263 research outputs found

    THE ANALISYS OF EFFICIENCY IN THE USE OF PRODUCTION FACTORS OF SELF EMPLOYMENT ON EMPING MELINJO IN BENGKULU CITY

    Get PDF
    Studi ini mencliti cesicnsi d..rlatn pcnggunairn €aktor ptoduksi dan kcmbali kc skala urirausaha Emping Melinjo di di llengkulu kota. Scpuhlh unit kcrjn rnandiri dipilih secata acak unruk suwei karena mereka relatif homogcn. Ilungsi produksi (lobb-dikcmbangkan oleh l)ouglas diterapkan untuk menemukan nilai-nilai efisiensi. 'l'cmuan rncnunjukkan lrahwa modal, tcnaga kerja dan bahan baku faktor yang secara signifikan rncmpcnganrhi procluksi l>ir"ik sccara simultan dan parsial pada alpha 5 persen. Namun penggunaan faktor procluksi rlalam nrr;tlcl titlal ^trt^r^ nilai procluk marjinal dan bia1,a total faktor produksi lcbih lrcsar dari satu, scmcntara kembali ke skala meningkat (kembali meningkat untuk skala

    PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL DALAM MATERI KETENAGAKERJAAN PADA KELAS XI IPS 5 SMAN 11 BANDUNG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan sosial dan peserta didik kelas XI IPS 5 SMAN 11 Bandung melalui penerapan metode Team Game Tournament (TGT). Keterampilan sosial yang menjadi fokus penelitian adalah hubungan teman sebaya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan McTaggart. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, evaluasi diri, wawancara, tes tertulis, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan terhadap keterampilan sosial setelah diterapkan metode TGT, tapi belum konsisten dalam peningkatan prestasi belajar. Peningkatan keterampilan sosial berkategori sangat baik dalam evaluasi diri siklus 1 sebesar 79,12% dan siklus 2 sebesar 79,04%. Berdasarkan hasil pengamatan keterampilan sosial kelompok sebesar 81,25% pada siklus 1 dan sebesar 90,97% pada siklus 2. Peningkatan hasil belajar peserta didik terjadi berdasarkan ketuntasan belajar siklus 1 sebesar 88,24%, tetapi tidak terjadi pada siklus 2 karena ketuntasan hanya 18,75%

    SOFT SKILL DAN PENANGGULANGAN PERLAKU KEKERASAN

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penanggulangan perilaku kekerasan. Subyek/informan dalam penelitian ini adalah siswa-siswa SMA, guru mata pelajaran/ orang tua siwa, wali kelas, dan guru BK. Instrument dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan pedoman FGD, dan alat perekam pengambilan data lapangan. Di samping itu, juga digunakan skala, yakni skala soft skills (control diri dan kematangan emosional, konsep didi, komunikasi interpersonal, dan keterampilan social), dan skala perilaku kekerasan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) factor-faktor yang mempengaruhi perilaku kekerasan siswa adalah (a) ketidak pedulian orang tua berkaitan dengan factor status social ekonomi, (b) kehidupan keluarga yang kurang harmonis, (c) pengaruh pergaulan dengan teman social ekonomi, (d) tayangan media kekerasan dimedia massa, (e) pengasuhan orantg tua yang otoriter, (f) pengaruh factor lingkungan social , (g) pembelajaran yang lebih berorientasi pada aspek kognitif, (h) kuarangnya control dari orang tua, (i) rendahnya pengalaman dan nilai-nilai agama di kalangan siswa, (j) kurangnya aktivitas pengembangan diri, (k) factor kepribadian, temperamental, sulit mengontrol diri, (l) factor personal, hubungan antara pribadi, dan (m) penggunaan minuman keras dan obat-obat terlarang. (2) terdapat pengaruh negative keterampilan soft skills terhadap kecenderungan prilaku kekerasan. (3) terdapat pengaruh negative control diri terhadap perilaku kekerasan. (4) terdapat pengaruh negative konsep diri terhadap perilaku kekerasan. (5) terdapat pengaruh negative keterampilan komunikasi terhadap perilaku kekerasan. (6) terdapat pengaruh negative keterampilan social terhadap perilaku kekerasan. KATA KUNCI : Perilaku kekerasan, soft skills

    PENGARUH KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU MI MITRA PGMI UMI MAKASSAR

    Get PDF
    Kinerja seorang guru sangat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kompetensi dan motivasi . Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru tidaklah sama satu sama lain, pelatiah-pelatihan profesional keguruan yang pernah diikuti dan juga lamanya waktu pengalaman dalam mengajar juga cukup berepengaruh terhadap kompetensi seorang guru. Tidak kalah pentingnya dari kompetensi adalah motivasi, setiap orang pasti memiliki motivasi yang berbeda-beda, tidak terkecuali seorang guru juga memiliki motivasi untuk berprestasi. Kompensi guru dan motivasi tersebut  dapat  dilihat  dari  cara  guru  tersebut  dalam mempersiapkan  segala  sesuatu  untuk  menunjang  keberhasilan  tujuan  yang  akan  dicapai. Motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis dan psikologi yang terdapat dalam diri guru yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Bagian penting yang dapat mendukung adalah budaya organisasi dalam sebuah madrasah

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square untuk Meningkatkan Hasil Belajar

    Get PDF
    Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi satu sama lain adalah model pembelajaran kooperatif tipe word square. Model pembelajaran tipe ini adalah peserta didik bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar dapat memotivasi peserta didik, memanfaatkan seluruh energi sosial peserta didik, saling mengambil tanggung jawab. Model pembelajaran tipe word square membantu peserta didik belajar menemukan topik-topik materi pelajaran sesuai dengan konten dan keadaan peserta didik dalam lingkungan mereka. Menemukan kata-kata yang sesuai dengan permasalahan yang diberikan selama pembelajaran

    Regulation of Utilization of Regional-Owned Property

    Get PDF
    The utilization of regional-owned property is an activity included within the regional government’s task and authorities as the representative of the region as the owner of the property. The activity does not cause a transfer of ownership pertaining to the property. Therefore, it does not require any approval from the Regional House of Representatives (DPRD), with the provision that all expenses have been funded in ongoing Regional Government Budget (APBD). Keywords: Regulation; Utilization of Regional-Owned Property

    THE EFFECTIVENNESS OF LEARNING MODEL OF BASIC EDUCATION WITH CARACTER-BASED AT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

    Get PDF
    ABSTRAK The Purpose if this study was to determine the effectiveness of the basic education learning model with character-based through learning in the Universitas Muslim Indonesia. In addition, the research specifically examines the character of discipline, curiosity and responsibility. The spesicipik target is to produce a basic education learning model character-based. This type of research is the development of research and development of R&D refers to a moel developed by Plomp (1997), which includes five phases (1) premilinary investigation, (2) the design phase (3) Phases of realization/contrition, (4) the test phase of evalucation and revision (5) implementation. Basides, the tools generated in this study consisted models books, lesson plans, student worksheets, and learning outcomes. The results of data analysis showed that the character-based learning with a behavioral approach meets the criteria for effectiveness. Key word : effectiveness, learning model, the basic education, learning, character-based

    ANALISI DAN IMPLEMENTASI WEB CRAWLER DENGAN METODE REVISIT BERDASARKAN PAGERANK

    Get PDF
    ABSTRAKSI: Web Crawler atau biasa juga disebut Web Spider adalah bagian dari sebuah Search System yang berfungsi untuk menelusuri halaman web dan akan menyimpan semua informasi yang ada di dalam page tersebut. Untuk setiap web yang telah dikunjungi Web Crawler akan mengambil dan menyimpan semua link URL yang ada di dalam web tersebut. Kemudian URL tersebut akan disimpan dalam sebuah queue dan akan ditelusuri lagi sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.Sebuah web page dapat mengalami perubahan konten sesuai dengan keinginan pemilik web. Oleh karena itu dibutuhkan proses revisit page untuk memperbaharui database. Selain itu proses revisit dapat digunakan untuk proses perhitungan ulang PageRank jika terjadi perubahan hubungan antar dokumen web.Pagerank adalah salah satu cara perangkingan web yang popular dan digunakan oleh Search Engine yang populer saat ini yaitu google. PageRank menggunakan prinsip link antar page dalam proses perhitungan tingkat kepentingan web. Sebuah halaman web akan memiliki PageRank yang tinggi jika ada banyak halaman lain yang meletakkan link menuju halaman tersebut.Kata Kunci : Web Crawler, Pagerank, RevisitABSTRACT: Web Crawler or Web Spider is part of a Search System which is used to browse web pages and will keep all information in the page. For each web that has been visited, Web Crawler will capture and store all the URL links in the Web. Then the URL is stored in a queue and will be traced again in the order specified.A web page can change information in accordance with the desires of the web. Therefore Revisit the process required to update the database page. Also Revisit process can be used to reset the PageRank calculation process in the event of changes in relationships between Web documentsPagerank is one way of calculating the importance of web pages and used by the Search Engine of the current popular google. PageRank uses the principle of inter-page link in the process of calculating the importance of the web. A web page will have a high PageRank if there are many other pages link to this page.Keyword: Web Crawler, Pagerank, Revisi

    Kewenangan kejaksaan terhadap tindak pidana korupsi atas kerugian keuangan negara

    Get PDF
    The authority of the prosecutor's office against criminal acts of corruption over state financial losses, is to carry out investigations, investigations and prosecutions, to carry out court decisions.This research is a field research (field research) with key instruments are independent research, data collection using interviews, observation, documentation and literature, aswhereas the approach used is the approachformal juridical, the source of data obtained consists of primary data and secondary data. The results of this study indicate that the legislation provides authority to the prosecutor's office to conduct an investigation of criminal acts of corruption over state financial losses in Indonesia is good, but the prosecutor's own office with its authority to eradicate corruption offenses against state financial losses is not optimal to create red effect Against perpetrators of criminal acts of corruption, acts of corruption can not be separated from formal juridical. The research implications are based on observations and interviews with prosecutor’s community leaders, and several other sources to optimize the adverse effects of criminal acts of corruption on the current state financial losses that are very dangerous to the interests of the nation and state. The problem of corruption is essentially acting against the law so that which cannot be tolerated and the solution must be law enforcement.Kewenangan kejaksaan terhadap tindak pidana korupsi atas kerugian keuangan negara, adalah untuk melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan, hingga melaksanakan putusan pengadilan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan instrumen kunci adalah penelitian mandiri, pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis formal, sumber data yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peraturan perundag-udangan memberikan kewenagan terhadap lembaga kejaksaan untuk melakukan penyelidikan terhadap tindak pidana korupsi atas kerugian keuangan negara di Indonesia sudah baik, namun kejaksaan sendiri dengan kewenangannya untuk memberantas tindak pidana korupsi atas kerugian keuangan negara belum optimal untuk membuat efek jerah terhadap pelaku tindak pidana korupsi, tindak pindana korupsi tidak bisa dilepaskan dari yuridis formal. Implikasi penelitian berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada jaksa, tokoh masyarakat, dan beberapa sumber lainnya untuk melakukan optimalisasi terhadap dampak buruk yang dihasilkan tindak pidana korupsi atas kerugian keuangan negara saat ini yang sangat membahayakan kepentingan bangsa dan negara. Permasalahan korupsi pada hakekatnya perbuatan melawan hukum maka yang tidak bisa di toleransi dan penyelesaiananya harus penegakan hukum

    UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (Studi kasus pada mata pelajaran ekonomi materi menganalisis Indeks Harga dan Inflasi kelas XI IPS 2 SMAN 8 Bandung Semester ganjil tahun 2

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran discovery dalam pembelajaran ekonomi, dan menguji upaya peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar kognitif peserta didik kelas XI IPS 2 SMAN 8 Kota Bandung dalam materi menganalisis indeks harga dan inflasi. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan metode deskriptif.  Metode deskriftif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, masyarakat). Hasil penelitian berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus I, maka dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan dari aktivitas belajar peserta didik pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning mengalami peningkatan, ini pada siklus I jumlah nilai skor yang di peroleh 228 kategori cukup, sedangkan pada siklus II jumlah nilai yang diperoleh 313 dengan kategori baik. Begitu juga untuk prestasi belajar peserta didik setelah diberi tindakan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning yang divariasikan dengan game mengumpulkan poin nilai, mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada siklus I nilai rata rata 62,26 dengan ketuntasan belajar 52 % dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus II nilai nilai rata rata 91, 94 dengan ketuntasan belajar 97 %. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pada aktivitas dan hasil belajar kognitif peserta didik dalam penerapan model pembelajaran discovery learning yang divariasikan dengan game mengumpulkan poin nilai
    • …
    corecore