82 research outputs found

    Tumor Ocular Surface Squamosa Tinjauan Pustaka Mengenai Etiopatogenesis, Diagnosis Klinis, Dan Histopatologis

    Get PDF
    Tumor ocular surface squamosa neoplasia (OSSN) merupakan salah satu tumor terbanyak di bidang mata dengan angka rekurensi dan morbiditas yang tinggi. Tumor ini memiliki gambaran klinis bervariasi. Diagnosis ditegakkan melalui histopatologi dari hasil eksisi biopsi. Istilah OSSN meliputi displasia ringan dalam bentuk conjunctival intraepithelial neoplasia dan carcinoma in situ serta dalam bentuk metastasis yaitu karsinoma sel skuamosa invasif. Tumor ini memiliki etiologi multi-faktorial dengan interaksi beberapa faktor seperti paparan radiasi ultraviolet, karsinogen kimia, kondisi kekurangan vitamin A dan infeksi dari beberapa virus tetapi kondisi individual memang belum jelas. Infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan human papilloma virus (HPV) diduga paling berperan dalam kondisi ini. Tren Perubahan terlihat dalam presentasi klinis dan prognosis yang memburuk pada pasien dengan OSSN dengan infeksi HIV yaitu munculnya bentuk karsinoma mucoepidermoid dan karsinoma sel spindle yang sangat agresif. Pemeriksaan oftalmologi umum wajib dilakukan untuk diagnosis klinis dengan slitlamp, sedangkan pemeriksaan penunjang seperti gonioskopi, visualisasi dengan anterior optical coherence tomography (OCT) dan confocal microscopy mungkin diperlukan pada beberapa kasus. Penanganan utama adalah diagnosis tepat dan penanganan sedini mungkin untuk prognosis yang baik sehingga peran dokter pada pelayanan primer sangat penting. Operasi pengambilan tumor, kemoterapi topikal, brachytherapi dan imunoterapi adalah berbagai modalitas pengobatan yang dikombinasikan dan menunjukkan hasil yang menjanjikan pada kasus yang agresif rekurent dan besar. Keyword : Ocular surface squamous neoplasia, conjunctival intra epithelial neoplasia, carcinoma in situ, etiopatogenesis, diagnosis klinis, histopatolog

    Penerapan Konsep Eco-settlement Pada Sarana Prasarana Infrastruktur Pendukung Permukiman Huntap (Studi Kasus : Huntap Pagerjurang Dan Huntap Karangkendal Kecamatan Cangkringan)

    Full text link
    Eco-settlement infrastructure planning is a concept that puts the balance of the ecosystem at a settlement. This concept is urged to apply to residential areas, especially in the area of the catchment. Huntap as a settlement area also need to apply the concept of eco-settlement. After the eruption of Merapi, Huntap development is mostly done in the area of Cangkringan which is the catchment area that supplies water in the city of Jogjakarta. The purpose of this study was to report the results of the application of eco-settlement planning on huntap in Cangkringan area. The method used in this research are: 1) Identification of the condition of settlement infrastructure that had been built 2) comparative analysis of results of this identification with the concept of eco-settlement, 3) to formulate the results of the analysis. From the analysis, we can conclude that the development of infrastructure in the dwelling in accordance with the concept of eco-settlement

    Peniruan kandungan spesi-spesi kimia Air Zamzam, beberapa sifat fisika-kimia serta pengaruhnya terhadap Pertumbuhan kecambah

    Get PDF
    Air Zamzam termasuk air golongan A, yaitu air yang dapat diminum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat air Zamzam tiruan (AZT) dengan menggunakan garam anorganik yang spesi-spesi kimianya disesuaikan dengan air Zamzam berdasarkan literatur dan dibandingkan dengan beberapa parameter fisika dan kimia dengan air Zamzam yang diambil langsung dari Mekkah (AZM). Ion yang dominan dari air Zamzam adalah Ca dan Mg, maka dibuat pula pembanding campuran ion Ca dan Mg (LK) yang kadarnya sama dengan AZT yang akan diketahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan kecambah dengan tambahan media penyiraman yaitu akuades (AK). Analisis parameter fisika meliputi kekeruhan, warna, bau, rasa, berat jenis, zat padat terlarut dan daya hantar listrik. Analisis parameter kimia meliputi pH, nitrit, nitrat, amonium, sulfat, silikat, fluorida, litium, natrium, kalium, besi, tembaga, bikarbonat, kesadahan, kalsium, magnesium dan klorida. Perkecambahan dilakukan pada sampel kacang hijau, padi dan jagung selama 7 hari dengan variasi volume air penyiraman sebanyak 3 mL, 5 mL, dan 8 mL. Hasil analisis menunjukan bahwa AZM memiliki nilai pH, besi, kalium, nitrit, bikarbonat, amonium, fluorida dan silika yang lebih tinggi dibandingkan AZT. Nilai kekeruhan, DHL, ZPT, kesadahan, kalsium, magnesium, tembaga, natrium, nitrat, sulfat, dan klorida pada AZT lebih besar dibandingkan AZM. Secara umum, pertumbuhan kecambah paling cepat diperoleh pada medium yang menggunakan AZM disusul AZT, LK dan AK. Pada jagung dan padi, AK tidak dapat menumbuhkan kecambah. AZM, AZT dan LK cenderung memiliki pengaruh yang linear terhadap pertumbuhan kecambah seiring waktu. Abstrack Zamzam water is included in A class water, that can be consumed directly without firstly treatment. The purpose of this study is to make replication of Zamzam water (AZT) using inorganic salts which is chemical specifications were adjusted to Zamzam water from literature and compared with some physical and chemical parameters of Zamzam from Makkah (AZM). The most dominant ion of Zamzam water is Ca and Mg, therefore comparative solution of Ca and Mg ions (LK) is made which has similar concentration with AZT. Its concentration will effect on sprout growth with addition of aquadest (AK). Physical parameter analysis includes turbidity, color, odor, taste, specific gravity, dissolved solid and electrical conductivity. Chemical parameter analysis includes pH, nitrite, nitrate, ammonium, sulfate, silicate, fluoride, lithium, sodium, potassium, iron, copper, bicarbonate, hardness, calcium, magnesium, and chloride. Germination was done on samples of green beans, rice, and maize for 7 days using variation of watering volume of 3 mL, 5 mL, and 8 mL. The results show that AZM has higher pH, iron, potassium, nitrite, bicarbonate, ammonium, fluoride and silica than AZT. The values of turbidity, EC, TDS, hardness, calcium, magnesium, copper, sodium, nitrate, sulfate, and chloride in AZT were higher than AZM. In general, the growth of sprouts is obtained at AZM followed by AZT, LK and AK. AK does not grow the sprouts on corn and rice. AZM, AZT and LK tend to have a linear effect on the growth of sprouts over tim

    Pengembangan Desain Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar Berbasis Localgenius Knowledge Berpendekatan Integrated Learning

    Full text link
    Pencatuman seni dalam program-program pendidikan dapat difungsikan untuk membantu pendidikan, khususnya dalam USAhanya untuk menumbuhkembangkan peserta didik agar menjadi utuh, dalam arti cerdas nalar serta rasa, sadar rasa kepribadian serta rasa sosial, dan cinta budaya bangsa sendiri maupun bangsa lain. Localgenius knowledge atau pengetahuan kearifan lokal Bali sebagai identitas/kepribadian budaya bangsa wajib dilestarikan dan ditransformasikan sejak pendidikan usia dini melalui pengalaman belajar seni untuk menjadikan siswa mampu mewarisi dan mempertahankan nilai-nilai luhur kearifan lokal budaya Bali sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.Tujuan penelitian ini teridentifikasinya potensi localgenius Bali sesuai dengan topik dan tema kurikulum sekolah dasar sebagai sumber pengembangan desain pembelajaran seni tari di sekolah dasar berpendekatan Integrated Learning. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan pendekatan Research and Development (R&D). Penelitian tahun pertama ini diawali dengan research melalui beberapa tahapan yaitu (1) analisis kebutuhan; (2) analisis kurikulum di sekolah dasar; (3) analisis potensi localgenius Bali; (4) analisis komparasi antara hasil analisi kebutuhan, kurikulum sekolah dasar dan potensi localgenius Bali. Teknik pengumpulan data digunakan studi pustaka, wawancara, observasi, dokumentasi dan diskusi terarah, serta analisis datanya digunakan analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan, hasil analisis kebutuhan bahwa adanya fenomena rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah air semakin menipis, maka hasil analisis kurikulum dipilihlah tema 3 yaitu “Hidup Rukun” dan tema 5 yaitu “Bangga Sebagai Bangsa Indonesia” di kelas 5 sekolah dasar. Hasil analisis Localgenius Bali, dipilih seni tradisi Bali yang masih lestari dan sarat dengan nilai-nilai luhur religius, etika, estetika, bela negara dan kepahlawanan, yaitu (1) Gebug Seraye (mewakili Bali Timur/Kabupaten Karangasem); (2) Med-medan (mewakili Bali Selatan/Kota Denpasar); (3) Megoak-goakan (mewakili Bali Utara/Kabupaten Buleleng); dan (4) Makepung (mewakili Bali Barat/Kabupaten Jembrana)

    Prosiding: LOCALGENIUS KNOWLEDGE SENI TRADISI BALI SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Sejak awal sejarah perkembangan pendidikan banyak cara dilakukan agar pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif. Seperti mengutamakan metode induktif yaitu berdasarkan pengalaman agar semua peserta didik mampu membangun pengetahuan sendiri dan menekankan bahwa pembelajaran harus bertolak dari alam sekitar. Hal ini sejalan dengan kaidah pendidikan yang ada dalam khasanah budaya nasional kita, yaitu alam takambang jadi guru yang menekankan pentingnya segenap materi dan kondisi yang ada dalam alam fisik, mental, spiritual dan kehidupan perIu dijadikan bahan pembelajaran, dijadikan guru bagi kita semua. Pada awal anak memasuki dunia pendidikan, perIu diciptakan dan dikelola lingkungan yang sesuai untuk anak-anak agar mereka mampu bermain, menyanyi, menari, menggambar, berkarya. Pendidikan harus berlangsung dengan memperhatikan harga d.iri peserta didik, serta memberikan keteladanan mengenai nilai-nilai luhur yang perlu dijunjung. Semua itu bermuara pada tujuan moral, sosial, dan pendidikan yang memberikan kontribusi dalam perkembangan pribadi dan sosial seseorang. Jenjang pendidikan Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan yang paling penting keberadaannya. Pada· jenjang tersebutlah sebagai pondasi pembentukan karakter dan peletakan dasar ilmu pengetuhuan. Ibarat sebuah bangungan, jika pondasinya kuat, maka semua bagian yang berada di atas pondasi dapat disangga dengan kuat, sehingga bangunan menjadi kokoh. Begitu juga sebaliknya, jika pondasi tidak kuat, maka semua elemen sebagus apapun yang berada di atasnya akan mudah roboh. Oleh karenanya, pengimbasan kearifan lokal dari tingkat dasar aka.n memudahkan pengembangan pada tingkat selanjutnya, disitulah esensi dari pendidikan dasar. Localqenius knowledge atau pengetahuan kearifan lokal Bali sebagai identitas/kepribadian budaya bangsa wajib dilestarikan. Salah satu localgenius knowledge (kearifan lokal) Bali yang masih hidup dengan segar sebagai warisan masa lampau dan memiliki keunggulan nilai-nilai luhur adalah seni tradisi yang dapat dijadikan sumber belajar di jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Kata Kunci : Localqenius knowledge, seni tradis

    Fecal bile acids and neutral sterols are associated with latent microbial subgroups in the human gut

    Get PDF
    Bile acids, neutral sterols, and the gut microbiome are intricately intertwined and each affects human health and metabolism. However, much is still unknown about this relationship. This analysis included 1280 participants of the KORA FF4 study. Fecal metabolites (primary and secondary bile acids, plant and animal sterols) were analyzed using a metabolomics approach. Dirichlet regression models were used to evaluate associations between the metabolites and twenty microbial subgroups that were previously identified using latent Dirichlet allocation. Significant associations were identified between 12 of 17 primary and secondary bile acids and several of the microbial subgroups. Three subgroups showed largely positive significant associations with bile acids, and six subgroups showed mostly inverse associations with fecal bile acids. We identified a trend where microbial subgroups that were previously associated with “healthy” factors were here inversely associated with fecal bile acid levels. Conversely, subgroups that were previously associated with “unhealthy” factors were positively associated with fecal bile acid levels. These results indicate that further research is necessary regarding bile acids and microbiota composition, particularly in relation to metabolic health

    Cancer-associated cells release citrate to support tumour metastatic progression

    Get PDF
    Citrate is important for lipid synthesis and epigenetic regulation in addition to ATP production. We have previously reported that cancer cells import extracellular citrate via the pmCiC transporter to support their metabolism. Here, we show for the first time that citrate is supplied to cancer by cancer-associated stroma (CAS) and also that citrate synthesis and release is one of the latter’s major metabolic tasks. Citrate release from CAS is controlled by cancer cells through cross-cellular communication. The availability of citrate from CAS regulated the cytokine profile, metabolism and features of cellular invasion. Moreover, citrate released by CAS is involved in inducing cancer progression especially enhancing invasiveness and organ colonisation. In line with the in vitro observations, we show that depriving cancer cells of citrate using gluconate, a specific inhibitor of pmCiC, significantly reduced the growth and metastatic spread of human pancreatic cancer cells in vivo and muted stromal activation and angiogenesis. We conclude that citrate is supplied to tumour cells by CAS and citrate uptake plays a significant role in cancer metastatic progression

    Four groups of type 2 diabetes contribute to the etiological and clinical heterogeneity in newly diagnosed individuals: An IMI DIRECT study

    Get PDF
    The presentation and underlying pathophysiology of type 2 diabetes (T2D) is complex and heterogeneous. Recent studies attempted to stratify T2D into distinct subgroups using data-driven approaches, but their clinical utility may be limited if categorical representations of complex phenotypes are suboptimal. We apply a soft-clustering (archetype) method to characterize newly diagnosed T2D based on 32 clinical variables. We assign quantitative clustering scores for individuals and investigate the associations with glycemic deterioration, genetic risk scores, circulating omics biomarkers, and phenotypic stability over 36 months. Four archetype profiles represent dysfunction patterns across combinations of T2D etiological processes and correlate with multiple circulating biomarkers. One archetype associated with obesity, insulin resistance, dyslipidemia, and impaired β cell glucose sensitivity corresponds with the fastest disease progression and highest demand for anti-diabetic treatment. We demonstrate that clinical heterogeneity in T2D can be mapped to heterogeneity in individual etiological processes, providing a potential route to personalized treatments
    corecore