38 research outputs found
STRATEGI POLA NAFKAH ISLAMI MASYARAKAT DAERAH TERTINGGAL DI PROVINSI BENGKULU
Pola Nafkah Masyarakat Daerah Tertinggal di Provinsi Bengkulu. Artikel ini memaparkan strategi pola
nafkah Islami pada masyarakat daerah tertinggal yang ada di provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
pokok. Penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda dan regresi linier sederhana dengan di mana
regresi linear berganda dengan satu variabel dependen (Y1) dan variabel independen (X) adalah: Y = ß0+ ß1.X1 + ß
2.X2 + ß 3.X3 + ß 4.X4……(10). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap
bentuk strategi pola nafkah yaitu pendidikan, sikap dan motivasi. Semakin meningkat sikap dan motivasi maka
bentuk strategi pola nafkah juga semakin meningkat. Faktor yang tidak berpengaruh yaitu umur, tingkat
pendidikan formal, pendidikan non formal, pendampingan, pemimpin lokal, sarana dan modal. Pendapatan
berpengaruh negatif terhadap kegiatan strategi pola nafkah. Strategi pola nafkah yang baik akan berpegaruh
dengan kemampuan masyarakat dalam hal kemampuan fisiologi, psikologi dan sosiolog
STRATEGI POLA NAFKAH ISLAMI MASYARAKAT DAERAH TERTINGGAL DI PROVINSI BENGKULU
Pola Nafkah Masyarakat Daerah Tertinggal di Provinsi Bengkulu. Artikel ini memaparkan strategi pola nafkah Islami pada masyarakat daerah tertinggal yang ada di provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda dan regresi linier sederhana dengan di mana regresi linear berganda dengan satu variabel dependen (Y1) dan variabel independen (X) adalah: Y = ß0+ ß1.X1 + ß 2.X2 + ß 3.X3 + ß 4.X4……(10). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap bentuk strategi pola nafkah yaitu pendidikan, sikap dan motivasi. Semakin meningkat sikap dan motivasi maka bentuk strategi pola nafkah juga semakin meningkat. Faktor yang tidak berpengaruh yaitu umur, tingkat pendidikan formal, pendidikan non formal, pendampingan, pemimpin lokal, sarana dan modal. Pendapatan berpengaruh negatif terhadap kegiatan strategi pola nafkah. Strategi pola nafkah yang baik akan berpegaruh dengan kemampuan masyarakat dalam hal kemampuan fisiologi, psikologi dan sosiolog
Strategi Percepatan Adopsi Dan Difusi Inovasi Dalam Pemanfaatan Mesin Tanam Padi Indojarwo Transplanter Di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu
Strategi percepatan adopsi dan difusi inovasi sangat berguna dalam pemanfaatan mesin
tanam indojarwo tranplanter. Tujuan penelitian yaitu menganalisis faktor-faktor yang
mempercepat proses adopsi dan difusi inovasi dan menganalisis strategi yang
diperlukan untuk mempercepat proses adopsi dan difusi inovasi pemanfaatan mesin
indojarwo transplanter. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi
Bengkulu, yang merupakan daerah sentra produksi padi. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan yaitu
petani yang telah memanfaatkan mesin tanam indojarwo tranplanter. Faktor yang
mempercepat proses adopsi dan difusi inovasi melingkupi: sifat/karakteristik inovasi,
sifat/karakteristik calon pengguna, pengambilan keputusan, saluran komunikasi serta
kualifikasi penyuluh lapangan.Penyebaran inovasi mesin tanam padi indojarwo
transplanter telah sampai dan dimanfaatkan oleh petani di Bengkulu Utara. Tingkat
keberhasilan dalam pemanfaatan inovasi tersebut sebesar 40 %, sehingga hasil panen
yang diharapkan belum maksimal. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
kecepatan adopsi inovasi petani terlihat dari sifat atau karakteristik inovasi, sifat atau
karakteristik calon pengguna, pengambil keputusan adopsi inovasi, saluran komunikasi
dan keadaan atau kualifikasi penyuluh lapangan
Partisipasi Mahasiswa Terhadap Pelayanan Universitas Terbuka Online (Studi Kasus Mahasiswa Program Non Pendas Unit Program Belajar Jarak Jauh Bengkulu)
SOCIO-ECONOMIC IMPACT OF PALM OIL LAND CONVERSION TO PADDY
In recent years there has been a change in the function ofoil palm plantations to rice. About 370 hectares of oil palmand swamp plantations in Mukomuko District, Bengkulu,were converted into new rice fields. This research aims toexamine the social and economic impacts of landconversion. The location selection was done purposivelyand the respondent determination was done by using thesolvin method, which resulted in 181 respondents. For dataanalysis using qualitative and quantitative methods. Theresearch results explain the social impact of farmersgathering in the fields more frequently at planting,fertilizing, spraying pests, and at harvest time. Farmers whowere previously very consumptive, especially when theprice of palm oil increased and experienced difficultieswhen the price of fresh fruit bunches fell, are now morecareful in financial development. The environment aroundthe mainland is now more beautiful and the air quality isgetting better. As well as more frequent deliberationsrelated to policies and counseling on paddy farming. Theeconomic impact of paddy farming generates an income ofRp. 36,151,207 / field / hectare / year while oil palmfarming is Rp. 28,308,303 / agriculture / hectare / year
Financial Inclusion and Poverty Alleviation in Rejang Lebong Regency
Financial inclusion is a condition of products or services from formal financial institutions that can be accessed and relished by various groups of society. Inclusive financial conditions can propel economic growths of the poor through formal financial institutions by forming business groups in each village. This article aims to address how the implementation of financial inclusion programs as a form of concrete efforts in the context of alleviating poverty in Rejang Lebong Regency. Moreover, this study uses a qualitative analysis method with a non-parametric qualitative approach. It shows that the presence of a financial inclusion programs in Rejang Lebong Regency can reduce the poverty level. This poverty alleviation effort is carried out through the pattern of providing venture capital to each Joint Business Group (KUBE) by raising regional superior products as its business, so as it can improve the economy of the local community. The distribution of venture capital assistance is also provided to Small and Medium-Sized Enterprises (UMKM) and religious organizations by maximizing the role and function of the Zakat Collecting Unit (UPZ) in each mosque for productive activities. Therefore, it is necessary to facilitate the granting of permits for the establishment of microfinance institutions such as Islamic cooperatives and savings and loan cooperatives as well as the synergy between the government, Islamic scholars, and the community in order to alleviate poverty through financial inclusion programs
Study on entrepreneurship competencies of coffee farmers
Coffee is the main source of income for 1.8 million heads of farming families spread across almost all provinces and 69 thousand families of employees of large plantations, plays a role in job creation, encouraging domestic agribusiness. The stock of coffee beans in Indonesia for the last 5 years has continued to decline. Seeing this phenomenon, researchers are interested in studying entrepreneurial competence, and the factors that influence it both directly and indirectly. Determination of respondents using the method of arikunto 10% of the total population, then obtained as many as 496 respondents. Analysis of research data using path equations. The results of the study stated the eleven indicators of entrepreneurial competence have competencies of which 1 indicator is included in low competence. The results of the path analysis state that X2 (Farming Business Experience), X5 (Access to Information), X7 (Farmers' Perceptions of Government Policy) have a significant direct and indirect influence on the entrepreneurial competence of farmers
Pengenalan Nilai Tambah Melalui Pengolahan Dan Pemasaran Tepung Mocaf Sebagai Diversifikasi Produk Berbahan Dasar Singkong
Pengenalan nilai tambah melalui pengolahan dan pemasaran tepung mocaf sebagai diversifikasi produk berbahan dasar singkong” guna peningkatan pengetahuan diversifikasi produk terkini yang berpotensial yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian keluarga di Bukit Peninjauan II. Pelaksanaan abdimas dilakukan secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat, pengenalan dilakukan dengan pendekatan pembelajaran partisipatif dari pengolahan tepung mocaf hingga diversifikasi olahannya yakni brownies dan chesecake. Analisa data dilaksanakan dengan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk menghitung analisa nilai tambah tepung mocaf. Setelah pelaksanaan mitra sudah memiliki keterampilan dalam mengolah singkong menjadi tepung mocaf dan produk turunannya. Diketahui tepung mocaf memiliki nilai tambah sebesar Rp.3.250,- Rupiah / Kilogram yang bermakna dalam pengolahan setiap 1 kilogram singkong akan menciptakan nilai tambah sebesar Rp.3.250,-. Keuntungan yang didapatkan dari pengolahan singkong yakni Rp. 1.583,33/ Kilogram input atau sebesar 40%. Keuntungan tersebut yakni selisih nilai tambah dengan pendapatan tenaga kerja (Rupiah / Kilogram input). Dalam pengolahan singkong segar menjadi tepung mocaf, maka diperoleh tambahan pendapatan dan nilai tambah, selain itu juga menambah peluang untuk tenaga kerja
Tingkat Partisipasi dalam Kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup
Life skill education is an essential thing that must be owned by people to gain knowledge and practical skill in particular work fields. The success of life skill education was determined by the direct involvement of the society based on the planning, implementation, evaluation, and benefit of the result. The society would have involved in an activity if it was appropriate with the necessity, the interest, the aptitude, and the availability and the continuity of the source so that the society can apply the skill and the knowledge which are required for themselves and are useful for teaching the local society. The participation of the society was influenced by age, level of formal and informal education, attitude toward life skills, level of knowledge of life skills, functional skills, previous experience about life skills, the guidance of facilitators, and also the availability of supported facilities. According to Arstein, the participation of the society included in tokenism group which is the involvement due to the push in order to make them agree, the announcement of the same direction, the advice from the society is accepted but anyhow it became useless. The degree of the participation from the society gives much effect toward the success of life skill education in attitude change related to personal skill and academic skill. The attitude is also seen in social and vocational skills.Keywords: the level participation, life skil
EVALUASI DAN STRATEGI PEMANTAUAN PETA SEBAR HAMA PENYAKIT IKAN KARANTINA (HPIK)
Pemantauan merupakan salah satu tugas yang dilaksanakan oleh petugas karantina ikan dengan Jabatan Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) yang ahli dan terampil. Penelitian mengunakan jenis penelitian deskriptif, yang di desain agar dapat menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu gejala tertentu. Kesimpulaan penelitian menggambarkan potensi kegiatan budidaya di wilayah lingkup adimistrasi SKIPM Merak meliputi kegiatan budidaya air tawar dengan komoditas ikan mas, ikan nila, ikan lele dan ikan patin, dan udang vannamei. Kegiatan pemantauan pada dasarnya sudah dilaksanakan dengan baik, akan tetapi perlu di lakukan peningkatan pada beberapa aspek perencanaan dan pelaksanaannya. Strategi manajemen dapat diaplikasikan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan antara lain pada manajemen perencanaan, manajemen sumberdaya manusia, peningkatan kompetensi pengujian, dan manajemen koordinasi dengan instansi terkai