4,690 research outputs found

    Nasionalisme dalam komunikasi global: pelanggaran atas peraturan pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik

    Get PDF
    Makalah ini dilatarbelakangi oleh maraknya pelanggaran terhadap peraturan tentang pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik. Persoalan dalam makalah ini dianalisis menggunakan Teori Globalisasi. Secara khusus penulis menggunakan konsep disjuncture yang dikemukakan Arjun Appadurai. Sementara itu metode penelitian penulisan makalah ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Temuan dalam kajian ini menunjukkan bahwa arus globalisasi telah menyeret Indonesia secara umum, khususnya Jakarta sebagai lokasi penelitian penulisan makalah ini ke dalam dunia global yang homogen. Homogenisasi pada dasarnya tidak hadir begitu saja, tetapi hadir dari persoalan yang terpisah-pisah yang menurut Appadurai disebut melalui ethnoscapes, tekchnoscapes, financescapes, mediascapes, dan ideoscapes

    Integrasi Ekstraksi Fitur Local Binary Pattern dan Gray-level Cooccurence Metrix untuk Pengenalan Ekspresi Mulut Pembelajar

    Get PDF
    ELearning masih diperhadapkan pada masalah-masalah eLearning Strategy, Content, Management, dan Evaluation. selain itu adaptive eLearning system belum menerapkan strategi pembelajaran sehingga pembelajar masih sulit mendapatkan informasi ekspresi wajah dari pemelajar. Hal ini mempengaruhi pola interaksi antara pembelajar dengan pemelajar, Sehingga proses pembelajaran tidak optimal. Pada penelitian ini dikembangkan metode pengenalan ekspresi fitur mulut pemelajar untuk mengidentifikasi status ekspresi wajah pemelajar saat menggunakan eLearning dengan pengolahan citra digital dan multiclass support vector machine. Metode pengolahan citra yang digunakan adalah peggabungan fitur ekstraksi local binary pattern (LBP) untuk ekstraksi fitur citra, gray level co-occurrence matrix (GLCM) untuk ekstraksi fitur tekstur dan multiclass support vector machine untuk pengenalan citra mulut pemelajar. Setelah ekstraksi fitur dilakukan pelatihan menggunakan multiclass svm sebanyak 4 kali pengujian dengan jumlah data testing 10%, 20%, 30%, dan 40% dari data training. Tingkat keberhasilan yang tinggi didapatkan pada pengujian dengan komposisi data testing 10% dengan tingkat akurasi 95%

    KANTOR PUAT PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    KANTOR PUSAT PEMADAM KEBAKARAN DI BANDA ACEHAzwar1, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT.2, Dr. Irin Caisarina, ST., M. Sc.3Program Studi Arsitektur dan Perencanaan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, IndonesiaEmail: [email protected] pemadam kebakaran adalah sebuah institusi milik pemerintah yang melayani masyarakat dalam menanggulangi kebakaran. pemadam kebakaran adalah segala upaya yang menyangkut sistem organisasi, personil, sarana dan prasarana serta tata laksana untuk mencegah, mengeliminasi serta meminimalisasi dampak kebakaran di bangunan gedung, lingkungan dan kota. Fungsi petugas dalam penanggulangan kebakaran adalah pemberian pelayanan secara cepat, akurat dan efisien mulai dari informasi kebakaran diterima sampai api padam. Pusat pemadam ini didukung oleh beberapa fasilitas seperti fasilitas pendidikan, pelatihan, operasional, asrama, administrasi dan penunjang. Berdasarkan survey lokasi di beberapa titik, lokasi perancangan pusat pemadam kebakaran berada di jalan Teng dilhong, Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh. Potensi yang dimiliki pada lokasi perancangan sangat strategis, dengan luasan yang cukup dan sangat berpotensi untuk menunjang aktivitas bangunan, sehingga perancangan bangunan pusat pemadam kebakaran yang bertaraf nasional dapat terwujud. Konsep bangunan pemadam kebakaran ini mengambil filosofi pemadam itu sendiri yaitu tegas, berani, dan cepat. Bangunan ini di desain sesuai dengan capability seorang pemadam kebakaran. Bangunan ini juga mengacu pada High Tech Architecture yang menonjolkan fungsi secara maksimal dan menampilkan kesan struktur dan teknologi suatu bangunan. Kata kunci : pusat pemadam kebakaran, High Tech Architecture.ABSTRACTCenter Fire Department is a government-owned institution that serves the community in tackling the fire. firefighters are all efforts related to the organization's systems, personnel, infrastructure and governance to prevent, eliminate and minimize the impact of fires in buildings, neighborhoods and cities. Function within the fire-fighting personnel are providing services in a fast, accurate and efficient start of the information received by the fire until the fire is extinguished. Extinguishing center is supported by several facilities such as educational facilities, training, operations, dormitories, administration and support. Based on the survey site at some point, the location of the central design firefighters are in the street Teng. dilhong, Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh. The potential of the location is very strategic design, with an area of considerable and has the potential to support the activities of the building, so the central building design firefighters national level can be realized. The concept of building firefighter brigade took philosophy itself that is decisive, bold and swift. The building is designed in accordance with the capability of a fireman. The building also refers to the High Tech Architecture that accentuates optimally function and show the impression of a building structure and technology.Keywords: center of firefighters, High Tech Architectur

    PENGARUH KARAKTERISTIK DAS DI WS WOYLA-BATEUE TERHADAP BESARAN DEBIT PUNCAK BANJIR

    Get PDF
    xv, 96 hlm. :ilus. ;tab. ; 29 cm

    PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kota Cirebon)

    Get PDF
    AZWAR HAKIM : “Penerapan Pendekatan PAIKEM untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Biologi (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas XI 2 MAN 2 Kota Cirebon)” Hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 MAN 2 Cirebon masih belum optimal, yakni dengan nilai rata-rata materi sebelumnya hanya sebesar 7, 15. Meskipun nila rata-rata sudah di atas nilai KKM yang ditentukan yakni dengan nilai KKM sebesar 70, namun nilai tersebut masih minim, masalah seperti ini disebabkan karena keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat atau mengungkapkan gagasannya masih kecil, interaksi dan komunikasi dengan guru selama kegiatan pembelajarajuga masih kecil, kurang bisa bekerjasama dalam kegiatan kelompok dan motivasi belajar mereka juga masih rendah. Melihat permasalahan di atas maka pendekatan PAIKEM diterapkan karena pendekatan PAIKEM adalah pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa yang membuat siswa menjadi aktif, inovatif, kreatif, dan pembelajaranya pun menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengkaji bagaimana proses penerapan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran Biologi pada materi sistem regulasi pada manusia di kelas XI IPA 2 MAN 2 Kota Cirebon, mengkaji seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran Biologi pada materi sistem regulasi pada manusia di kelas XI IPA 2 MAN 2 Kota Cirebon, dan mengkaji bagimana respon siswa terhadap penerapan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran Biologi pada materi sistem regulasi pada manusia di kelas XI IPA 2 MAN 2 Kota Cirebon. Berdasarkan proses dan hasil belajar yang diketahui melalui evaluasi maka diketahui banyak permasalahan siswa dalam pembelajaran yang muncul. Oleh karena itu pendekatan PAIKEM digunakan sebagai pendekatan yang diharapkan mampu mengatasi atau menekan berbagai bentuk masalah yang biasa dihadapi siswa dalam proses KBM. Pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa memungkinkan siwa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan sikap, pemahaman, dan keterampilannya sendiri dalam arti tidak semata-mata “disuapi” guru. Melihat sifat pendekatan PAIKEM maka banyak media, model, strategi dan metode yang bisa digunakan asalkan masih pada konsep dasar yakni student centered approach. Subjek penelitian ini 40 orang siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model dari Kemmis & Taggart, yang menggunakan sistem spiral. Adapun model ini terdiri dari 4 komponen penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan atau tindakan, observasi, dan refleksi.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan angket. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil tes nilai rata-rata siswa siklus I sebesar 72,7, siklus II 74,5 dan siklus III sebesar 77,62. Respon siswa yang diberikan melalui pernyataan yang terdapat di dalam angket juga semua siswa memberi respon positif. Kesimpulan dari penelitian dengan menerapan Pendekatan PAIKEM pada pembelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar dan mendapat respon positif dari siswa

    PENGARUH VARIASI TINGGI BALOK PADA PROFIL KANAL (C) FERRO FOAM CONCRETE DENGAN PENAMBAHAN BONGKAHAN CANGKANG SAWIT AKIBAT BEBAN LENTUR

    Get PDF
    Pada umumnya konstruksi gelagar jembatan terbuat dari kayu, baja, dan beton bertulang konvensional, namun dalam penggunaannya material tersebut memiliki keterbatasan. Permasalahan ini memunculkan ide untuk meneliti dan menjadikan profil kanal ferro foam concrete dengan penambahan bongkahan cangkang sawit (BCS) sebagai alternatif yang dapat digunakan pada konstruksi gelagar jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh variasi tinggi balok pada profil kanal (C) ferro foam concrete dengan konfigurasi I akibat beban lentur. Penelitian ini menggunakan 3 buah benda uji yang terdiri dari 3 pasang profil kanal dengan lebar 100 mm, tebal 30 mm, panjang bersih 2000 mm dan panjang keseluruhan 2200 mm, sedangkan tinggi dari masing-masing profil adalah 300 mm, 450 mm dan 600 mm. Jumlah lapisan wiremesh sebanyak 4 lapis dan jumlah tulangan tarik 2 batang. Pengujian dilakukan dengan pembebanan lentur dua titik. Pembacaan lendutan dilakukan dengan menempatkan 2 LVDT (Linear Variable Displacement Tranducers) pada tumpuan, 2 LVDT pada jarak 350 mm dari tumpuan, dan 1 LVDT pada tengah bentang. Kuat tekan beton ringan busa yang dihasilkan sebesar 25,79 MPa dengan faktor air semen (FAS) 0,4, specific gravity (SG) 1,6 dan persentase BCS 10% dari berat volume beton busa. Tegangan luluh tulangan baja dan wiremesh masing-masing sebesar 421,714 MPa dan 530,313 MPa. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa balok ferro foam concrete ][ BCS-300-2 mampu menahan beban ultimit sebesar 11,38 ton dengan lendutan yang terjadi pada tengah bentang sebesar 17,23 mm, balok ferro foam concrete ][ BCS-450-2 mampu menahan beban ultimit sebesar 16,10 ton dengan lendutan yang terjadi pada tengah bentang sebesar 14,47 mm, dan balok ferro foam concrete ][ BCS-600-2 mampu menahan beban ultimit sebesar 22,62 ton dengan lendutan yang terjadi pada tengah bentang sebesar 11,97 mm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan tinggi profil maka lendutan yang terjadi semakin menurun, sedangkan kapasitas dari profil semakin meningkat

    TINJAUAN YURIDIS PERSIDANGAN MAHKAMAH KEHORMATAN DEWAN DALAM PERKARA PELANGGARAN KODE ETIK

    Get PDF
    iABSTRAKKHAIRUL AZWAR TINJAUAN YURIDIS PERSIDANGANMAHKAMAH KEHORMATAN DEWAN DALAM PERKARA KODE ETIKFakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(v, 62) pp.,bibl.Zahratul Idami, S.H.,M.Hum.Pasal 2 ayat (3) huruf (i) Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang tata beracara Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyatakan bahwa dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, MKD berwenang memutus perkara pelanggaran yang patut diduga dilakukan oleh Anggota yang tidak melaksanakan salah satu kewajiban atau lebih dan/atau melanggar ketentuan larangan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai MD3, Peraturan DPR yang mengatur tentang tata tertib dan kode etik. Akan tetapi pada kenyataannya Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menghentikan persidangan dalam hal dugaan pelanggaran kode etik kasus Setya Novanto tanpa adanya amar putusan yang menyatakan teradu tidak terbukti melanggar atau menyatakan teradu terbukti melanggar.Tujuan penulisan skripsi ini untuk mengetahui dan menjelaskan persidangan MKD dalam perkara pelanggaran kode etik kasus Setya Novanto telah sesuai atau tidak dengan peraturan yang ada dan analisis hukum terhadap MKD menghentikan persidangannya dalam perkara tersebut.Metode yang digunakan dalam skripsi ini metode penelitian yuridis normatif, yaitu metode penelitian kepustakaan (library research) yang didapatkan dari bahan-bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.Data yang diperoleh disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk mengkaji kejelasan terhadap masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persidangan MKD tidak sesuai denganperaturan yang ada karena seharusnya menurut Pasal 147 ayat (4) Undang-undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang MD3 dan Pasal 56 ayat (7) Peraturan DPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang tata beracara MKD menyatakan teradu tidak terbukti melanggar atau menyatakan teradu terbukti melanggar namun hal ini tidak ada dan MKD menghentikan persidangannya yang seharusnya MKD tetap melanjutkan persidangan sesuai Pasal 9 Peraturan DPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang tata beracara MKD walaupun Setya Novanto mengundurkan diri dari ketua DPR RI. Mengenai analisis hukum terhadap MKD menghentikan persidangan yang tanpa adanya amar putusan persidangan tetap harus di lanjutkan walaupun Setya Novanto mengundurkan diri dari Ketua DPR RI bukan mengundurkan diri dari anggota DPR berdasarkan pasal 9 Peraturan DPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang tata berac ara MKD pengaduan pelanggaran terhadap anggota tidak dapat diproses jika teradu meninggal dunia, telah mengundurkan diri, atau telah ditarik keanggotaannya oleh partai politik. Persidangan yang tidak dilanjutkan ini sehingga Setya Novanto dinyatakan tidak melanggar kode etik.MKD sebagai lembaga penegak etik maka disarankan MKD harus melepas semua kepentingan politik golongannya serta tetap berpedoman pada peraturan dalam menegakkan kode etik DPR. Sebaiknya anggota MKD tidak hanya beranggotakan DPR saja, namun harus ada orang luar sebagai penyeimbang, seperti akademisi, ahli hukum, dan tokoh masyarakat.201
    corecore