ABSTRAK
Orang tua mempunyai berbagai macam fungsi yang salah satu diantaranya ialah mengasuh putra-putrinya. Disamping itu, orang tua juga diwarnai oleh sikap- sikap tertentu dalam memelihara, membimbing, dan mengarahkan putra-putrinya. Sikap tersebut tercermin dalam pola pengasuhan tertentu. Prestasi tinggi adalah dambaan setiap orang karena suatu keberhasilan meraih prestasi akan menumbuhkan rasa bangga bagi individu dalam hidupnya baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Banyak hal yang menyebabkan individu mempunyai dorongan untuk berprestasi. Faktor yang amat penting dalam mendorong terciptanya prestasi adalah motivasi berprestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja awal terhadap pola asuh orang tua otoriter di SMPN 13 Malang, untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi remaja awal di SMPN 13 Malang dan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara persepsi remaja awal terhadap pola asuh orangtua otoriter dengan motivasi berprestasi di SMPN 13 Malang.
Motivasi berprestasi adalah tingkah laku yang menunjukkan suatu usaha untuk melakukan yang terbaik, melakukannya lebih baik dari orang lain, atau secara umum untuk meraih sesuatu. Pada orang tua yang menetapkan pola asuh otoriter mempunyai ciri kaku, tegas, suka menghukum, kurang kasih sayang serta kurang simpatik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional, dengan menggunakan skala untuk mengungkap hubungan antara kedua variabel. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja awal siswa-siswi SMPN 13 Malang yang mempunyai orangtua dengan pola asuh otoriter. Dengan populasi 163 siswa dan sampel yang diambil sebanyak 80 siswa kelas VIII SMPN 13 Malang. Dengan menggunakan teknik Quota Sampling dan Sample Random atau acak. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan analisis korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1).Tingkat persepsi remaja awal terhadap pola asuh orangtua otoriter di SMPN 13 Malang berada pada katagori tinggi hipotetik (61.875). 2).Tingkat motivasi berprestasi remaja awal di SMPN 13 Malang tergolong rendah dengan skor hipotetik (41.26). 3). Ada hubungan negatif antara persepsi remaja awal terhadap pola asuh orangtua otoriter yang menunjukkan bahwa r = 0,395 dan p = 0,000 dengan motivasi berprestasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin positif persepsi remaja awal terhadap pola asuh orangtua otoriter maka semakin rendah motivasi berprestasinya, dan semakin negatif persepsi remaja awal terhadap pola asuh orangtua otoriter maka semakin tinggi motivasi berprestasinya.
ABSTRACT
Parents have some functions which one of them is taking care of their children. Beside that, parents have particular attitudes in keeping, misguiding, and directing their children. Those attitudes are reflected in certain care pattern. High performance is dream of everyone because a success in achieve performance will make proud for individual in his life either in school, family, and sociality. Many things cause individual has spirit to be performance. The important factor to motivate the performance is performance motivation. The objectives of the study are to know perception of first teenager with care pattern of authoritarian parents in SMPN 13 Malang and to know is there significant relation between perception of first teenager with care pattern of authoritarian parents, and performance motivation in SMPN 13 Malang.
Performance motivation is attitude that shows efforts to do better than others, the best, or achieve something. Parents who have authoritarian care pattern are hard hitting, chastening, little affection, and little sympathy.
The design of the study is corelational descriptive method uses scale to prove relation between two variables. Subject of the study is first teenager, students of SMPN 13 Malang who have parents with authoritarian care pattern. Population is 163 students and sample that is taken is 80 students from class VII in SMPN 13 Malang. The data collection method uses Quota Sampling and Sample Random. The collected data will be analyzed using correlation product moment.
The result shows that: 1). Perception level of first teenager with care pattern of authoritarian parents in SMPN 13 Malang is in high category with the hypothetic (61.875). 2). Performance motivation level of first teenager in SMPN 13 Malang is low category with hypothetic score (41.26). 3). There is negative relation between perception of first teenager with care pattern of authoritarian parents shows that r = 0.395 and p = 0.000 with performance motivation. So that, the result can be said that if perception of first teenager with care pattern of authoritarian parents is more positive, the performance motivation is lower and if perception of first teenager with care pattern of authoritarian parents is more negative, the performance motivation is higher