75 research outputs found
SISTEM PENGOLAHAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI SUB BAGIAN UMUM SETDA BALAIKOTA SURAKARTA
ABSTRAK
Muhammad Hasan Ashari, D1511061, Sistem Pengolahan Surat Masuk dan
Keluar Di Sub Bagian Umum Setda Balaikota Surakarta, Tugas Akhir,
Program Studi Manajemen Administrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret.
Pengelolaan surat/arsip mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup suatu
organisasi, sehingga dengan penataan surat/arsip yang baik akan dapat membantu
kelancaran tugas para pegawai dan juga dapat mengurangi pemborosan, baik
pemborosan waktu, biaya maupun tenaga. Sistem pengelolaan surat di Sub Bagian
Umum Setda Balaikota Surakarta merupakan metode untuk menggambarkan tahaptahap
dalam menjalankan sistem informasi, pemecahan masalah dalam sistem
informasi adapun tahap-tahap dalam sistem pengolahan data surat masuk yaitu
menjelaskan bagaimana proses pengolahan yang dilakukan mulai dari menjalankan
program sampai pada akhir program sistem pengolahan data surat masuk.
Jenis pengamatan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yakni jenis
pengamatan yang mendiskripsikan, memaparkan dan menganalisa sejumlah data yang
ada. Sumber data atau informasi yang diperoleh dari lokasi pengamatan, narasumber,
dan dokumen pendukung. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui
wawancara dengan pegawai/karyawaan Sub Bagian Umum Setda Balaikota Surakarta
untuk memperoleh informasi yang diinginkan, observasi serta pengkajian dokumendokumen
yang dapat menunjang dalam pembuataan hasil pengamatan.
Dari hasil pengamatan penulis, pengelolaan surat masuk yaitu penerimaan surat oleh
sub bagian umum kemudian diperiksa kebenarannya dan diarahkan sesuai yang
tercantum dalam surat kepada siapa surat tersebut ditujukan. Setelah melakukan
pengarahan surat, kemudian dilakukan penilaian surat yakni diteliti dan dibaca untuk
menentukan surat tersebut termasuk surat penting, surat biasa, atau surat rahasia.
Kemudian dilakukan pencatatan surat pada E-Surat sesuai dengan keterangan yang
ada dan selanjutnya surat masuk disampaikan kepada petugas pengelolaan surat untuk
ditindak lanjuti. Setelah itu dilakukan penyimpanan surat dalam folder sesuai dengan
nomor klasifikasi yang tertera dalam surat tersebut. Pengelolaan surat keluar yaitu
penyiapan dan penulisan konsep oleh kepada bagian yang menandatangani surat
tersebut atau staf yang ditunjuk. Surat yang akan dikirim dikelompokan berdasarkan
jenis surat dan kemudian dialakukan pencatatan serta penyimpanan pada buku agenda
surat keluar. Setelah dilakukan pencatatan dan penyimpanan, kemudian surat
disampaikan atau didistribusikan kepada alamat yang dituju dengan melampirkan
surat pengantar dua rangkap
MODIFIKASI GENERATOR SEBAGAI PENGHASIL LISTRIK UNTUK PLTB TIPE VERTIKAL AXIS
Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan output generator dengan
memodifikasi jumlah belitan dan ukuran diameter belitan pada stator generator
magnet permanen yang diaplikasikan pada pembangkit listrik tenaga angin.
Modifikasi Generator Sebagai Penghasil Listrik Untuk PLTB Tipe
Vertikal Axis ini menggunakan stator pada generator kutup menonjol (Salient
Pole). Untuk menghasilkan tegangan yang lebih maksimal maka perlu
memodifikasi generator, yaitu dengan melakukan berbagai percobaan melilit
ulang kumparan dengan diameter kawat email yang berbeda-beda pada kutup
generator. Sistem pembangkit ini memanfaatkan baling-baling empat buah dari
bahan pipa pvc sebagai penggerak pada generator dengan tinggi baling-baling 1
meter, dengan poros yang berketinggian 2 meter di atas tanah. Bentuk baling-
baling dibuat dengan tipe-H agar dapat menerima angin dari berbagai arah agar
dapat memutar generator secara maksimal, karena turbin digunakan sebagai
penggerak awal.
Hasil dari output generator dibebani lampu dengan name plate 12 volt,
35/35 watt dengan modifikasi belitan stator berjumlah 33 belitan dengan
diameter kawat email 0,9 mm tegangan dan arus rata-rata yang dikeluarkan oleh
generator adalah 7,2 volt dan 0,39 ampere, sedangkan pada generator dengan
modifikasi belitan 63 belitan dengan diameter kawat email 0,8 mm menghasilkan
tegangan dan arus rata-rata sebesar 12,3 volt dan 1,06 ampere ,sedangkan
dengan modifikasi generator dengan belitan 50 belitan dengan diameter kawat
email 0,9 mm mengeluarkan tegangan dan arus rata-rata sebesar 13 volt dan
1,98 ampere. Hal ini berarti semakin besar diameter kawat email dan semakin
banyak jumlah lilitan maka semakin tinggi pula tegangan dan arus yang
dihasilkan oleh generator tersebut
PEMBUATAN BIOGAS DARI SAMPAH PASAR
Optimization utilization of waste among other things as a source of organic
fertilizer,
suchas composting or biogas maker with biokonversi materials bymicroorganisms. This
study is to investigate the potential of biogas from vegetable waste dam mixture of
animal manure in batches in a manure biodigester. Variables used in the phase 1 study
is still variable ambient temperature of 30
o
C, the natural pH of the sample 7, EM-4 20
mL, 1 day observation time at all, the volume ratio of observed variables and vegetable
waste water 100 : 50, 100 : 100, 100 : 150, 100 : 200, 100 : 250. Stage II Non-variable
Fixed Temperature 30
o
C pH Natural Samples: 7, EM-4: 20 mL, observation time: 1
days once observed variables ratio of the volume of waste vegetable and animal
droppings 100 : 0, 90 : 10, 80 : 20, 70 : 30, 60 : 40, 50 : 50. The results showed that the
highest volume of biogas produced at the biogas manure and vegetable waste. Biogas
production with the highest ratio of 50: 50 is generated on day 5 as much as 4.3 mL. pH
optimum at pH 7 is the formation of a mixture of biogas from manure and vegetable
waste.
Keywords: Biogas, Pressure, Livestock Manure, Waste Vegetable Cabbage and
Collard
Implication of Liquidation Method to Recovery Rate and Residual Asset: The Case of Rural Banks in Indonesia
Bank liquidation is one method of bank resolution conducted by resolution authority. The bank's resolution occurs when the authority establishes a bank declared/tends to fail and there is no private sector intervention that can restore the bank's ability in a short time for normal procedures. This study aims to explain the application of liquidation on rural banks liquidated by Deposit Insurance Corporation. Indonesia (IDIC) as well as its implications for recovery rate and residual assets resulting from the liquidation process. The methodology in this research is qualitative and the nature of this research is descriptive analysis. The authors used two different types of sources. First, direct observations to IDIC office. Second, Semi-structured interviews were conducted with the chairman of liquidation team of rural banks, the official of IDIC and Auditors who engage audit on or attestation on the liquidated bank, which time informal interviews were conducted, and documents were also collected. Based on the result of this research, it is concluded that with the implementation of liquidation method, there are critical issues that require IDIC attention, such as the fraud rate that occurred before the bank was liquidated, time of submission of problem banks from Bank Supervisory Authority (BSA) to IDIC, and decrease of asset quality and flow of documentation and information of failed bank, personnel readiness, supervision, handling of liquidation assets and limitations of liquidation guidelines. The critical problem faced above will ultimately affect the recovery rate and residual assets after the liquidation process ends
APAKAH PELANGGARAN ETIKA MENJADI PENYEBAB TERJADINYA FRAUD DAN KEGAGALAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)?
Penelitian ini bertujuan menjelaskan apakah pelanggaran etika menjadi penyebab fraud dan kegagalan bank yang terjadi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia menurut perspektif auditor yang pernah melakukan penugasan audit di bank dalam likuidasi. Penelitian ini mengambil sampel 9 (Sembilan) auditor yang memiliki kompetensi dan kapabilitas untuk memberikan informasi dan fakta-fakta yang terjadi sesuai hasil audit yang dilakukan di BPR dalam likuidasi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Prosedur audit utama yang dilakukan auditor dalam audit neraca penutupan (NP) yang dapat mengetahui dan/atau membuktikan adanya pelanggaran etika di Bank Perkreditan Rakyat adalah prosedur konfirmasi. Sedangkan pelanggaran etika menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan bank adalah buruknya tata kelola BPR. Pelanggaran etika yang bersifat administratif maupun bukan administratif menjadi penyebab yang kuat terjadinya fraud dan kegagalan bank. Namun demikian pelanggaran etika bukan penyebab langsung terjadinya fraud di BPR, karena pelanggaran etika dapat bersifat administratif yang tidak menyebabkan terjadinya fraud. Fraud muncul tidak semata-mata karena pelanggaran etika namun dapat disebabkan hal lain yang bukan termasuk pelanggaran etika. Kata Kunci: Etika, Kegagalan bank, Audit Bank Dalam Likuidas
FRAUD, ETIKA DAN KEGAGALAN BANK DARI SUDUT PANDANG PEGAWAI
This study's purpose to explain the application of ethics and its influence on fraud and bank failures that occur in rural banks (RB) in indonesia from the perspective of employees. This study took a sample of 100 banking practitioners who have the competence and capability to provide information on the facts that occur in rb's operations. The methodology in this study is quantitative, and the nature of this research is descriptive analysis. Based on the study concluded that: (1) RB has understood the importance of applying ethical principles, although not all had implemented them. The ethical principles applied by all RB are committed to customers and maintaining a good reputation. The most ignored ethical principles are the principles of environmentally friendly and employee welfare. So that not all RB have applied ethical provisions under pojk number 4/pojk 03/2015, concerning the implementation of governance for RB, (2) RB understanding and bank supervisors regarding fraud are the same. The ranking order between the understanding of RB and the bank supervisor's' attention in the audit is no different significantly and 3) the caused of ethical violations on RB failure is stronger at 65% compared to ethical violations on fraud at 57%.Keywords: Ethics, Fraud, Bank FailuresĀ AbstrakĀ Penelitian ini bertujuan menjelaskan sejauh mana penerapan etika menjadi penyebab terjadinya fraud dan kegagalan bank pada bank perkreditan rakyat (BPR) di indonesia menurut perspektif pegawai BPR. Penelitian ini mengambil sampel 100 praktisi perbankan yang memiliki kompetensi dan kapabilitas untuk memberikan informasi atas fakta-fakta yang terjadi dalam operasional BPR. Metodologi dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan sifat penelitian ini deskriptif analisis (analysis descriptive). Sesuai hasil penelitian disimpulkan bahwa 1) BPR telah memahami pentingnya penerapan prinsip etika, walaupun belum seluruhnya dilaksanakan. Prinsip etika yang diterapkanĀ oleh seluruh BPR ialah komitmen kepada nasabah dan āmenjaga reputasi baikā, sementara prinsip etika yang paling banyak diabaikan adalah prinsip ramah lingkungan dan kesejahteraan pegawai. Sehingga belum seluruh BPR menerapkan ketentuan etika sesuai POJK nomor 4/POJK03/2015 tentang penerapan tata kelola bagi BPR, 2) pemahaman BPR dan pengawas bank tentang fraud sudah sama, urutan peringkat antara pemahaman BPR dan perhatian pengawas bank dalam audit tidak berbeda secara signifikan dan 3) pelanggaran etika menjadi penyebab terjadinya kegagalan BPR lebih kuat yaitu 65% dibandingkanĀ dengan pelanggaran etika menjadi penyebab terjadinya fraud yaitu 57%.Ā Kata Kunci: Etika, Fraud, Kegagalan Ban
Efikasi Asap Cair Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dalam Penekanan Perkembangan Jamur Aspergillus Niger
The efficacy of liquid smoke from oilpalm empty fruit bunch in suppressing the development of fungus. Fungi that have been grown on maize seed were Aspergillus Niger, A. flavus and Aspergillus sp. From those species, A. Niger is important species because of its toxigenic characteristic on agricultural product. The objective of this research was to evaluate the efficacy of oilpalm empty fruit bunch liquid smoke in suppressing the development of the fungus. This research was conducted in several steps i.e. pyrolisis of liquid smoke, analysis of liquid smoke content, and efficacy test of liquid smoke as antifungal. Agar media used was PDA (potato dextrose agar) and concentration of liquid smoke was 0, 1, 2, and 3% (v/v). The results indicated that the liquid smoke inhibited the fungal growth. The highest result was on liquid smoke with temperature pyrolisis of 400 and 450oC and concentration 3% with average value of 100%. The contents of organic fraction of liquid smoke, such as acid and phenol might be responsible for the difference in antifungal activities among this liquid smoke
SISTEM INFORMASI WILAYAH TUJUAN PEMBERHENTIAN PENUMPANG TRANSPORTASI BUS BERBASIS MIKROKONTROLERAT MEGA 16
Sistem informasi merupakan suatu media penanda sebuah kejadian yang sudah di atur dan di rancang untuk memberikan informai kepada pengguna jasa informasi. Sistem informasi wilayah tujuan pemberhentian penumpang bus transportasi dibuat di dasari dari banyakmya kejadian penumpang salah turun di kota tujuan penumpang. Kejadian tersebut sangat merugikan penumpang bus dan mampu menimbulkan ke tidak nyamanan penumpang. Maka dari itu penulis ingin memberikan solusi atas masalah ini.
Tugas akhir ini meliputi perancangan dan realisasi sebuah sistem informasi wilayah tujuan pemberhentian penumpang transportasi bus berbasis mikrokontroler AT Mega 16. System ini menggunakan mikrokontroler At Mega 16, Wirelles RF 433, LCD M1632, Sensor Ultrasonic, Alarm, dan komponen pendukung lainnya. Perancangan dari sistem informasi wilayah tujuan pemberhentian penumpang transportasi bus berbasis mikrokontroler AT Mega 16 tersebut didapatkan dari hasil eksperimen, sedangkan pendukung penulisan tugas akhir ini diperoleh dari beberapa sumber antara lain buku, internet, dan literatur.
Kata Kunci : kendali, sensor MQ-6, mikrokontroller, modem GSM, Gas LPG
- ā¦