22 research outputs found

    Pengaruh Organizational Culture, Emotional Intelligence, dan Social Intelligence terhadap Employee Engagement : (Studi Pada Karyawan Bagian Non-Medis RSU Universitas Muhammadiyah Malang)

    Get PDF
    Penelitian tentang sumber daya manusia selalu dibutuhkan sesuai tuntutan perkembangan jaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat organizational culture, emotional intelligence, social intelligence, dan employee engagement pada sebuah institusi rumah sakit, sekaligus juga mengetahui pengaruh organizational culture, emotional intelligence, dan social intelligence terhadap employee engagement. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain explanatory research melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan instrumen kuisioner skala Likert 1-5 sebagai alat pengumpul data. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase (%) dan analisis regresi linier berganda dengan uji hipotesis t-test. Hasil penelitian menemukan bahwa organizational culture, emotional intelligence, social intelligence, dan employee engagement masing-masing memiliki tingkat persentase yang tinggi atau termasuk dalam kategori baik. Temuan berikutnya, organizational culture dan social intelligence berpengaruh positif signifikan terhadap employee engagement, sedangkan emotional intelligence berpengaruh negatif dan signifikan terhadap employee engagement.Penelitian tentang sumber daya manusia selalu dibutuhkan sesuai tuntutan perkembangan jaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat organizational culture, emotional intelligence, social intelligence, dan employee engagement pada sebuah institusi rumah sakit, sekaligus juga mengetahui pengaruh organizational culture, emotional intelligence, dan social intelligence terhadap employee engagement. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain explanatory research melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan instrumen kuisioner skala Likert 1-5 sebagai alat pengumpul data. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase (%) dan analisis regresi linier berganda dengan uji hipotesis t-test. Hasil penelitian menemukan bahwa organizational culture, emotional intelligence, social intelligence, dan employee engagement masing-masing memiliki tingkat persentase yang tinggi atau termasuk dalam kategori baik. Temuan berikutnya, organizational culture dan social intelligence berpengaruh positif signifikan terhadap employee engagement, sedangkan emotional intelligence berpengaruh negatif dan signifikan terhadap employee engagement

    MOTIVASI, KEMANDIRIAN DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN PENGARUHNYA TERHADAP ENTREPRENEURIAL INTENTION

    Get PDF
     Tujuan penelitian adalah: 1) Untuk mengetahui kemandirian terhadap niat wirausaha 2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap niat wirausaha. 3) Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap niat kewirausahaan. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dengan bantuan google form. Populasi penelitian adalah mahasiswa STIE Malangkuçeçwara angkatan 2018 hingga angkatan 2021 yang sudah menempuh mata kuliah kewirausahaan dan membuka 891 dengan rincian 409 untuk program studi akuntansi dan 482 untuk program studi manajemen. Metode pengumpulan data melalui kuesioner. Jumlah sampel diambil berdasarkan rumus slovin yaitu sebesar 277 responden. Penentuan sampel penelitian dilakukan secara purposive random sampling. Dari jumlah kuesioner yang disebarkan terhadap responden, 250 jawaban yang dapat dianalisis. Data dianalisis dengan menggunakan aplikasi smart PLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemandirian berpengaruh signifikan positif terhadap niat berwirausaha. 2) Motivasi berpengaruh signifikan positif terhadap niat berwirausaha. 3) Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh signifikan positif terhadap niat berwirausaha. Variabel pengetahuan memiliki pengaruh paling besar terhadap niat berwirausaha. Implikasi hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan berperan besar dalam membekali dan mengembangkan minat wirausaha mahasiswa.Kata Kunci:  Kemandirian, motivasi, pengetahuan kewirausahaan, entrepreneurial intention The research objectives are: 1) To determine the independence of entrepreneurial intentions 2) To determine the effect of motivation on entrepreneurial intentions. 3) To determine the effect of entrepreneurial knowledge on entrepreneurial intentions. This type of research is quantitative research. The method of collecting data is through a questionnaire with the help of google form. The research population is STIE Malangkuçeçwara students class 2018 to class 2021 who have taken entrepreneurship courses and opened 891 with details of 409 for accounting study programs and 482 for management study programs. The method of data collection is through a questionnaire. The number of samples taken based on the slovin formula is 277 respondents. Determination of the research sample was done by purposive random sampling. From the number of questionnaires distributed to respondents, 250 answers can be analyzed. The data were analyzed using the smart PLS 3.0 application. The results showed that: 1) Independence had a significant positive effect on entrepreneurial intentions. 2) Motivation has a significant positive effect on entrepreneurial intentions. 3) Knowledge of entrepreneurship has a significant positive effect on entrepreneurial intentions. Knowledge variable has the greatest influence on entrepreneurial intention.The implications of the research results show that entrepreneurial knowledge plays a major role in equipping and developing students' entrepreneurial interests.Keywords:  Independence, motivation, entrepreneurial knowledge, entrepreneurial intentio

    Komitmen Organisasional Memediasi Pengaruh Kompetensi Dan Counterproductive Work Behavior Terhadap Kinerja

    Get PDF
    This study aims to determine whether there is an effect of competence on organizational commitment, competence on performance the influence of competence on performance through organizational commitment, the influence of the CWB on organizational commitment, CWB on performance, the influence of organizational commitment on employee performance and the influence of CWB on performance through organizational commitment. With the help of literature, the current study developed seven hypotheses regarding competence, counterproductive work behavior (CWB), organizational commitment, and performance. The distribution of questionnaires was used for data collection carried out at the Pasuruan City Regional Revenue Agency and the Pasuruan City Financial and Asset Management Agency with a population of 59 employees and a sample of 50 employees. Using Partial Least Square as a data analysis method, the results showed that competence has no significant effect on organizational commitment, competence has a significant effect on performance, competence indirectly through organizational commitment as an intervening variable has no significant effect on performance, CWB has a significant effect on organizational commitment, CWB has a significant effect on performance, organizational commitment has a significant effect on performance, and CWB indirectly through organizational commitment as an intervening variable has a significant effect on performance

    Employee Engagement Sebagai Variabel Mediasi Pengaruh Organizational Citizenship Behavior Terhadap Commitment Organizational

    Get PDF
    This study aims to determine whether there is an effect of OCB on Employee Engagement, OCB on Organizational Commitment, Employee Engagement on Organizational Commitment, and whether there is evidence that Employee Engagement as mediation effects Organizational Citizenship Behavior on Organizational Commitment. With the help of literature, the current study develops four hypotheses regarding Organizational Citizenship Behavior, Employee Engagement, and Organizational Commitment. The distribution of questionnaires was used for data collection at the Pasuruan City Financial and Asset Management Agency and the Pasuruan City Regional Revenue Agency with 59 employees and a sample of 50 employees. Using Partial Least Square as a data analysis method, the results show that OCB has a significant effect on Employee Engagement, OCB has a significant effect on Organizational Commitment, Employee Engagement has a significant effect on Organizational Commitment and OCB indirectly through Employee Engagement as an intervening variable has no significant effect on Commitment. Organizationa

    PIE JAMBU KRISTAL UPAYA DIVERSIFIKASI PRODUK PETANI JAMBU DI BUMIAJI KOTA BATU

    Get PDF
    Mitra dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah Petani Jambu kristal di DesaBumiaji. Desa Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Merupakan Desa yang memiliki potensi besarsebagai agro wisata. Sebagai Agro Wisata, UMKM di Desa Bumiaji berupaya menjadikan wisatapetik jambu sebagai edu wisata selain pemasaran melalui supermarket dan online. Hasil jambuyang dipanen oleh petani jambu tidak semuanya bisa diterima oleh pasar terutama Supermarketyang memiliki standar-standar kualitas tertentu. Jambu Kristal yang direject oleh supermarketmenjadi masalah tersendiri bagi petani jambu karena jambu yang sudah dipanen akan berakibatlayu dan busuk.Metode pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini dilakukan melalui pelatihan, magangUKM ke SMK Batu serta pendampingan. Pelatihan dan pendampingan terhadap UKM prioritasdi bidang keuangan, pemasaran dan produksi.Luaran yang dihasilkan dari PKM ini adalah adanya diversifikasi produk jambu kristal menjadipie jambu kristal. Peningkatan kemampuan mitra di bidang produksi dan keuangan telahmenyebabkan peningkatan pendapatan bagi mitra serta mengurangi resiko kerugian akibat jambubusuk

    PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM MEWUJUDKAN DESA WISATA PETIK JERUK SELOREJO-KABUPATEN MALANG

    Get PDF
    Mayoritas penduduk Desa Selorejo adalah sebagai petani tanaman jeruk. Tanaman jeruk di Desa Selorejomendominasi 80% dari luas tanah yang ada di Desa Selorejo yang mencapai luas 332,276 ha. Salah satutujuan Program IbDM yaitu Menjadikan desa Selorejo menjadi Desa Wisata Petik Jeruk KabupatenMalang melalui pemanfaatan potensi lokal yaitu tanaman jeruk. Sebagai andalan berkembangnyaekonomi masyarakat, tanaman jeruk diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat DesaSelorejo dan masyarakat Malang pada umumnya. Sayangnya hal ini belum didukung dengan kesiapanyang matang baik dari sektor sarana prasarana maupun sumber daya manusianya. Program PPDM tahunpertama berusaha untuk mengatasi permasalahan yang ada di Desa Selorejo melalui program-programkegiatan.Metode pelaksanaan Program PPDM tahun-1 yaitu a) Pelatihan pelayanan prima, pelatihan marketing,pelatihan pembukuan sederhana kepada kelompok: GAPOKTAN, PKK, Karang Taruna/Pengelola wisata;b) Pembuatan Master Plan Lokasi Wisata Jeruk; c) Membuat Kios Jeruk dan Produk Unggulan Desa; d)Pembuatan Website desa wisata; e) Pembuatan saluran air di gubug Petik Jeruk; dan g) Pembuatan kiosuntuk UKM.Hasil kegiatan program PPDM tahun ke-1 yaitu a) Meningkatnya Kesadaran warga terhadap LayananPrima, peningkatan jiwa Kewirausahaan dan pemahaman tentang Akuntansi sederhana bagiGAPOKTAN, PKK, Pengelola wisata/Karang Taruna; b) Terbentuknya Gazebo untuk tempat pemasaranProduk Unggulan Desa; d) Terbentuknya Master plan; e) Adanya Website; f) Adanya saluran air di gubugPetik Jeruk; dan g) Adanya gubug Petik Jeruk.Seiring dengan berkembangnya Desa Selorejo menjadi Desa Wisata petik jeruk, masih dibutuhkanpengembangan terus menerus dalam peningkatan sarana dan prasarana pendukung. Untuk itu diperlukanprogram keberlanjutan dari PPDM tahun ke dua dan ketiga untuk menunjang keberhasilan Desa Wisata.Pada tahun kedua Program Kegiatan PPDM yaitu mensuport program Desa Wisata Jeruk Selorejo yangmembentuk BUMDES, dan membangun kantor wisata sekaligus kantor BUMDES. Selain itu, akandibangun rumah singgah(home stay), tempat spot selfie, pelatihan manajemen hotel sederhana danpelatihan bahasa Inggris.Pemerintah Desa Selorejo berkomitmen mengembangkan ekonomi masyarakat melalui potensi yang adadi desa.Pada tahun ketiga Program Kegiatan PPDM akan menjadikan Desa Selorejo Sebagai Desa Agro Wisata

    Program Pengembangan Produk Ekspor Pengusaha Camilan di Kota Blitar dan Kabupaten Tulungagung Jawa Timur

    Get PDF
    Tujuan Program Pengembangan Produk Ekspor (PPPE) ini adalah untuk meningkatkan volume dan daya saing mitra PPPE.produk ekspor camilan. Mitra dari Program Pengembangan Produk Ekspor ini terdiri dari mitra I berlokasi di Kabupaten Tulungagung dan mitra II di Kota Blitar. Permasalahan yang dihadapi mitra I adalah belum terpenuhinya permintaan pasar disebabkan karena keterbatasan peralatan yang dimiliki oleh mitra, pengetahuan manajemen tentang savety produce masih kurang, kemampuan manajemen di bidang pembukuan, pemasaran, personalia, yang masih rendah, belum memiliki SOP (Standard Operasional Procedure) yang jelas, diversifikasi produk ekspor yang masih sedikit, belum menggunakan media internet untuk melakukan promosi produk. Permasalahan yang dihadapi mitra II, belum terpenuhinya permintaan pasar disebabkan karena keterbatasan peralatan yang dimiliki oleh mitra (kapasitas mixer yang kecil), kemampuan manajemen di bidang pembukuan, pemasaran, personalia, yang masih rendah, belum memiliki SOP yang jelas, produk yang dihasilkan belum memiliki SNI.Metode pelaksanaan dari kegiatan PPPE adalah melalui pelatihan dan pendampingan. Pelatihan dan pendampingan dilakukan dibidang keuangan, pemasaran dan produksi serta mensinergikan hubungan kerjasama antara mitra 1 dan mitra 2.Luaran program ini adalah terjalinnya hubungan antar mitra, penyediaan peralatan, pembukuan laporan keuangan sesuai PSAK, keamanan operasional produksi, branding, adanya webb, dan kemasan produk yang lebih baik serta HAKI

    SINERGI PERGURUAN TINGGI, PERANGKAT DESA DAN LEMBAGA SOSIAL UNTUK MEWUJUDKAN DESA WISATA PETIK JERUK SELOREJO

    Get PDF
    The majority of Selorejo villagers are farmers of citrus crops. Selorejo orange product is famous and has 12 kinds of oranges. Regent of Malang, Mr. H. Rendra Krisna expects Selorejo village to be a pilot village of citrus picking tour in Malang regency.The problems of Selorejo Village, Malang, are: a) people are still not ready to receive tourist visit from both domestic and foreign; b) Spatial village is not yet tidy including layout of bus parking and tour vehicle; c) The need to centralize the sale of citrus and other processed citrus products; d) Assisting the empowerment of villagers with more rooms for tourists; and e) lack of promotion.Solutions are offered 1-year IbDM Program that is a) Entrepreneurship Training, GAPOKTAN, PKK, Karang Taruna / Tour manager; b) Map of Citrus Tourist Sites; c) Making citrus kiosks and village superior products; d) Clean the sewer from plastic waste; e) Website Creation; f) Making of drainage in citrus hut; and g) Making of citrus hut.The method of implementation in achieving the specific objectives of the IbDM Program is in accordance with the needs of the villagers of Selorejo, the Implementing Team conducts training to GAPOKTA, PKK, Tour Manager / Karang Taruna, including entrepreneurship training, marketing, accounting. In addition, the team implements the implementation of science and technology in the form of website creation, and improvement of tourism infrastructure facilities.Achievements of 1st year IbDM program activities are: a) Prime Service Training, Entrepreneurship and Accounting for GAPOKTAN, PKK, Tour Manager / Karang Taruna; b) Map of Citrus Tourist Sites; c) Create a Gazebo for the marketing of the Village's Featured Products; d) Website Creation; e) Making drains in citrus huts; and f) Making of citrus hut. So 100% of 1 year IbDM program has been implemented

    MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN IBU-IBU PKK DESA ARGOSARI

    Get PDF
    Argosari Village is a village that is very active in making efforts to improve the welfare and economy of its citizens by providing various knowledge and skills, especially for PKK and Karang Taruna women. The results of observations and preliminary interviews showed that most of the people of Argosari village did not know that entrepreneurship is a person's ability to create jobs for himself and others. This service aims to help the community to develop self-confidence, as well as a need for achievement so that a high work ethic arises, and is happy to work hard. The method used is to socialize the program, provide materials, training and mentoring. The result of this service is the increase in participants' skills in sewing bags and masks as well as assembling mask connector materials

    Implemtasi Urban Farming Sebagai Konsep Pertanian Kota Untuk Ketahanan Pangan

    Get PDF
    Kota Malang terus menggencarkan pertanian perkotaan melalui urban farming mulai dari tingkat RT/RW hingga ke perkantoran. Urban farming merupakan kegiatan produktif untuk memanfaatkan ruang terbuka serta sebagai optimalisasi lahan pekarangan dan lahan kosong sekitar rumah. Urban farming juga bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Warga di Kelurahan Mojolangu khususnya di kawasan RT 04 RW 18 saat ini sedang menjalankan program urban farming dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman, buah dan sayuran dengan berfokus pisang sebagai tanaman icon kampungnya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menerapkan konsep urban farming agar dapat memenuhi ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga menjadikan lingkungan semakin hijau dan sehat. Tahapan dalam kegiatan ini meliputi pengondisian lapangan pada saat survei dan pelaksanaan kegiatan; menyiapkan bahan- bahan yang disumbangkan kepada warga RW 18 Mojolangu; melakukan dokumentasi; dan membantu menyusun laporan kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini berupa konsep urban farming yang diterapkan di RW 18 Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru Kota Malan
    corecore