96 research outputs found
Kontribusi Minat Belajar Dan Kompetensi Pedagogik Guru Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Pada Mata Pelajaran Teknik Pemesinan CNC di SMK Negeri 5 Padang
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknik Pemesinan CNC di SMK Negeri 5 Padang menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini. Faktor utama yang diduga berkontribusi terhadap kondisi tersebut adalah rendahnya minat belajar siswa dan kurang optimalnya kompetensi pedagogik guru dalam mengelola pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi minat belajar dan kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Teknik Pemesinan CNC. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional, serta didukung oleh data kualitatif sebagai pelengkap. Sampel penelitian terdiri dari 73 siswa yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket dan dokumentasi nilai siswa. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara minat belajar dan kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar siswa. Nilai signifikansi untuk minat belajar adalah 0,000, dan untuk kompetensi pedagogik guru sebesar 0,001. Hasil uji F simultan juga menunjukkan signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa dan kompetensi pedagogik guru berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Oleh karena itu, peningkatan kedua faktor tersebut perlu menjadi perhatian dalam upaya meningkatkan pencapaian belajar siswa pada pembelajaran Teknik Pemesinan CNC di SMK Negeri 5 Padang
MESIN DESTILASI PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK MENGGUNAKAN KONDENSOR BERTINGKAT DAN PENDINGIN KOMPRESI UAP
Studi ini mencoba mencari solusi dari penggunaan bahan bakar fosil (fossil energy) untuk menggunakan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak bersih dan layak hidup. Penelitian ini bertujuan untuk membangun dan meneliti mesin distilasi dengan dua sistem siklus pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.. Pengujian dilakukan dengan dua cara: tes pertama tanpa tes plastik), uji kedua dengan pembakaran sampah plastik. Hasil pengujian pada kondisi mesin kosong untuk pengaturan thermostate 4, terlihat pencapaian suhu rata-rata terendah di ruang pendingin yang bisa diraih dengan mendinginkan rentang mesin 5 ° C sampai 6°C. Pada setting termostat 6, prestasi temperatur di ruang pengeringan rata-rata terendah berkisar antara 2°C sampai 3°C. Sedangkan untuk pengujian kelembaban udara yang mengandung limbah plastik di ruang pengeringan sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengujian kosong yang sekitar 67% sampai 72%. Koefisien Performansi (COP) untuk pengujian maksimal kosong atau mengandung pengujian santan untuk pengaturan termostat 4 dan 6 berkisar antara 0,67 sampai 0,69.Studi ini mencoba mencari solusi dari penggunaan bahan bakar fosil (fossil energy) untuk menggunakan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak bersih dan layak hidup. Penelitian ini bertujuan untuk membangun dan meneliti mesin distilasi dengan dua sistem siklus pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.. Pengujian dilakukan dengan dua cara: tes pertama tanpa tes plastik), uji kedua dengan pembakaran sampah plastik. Hasil pengujian pada kondisi mesin kosong untuk pengaturan thermostate 4, terlihat pencapaian suhu rata-rata terendah di ruang pendingin yang bisa diraih dengan mendinginkan rentang mesin 5 ° C sampai 6°C. Pada setting termostat 6, prestasi temperatur di ruang pengeringan rata-rata terendah berkisar antara 2°C sampai 3°C. Sedangkan untuk pengujian kelembaban udara yang mengandung limbah plastik di ruang pengeringan sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengujian kosong yang sekitar 67% sampai 72%. Koefisien Performansi (COP) untuk pengujian maksimal kosong atau mengandung pengujian santan untuk pengaturan termostat 4 dan 6 berkisar antara 0,67 sampai 0,69
Analisis Numerik Pengaruh Sudut Sudu Pengarah Difuser Jet Swirling dan Grille Terhadap Distribusi Sifat-Sifat Termodinamika Udara dalam Ruang Terkondisi
Sistem pendistribusian udara mempunyai tugas utama yaitu mengalirkan udara dingin dan bersih dalam jumlah yang tepat ke dalam ruangan yang dikondisikan. Salah satu alat dari sistem pendistribusian udara adalah difuser. Difuser yang banyak digunakan dalam sistem pengkondisian udara adalah jet swirling dan grille. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan sudut sudu difuser terhadap distribusi temperatur dan kecepatan udara dalam ruang yang dikondisikan. Metode pada penelitian ini adalah melakukan proses simulasi numerik dengan bantuan software Computational Fluid Dynamic Fluent Release 4.2 terhadap distribusi temperatur dan kecepatan udara keluar dari difuser jet swirling dan difuser grille dengan kecepatan keluar difuser diasumsikan sama. Sudut sudu pengarah dari kedua difuser ditetapkan 45o dan 60o dengan pemodelan turbulensi k-e standard. Hasil simulasi memperlihatkan bahwa untuk difuser jet swirling sudut sudu 45o, distribusi temperatur yang dihasilkan lebih rendah dan dan kecepatan udara lebih tinggi jika dibanding sudut sudu 60o. Untuk difuser grille terjadi sebaliknya dimana untuk sudut sudu 60o distribusi temperatur yang dihasilkan juga lebih lebih rendah dan kecepatan udara lebih lebih besar jika dibandingkan dengan sudut sudu 60o. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa difuser jet swirling dengan sudut sudu 45o dapat menghasil distribusi temperatur lebih rendah dibanding dengan sudut sudu 60o. Untuk difuser grille sudut sudu 60o dapat menghasil distribusi temperatur lebih rendah dibanding dengan sudut sudu 45oSistem pendistribusian udara mempunyai tugas utama yaitu mengalirkan udara dingin dan bersih dalam jumlah yang tepat ke dalam ruangan yang dikondisikan. Salah satu alat dari sistem pendistribusian udara adalah difuser. Difuser yang banyak digunakan dalam sistem pengkondisian udara adalah jet swirling dan grille. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan sudut sudu difuser terhadap distribusi temperatur dan kecepatan udara dalam ruang yang dikondisikan. Metode pada penelitian ini adalah melakukan proses simulasi numerik dengan bantuan software Computational Fluid Dynamic Fluent Release 4.2 terhadap distribusi temperatur dan kecepatan udara keluar dari difuser jet swirling dan difuser grille dengan kecepatan keluar difuser diasumsikan sama. Sudut sudu pengarah dari kedua difuser ditetapkan 45o dan 60o dengan pemodelan turbulensi k-e standard. Hasil simulasi memperlihatkan bahwa untuk difuser jet swirling sudut sudu 45o, distribusi temperatur yang dihasilkan lebih rendah dan dan kecepatan udara lebih tinggi jika dibanding sudut sudu 60o. Untuk difuser grille terjadi sebaliknya dimana untuk sudut sudu 60o distribusi temperatur yang dihasilkan juga lebih lebih rendah dan kecepatan udara lebih lebih besar jika dibandingkan dengan sudut sudu 60o. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa difuser jet swirling dengan sudut sudu 45o dapat menghasil distribusi temperatur lebih rendah dibanding dengan sudut sudu 60o. Untuk difuser grille sudut sudu 60o dapat menghasil distribusi temperatur lebih rendah dibanding dengan sudut sudu 45
ANALISIS ONGKOS PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENYONGSONG PERGURUAN TINGGI NEGERI MENJADI BHMN
Cost production in the education is the important. Education Quality influence by performance in personal and facility. The good personal and facility is affecting cost production (education). Height quality education consumption cost produced is more expensive. To cost education can be minimization. with the analyses cost production (education) example calculated overhead, cost operational and etc. Level of this education fare can be applied by paying attention ability of consumer so those process studies stand at bay with quality of good education
Pengaruh Inersia Termal Tanah Terhadap Kenyamanan Ruangan
Sebuah desain bangunan yang baik harus memperhatikan karakteristik geografis, kondisi lingkungan dan iklim setempat dimana bangunan didirikan. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kenyamanan termal bangunan adalah pengaruh inersia termal tanah dan material selubung bangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh inersia termal tanah terhadap perubahan temperatur dan kenyamanan penghuni didalam ruangan. Pada bagian pertama, karakteristik bangunan dan pemodelan numerik akan dijelaskan yang dilengkapi dengan data iklim lokasi dimana studi kasus dilakukan. Perpindahan panas yang terjadi dari bangunan menuju tanah dan sebaliknya digambarkan secara detil pada bagian selanjutnya dengan menggunakan pendekatan model perpindahan panas tiga dimensi. Hasil simulasi numerik menggunakan TRNSYS (R) menunjukan bahwa inersia termal tanah berpengaruh secara signifikan terhadap suhu dan kenyamanan ruangan. Tanah dengan konduktivitas dan kapasistas termal yang baik mampu menurunkan tingkat ketidaknyamanan ruangan hingga 21.9%.Sebuah desain bangunan yang baik harus memperhatikan karakteristik geografis, kondisi lingkungan dan iklim setempat dimana bangunan didirikan. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kenyamanan termal bangunan adalah pengaruh inersia termal tanah dan material selubung bangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh inersia termal tanah terhadap perubahan temperatur dan kenyamanan penghuni didalam ruangan. Pada bagian pertama, karakteristik bangunan dan pemodelan numerik akan dijelaskan yang dilengkapi dengan data iklim lokasi dimana studi kasus dilakukan. Perpindahan panas yang terjadi dari bangunan menuju tanah dan sebaliknya digambarkan secara detil pada bagian selanjutnya dengan menggunakan pendekatan model perpindahan panas tiga dimensi. Hasil simulasi numerik menggunakan TRNSYS (R) menunjukan bahwa inersia termal tanah berpengaruh secara signifikan terhadap suhu dan kenyamanan ruangan. Tanah dengan konduktivitas dan kapasistas termal yang baik mampu menurunkan tingkat ketidaknyamanan ruangan hingga 21.9%
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Teknik Mesin di SMK Negeri 1 Tanjung Raya
Kurikulum Merdeka Belajar bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi atau keterlaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar di SMK Negeri 1 Tanjung Raya yang di fokuskan pada mata Pelajaran Dasar-Dasar Teknik Mesin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitaif dengan jenis penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X dan XI Teknik Pemesinan di SMK Negeri 1 Tanjung Raya tahun Pelajaran 2024/2025. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TPM 1. Instrumen yang digunakan adalah angket siswa dan guru. Data pada penelitian yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif persentase. Berdasarkan hasil penelitian, dari angket siswa diperoleh bahwa implementasi kurikulum Merdeka belajar sudah berada pada kategori sangat baik dengan persentase frekuensi sebesar 85,6%. Dan untuk angket guru, diperoleh data persentase frekuensi sebesar 93,33% dengan kategori sangat baik. Untuk rata-rata persentase keseluruhannnya yaitu 89,47%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum Merdeka belajar pada mata Pelajaran Dasar-Dasar Teknik Mesin Di SMK Negeri 1 Tanjung Raya sudah terlaksana dengan baik
Kajian Numerik Pengaruh Sudut Bukaan Guide Vane terhadap Daya Output dan Efisiensi Turbin Crossflow pada Pltmh Lubuk Kilangan Kota Padang
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sudut bukaan guide vane terhadap daya output dan efisiensi turbin crossflow pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Lubuk Kilangan, Kota Padang. Pendekatan penelitian yang dilakukan melibatkan pemanfaatan metode simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD) dengan menerapkan model turbulensi k-Epsilon RNG, yang diimplementasikan melalui perangkat lunak Ansys Fluent versi 2023 R2. Langkah simulasi CFD meliputi pembuatan desain menggunakan software Solidwork 2020 dengan memvariasikan besar sudut bukaan guide vane turbin yaitu sudut 53°, 64°, 75°, dan 86°, kemudian desain diekspor ke software Ansys. Selanjutnya, dilakukan proses meshing dan setting boundary condition. Langkah terakhir yaitu proses solution dan result untuk menampilkan output simulasi. Dari simulasi yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa sudut bukaan guide vane berpengaruh terhadap daya ouput dan efisiensi turbin crossflow, dimana semakin kecil sudut bukaan guide vane, daya output dan efisiensi turbin semakin meningkat. Daya tertinggi diperoleh pada sudut bukaan 53° yang menghasilkan daya ouput sebesar 7,16 kW dan efisiensi 81,1%
Analysis of Digital Literacy Technology Design for the Department of Mechanical Engineering Based on a Website at Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
This research aims to analyze the level of importance of digital literacy understanding among students of Mechanical Engineering at the University of Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat. The digital literacy developed in this study not only facilitates access to learning references, literature, research methodologies, and testing in the field of Mechanical Engineering but also designed as a data storage place for student practical and research testing results. This research used a questionnaire as a data collection technique, which was filled out by Mechanical Engineering students at Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. The first questionnaire was conducted to measure the level of students' understanding of digital literacy in the field of Mechanical Engineering, and the results were used as the basis for creating a literacy website. The second questionnaire was conducted to evaluate the created literacy website. Data analysis was performed using quantitative descriptive analysis. The results showed that 57% of respondents had good understanding of digital literacy in the field of Mechanical Engineering. However, only 15% of respondents often searched for references on digital technology, and 80% of respondents faced difficulties in finding credible digital literacy sources. Moreover, most respondents expressed their interest in learning and using digital technology in research and practical work. These results served as the basis for creating a digital literacy website. The digital literacy website was evaluated, and the evaluation result showed that most respondents stated that the created literacy website was easy to use and helpful in the learning or task completion process. However, some aspects needed improvement, such as relevant and understandable content and the quality of content presentation that is more interesting for respondents. Overall, the literacy website has a high level of satisfaction in several aspects.This research aims to analyze the level of importance of digital literacy understanding among students of Mechanical Engineering at the University of Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat. The digital literacy developed in this study not only facilitates access to learning references, literature, research methodologies, and testing in the field of Mechanical Engineering but also designed as a data storage place for student practical and research testing results. This research used a questionnaire as a data collection technique, which was filled out by Mechanical Engineering students at Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. The first questionnaire was conducted to measure the level of students' understanding of digital literacy in the field of Mechanical Engineering, and the results were used as the basis for creating a literacy website. The second questionnaire was conducted to evaluate the created literacy website. Data analysis was performed using quantitative descriptive analysis. The results showed that 57% of respondents had good understanding of digital literacy in the field of Mechanical Engineering. However, only 15% of respondents often searched for references on digital technology, and 80% of respondents faced difficulties in finding credible digital literacy sources. Moreover, most respondents expressed their interest in learning and using digital technology in research and practical work. These results served as the basis for creating a digital literacy website. The digital literacy website was evaluated, and the evaluation result showed that most respondents stated that the created literacy website was easy to use and helpful in the learning or task completion process. However, some aspects needed improvement, such as relevant and understandable content and the quality of content presentation that is more interesting for respondents. Overall, the literacy website has a high level of satisfaction in several aspects
Evaluation of the Implementation of the Independent Curriculum Using the CIPP Model
The implementation of the Merdeka Curriculum in vocational schools requires systematic evaluation to ensure its effectiveness and relevance to industry needs. This study aimed to evaluate the implementation of the Merdeka Curriculum in the Welding Engineering Department of SMK Negeri 1 Bengkalis using the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model. A quantitative descriptive method was employed, involving teachers, students, and stakeholders as respondents. The context evaluation showed that curriculum goals were highly relevant and aligned with welding industry demands (85%, Very Good). Input evaluation indicated adequate teacher competence and learning materials, but limited infrastructure support (68%, Fair). The process evaluation revealed effective application of project-based learning, with high student engagement and active participation. Product evaluation showed that students achieved strong learning outcomes and welding competencies, and expressed general satisfaction with the curriculum. Overall, the results suggest that the Merdeka Curriculum is suitable for vocational education and supports student-centered learning. However, improvements in infrastructure and supervision are needed to strengthen the implementation. This study highlights the importance of ongoing curriculum evaluation to ensure alignment with industry expectations and the successful development of student competencie
The freedom to learn-independent campus curriculum for shielded metal arc welding: A teaching module development
This study was triggered by the existing teaching modules for the Shielded Metal Arc Welding (SMAW) subjects taught at vocational high schools, which do not align with the Freedom to Learn-Independent Campus (FLIC) learning objectives, and do not provide a systematic organization. In order to enhance the learning experience, this research developed a new learning module that integrated Problem-based Learning (PBL), promoting critical thinking, and the practical application of theoretical concepts, following the FLIC curriculum. Utilizing a Research and Development (R&D) approach with the Instructional Design Institute (IDI) model, this study involved two welding instructors and four lecturers as validators to assess the content and usability of the module. The IDI model comprised three steps: instructional (define), development (develop), and institute (evaluate). The research findings regarding the validity assessment by subject matter experts yielded a final validity score of 0.924, while media and language experts provided a score of 0.936, meeting the valid criteria. The practical usability test of the learning module resulted in a score of 94%, indicating that it is highly practical for students to use as learning media. Based on the validity and practicality assessments of the developed module, it can be concluded that the SMAW learning module is highly practical to use as teaching media, aligning with FLIC curriculum
- …
