191 research outputs found
THE EFFECT OF COLLABORATIVE STRATEGIC READING TOWARD STUDENTSâ ENGLISH READING COMPREHENSION AT THE SECOND YEAR OF SMPN 1 SINGINGI HILIR
Based on the temporary observation, the writer found that the studentsâ
reading comprehension at SMPN 1 Singingi Hilir were low because the teacher
still used conventional method in teaching reading. So, in this research the writer
wants to introduce one of techniques in teaching reading in improving the
studentsâ reading comprehension. The technique is Collaborative Strategic
Reading (CSR). This technique combines reading comprehension strategy
instruction with cooperative learning.
This research is experimental research. It is investigated to find out the
effect of Collaborative Strategic Reading toward second year studentsâ reading
comprehension at SMPN 1 Singingi Hilir. The subject of this research was the
second year students of SMPN 1 Singingi Hilir. The second year students
consisted of three classes (93 students). The researcher took two classes (63
students) as the sample of this research. In addition, the students are divided into
two groups; experiment group consisted of 32 students and control group consists
of 31 students. This research consisted of two variables, variable x and variable y.
Variable x was teaching treatment of CSR, and variable y was studentsâ reading
comprehension of the second year students of SMPN1 Singingi Hilir. The
instrument of this research was test.
The researcher use ât-test-statisticâ by using the formula as follows:
Finally, based on the researcher findings, the result of tcalculated is higher
than tdistribution in alpha decision level (α) 0.05, and with the degree freedom (df 61)
(4.1>1.67). Based on the result, Ha is accepted and Ho is rejected. It means that
there is any significant effect of CSR toward studentsâ English reading
comprehension at the second year of SMPN 1 Singingi Hilir. The result is also
show that there is significant difference on reading comprehension between
students who are taught by using CSR and students who are taught by using
conventional method at the second year of SMPN 1 Singingi Hilir. The students
who are taught by using CSR have good result in improving English reading
comprehension than who are taught by using conventional method
PERMAINAN SUPER HERO UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK USIA DINI
Perilaku prososial ini sangat perlu ditanamkan sedini mungkin. Periode emas pada anak usia dini merupakan saat yang tepat untuk memulai menanamkan nilai-niai baik dalam kehidupan yang akan berguna di masa depan. Masa anak-anak adalah waktu mereka untuk bermain. Melalui bermain mereka mendapatkan hal positif dalam diri mereka. Pada saat bermain inilah dapat dimanfaatkan secara tepat untuk mengenalkan dan mengajari anak tentang nilai-nilai yang baik, salah satunya yaitu perilaku prososial. Metode bermain super hero ini dipilih karena anak-anak sudah lekat sebelumnya dengan gambaran seorang super hero. Dari tokoh super hero tersebut bisa dipetik nilai-nilai positif untuk anak yang dapat anak-anak langsung perankan dan secara tidak langsung hal ini merupakan salah satu cara penanam perilaku prososial pada diri anak
KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM DAN BUNUH MINIMUM EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS
ABSTRAKNama: Athia FahraniFakultas: Kedokteran GigiProgram Studi : Pendidikan dokter GigiJudul:Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Bunuh Minimum (KBM) Ekstrak Etanol Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Candida albicans (C.albicans) merupakan spesies yang paling banyak terdapat di rongga mulut sebagai flora normal dan juga sangat berkaitan dengan candidiasis terutama kandidiasis oral. Kandidiasis oral adalah infeksi oportunistik yang paling umum berdampak pada mukosa rongga mulut. Rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) memiliki kandungan kimia yaitu alkaloid yang dapat menghambat pertumbuhan jamur C. albicans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap C. albicans. Rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dalam konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 75%, dan 100% dibuat secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian untuk menilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap C. albicans dengan metode dilusi yang terdiri dari kelompok perlakuan, kelompok kontrol negatif (aquades) dan kelompok kontrol positif (flukonazol). Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) diketahui dengan menghitung jumlah koloni pada media SDA. Data dianalisis dengan uji One Way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dan Mann whitney. Hasil menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan. Konsentrasi yang efektif dalam menghambat C. albicans adalah pada konsentrasi 25% dan Konsentrasi Bunuh Minimum didapatkan pada konsentrasi 100% dengan tidak ada pertumbuhan koloni C. albicans pada media SDA. Kata Kunci:Candida albicans, Kandidiasis oral, rimpang kencur (Kaempferia galanga L.).?ABSTRACTName: Athia FahraniFaculty: DentistryStudy Programme : DentistryTittle:Minimum Inhibitory Consentration (MIC) and Minimum Fungicidal Consentration (MFC) kencur rhizome (Kaempferia galanga L.) Extract Against Candida albicansCandida albicans (C. albicans) is the most common species in the oral cavity as a normal flora and is also strongly associated with candidiasis, especially oral candidiasis. Oral candidiasis is the most common opportunistic infection affecting the oral mucosa. Kencur rhizome (Kaempferia galanga L.) has a chemical content of alkaloids that can inhibit the growth of C. albicans fungus. This study aims to determine the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Fungicidal Concentration (MFC) extracts of Kencur rhizome (Kaempferia galanga L.) against C. albicans. Kencur rhizome (Kaempferia galanga L. in concentrations of 6.25%, 12.5%, 25%, 50%, 75%, and 100% were made by maceration using 96% ethanol solvent. Tests for assessing the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Fungicidal Concentration (MFC) of kencur rhizome extract (Kaempferia galanga L.) on C. albicans by dilution method that consist of treatment group, negative control group (aquades) and positive control group (fluconazole ). Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Fungicidal Concentration (MFC) were known by counting the number of colonies on SDA media. Data was analyzed by One Way ANOVA followed by Kruskal Wallis and Mann whitney test. The results showed no significant difference between the treatment groups. Concentrations effective in inhibiting C. albicans is at a concentration of 25% and the Minimum Fungicidal Concentration is obtained at a concentration of 100% with no growth of C. albicans in SDA media.Keywords: Candida albicans, Oral Candidiasis, kencur rhizome (Kaempferia galanga L.)
GAMBARAN SOCIAL CONNECTEDNESS REMAJA DAN ADIKSI INTERNET
Terdapat banyak manfaat yang diberikan internet kepada penggunanya termasuk remaja, seperti pada internet remaja akan dengan cepat mendapatkan informasi dan dapat mencari teman atau mengirimkan foto melalui media sosial. Namun remaja sebagai salah satu pengguna internet cenderung belum mampu untuk menyaring hal-hal baik atau buruk di internet. Pada masa remaja juga individu akan memiliki tingkat keingintahuan yang sangat tinggi, namun bagian otak yang mengontrol perilaku masih berkembang sehingga akan lebih rentan terkena dampak buruk dari internet seperti adiksi internet. Disisi lain adiksi internet membuat individu tidak dapat berhubungan dengan orang lain dan berdampak pada kurangnya partisipasi di kehidupan nyata dalam masyarakat sehingga berpengaruh pada rendahnya social connectedness individu. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran social connectedness remaja dan adiksi internet. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 204 remaja dan 75 remaja untuk uji coba. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun variabel adiksi internet pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala adiksi internet yang disusun oleh peneliti mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Kuss dan Griffiths (2015). Sedangkan variabel social connectedness digunakan skala social connectedness yang disusun oleh peneliti mengacu pada aspekyang dikemukakan oleh Lee dan Robbins (1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja memiliki tingkat social connectedness yang rendah walaupun tingkat adiksi internet remaja juga rendah
Kontribusi Empati Bagi Perilaku Prososial Pada Remaja
Tingkat kepekaan perilaku prososial cenderung menurun di kalangan remaja. Remaja dianggap sukses melewati masa anak dan masa remaja, apabila mampu mengembangkan kompetensi sosial, salah satunya yaitu perilaku prososial. Perilaku prososial memerlukan penelitian lebih mendalam kembali. Jumlah artikel dan buku yang diterbitkan mengenai prososial lebih sedikit dibanding mengenai antisosial. Pada akhir tahun 2003, prososial merupakan kata kunci di 1.600 catatan PsycINFO, sedangkan antisosial adalah kata kunci di 3.850 catatan. Anak dan remaja yang memiliki empati akan lebih mudah untuk berperilaku prososial. Kajian terhadap faktor-faktor pembentuk empati anak dan remaja menjadi penting mengingat tingginya kasus perilaku negatif yang terjadi di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi empati terhadap perilaku prososial pada remaja. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, subjek yang digunakan sebanyak 303 siswa kelas X SMAN di Kota Malang. Metode pengumpulan data menggunakan Prosocial Tendencies MeasureâRevised (PTM-R), dan Interpersonal Reactivity Index (IRI). Analisis data yang digunakan yaitu model analisis Hayes. Hasil penelitian menunjukkan adanya kontribusi empati terhadap perilaku prososial
Pendampingan Literasi Keuangan pada Pengusaha Industri Kecil Gula Ondrong demi Pertahankan Eksistensi Usaha
Keberadaan gula ondrong yang berlokasi di desa Sukolilo, kecamatan Wajak, kabupaten Malang, perlahan-lahan mulai menurun. Disinyalir yang menjadi permasalahn menurunnya usaha ini adalah kurangnya pengetahuan keuangan dari pemilik usaha dalam memperhitungkan biaya produksi, yang meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja, biaya produksi, biaya pengemasan dan pemasarannya. Pendapatan yang diperoleh pelaku usaha seringkali tidak mampu menutup total biaya yang dikeluarkan, sehingga usaha sering mengalami kerugian. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa KSM (Kegiatan Sarjana Mengabdi) Unisma ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha dalam menyusun penentuan Harga Pokok Produksi dan menentukan harga jual produk gula ondrong. Metode yang dilakukan adalah: (1). Wawancara dengan pemilik usaha, (2). Mengedukasi pemilik usaha tentang pentingnya memahami literasi keuangan usaha, (3). Pendampingan penyusunan Harga Pokok Produksi, (4). Pendampingan penentuan harga jual gula ondrong. Hasil dari kegiatan masyarakat ini adalah pengusaha industri gula ondrong mampu menentukan HPP dan harga jual gula ondrong yang telah disesuaikan
The Relationship between Chronic Poverty and Household Dynamics : Evidence from Indonesia
The composition of households frequently change due to births, deaths, divorces, marriages, the departure of children from home, and other compositional changes. Consequently, a large number of people undergo some fundamental change in household arrangements during relatively short periods of time. However, using data from Indonesia, this study finds that change in household composition is not a major cause of chronic poverty. Similarly, it finds no evidence that households change their composition to cope with negative shocks. Nevertheless, the study confirms that the larger the number of household members, the higher the probability that a household is chronically poor. Comparing different types of household compositions, households with a single female without children have the lowest probability of being either chronically poor or vulnerable, while single male households with or without children have the highest probability of being vulnerable. Frequent changes in household compositions imply that the use of household as the unit of analysis for poverty may undermine, or at least complicate, the conceptualization and measurement of chronic poverty. This also implies that the problem of targeting social protection programs not only relates to implementation, but also has some conceptual roots.household composition, chronic poverty, social protection, Indonesia
Kriya Mendong: Upaya Diversifikasi Produk Potensi Desa, Kreasi Wirausaha Masyarakat Desa Blayu dengan bantuan Aplikasi Teknologi Multimedia
ABSTRAK Pemerintah kecamatan Wajak, kabupaten Malang, telah mengukuhkan mendong sebagai komoditas khas daerahnya. Desa Blayu merupakan daerah terbesar penghasil mendong beserta produk turunannya. Sayangnya saat ini budidaya mendong semakin memudar dan ikon mendong sulit ditemukan di desa Blayu. Jumlah profesi masyarakat yang terkait dengan budidaya dan kerajinan mendong terus mengalami penurunan. Potensi mendong yang tidak menjanjikan kesejahteraan ditengarai sebagai alasan profesi ini mulai ditinggalkan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menambah nilai ekonomis mendong dan membangkitkan kembali kepercayaan diri masyarakat Blayu akan potensi mendong dengan cara mengenalkan diversifikasi kerajinan kriya mendong dan peluang pasarnya. Metode yang dilakukan adalah identifikasi masalah, perumusan solusi, pendidikan masyarakat, difusi inovasi dan pelatihan. Manfaat dari kegiatan ini adalah mulai bangkitnya jiwa kewirausahaan masyarakat Blayu dan sikap optimistik terhadap potensi usaha kreatif produk kriya mendong.Kata kunci : kriya mendong, diversifikasi produk, kreasi, wirausaha, teknologi multimedia ABSTRACTThe Wajak Subdistrict government, Malang Regency, has confirmed mendong as a typical commodity for its region. Blayu Village is the largest producer of mendong and its derivatives. Unfortunately, nowadays, the cultivation of mendong is fading, and the icon of mending is hard to find in Blayu Village. The number of community professions related to mendong cultivation and crafts continues to decline. The potential for mendong, which does not promise welfare, is thought to be why this profession is starting to be abandoned. The purpose of this community service activity is to increase the economic value of mendong and revive the confidence of the Blayu community in the potential of mendong by introducing the diversification of Mendong crafts and market opportunities. The methods used are problem identification, solution formulation, community education, innovation diffusion, and training in making Mendong crafts products with multimedia technology.This activity's benefits are the emergence of the entrepreneurial spirit of the Blayu community and an optimistic attitude towards the potential for creative endeavors of mendong craft products
KECEMASAN PERAWAT MASA PANDEMI COVID 19: TINJAUAN LITERATURE
The anxiety experienced by nurses during the COVID-19 pandemic is a feeling that cannot be avoided and affects the performance of nurses in providing nursing care. Â The purpose of article aims to describe nurses' anxiety during the COVID-19 pandemic. The method used is Narrative literature review by searching articles from Google Scholar dan DOAJÂ database with keyword nurse anxiety in COVID-19. The result of those articles are nurses experienced anxiety in providing nursing care during the COVID-19 pandemic. This anxiety is associated with age, female gender, experience, inadequate availability of personal protective equipment, lack of training on preparedness to face the COVID-19 pandemic outbreak. Nurses experience anxiety in carrying out nursing care during the COVID-19 pandemic. The government within hospital policies can anticipate intervening psychologically for nurses during a pandemic, such as providing consulting services, the availability of adequate personal protective equipment, and training for preparedness to face the COVID-19 pandemic effectively
The Impact of Rising Inequality on Growth and Unemployment in Indonesia: What Does the Evidence Say?
Consumption inequality has been rising in Indonesia over the last decade (see Figure 1). Before the onset of the Asian financal crisis (AFC) in 1997, Indonesia experienced little change in inequality. From 1980 to 1996, the Gini ratio (a standard economic measure of inequality), based on household consumption, fluctuated between 0.32 and 0.36.1 While the impact of the AFC brought down inequality to Indonesia's lowest level since 1980 (0.30 in 2000), this was largely because the crisis hit those who were relatively well-off in urban areas harder than it hit Indonesia's poor in rural areas. However, since recovering from the AFC in the early 2000s, the Gini ratio has increased rapidly and has reached new records of 0.41 in 2011 and 2012. Of course, rising inequality is not restricted to Indonesia; there is growing concern about the current trend of rising inequality across the world.2 Nonetheless, while some argue that inequality in income or consumption is necessary for the accumulation of assets or market incentive for long-term growth investment, our research3 finds that increasing inequality will actually lead to adverse growth. Consumption inequality is usually closely related to other forms of inequality, such as inequality in access to education, health, and public services. This often manifests as inequality of opportunity. These dimensions of inequality have significant detrimental effects on economic growth, and even political and social stability. Thus, in turn, it also poses substantial risk to human development
- âŠ