan Efektivitas Pelaksanaan Raskin dalam Mencapai Enam Tepat

    Full text link
    Program raskin yang dilaksanakan sejak 1997/1998 (dengan nama operasi pasar khusus [opk] hingga tahun 2001) telah berkembang dari program jaring pengaman sosial menjadi bagian dari program perlindungan sosial, khususnya program penanggulangan kemiskinan klaster pertama. namun, hingga memasuki 14 tahun pelaksanaannya, kemampuan raskin dalam mencapai enam indikator ketepatan –yakni tepat sasaran, jumlah, harga, waktu, administrasi, dan kualitas– sering menjadi perdebatan dan perhatian banyak pihak. hal ini karena enam indikator ketepatan tersebut menjadi penentu efektivitas keberhasilan raskin dalam mencapai tujuannya. makalah ini secara khusus mengkaji ke-enam aspek ketepatan program tersebut berdasarkan analisis beberapa data sekunder, berbagai informasi dari hasil studi lembaga penelitian smeru dan lembaga lain, serta dari berbagai informasi tentang raskin yang terbit dalam bentuk media cetak maupun elektronik. hasil kajian ini memperlihatkan bahwa ke-enam indikator ketepatan tersebut belum sepenuhnya tercapai sehingga program raskin masih perlu perbaikan agar lebih efektif dalam mencapai tujuan program. kata kunci: raskin –beras untuk rumah tangga miskin, pencapaian indikator ketepata

    DAMPAK PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEBUGARAN JASMANI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengungkap dampak pendekatan saintifik dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan terhadap hasil belajar penjasorkes yang terdiri dari kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan, serta kebugaran jasmani. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA di Bandung, dengan sampel penelitian siswa kelas XI yang berasal dari 16 sekolah dengan jumlah 800 siswa, sampel dipisah menjadi dua kelompok, kelompok pertama yang mengikuti pendekatan pembelajaran saintifik, kelompok kedua yang mengikuti pendekatan pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah ex- post facto. Data hasil belajar diperoleh melalui penilaian hasil belajar oleh pendidik, sedangkan data kebugaran jasmani diperoleh melalui tes kebugaran jasmani Indonesia. Uji hipotesis yang digunakan adalah Mann Whitney U Test untuk melihat perbedaan hasil belajar kompetensi sikap, pengetahuan, keterampilan dan kebugaran jasmani antara kelompok yang terlibat pendekatan pembelajaran saintifik dan konvensional. Hasil uji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: (1) hasil belajar kompetensi sikap menghasilkan nilai Sig. 0,008 0,05 maka Ho diterima, dan (4) kebugaran jasmani menghasilkan nilai Sig. 0,000 0.05 then Ho is accepted, and (4) physical fitness obtain the value of Sig. 0,000 <0,05 so Ho is rejected. Conclusion (1) there are differences in PE learning outcomes of affective competencies between students involved in scientific and conventional learning approaches, (2) there are differences in PE learning outcomes of cognitive competence between students involved in scientific and conventional learning approaches, (3) there is no difference in PE learning outcomes of psychomotor competence between students involved in scientific and conventional learning approaches, (4) here are differences in physical fitness between students involved in scientific and conventional learning approaches

    PERANCANGAN MESIN SERUT BAMBU UNTUK BAHAN BAKU KERTAS

    Get PDF
    Dalam dunia perkembangan industri kertas yang terus meningkat, yang disebabkan oleh bertambahnya konsumen dan tingginya permintaan bahan baku produsen produksi kertas, yaitu kayu sebagai komposisi utama dalam pembuatan sebuah kertas. Meningkatnya penggunaan kertas untuk kebutuhan sehari – hari, akan tetapi dengan meningkatnya produksi kertas secara terus-menerus membuat ketersediaan kayu khususnya dari hutan alam semakin menipis dan harganya semakin mahal. Tujuan Perancang tertarik memilih suatu alat atau mesin penghancur batang bambu yang mendukung untuk digunakan dalam proses pembuat kertas dengan judul tugas akhir yaitu yang diambil “Perancangan Mesin Serut Bambu Untuk Bahan Baku Kertas”. Pada mesin serut bambu terjadi proses penghancuran batang bambu menjadi serpihan kecil, untuk proses pembuatan pembuatan kertas ada berbagai macam tahapan. Perancangan yang diawali menggunakan metode perancangan pahl and beitz. Pahl and Beitz mengusulkan yaitu mengidentifikasi dengan cara wawancara, sehingga menghasilkan desain varisasi terpilih. kemudian dilanjutkan dengan perancangan detail yaitu berupa perhitungan dari setiap komponen dan diakhiri dengan melakukan analisis menggunakan software inventor 2019. Spesifikasi mesin serut bambu dengan standar JIS G 450, menggunakan motor listrik AC 5,3 HP dengan kecepatan putaran 2400 Rpm, kemudian diteruskan menggunakan poros untuk mentransmisi perpindahan daya ke puli dan sabuk belt untuk menghasilkan pergerakan pada tools mata pisau dan juga rangka yang digunakan yaitu besi siku dengan ukuran siku 50x50x5 mm

    KAJIAN EKSPERIMENTAL UMUR LELAH CAMPURAN BERASPAL DI INDONESIA DENGAN ALAT FOUR-POINT LOADING

    Get PDF
    Abstract &nbsp; Fatigue cracking is the most dominant type of distress in flexible pavements. In this research, an experimental study was conducted to determine the fatigue life and flexural stiffness curves for several types of asphalt mixtures commonly used in Indonesia, namely Asphalt Concrete Wearing Course, Hot Rolled Sheet, and Stone Mastic Asphalt. The fatigue life test was carried out using a four-point loading device with strain control. This study shows that the asphalt content for Asphalt Concrete Wearing Course mixture is in the range of 5.63% to 6.50%, for Hot Rolled Sheet mixture is in the range of 7.40% to 8.49%, and for Stone Mastic Asphalt mixture is the range of 6.60% to 7.31%. This study also produced a fatigue curve, with the higher the strain applied to the flexible pavement, the shorter the fatigue life of the flexible pavement, and vice versa. &nbsp; Keywords: flexible pavement; asphalt mixture; fatigue life; four-point loading &nbsp; &nbsp; Abstrak &nbsp; Retak lelah merupakan jenis kerusakan yang paling dominan pada perkerasan lentur. Pada penelitian ini dilakukan kajian eksperimental untuk menentukan umur lelah dan kurva kekakuan lentur pada beberapa jenis campuran beraspal yang umum digunakan di Indonesia, yaitu Asphalt Concrete Wearing Course, Hot Rolled Sheet, dan Stone Mastic Asphalt. Pengujian umur lelah dilakukan dengan menggunakan alat four-point loading dengan kontrol regangan. Studi ini menunjukkan bahwa kadar aspal untuk campuran Asphalt Concrete Wearing Course berada pada rentang 5,63% hingga 6,50%, untuk campuran Hot Rolled Sheet berada pada rentang 7,40% hingga 8,49%, dan untuk campuran Stone Mastic Asphalt berada pada rentang 6,60% hingga 7,31%. Pada studi ini juga dihasilkan kurva umur lelah, dengan semakin tinggi regangan yang diberikan pada perkerasan lentur, semakin pendek umur lelah perkerasan lentur tersebut, demikian pula sebaliknya. &nbsp; Kata-kata kunci: perkerasan lentur; campuran beraspal; umur lelah; pengujian empat titi

    KAJIAN EKSPERIMENTAL UMUR LELAH CAMPURAN BERASPAL DI INDONESIA DENGAN ALAT FOUR-POINT LOADING

    Get PDF
    Abstract &nbsp; Fatigue cracking is the most dominant type of distress in flexible pavements. In this research, an experimental study was conducted to determine the fatigue life and flexural stiffness curves for several types of asphalt mixtures commonly used in Indonesia, namely Asphalt Concrete Wearing Course, Hot Rolled Sheet, and Stone Mastic Asphalt. The fatigue life test was carried out using a four-point loading device with strain control. This study shows that the asphalt content for Asphalt Concrete Wearing Course mixture is in the range of 5.63% to 6.50%, for Hot Rolled Sheet mixture is in the range of 7.40% to 8.49%, and for Stone Mastic Asphalt mixture is the range of 6.60% to 7.31%. This study also produced a fatigue curve, with the higher the strain applied to the flexible pavement, the shorter the fatigue life of the flexible pavement, and vice versa. &nbsp; Keywords: flexible pavement; asphalt mixture; fatigue life; four-point loading &nbsp; &nbsp; Abstrak &nbsp; Retak lelah merupakan jenis kerusakan yang paling dominan pada perkerasan lentur. Pada penelitian ini dilakukan kajian eksperimental untuk menentukan umur lelah dan kurva kekakuan lentur pada beberapa jenis campuran beraspal yang umum digunakan di Indonesia, yaitu Asphalt Concrete Wearing Course, Hot Rolled Sheet, dan Stone Mastic Asphalt. Pengujian umur lelah dilakukan dengan menggunakan alat four-point loading dengan kontrol regangan. Studi ini menunjukkan bahwa kadar aspal untuk campuran Asphalt Concrete Wearing Course berada pada rentang 5,63% hingga 6,50%, untuk campuran Hot Rolled Sheet berada pada rentang 7,40% hingga 8,49%, dan untuk campuran Stone Mastic Asphalt berada pada rentang 6,60% hingga 7,31%. Pada studi ini juga dihasilkan kurva umur lelah, dengan semakin tinggi regangan yang diberikan pada perkerasan lentur, semakin pendek umur lelah perkerasan lentur tersebut, demikian pula sebaliknya. &nbsp; Kata-kata kunci: perkerasan lentur; campuran beraspal; umur lelah; pengujian empat titi

    Is Conditionality Pro-women? a Case Study of Conditional Cash Transfer in Indonesia

    Full text link
    Following on successes in several south american countries, Indonesia initiated its own pilot conditional cash transfer program beginning in 2007 called, program keluarga harapan (pkh). the program follows a similar design to south american models in that it designates the mother (or the woman in the household) as the primary recipient of the transfer. this paper presents the findings of a qualitative study that focuses on the impact of the program on intrahousehold gender relations. lt looks at how local culture and norms interact with the program at the household and community levels and how it influences the outcomes of the program. the case study which was conducted in four villages from the two different cultural backgrounds of West Java and East Nusa Tenggara found that after two years of its implementation the program had neither affected intrahousehold gender relations nor the relative position of women within the household. given the dominant role of the husband in decision-making related to a child's education and birth delivery assistance; as well as his involvement in deciding on the use of the money provided by the program, it is important to involve the husband in the program as much as possible. keywords: conditional cash transfer, gender, gender role
    • …
    corecore