23 research outputs found

    Uji Aplikasi Beberapa Bioinsektisida Dan Kombinasinya Terhadap Serangan Hama Ulat Kantong Pagodiella SP. Pada Bibit Rhizophora Apiculata Di Persemaian

    Full text link
    Penelitian efikasi beberapa bioinsektisida dan kombinasinya terhadap serangan hama ulat kantong Pagodiella sp. pada bibit mangrove dilakukan di persemaian Kebun Percobaan Kemampo, Sumatera Selatan dari bulan Desember 2001 sampai Maret 2002. Penelitian ini menggunakan rancangan tersarang (nested design) dalam pola acak lengkap dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari tiga tingkat interval penyemprotan tersarang dengan sebelas cara aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi insektisida mikroba B. thuringiensis var. kurstaki serotype 3a/3b dan B.t. var. kurstaki strain EG 2371 efektif dalam menekan serangan ulat kantong baik secara individual (pertambahan tingkat kerusakan masing-masing sebesar 8,98% dan 14,38%) maupun kombinasi (pertambahan tingkat kerusakan 11,36%). Aplikasi kombinasi insektisida mikroba B. t. var. kurstaki strain 3a/3b dengan ekstrak tanaman mimba juga efektif menekan serangan ulat kantong Pagodiella sp. (pertambahan tingkat kerusakan 14,92%). Kombinasi atau pencampuran kedua insektisida tersebut tidak menghasilkan efek sinergisme, sedangkan kombinasi antara insektisida botani mimba dan sirsak selain efektif menekan serangan ulat kantong Pagodiella sp., juga menghasilkan efek sinergisme

    Hubungan antara Persepsi remaja awal terhadap Pola Asuh orang tua Otoriter dengan Motivasi berprestasi di SMPN 13 Malang

    Get PDF
    ABSTRAK Orang tua mempunyai berbagai macam fungsi yang salah satu diantaranya ialah mengasuh putra-putrinya. Disamping itu, orang tua juga diwarnai oleh sikap- sikap tertentu dalam memelihara, membimbing, dan mengarahkan putra-putrinya. Sikap tersebut tercermin dalam pola pengasuhan tertentu. Prestasi tinggi adalah dambaan setiap orang karena suatu keberhasilan meraih prestasi akan menumbuhkan rasa bangga bagi individu dalam hidupnya baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Banyak hal yang menyebabkan individu mempunyai dorongan untuk berprestasi. Faktor yang amat penting dalam mendorong terciptanya prestasi adalah motivasi berprestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja awal terhadap pola asuh orang tua otoriter di SMPN 13 Malang, untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi remaja awal di SMPN 13 Malang dan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara persepsi remaja awal terhadap pola asuh orangtua otoriter dengan motivasi berprestasi di SMPN 13 Malang. Motivasi berprestasi adalah tingkah laku yang menunjukkan suatu usaha untuk melakukan yang terbaik, melakukannya lebih baik dari orang lain, atau secara umum untuk meraih sesuatu. Pada orang tua yang menetapkan pola asuh otoriter mempunyai ciri kaku, tegas, suka menghukum, kurang kasih sayang serta kurang simpatik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional, dengan menggunakan skala untuk mengungkap hubungan antara kedua variabel. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja awal siswa-siswi SMPN 13 Malang yang mempunyai orangtua dengan pola asuh otoriter. Dengan populasi 163 siswa dan sampel yang diambil sebanyak 80 siswa kelas VIII SMPN 13 Malang. Dengan menggunakan teknik Quota Sampling dan Sample Random atau acak. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1).Tingkat persepsi remaja awal terhadap pola asuh orangtua otoriter di SMPN 13 Malang berada pada katagori tinggi hipotetik (61.875). 2).Tingkat motivasi berprestasi remaja awal di SMPN 13 Malang tergolong rendah dengan skor hipotetik (41.26). 3). Ada hubungan negatif antara persepsi remaja awal terhadap pola asuh orangtua otoriter yang menunjukkan bahwa r = 0,395 dan p = 0,000 dengan motivasi berprestasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin positif persepsi remaja awal terhadap pola asuh orangtua otoriter maka semakin rendah motivasi berprestasinya, dan semakin negatif persepsi remaja awal terhadap pola asuh orangtua otoriter maka semakin tinggi motivasi berprestasinya. ABSTRACT Parents have some functions which one of them is taking care of their children. Beside that, parents have particular attitudes in keeping, misguiding, and directing their children. Those attitudes are reflected in certain care pattern. High performance is dream of everyone because a success in achieve performance will make proud for individual in his life either in school, family, and sociality. Many things cause individual has spirit to be performance. The important factor to motivate the performance is performance motivation. The objectives of the study are to know perception of first teenager with care pattern of authoritarian parents in SMPN 13 Malang and to know is there significant relation between perception of first teenager with care pattern of authoritarian parents, and performance motivation in SMPN 13 Malang. Performance motivation is attitude that shows efforts to do better than others, the best, or achieve something. Parents who have authoritarian care pattern are hard hitting, chastening, little affection, and little sympathy. The design of the study is corelational descriptive method uses scale to prove relation between two variables. Subject of the study is first teenager, students of SMPN 13 Malang who have parents with authoritarian care pattern. Population is 163 students and sample that is taken is 80 students from class VII in SMPN 13 Malang. The data collection method uses Quota Sampling and Sample Random. The collected data will be analyzed using correlation product moment. The result shows that: 1). Perception level of first teenager with care pattern of authoritarian parents in SMPN 13 Malang is in high category with the hypothetic (61.875). 2). Performance motivation level of first teenager in SMPN 13 Malang is low category with hypothetic score (41.26). 3). There is negative relation between perception of first teenager with care pattern of authoritarian parents shows that r = 0.395 and p = 0.000 with performance motivation. So that, the result can be said that if perception of first teenager with care pattern of authoritarian parents is more positive, the performance motivation is lower and if perception of first teenager with care pattern of authoritarian parents is more negative, the performance motivation is higher

    Pengaruh Teknik Persiapan Lahan terhadap Serangan Hama Penyakit pada Tegakan Bambang Lanang

    Full text link
    Land preparation may affect the infestation of pests and diseases. This study aimed to find out the dynamic of pests and diseases infestation in the bambang lanang stand based on land preparation techniques. Land preparation was done by total clearing, path clearing and circle clearing. Percentage attack and intensity attack of pests and disesases were carried out over two years. Pest infestation was found by Graphium agamemnon L. (Papilionidae; Lepidoptera), Sorolopha cumarotis (Tortricidae; Lepidoptera), and leaf minner. Diseases infestation was found by Colletotrichum sp., Cercospora sp. and Curvularia sp. Pests and diseases infestations tended to go down on all land preparation treatments, in line with the increase of plant age. The lowest plant damage was found in total clearing treatment

    STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA  DALAM PENERAPAN MODEL  PBL (PROBLEM BASED LEARING) DENGAN MENGGUNAKAN DAN TANPA MENGGUNAKAN METODE PW-PR  (PROBLEM-BASED WRITING WITH  PEER REVIEW) DI KELAS X SMK NEGERI MOJOAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar  siswa dalam penerapan  model  PBL (problem based learning) dengan menggunakan dan tanpa menggunakan metode PW-PR  (problem-based writing with peer review)  di kelas X SMK Negeri Mojoagung tahun pelajaran 2014/2015.  Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan posttest only kontrol group design. Populasi dalam penelitian ini  adalah kelas X Akuntansi SMK Negeri Mojoagung yang berjumlah 192 siswa yang terbagi kedalam lima kelas. Dari lima kelas tersebut, hanya 2 kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian. Kelas X AK 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X AK 5 sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan model Pembelajaran berdasarkan masalah dengan menggunakan metode PW-PR dan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran berdasarkan masalah. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data telah memenuhi persyaratan analisis yaitu normalitas dan homogenitas data. Dari hasil penelitian diperoleh,  hasil belajar rata-rata siswa pada kelas eksperimen adalah 87,623 sedangkan pada siswa kelas kontrol adalah 82,237. Kemudian dilakukan uji t dan diperoleh thitung = 2,928  dan daftar ttabel = 1,993. Oleh karena itu, thitung > ttabel yang berarti bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan (meyakinkan) antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model  PBL dengan metode PW-PR  dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL. Kata kunci: Model pembelajaran berdasarkan masalah, metode  PW-PR, Hasil belaja

    Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Aljabar Ditinjau Dari Gaya Belajar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan, tingkat kesalahan dan penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar. Analisis kesalahan dilakukan berdasarkan prosedur Newman dan ditinjau dari gaya belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMPN 17 Mataram tahun ajaran 2022/2023 yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, kemudian dipilih masing-masing 2 siswa dari setiap tipe gaya belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, tes, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (i) siswa gaya belajar visual cenderung melakukan kesalahan pada tahap transformasi dan penulisan kesimpulan dengan persentase kesalahan berturut-turut sebesar 80,56% dan 83,33% kategori sangat tinggi dan siswa gaya belajar visual memperoleh persentase kesalahan sebesar 48,33 ketegori sedang, (ii) siswa gaya belajar auditorial cenderung melakukan kesalahan tahap transformasi, keterampilan proses dan penulisan kesimpulan dengan persentase kesalahan berturut-turut sebesar 67,47%, 67,47% dan 66,67% kategori tinggi dan siswa gaya belajar auditorial memperoleh persentase kesalahan sebesar 47,46% kategori sedang, (iii) siswa tipe gaya belajar kinestetik cenderung melakukan kesalahan pada tahap memahami sebesar 46,67% kategori rendah, kesalahan transformasi sebesar 73,33% kategori tinggi, keterampilan proses sebesar 70% kategori tinggi dan penulisan kesimpulan sebesar 70% kategori tinggi dan siswa gaya belajar kinestetik memperoleh persentase kesalahan sebesar 60% kategori tinggi. Penyebab kesalahan yang dilakukan siswa gaya belajar visual yaitu kurang memahami materi bentuk aljabar, tidak mengetahui cara mengubah informasi pada soal ke dalam bentuk matematika, lupa rumus, ingin mempersingkat waktu dan kesalahan pada tahap sebelumnya. Penyebab kesalahan yang dilakukan siswa gaya belajar auditorial yaitu tidak terbiasa menuliskan informasi yang terdapat pada soal, tidak mengetahui rumus, terburu-buru dan kurang teliti. Penyebab kesalahan yang dilakukan siswa gaya belajar kinestetik yaitu siswa kurang memahami maksud dari soal, tidak terbiasa menuliskan informasi pada soal, kurang fokus sehingga kurang teliti saat mengerjakan soal, dan kurang memahami materi

    Pentingnya Keterampilan Dasar Mengajar Bagi Mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Prodi Tadris Biologi

    Get PDF
    Gagasan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan persepsi tentang pentingnya keterampilan mengajar mahasiswa PPL Prodi Tadris Biologi UINSU Medan. Artikel konsep ini disusun berdasarkan hasil observasi ke salah satu sekolah tempat Mahasiswa melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), wawancara dengan salah seorang guru pamong, dan study pustaka mengenai kajian konsep keterampilan dasar dalam mengajar biologi di tingkat MA. Berdasarkan pembahasan isi artikel ini maka disimpulkan bahwa keterampilan mengajar mahasiswa PPL Tadris Biologi UINSU Medan dapat dikatakan telah teraplikasikan apabila sebagian besar keterampilan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh mahasiswa PPL, mulai dari membuka dan menutup pelajaran hingga mengajar didalam kelas. Sehingga disarankan penulis sebagai bahan pertimbangan ke depan, yaitu kepada mahasiswa yang hendak melaksanakan PPL sebaiknya meningkatkan kemampuan dalam memahami keterampilan dasar mengajar. Mahasiswa sebaiknya mempersiapkan diri baik fisik, psikis dan materi agar tidak kesulitan saat mengajar di depan kelas dan membiasakan diri untuk berinteraksi dengan baik, dosen-dosen Tadris Biologi hendaknya memperkaya ilmu pengetahuan mahasiswa dalam memahami Biologi dasar atau lebih berkaitan dengan materi tingkat MA, dan kepada guru pamong sebaiknya memberikan nilai yang objektif kepada mahasiswa sesuai dengan yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPL

    IDENTIFIKASI HAMA DAN ANALISIS SERANGAN TERHADAP TANAMAN GAHARU (AQUILARIA.SP) DI PT. AGARWOOD BANGKA LESTARI PANGKAL PINANG

    No full text
    Agarwood is a non-timber forest products (NTFPs) with high economic value. Exploitation of these kinds of aloes large crops, causing the plants designated as endangered plants, hence the conservation and development was carried out by the ministry of forestry, and got high response and enthusiasm from the public. This study aims to determine what types of pests that attack plants Agarwood, knowing the intensity of the attacks and the level of damage, climate and weather conditions during the attack. Pests and plant diseases can slow plant growth and even death aloe plant. For example, diseases due to fungal attack which is not the establishment of a pig in a long time can kill plants. Moth pest and mealybug attacks are quite heavy, especially on the young aloe plant can lead plants become miserable so can result in death. Uret pests and termites are also quite dangerous because it causes damage to the roots and base of the tree, insect pests great impact on the success in the plant maintenance, let alone see the environmental conditions that support insect life. As for calculating the intensity of the attack qualitatively classified. (According to Untung, K). To determine the pattern of development of the pests do with charting the development trend of the percentage of attacks and intensity for 5 months, observations performed 5 times at intervals of 1 month observation
    corecore