28 research outputs found

    PENGEMBANGAN OBJEK WISATA JENDELA ALAM LEMBANG YANG BERKONSEP EDUKASI DI DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

    Get PDF
    Indonesia merupakan wilayah yang terletak di daerah khatulistiwa yang memiliki kekayaan hutan tropis melimpah dan budaya masyarakatnya yang beranekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang semuanya itu merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan peningkatan kepariwisataan. Modal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pengelolaan kawasan wisata yang berwawasan lingkungan menjadi prioritas utama pemerintah Kabupaten Bandung. Kelestarian alam merupakam modal utama pariwisata Kabupaten Bandung. Dari sekian banyak lokasi wisata alam, hampir semua menawarkan panorama alami. Kondisi inilah yang terus dipertahankan oleh pemerintah Kabupaten Bandung, sebagai modal penting serta ciri khas paeiwista di wilayah ini. Jendela Alam yang berada di Cihideung Kecamatan Parongpong yang secara geologi kecamatan parongpong ini terletak di kaki gunung Tangkuban Perahu. Yang secara topografi dan iklim mamang cocoknya daerah pertanian, tetapi karena pada daerah desa cihideung dan sekitarnya dikenal desa pariwisata, maka meskipun daerah cihudeung banyaknya perkebunan dan pertanian  di Desa Cihideung memiliki objek wisata yang difokuskan untuk pendidikan edukasi anak-anak. Jendela Alam Lembang Cihideung ini merupakan objek wisata yang dibuat dengan konsep edukasi. Objek wisata Jendela Alam Lembang ini dilengkapi  dengan beberapa wahana sebagai sarana laboratorium alam dan juga memberikan edukasi masyarakat dan anak-anak indonesia dirancang sedemikian rupa sehingga menarik buat keluarga

    PENGEMBANGAN OBJEK WISATA SIANYAR KAMOJANG DI KECAMATAN IBUN

    Get PDF
    Wisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi dalam jangka waktu sementara. Pengembangan wisata merupakan ciri dari peningkatan wisata disuatu daerah yang memiliki potensi wisata yang dilihat dari pembangunan objek wisata. Di daerah Kamojang terdapat potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi tempat wisata yaitu Sianyar. Daerah Kamojang ini terdapat di pegunungan yang dikelilingi perkebunan kopi dan palawija, sehingga sangat cocok untuk menarik minat wisatawan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan objek Wisata Sianyar dan faktor geografis apa saja yang mempengaruhi pengembangan Wisata Sianyar.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme di mana peneliti sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi atau gabungan. Informan yang digunakan adalah informan inti dan informan pangkal.Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan objek Wisata Sianyar di pengaruhi oleh kondisi geografis, dilihat dari kondisi wilayah tempat wisata ini yang berada di daerah pegunungan dan dikelilingi perkebunan. Izin dan dukungan pemerintah sudah sangat baik karena telah menarik minat wisatawan untuk datang ke Kamojang. Adapun simpulan dan saran dari hasil penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah penulis dengan hasil penelitian yang dilakukan, pada pengembangan objek wisata Sianyar di pengaruhi oleh kondisi geografis, sarana, prasarana, izin dan dukungan pemerintah, serta jumlah pengunjung yang datang

    UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP MELALUI PARTISIPASI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 3 MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG

    Get PDF
    Pembelajaran menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ciri utama dari pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasi dan peningkatan proses belajar siswa. Sedangkan komponen-komponen dalam pembelajaran adalah tujuan, materi, kegiatan dan evaluasi pembelajaran. Pengetahuan siswa setelah pembelajaran bertambah dan menjadi lebih luas tetapi tidak terjadi perubahan sikap yang mencerminkan bahwa siswa tersebut lebih memahami masalah-masalah lingkungan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui upaya pelestarian lingkungan hidup dapat meningkatkan partisipasi peserta didik dan (2) faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup di SMP Negeri 3 Margahayu. Metode yang digunakan dalam  penulisan  penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen, yaitu metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dan ditunjukan bahwa upaya yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran lingkungan hidup pada materi geografi melalui media lingkungan sebagai sumber belajar mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup disekitar SMP Negeri 3 Margahayu Bandung sangat signifikan. Faktor-faktor yang mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup di SMP Negeri 3 Margahayu adalah proses pembelajaran melalui media sumber bahan ajar geografi, memiliki pengaruh yang efektif dan signifikan dalam peningkatan partisipasi peserta didik terhadap lingkungan. Juga didukung oleh sarana dan prasarana yang menunjang

    THE INFLUENCE OF SLACK LIME TO CLAY TOWARDS OPTIMUM MOISTURE CONTENT (OMC) AND MAXIMUM DRY DENSITY (MDD)

    Get PDF
    An increase of popilation in Indonisa, especially in West Java make big changes in land use. Green area had been changed to housing, lime hills were mined and it makes several disaster like flood was happened in a high land and landslide happened in a steep area. A reason of landslide happened is the burden of weight soil is higher than itPeningkatan populasi di Indonesia khususnya pada wilayah Jawa barat telah mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan pada bidang tata guna lahan. Area vegetasi yang hijau telah berubah menjadi area-area perumahan, gunung kapur telah ditambang dan hal-hal tersebut mengakibatkan bencana seperti banjir dan longsor pada area yang curam. Penyebab terjadinya longsoran adalah dikarenakan berat tanah lebih berat dari tahanan tanah itu sendiri. Salah satu penyebab hal tersebut adalah tinggi nya limpasan yang terjadi pada daerah hulu DAS dan kemampuan tanah untuk menyerap air. Tanah pada lahan yang digunakan untuk perumahan atau pun pada area yang curam harus lah dipersiapkan pada kondisi maximum dry density (MDD) dan Optimum Moisture Content (OMC) agar bisa menghasilkan kuat geser yang optimum dan dapat menghindarkan potensi terjadinya longsor. Kondisi tanah pada area hulu umum nya terdiri dari kondis lempung  yang berasal dari pelapukan batuan dan partikel lain nya. Lempung memiliki pori-pori yang cukup kecil dan cenderung tidak lulus air hingga dapat dijadikan inti bendungan. Hal tersebut mengkibatkan perlu nya analisa untuk membuat campuran komponen yang dapat dikerjakan dan juga dapat membantu lempung untuk meningkatkan pori-pori tanah nya juga mengurangi berat tanah tersebut. Penelitian ini terdiri dari serangkaian pengujian yang terdiri dari beberapa persentasi lempung (CL) dan kapur padam (SL), persentasi nya adalah 95% CL ? 5 % SL, 80% CL ? 20% SL, 65% CL ? 35% SL dan 55% CL ? 45% SL. Pengujian ini menghasilkan kesimpulan bahwa semakin tinggi Kapur Padam maka Kepadatan semakin menurun dan semakin menurun kepadatan maka kadar air semakin tinggi

    NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DI SITUS BUMI ALIT KABUYUTAN DESA LEBAKWANGI KEC.ARJASARI KAB. BANDUNG

    Get PDF
    Nilai-nilai pancasila yang terdapat dalam kearifan lokal  masyarakat di situs bumi alit kabuyutan yang di mana dalam situs ini terdapat tradisi ngaruwat puska yaitu memandikan goong rentang dan pusaka yang dilakukan setiap tahun dengan tujuan untuk memandikan pusaka yang berusia ratusan tahun yang di lakukan oleh sesepuh dan kucen serta masyarakat di sekitar situs ini juga ikut berpartisipasi. Metodelogi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang di kumpulkan melalui informasi dan wawancara di sekitar situs. Hasil pembahasannya terdiri dari makna yang terkandung pada nilai-nilai Pancasila terhadap situs Bumi Alit Kabuyutan Lebakwangi-Batukarut, faktor penyebab terkikisnya kebudayaan di sekitar Situs Bumi Alit Kabuyutan, implikasi nilai-nilai kearifan lokal tradisi yang ada di Bumi Alit Kabuyutan Lebakwangi-Batukarut terhadap masyarakat. Penelitian ini dapat berguna bagi pembaca dan masyarakat khususnya yang berada di sekitar situs bumi alit agar dapat meningkatkan kesadaran dalam menjaga kearifan lokal tradisi situs bumi alit

    The Widyatama Campus Environmental Planning Study refers to the Law of the Republic of Indonesia Number 26 of 2007 About Spatial Planning for Flood Discharge

    Get PDF
    Sustainable development in an area often causes land use changes that have a domino impact, especially in water resource management and flood discharge control. In the spirit of development, important aspects such as runoff management are often overlooked. This study aims to analyze the management of runoff water in the Widyatama campus area by referring to Law of the Republic of Indonesia Number 26 of 2007 concerning Spatial Planning. The research method uses secondary data in the form of rainfall from the Bandung Climatology Station and manual surveys for land use and topographic analysis. The results showed that the intensity of rain at the 2-year recurrence period (I2) was 127.56 mm. Rainfall intensity is also calculated for 5, 10, 20, 25, 50, and 100 year recurrences. Based on this analysis, land modification or innovation is needed, one of which is the construction of a detention pond that functions to restore the amount of flow to the river according to the zero run-off concept. With a study area of 3.61 Ha, a detention pond is needed for rainfall over 5 years with a storage capacity of 240 m³. The implementation of this innovation is expected to reduce flood risk and improve water management in the study area

    PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PESANTREN (EKOPESANTREN) DALAM MENCIPTAKAN PERILAKU SANTRI YANG RAMAH LINGKUNGAN DI PONPES BAITURRAHMAN KEC. CIPARAY

    Get PDF
    Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan hidup saat ini cenderung rendah, yang mengakibatkan kerusakan hal ini bukan fenomena  secara alami melainkan diakibatkan oleh kesadaran masyarakat yang berakibat pada prilakunya yang tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1) menganalisis pengelolaan lingkungan berbasis pesantren (ekopesantren) dalam menciptakan prilaku santri yang ramah lingkungan. 2) menganalisis faktor apa saja yang dihadapi pesantren dalam pengelolaan lingkungan. Metode yang digunakan peneliti adalah metode survey yang mengarah untuk memberikan gambaran tentang pengelolaan lingkungan berbasis pesantren dalam menciptakan prilaku santri yang ramah lingkungan di wilayah penelitian. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket, studi literatur dan dokumentasi. Populasi penelitian adalah santri Ponpes Baiturrahman, sampel yang digunakan 60 santri Ponpes Baiturrahman Desa Cikoneng Kecamatan Ciparay. Hasil penelitian menunjukan bahwa pondok pesantren melaksanakan pengelolaan lingkungan dengan hipotesis yang diajukan peneliti dapat diterima dengan hasil perhitungan sig x2hitung=0,000< sig  yang berarti Ho ditolak artinya ada hubungan yang signifikan antara pengelolaan lingkungan dengan prilaku santri ramah lingkungan. Simpulan dan rekomendasi dalam penelitian ini adalah Pengelolaan lingkungan dapat diterapkan untuk santri dalam kegiatan yang mudah seperti kegiatan K3 (kebersihan, kerapihan dan keindahan) asrama, pemilahan sampah, dan kegiatan bersih bersih lingkungan pesantren, dan terdapat kendala yang dihadapi santri seperti kesadaran santri tetapi santri bisa mengatasinya. Harus adanya kegiatan-kegiatan yang menarik yang berhubungan dengan  lingkungan supaya santri lebih tertarik dan semangat

    ALIH FUNGSI LAHAN DARI SAWAH MENJADI PERUMAHAN DI KAMPUNG GUMURUH DESA NAGRAK KECAMATAN CANGKUANG KABUPATEN BANDUNG

    Get PDF
    Alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetaui bagaimana  penyebab alih fungsi lahan dari sawah menjadi perumahan dan faktor-faktor yang menyebabkan perkembangan perumahan di Kampung Gumuruh Desa Nagrak Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Data yang digunakan yaitu data primer dengan wawancara dan angket secara langsung serta data sekunder yang diperoleh dari badan terkait. Pengolahan data ini dilakukan dengan metode persentase. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan dari sawah menjadi perumahan, diantaranya pemilik lahan yang memilih untuk menjual lahannya karena harga nya sedang tinggi ada juga karna yang sedang membutuhkan uang, dan lain-lain. Kebutuhan tempat tinggal yang tinggi, Lahan yang sangat strategis untuk dijadikan perumahan, ekonomi masyarakat juga berpengaruh terjadinya alih fungsi lahan. Perkembangan yang terjadi bisa dibilang begitu cepat dari tahun ke tahun, beberapa faktor penyebabnya yaitu letak geografis suatu perumahan sangat menentukan keberhasilan pembangunan suatu kawasan, Topografi Desa Nagrak, lingkungan alam dapat mempengaruhi kondisi perumahan, sehingga menambah kenyamanan penghuni perumahan, kebutuhan tempat tinggal yang tinggi, perkembangan penduduk yang tinggi dan penyebaran penduduk yang tidak merata

    PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP ISU NUKLIR IRAN DI DEWAN KEAMANAN PBB TAHUN 2007-2008

    Get PDF
    This study is aimed to analyze Indonesia’s foreign policy changes toward Iranian nuclear issue in The United Nations Security Council (UNSC) from 2007 to 2008. The Iranian nuclear issue became international focus when UNSC in 2006 decided the future of Iranian nuclear program. Nuclear proliferation’s threat was debated in UNSC due to a new nuclear program launched by Iranian President Mahmoud Ahmadinejad to build nuclear arsenal as soon as possible. As a non-permanent member of UNSC, Indonesia should participate in any decision within two years whether to support, abstain or to reject any resolutions decided. The research used qualitative method with a case study type. Data was collected based on qualitative method through literature study and interviews in order to gain understanding why the changes occurred in Indonesia’s foreign policy with domestic and international factors as consideration. The research concluded that Indonesia’s foreign police changes was on international pressure to support new sanction on Iranian nuclear program in 2007. Indonesia’s policy was criticized in domestic. After domestic pressure, Indonesia finally took abstain policy in a new resolution on Iran nuclear in UNSC on March 2008. In other words the Indonesian foreign policy changes can be classified in adjustment changes to appease domestic pressure and in the same time to avoid confrontation with major powers interests

    Sosialisai Mitigasi Bencana Alam dan Bangunan Tahan Gempa di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran

    Get PDF
    Indonesia is highly susceptible to natural disasters, resulting in significant casualties and economic losses. The Pangandaran Regency in West Java is particularly vulnerable, especially to earthquakes and tsunamis. In 2006, a shallow earthquake with a magnitude of 7.7 triggered a tsunami along the Pangandaran coastline, primarily affecting residential, commercial, tourism, and industrial areas. The risk of disasters is a priority due to the proximity of the coast to the subduction zone and the region's history of earthquakes and tsunamis. In response to this potential threat, the Civil Engineering Study Program at Widyatama University organized a Community Service Activity focused on promoting earthquake-resistant buildings and establishing a mitigation corner to support disaster mitigation efforts in Cibenda Village, Parigi District, Pangandaran Regency. The activity involved providing educational materials on earthquake-resistant construction, setting up a mitigation corner, and distributing evacuation tools for disaster response. It is hoped that this initiative will enhance community knowledge about earthquake-resistant buildings and the use of disaster evacuation tools. The results showed a significant increase in the understanding and awareness of disaster-resilient construction and mitigation among the residents of Cibenda Village.Indonesia adalah salah satu negara yang sangat rawan terjadinya bencana alam yang mengakibatkan korban meninggal dan kerugian ekonomi yang cukup besar. Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat merupakan kawasan rawan bencana alam, terutama bencana alam gempa bumi dan tsunami. Tercatat gempa bumi dangkal dengan kekuatan 7,7 skala magnitude terjadi pada tahun 2006 yang mengakibatkan tsunami di kawasan pesisir Pangandaran yang didominasi sektor pemukiman, perdagangan, pariwisata dan industri. Potensi bencana selalu menjadi prioritas karena dekatnya jarak pantai terhadap zona subduksi serta sejarah gempa dan tsunami yang kerap terjadi di kawasan ini. Dikarenakan adanya potensi bencana yang cukup besar di kawasan ini, Program Studi Teknik Sipil Universitas Widyatama menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema Sosialisasi Bangunan Tahan Gempa dan Pengadaan Pojok Mitigasi Untuk Mendukung Upaya Mitigasi Bencana Alam di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Metode kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian materi sosialisasi tentang bangunan tahan gempa, pengadaan pojok mitigasi, dan penyerahan alat untuk evakuasi mitigasi bencana. Diharapkan kegiatan ini akan berdampak pada meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai bangunan tahan gempa dan pemanfaatan alat evakuasi mitigasi bencana. Setelah kegiatan ini dilaksanakan, dapat disimpulkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat Desa Cibenda terhadap bangunan tahan bencana dan mitigasi bencana meningkat secara signifikan
    corecore