Permasalahan Kesehatan Mental di Masa Covid-19

The beginning of 2020 was the year when people recognized a terrible virus which is now known as Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). The length of time that Covid-19 attacks the health of even the lives of people in the world cause changes in normal human life patterns. These changes bring an impact on human mental well-being because they have to experience the detrimental effects caused by the virus. This article aims to describe the mental health problems that occurred during the Covid-19 period and ways to maintain mental health during this pandemic. The technique used is library research by collecting several previous articles. Thus, the results obtained indicate that mental health problems that exist in society are panic buying, anxiety, stress, fear, depression, toxic masculinity, drug and alcohol abuse, psychosomatic disorders, etc. Ways to maintain mental health and prevent it from problems include consuming nutritious foods, building good relationships with family and friends, doing meditation to control anxiety, wisely sorting information, asking for professional help, and so on

The Mediation Role of Internship Satisfaction on Career Intention as Internship Program Results in Indonesia

This study focuses on the role of internship satisfaction as a mediation variable in the relationship between its determinants on Indonesian students’ future career intentions. The factors of internship satisfaction used in this research include individual factors, university support, organizational environment, and job characteristics. Through an online survey, 412 responses related to student internship experience from 159 universities across Indonesia were gathered and analyzed using Structural Equation Methods. The data processing results show that individual and university factors do not significantly affect internship satisfaction and career intention. However, organizational environment and job characteristics positively influence career intention by mediating internship satisfaction. This paper indicates the interesting results, comparing previous studies held in varied contexts. Theoretical and managerial implication for internship practices in Indonesia is also discussed. However, there are some limitations in the contextual conduct of this research, and future research possibilities are also discussed at the end of this paper

PENGARUH PROMOSI ONLINE DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA URBAN KAKTUS DAN SEKULEN DI JAKARTA TIMUR

This study aims to determine online promotions and prices effects on purchasing decisions on Urban Cactus and Succulent in East Jakarta. The population used in this study is infinite, namely all consumers of urban cactus and succulent products in East Jakarta. The sampling technique used is nonprobability with a sample of 185 samples. Analysis of the data used is a multiple linear regression analysis using IBM Statistics software version 25. Through quantitative research methods, data collection techniques in questionnaires form, and literature review, this study shows that online promotions influence purchasing decisions by 66.0%. Price also influences purchasing decisions by 68.7%. Thus, online promotions and price affect purchasing decisions at Urban Cactus and Succulent in East Jakarta significantly. They affect the purchasing decision variables simultaneously with a value of 0.747 or 74.7% of which 25.3% is influenced by other factors not examined inthis study

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTUKOTA PALEMBANG

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Akuntabilitas, Transparansi, dan Partisipasi berpengaruh terhadap Kualitas Pelayanan Publik pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palembang dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palembang sebanyak 50 orang. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan kuesioner. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linear Berganda dengan bantuan SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Akuntabilitas, Transparansi, dan Partisipasi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Pelayanan Publik dan secara parsial menunjukkan bahwa ketiga variabel independen yaitu Akuntabilitas, Transparansi, dan Partisipasi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Pelayanan Publik

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN “HARAPAN REMAJA” JAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap penyesuaian sosial pada remaja di panti asuhan Harapan Remaja Jakarta. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penyesuaian sosial. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah konsep diri. Pada penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif, adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian terapan. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu skala penyesuaian sosial dan skala konsep diri. Pada skala konsep diri menggunakan Tennesse Self Concept Scale (TSCS). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden yaitu remaja di panti asuhan Harapan Remaja Jakarta dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengolahan data yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah analisis regresi. Hasilnya adalah terdapat pengaruh antara konsep diri terhadap penyesuaian sosial. Pengaruh yang dihasilkan konsep diri terhadap penyesuaian sosial sebesar 0,261 (26,1%) dan sisanya 73,9% dipengaruhi oleh faktor lain. This research aims to know the influence of the concept of social adjustment in his teens in the orphanage “Harapan Remaja” in Jakarta. The dependent variable in this study is the social adjustment. While the independent variable in this study is the concept of the self. In this study, using a quantitative approach, but the method used is the method applied research. This study uses two measuring tools, namely social adjustment scale and self concept scale. Self concept scale using Tennesse Self Concept Scale (TSCS). The sample in this study as many as 60 respondents i.e. teenagers orphanage “Harapan Remaja” in Jakarta with the sampling technique used was purposive sampling. A method of data processing used in hypothesis testing is regression analysis. The result is that there are influences between the concepts themselves against social adjustment. The influence of the resulting social adjustment itself against the concept of 0.261 (26.1%) and the remaining 73.9% are influenced by other factors

ANALISIS STRATEGI BISNIS MENGGUNAKAN MODEL BISNIS BERBASIS SOSIAL PADA HANISA FASHION DESIGN

ABSTRAK Industri pakaian mengalami pertumbuhan setiap tahunnya yang mengakibatkan Hanisa Fashion Design keberadaannya dari waktu ke waktu semakin terancam dalam persaingan bisnis. Hal ini, Hanisa Fashion Design dituntut untuk mempunyai nilai yang unggul dari bisnis lain. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan rancangan strategi bisnis yang ideal untuk diterapkan pada Hanisa Fashion Design. Sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian, data yang digunakan bersumber dari hasil wawancara langsung dan terbuka dengan narasumber yang terkait yaitu owner Hanisa Fashion Design. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa salah satu cara yang dapat meningkatkan keunggulan dan mengembangkan Hanisa Fashion Design supaya dapat bersaing dengan bisnis lain adalah dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC) berbasis sosial. Desain tabel dan elemen yang ada di BMC menjadi salah satu keunggulan untuk memudahkan dalam menggambarkan serta memvisualisasikan suatu bisnis dengan jelas. Berdasarkan uji validitas menggunakan teknik triangulasi yang dilakukan pada penelitian dalam mengidentifikasi Social Business Model Canvas (SBMC) menunjukan bahwa ada elemen tambahan pada pada blok customer segments, value propositions, channels, dan key activities. Selain itu, formulasi strategi bisnis SBMC menggunakan strategi red ocean dengan melalui strategi diferensiasi atau mengeluarkan produk yang berbeda dari kompetitor dan menitikberatkan pada value propositions sebagai elemen untuk mengoptimalkan strategi bisnis. ABSTRACT The clothing industry experiences growth every year which causes Hanisa Fashion Design’s existence from time to be increasingly threatened by business competition. In this case, Hanisa Fashion Design is required to have superior values to other business. The purpose of this research is to get the ideal business strategy design to be applied to Hanisa Fashion Design. As a data collection technique in the study, the data used were sourced from direct and open interviews with related sources, namely the owner of Hanisa Fashion Design. In this study, the author uses a descriptive qualitatve approach. Based on the results of the study, shows that one way that can increase excellence and develop Hanisa Fashion Design so that it can compete with other business is to use a social-based Business Model Canvas (BMC). The design of tables and elements in BMC is one of the advantages to make it easier to describe and visualize a business. Based on the validity test using triangulation techniques carried out in research in identifying a Social Business Model Canvas, it shows that there are additional elements such as the customer segments block, value propositions, channels, and key activities. In addition, the formulation of the SBMC business strategy uses a red ocean startegy by going through a differentiation strategy or issuing product that are different from competitors and focusing on value propositions as an element to optimize business strategy

GAMBARAN KELEKATAN PADA REMAJA DENGAN AYAH YANG BEKERJA SEBAGAI PELAYAR

Abstrak Pelayar adalah salah satu profesi yang mengharuskan para pekerjanya untuk jauh dari keluarga dalam kurun waktu yang lama. Pekerjaan ini memiliki dampak kepada para kepala keluarga, yaitu ayah yang mana kontribusi dalam mengasuh anak menjadi kurang karena lamanya durasi berlayar. Hal tersebut dapat berisiko mempengaruhi kelekatan yang tercipta antara ayah dan anak. Maka dari itu penelitian ini penting dilakukan untuk melihat dan menggali lebih dalam mengenai bagaimana kelekatan yang terbangun antara remaja dengan ayah yang bekerja sebagai pelayar. Metode kualitatif dengan studi kasus digunakan pada penelitian ini. Pengambilan data diambil menggunakan teknik wawancara bersifat semi- terstruktur dengan jumlah partisipan remaja sebanyak 3 (tiga) orang yakni 2 perempuan dan 1 laki-laki yang memiliki ayah dengan profesi sebagai pelayar. Data pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis tematik (AT) dan berhasil dalam mengidentifikasi tiga tema penting yaitu gambaran kelekatan remaja dengan ayah, (2) dampak kurangnya kehadiran ayah (karena berlayar) pada hubungan kelekatan, dan (3) upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak serta mempererat hubungan kedekatan dengan Kata Kunci: kelekatan, remaja, ayah, pelayar   Abstract Sailor is one of the professions that requires workers to be away from their families for long periods of time. This work has an impact on the heads of families, specifically fathers whose contribution in raising children is reduced because they have to work. This can jeopardize the bond created or attachment between father and his child. Therefore, this research is important to do to see and search deeper how the attachment that occurs between adolescents and fathers who work as sailors.Qualitative method with case study used in this research. Collecting data using interview with semi-structure technique with a total of 3 (three) participants, including two female and one male who has a father with a profession as a sailor. The data in this study were analyzed using the thematic analysis technique (AT) and succeeded in identifying three important themes, namely (1) the description of adolescent attachment to fathers, (2) the impact of lack of father presence (due to screen work) on attachment relationships, and (3) efforts made to overcome the impact and strengthen close relationships with fathers. Keywords: attachment, adolescent, father, sailor

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILLS) SISWA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X-2 SMA KHZ Musthafa Sukamanah Kab. Tasikmalaya

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pra penelitian yang dilakukan di kelas X-2 SMA KHZ Musthafa Sukamanah yang mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran. Permasalahan tersebut adalah rendahnya keterampilan kewarganegaraan (civic skills) siswa ketika pembelajaran PKn. Hal tersebut terjadi karena guru menggunakan metode yang konvensional sehingga siswa menjadi jenuh dan ketika proses pembelajaran berlangsung sebagian siswa bersikap pasif. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka peneliti menerapkan model Cooperative Learning tipe Think Pair Share. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persiapan, pelaksanaan, peningkatan, kendala, dan upaya dalam menerapkan model Cooperative Learning tipe Think Pair Share pada pembelajaran PKn. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas X-2 SMA KHZ Musthafa Sukamanah yang berjumlah 26 orang. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket, dokumentasi, dan catatan lapangan. Analisis data dengan penyeleksian atau pengelompokan data, validasi data, dan interpretasi data. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu: 1) Persiapan pembelajaran yang dilakukan guru yaitu menyiapkan silabus, RPP, materi, metode, media, dan alat penilaian. 2) Penerapan metode think pair share dilaksanakan dengan baik oleh guru dan diterapkan sesuai dengan langkah-langkah yang benar. Siswa berpikir sendiri mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru selama beberapa menit, kemudian berpasangan dan mendiskusikan apa yang diperoleh masing-masing, setelah itu setiap pasangan berbagi dengan keseluruhan kelas mengenai permasalahan yang telah didiskusikan. 3) Peningkatan keterampilan kewarganegaraan (civic skills) setelah diterapkan metode think pair share meningkat. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan 59% dengan kategori “baik”, siklus II menunjukkan 64% dengan kategori “baik”, dan siklus III, menunjukkan 85% dengan kategori “sangat baik”. 4) Kendala yang dihadapi oleh guru adalah dalam pengelolaan kelas, membimbing diskusi, dan memotivasi siswa. 5) Upaya mengatasi kendala tersebut adalah guru meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas, membimbing diskusi, dan memotivasi siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Cooperative Learning tipe Think Pair Share mampu meningkatkan keterampilan kewarganegaraan (civic skills) siswa. Model ini direkomendasikan sebagai alternatif model yang efektif untuk meningkatkan keterampilan kewarganegaraan (civic skills) dalam pembelajaran PKn. This research is motivated results of research conducted in the class X-2 High School KHZ Mustafa Sukamanah experiencing problems in the learning process. The problem is the lack of skills of citizenship (civic skills) students when learning civics. This happens because the teachers using conventional methods so that students become saturated and when the learning process takes most students to be passive. To overcome these problems, the researchers applied a model of Cooperative Learning Type Think Pair Share. This study aims to determine how the preparation, implementation, enhancement, constraints, and effort in implementing cooperative learning models of type Think Pair Share on civics lesson. This study uses qualitative and quantitative approaches, the method of Classroom Action Research (CAR). Subjects were students of class X-2 High School KHZ Mustafa Sukamanah totaling 26 people. The collection of data through observation, interviews, questionnaires, documentation, and field notes. Analysis of the data by selecting or grouping of data, data validation, and interpretation of data. The research results obtained are: 1) Preparation of learning that teachers are preparing syllabi, lesson plans, materials, methods, media, and assessment tools. 2) Application of the method think pair share executed well by teachers and implemented in accordance with the correct steps. Students think for themselves about the issues assigned by the teacher for a few minutes, then in pairs and discuss what each is obtained, after which each pair to share with the whole class about the issues that have been discussed. 3) Improving the skills of citizenship (civic skills) after application of the method think pair share increases. The results of observations of student activity in the first cycle showed 59% with "good" category, the second cycle showed 64% with "good" category, and the third cycle, showed 85% to the category of "very good". 4) Constraints faced by the teacher is in the classroom management, guiding discussion, and motivate students. 5) Efforts to overcome these obstacles is the teachers improve their skills in managing the classroom, guiding discussion, and motivate students. It can be concluded that the cooperative learning model of type Think Pair Share is able to improve the skills of citizenship (civic skills) students and effectively applied in learning civics. This model is recommended as an alternative to effective model to improve the skills of citizenship (civic skills) in a civics lesson