41 research outputs found

    ANALISIS PERBANDINGAN PERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN METODE DESAIN KEKUATAN IJIN (DKI) DENGAN DESAIN FAKTOR BEBAN DAN KETAHANAN (DFBK) SESUAI SNI- 1729:2015 (Studi Kasus : Alternatif Perencanaan Gedung Graha Pijat Dan Refleksi)

    Get PDF
    Struktur Baja merupakan struktur yang mulai banyak diminati untuk bangunan bertingkat. Perencanaan struktur baja harus mengacu pada peraturan yang berlaku, dimana dalam SNI-1727:2015 disebukan bahwa desain dibolehkan dibuatsesuai ketentuan desain faktor beban dan ketahanan (DFBK) atau dengan ketentuan untuk desain kekuatan izin (DKI). Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan perencanaan struktur baja menggunakan metode desain faktor beban dan ketahanan (DFBK) atau dengan metode desain kekuatan izin (DKI) untuk mengetahui perbedaan hasil rasio tegangan yang terjadi. Gedung yang dianalisis adalah gedung Graha Pijat dan Refleksi dengan 5 Tingkat. Hasil analisis menunjukan bahwa perbedaan rasio tegangan dipengaruhi oleh kombinasi pembebanan dan faktor tahanan atau faktor keamanan dari masing-masing metode. Dimana Desain Kekuatan Izin mengalami peningkatan rasio tegangandibandingkan dengan metode Desain Faktor Beban dan ketahanan. Rasio tegangan pada kolom K8 akibat kombinasi beban maksimum berdasarkan metode Desain Kekuatan Izin mengalami peningkatan sebesar 16.33% pada lantai basement, 15.80% pada lantai ground, 11.53% pada lantai 1, 14.79% pada lantai 2, dan 13.60% pada lantai 3,  dibandingkan dengan metode Desain Faktor Beban dan Ketahanan. Sedangkan rasio tegangan pada balok B1 akibat kombinasi beban maksimum berdasarkan metode Desain Kekuatan Izin mengalami peningkatan sebesar 13.55%(tumpuan) dan 4.22% (lapangan) pada lantai ground, 23.95% (tumpuan) dan 7.68% (lapangan) pada lantai 1, 13.33% (tumpuan) dan 6.48% (lapangan) pada lantai 2, 13.22% (tumpuan) dan 5.19% (lapangan) pada lantai 3, 14.03% (tumpuan) dan 11.69% (lapangan) pada lantai 4, dibandingkan dengan metode Desain Faktor Beban dan Ketahanan. Dari hasil analisis struktur portal dengan metode Desain Faktor Beban Dan Ketahanan memungkinkan mendapatkan profil penampang yang lebih kecil pada batang tertentu

    Kepuasan Orangtua Pasien Terhadap Pelayanan di Bangsal Anak Sebagai Salah Satu Indikator Keberhasilan Pelayanan RSUP Sanglah di Denpasar

    Get PDF
    Abstrak Peningkatan permintaan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia menuntut rumah sakit pemerintah berbenah untuk mampu memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat termasuk di RSUP Sanglah Denpasar, Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan orangtua pasien BPJS terhadap pelayanan di bangsal anak RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner dengan metode SERVQUAL. Model SERVQUAL yang digunakan terdiri dari lima dimensi yaitu: 1) Tangibles, 2) Reliability, 3) Responsiveness, 4) Assurance, dan 5) Empathy. Kuesioner telah melewati uji reliabilitas dan vailiditas. Penelitian ini mengambil sampel secara consecutive sampling yaitu salah satu orangtua dari seluruh pasien anak yang dirawat di Ruang Cempaka 3 pada bulan April sampai September 2020. Analisis gap dan kuadran menggunakan analisis Importance Performance Analysis dengan diagram Cartesian. Dari 151 sampel yang terkumpul, didapatkan perbandingan lelaki banding perempuan 1,25:1. Rata-rata usia pasien adalah 5,75 tahun dengan rata-rata lama perawatan 8,8 hari. Berdasarkan analisis Importance Performance, tidak ada satupun atribut dengan nilai kenyataan lebih tinggi daripada harapan. Dimensi SERVQUAL dengan jumlah gap tertinggi adalah Reliability/keandalan. Pada analisis kuadran didapatkan bahwa seluruh dimensi kecuali dimensi tangibles (nyata) perlu meningkatkan performa. Secara umum, orangtua pasien belum puas terhadap pelayanan di RSUP Sanglah Denpasar khususnya di bangsal Cempaka 3. Kata kunci: kepuasan pasien, pelayanan rumah sakit, pediatri, SERVQUAL Abstract Increasing demand of health care in Indonesia require government hospital to compete in giving the best care. The objective of this study is to determine satisfaction level of BPJS patient parents in Sanglah General Hospital Denpasar. This is an analytical descriptive study using valid and reliable SERVQUAL questionnaire to collect samples. SERVQUAL model consists of 5 dimensions: 1) tangibles, 2) reliability, 3) responsiveness, 4) assurance, and 5) empathy. The questionnaire passed reliability and validity test. Samples were parents of all children admitted to Cempaka 3 Ward from April to September 2020 and were taken consecutively. Gap and quadrant analysis using Importance Performance Analysis and Cartesian Diagram were done. From 151 collected samples, the ratio of boys and girls were 1.25:1. Mean age of samples was 5.75 years old and mean hospital stay was 8.8 days. Based on Importance Performance Analysis, all of the reality value fell below expectation value. SERVQUAL dimension with the highest gap was reliability. In quadrant analysis, all of the dimensions except tangible need improvement. In general, parents of patients was not satisfied with health care in Cempaka 3 ward, Sanglah General Hospital Denpasar. Keywords: patient satisfaction, hospital care, paediatrics, SERVQUA

    Demam Berdarah dengue (DBD) di Banjar Tegal, Tegallalang Gianyar

    Get PDF
    Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang angka kematiannya masih cukup tinggi di Indonesia. Penyakit musiman ini mempunyai siklus lima tahunan untuk menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Di Indonesia tahun 2015 terjadi sebanyak 129.179 kasus dengan kematian 1.240 orang . Di Provinsi Bali tahun 2015  terjadi 9.826 kasus dengan jumlah kematian 19 orang. Di Gianyar tahun 2015 kasus DBD sebanyak 2.032 dengan jumlah kematian 6 orang, dan tahun 2016 terdapat 1.758 kasus kasus dengan jumlah kematian delapan orang. Di wilayah kerja Puskesmas 1 Tegallalang Banjar Tegal  menempati urutan pertama kasus DBD dengan jumlah 48 kasus dengan tidak ada kematian. Metode penelitian ini adalah kualitatif berparadigma interpretative, dengan desain studi kasus.  Tidak semua informan mengetahui bahwa penyakit DBD disebabkan oleh virus. Ada beberap diantaranya   mengatakan penyebabnya adalah nyamuk. Kebanyakan informan tahu bahwa penularan DBD melalui nyamuk. Lingkungan Banjar Tegal Tegalalang cukup bersih, dikarenakan masyarakatnya rutin melakukan gotong royong seminggu sekali, membersihkan got, melakukan kegiatan 3M, dan juga melakukan fogging saat ada kasus DBD. Saat observasi, lingkungan sudah terlihat tidak ada air tergenang, sampah tidak berserakan, kaleng bekas tidak ada, tanaman dihalaman rumah  teratur. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan dan pegangan bagi masyarakat Banjar Tegal untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan dan penularan DBD dengan cara mememlihara kebersihan lingkungan

    Ultrasonography feature and Clinical Finding of Trisomy 13 (Patau Syndrome): A Case Report

    Get PDF
    Background: Trisomy 13 is a trisomy disorder of chromosome 13 which causes many fetal structural defects. The prognosis is very poor and the majority is still birth. Major structural anomalies are occasionally identified in the late-first or early-second trimester. Any discovery of multiple structural anomalies in the fetus increases the chances of chromosomal anomalies. Case Report: Here we report trisomy 13 case of A 34-years-old housewife, third gravida, prenatal diagnosis during antenatal ultrasonography showed diaphragmatic hernias, cardiovascular dextroposition, ventricular septal defect, labiognatopalatoschizis and renal dextra pyeletaxis. From the chromosomal analysis, the fetal karyotype was 47 XY+13. A male infant was born with weight of 2600 grams, 46 cm, cyanosis, and severe respiratory distress with congenital abnormalities of micrognathia, diaphragmatic hernia, dextrocardia, ventricular septal defect, persistent pulmonary hypertension of newborn, undescended testis, labiognatopalatoshizis, and polydactily. Discussion: Prenatal diagnosis can be done through amniocentesis for karyotyping which is the gold standard for diagnosis trisomy 13. In addition, screening can also be done since the first trimester.Conclusion: All pregnancies in second trimester must be evaluated for structural abnormalities through ultrasonography and cytogenetic examination if necessary for early diagnosed.Key word: Congenital Abnormalities, Ultrasonography, Clinical Finding, Trisomy 13, Patau SyndromeAbstrakLatar Belakang: Trisomi 13 merupakan kelainan jumlah kromosom 13 yang menyebabkan defek struktural pada fetus. Prognosisnya sangat buruk dan kebanyakan lahir mati. Kelainan struktural mayor sering teridentifikasi pada akhir trimester pertama atau awal trimester kedua. Setiap temuan kelainan struktural pada fetus berpotensi kelainan kromosom.Laporan Kasus: Di sini akan dijelaskan kasus trisomi 13 yang didiagnosis prenatal dari wanita G3P1011, 34 tahun, terdiagnosis melalui pemeriksaan ultrasonografi. Antenatal scan dilakukan pada usia kehamilan 21 minggu dan gambaran ultrasonografi menunjukkan hernia diafragmatika, dextrokardia, ventricular septal defect, labiognatopalatoschizis dan pielektasis ginjal kanan. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan kromosom melalui amniosintesis dan didapatkan hasil 47 XY+13.  Bayi laki-laki lahir secara sectio secarea dengan berat 2600 gram, panjang badan 46 cm, sianosis, asfiksia berat, kelainan kongenital micrognatia, hernia diafragmatika, dextrokardia, defek septum ventrikular, hipertensi pulmonal, labiognatopalatoshizis, dan polidactili. Diskusi: Diagnosis prenatal dapat dilakukan melalui pemeriksaan amniosintesis bertujuan untuk melihat karyotyping yang merupakan gold standard untuk mendiagnosis  trisomi 13. Selain itu, screening juga dapat dikerjakan sejak trimester pertama.Kesimpulan: Semua kehamilan pada trimester kedua harus dievaluasi kelainan struktural melalui ultrasonografi dan bila perlu pemeriksaan sitogenetik sehingga dapat mendiagnosis lebih awal.Kata kunci: Kelainan Kongenital, Ultrasonografi, Klinis, Trisomi 13, Patau Sindrom

    PUSAT PERDAGANGAN DAN HIBURAN DI KABUPATEN GIANYAR

    Get PDF
    Shopping mall merupakan sebuah pusat perdagangan bagi masyarakat umum dimana tersedia fasilitas hiburan dan lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Mengamati perkembangan sarana perdagangan dan hiburan di Kabupaten Gianyar belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, oleh karena itu perlu adanya pengembangan pusat perdagangan dan hiburan.Pada tahap pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode seperti, metode kepustakaan, wawancara dan observasi. Kemudian dianalisa sehingga dapat menciptakan spesifikasi umum dan khusus selanjutnya dikaitkan dengan kawasan perdagangan dan hiburan di Gianyar. Dari perpaduan standar perancangan, kajian terhadap kegiatan sejenis, terciptalah program ruang, program tapak, konsep dasar "Komunikatif, rekreatif, dan komersial" dengan tema "Neo-Vernakular". diharapkan dengan terciptanya proyek ini dapat memberi warna baru dibidang ekonomi serta dapat mempermudah pelaku kegiatan didalam memenuhi kebutuhan di jaman ini

    PRAKTIK YOGA ASANA DALAM MENORMALKAN TEKANAN DARAH DI KELOMPOK LANSIA BALI MOVEMENT BANJAR BATANBUAH DAUH YEH CANI BADUNG

    Get PDF
    Penurunan fungsi organ kardiovaskuler lansia mengakibatkan hipertensi yaitu tekanan darah sistolik (tDs) ≥ 140mmhg dan tekanan darah diastolik (tDD) ≥ 90mmhg. hipertensi diobati dengan obat-obat dari dokter dan tradisional yoga asana. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh yoga asana terhadap tekanan darah di kelompok lansia Bali Movement Banjar Batanbuah, Abs Dauh yeh Cani, Abiansemal, Badung. Menggunakan mix study eksperimental pretest-posttest tanpa kontrol dan fenomenologi. sampel berjumlah 40 orang dan beberapa sampel digunakan sebagai informan. secara obyektif rata-rata tDs dan tDD sebelum yoga asana adalah hipert yaitu 141,00mmhg dan 90,00mmhg, sedangkan setelah yoga asana tDs dan tDD menjadi normal yaitu 120,75mmhg dan 80,75mmhg. Analisa Wilcoxon test pada α = 0,05 ditemukan p value 0,001, yang artinya ada pengaruh yoga asana terhadap tekanan darah lansia hipertensi, dan secara subyektif informan merasakan manfaat yoga asana untuk menurunkan tekanan darahnya. lansia yang hipertensi dapat menggunakan yoga asana sebagai pengobatan hipertensi bersama-sama obat dari dokter

    ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA PEMBANGUNAN VILLA (Studi Kasus: Pembangunan The Mesare Villa Nusa Penida)

    Get PDF
    Kecamatan Nusa Penida merupakan salah satu tujuan wisata di Bali yang terus mengalami perkembangan, ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan setiap tahun baik wisatawan lokal maupun wisatawanmancanegara. Seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan juga berdampak tingginya akan kebutuhan akomodasi serta pembangunan yang semakin meningkat. Hal inilah yang menjadi dasar dibangunnya The Mesare VillaPenelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kuantitatif untuk mengolah data yang diperoleh dari lokasi penelitian, data tersebut berupa data primer dan data sekunder. Data primer diantaranya kondisi lokasi penelitian, perhitungan anggaran biaya kolam renang, biaya operasional dan pendapatan villa sedangkan data sekunder terdiri dari jumlah kunjungan wisatawan lima tahun terakhir, suku bunga bank, harga bahan bangunan, gambar rencana dan tingkat inflasi. Dari data tersebut kemudian dilakukan analisis finansial pembangunan The Mesare Villa untuk mengetahuiapakah pembangunan tersebut layak atau tidak dari segi aspek finansial dengan menggunakan perhitungan Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), Annual Eqiuvalent (AE), Payback Period dan analisis sensitifitas. Dari hasil analisis finansial dengan suku bunga 12% dan biaya investasi sebesar Rp. 10.297.255.000,00 ada 4 (empat) sumber pemasukan antara lain bidang akomodasi, spa, fasilitas yoga dan fasilitas-fasilitas lain, dimana anlisis finansial menunjukkan nilai NPV positif sebesar Rp. 3.069.536.483,92, nilai IRR 16% dimanaangka tersebut lebih besar dari nilai MARR yaitu 12%, nilai BCR menunjukkan angka 1,79 dimana angka tersebut telah memenuhi syarat lebih dari satu, nilai AE positif sebesar Rp. 11.379.456.257,14 , dan Break Event Point terjadi pada tahun2036. Dari sisi uji sensitifitas menunjukkan nilai investasi sensitif pada angka Rp. 27.794.462.817,00, nilai benefit sensitif pada angka Rp. 4.992.839.448, dan nilai cost sensitif pada angka Rp. 6.145.999.356 . Dari data-data tersebut makapembangungan The Mesare Villa layak untuk dilaksanakan

    PERAN JUMANTIK PADA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE: STUDI POTONG LINTANG DI UPTD PUSKESMAS KUTA SELATAN

    Get PDF
    ABSTRACTJumantik plays a role in the early vigilance system to monitor the presence and inhibit the development of the Dengue Hemorrhagic Fever (Dengue) mosquito vector. Jumantik cadres are expected to be active in monitoring their environment to reduce the number of dengue cases. However, in 2020 there will be an increase in dengue cases in South Kuta. This study purposed to determine the correlation between the role of jumantik and the incidence of dengue fever at the UPTD Puskesmas Kuta Selatan. This study used observational quantitative research with a cross-sectional design. The sample amounted to 67 jumantik selected by total sampling. Data were collected using a questionnaire and documentary sheet of DHF case reports. Data analysis used Rank Spearman's test. It was found that the majority of jumantik's role was good (77.6%) and the incidence of dengue fever decreased (74.6%). The analysis shows that there is a significant relationship between the role of jumantik and the incidence of dengue fever in the UPTD Puskesmas Kuta Selatan with a moderate and positive correlation, which means the better the role of jumantik in carrying out their duties. The better the jumantik work, the incidence of dengue fever decreases (p value 0.002 <α 0.05 and coefficient correlation of 0, 427). It is recommended to the health office to carry out training and health education for jumantik on an ongoing basis which is carried out every one semester.

    PENGARUH BUDAYA K3 TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG

    Get PDF
    Dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi gedung banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K3 merupakan suatu upaya dalam mengatasi potensi bahaya dan resiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya K3 terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung di Kabupaten Badung secara parsial dan simultan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data observasi, kuisioner, wawancara dan studi pustaka. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Model regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah adalah Y = 17,466 + 1,039 X1 + 0,906 X2 + 0,439 X3 + 0,348 X4. Hubungan antara variabel tenaga kerja (X1), lingkungan kerja (X2), organisasi K3 (X3) dan Alat Pelindung Diri (X4) terhadap keberhasilan proyek (Y) secara simultan berpengaruh. Hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung = 27,452 dibandingkan dengan nilai Ftabel = 2,59 , maka ternyata nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel, dan thitung berada pada daerah penolakan H0. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa secara statistik untuk uji satu sisi pada taraf kepercayaan () = 5%, secara simultan dari variabel tenaga kerja (X1), lingkungan kerja (X2), organisasi K3 (X3) dan Alat Pelindung diri (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan proyek (Y), dan secara parsial dari variable tenaga kerja(X1), lingkungan kerja (X2), organisasi K3 (X3) dan alat pelindung diri (X4) juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan proyek (Y)

    MUTU BATU-BATA AKIBAT TAMBAHAN SERBUK KAYU BAYUR DARI SEGI BENTUK, WARNA, KERETAKAN, BERAT DAN KUAT TEKAN

    Get PDF
    Kebutuhan akan batu bata sangat penting peranannya dibidang bangunan, sementara kualitas bata masih banyak yang perlu diperbaiki dan biaya produksinya harus dikurangi. Oleh sebab itu riset dibidang peningkatan mutu batu bata perlu ditingkatkan. Pemanfaatan limbah dalam proses pembuatan batu bata merah adalah salah satu alternatif untuk mengurangi biaya produksi, dan mengurangi campuran tanah liat pada proses pembuatan batu bata merah. Pemanfaatan limbah yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu serbuk kayu bayur. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menguji kualitas batu bata merah dengan tambahan campuran limbah serbuk kayu bayur. Serbuk kayu bayur yang digunakan merupakan limbah dari penggergajian kayu jenis kayu bayur yang menggunakn alat gergaji baik gergaji manual maupun gergaji mesin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mutu batu bata merah yang meliputi pandangan luar (bentuk, warna), berat, ukuran dan kuat tekan batu bata. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan serbuk kayu 8% menunjukan warna merah tua, ukuran penyusutan sekitar kurang lebih 1 cm, bentuk siku tajam, keretakan mencapai kurang lebih 10% dan kuat tekan rata-rata sebesar 4,99 kN, dibandingkan dengan penambahan serbuk kayu 35% menunjukan warna merah kecoklatan, ukuran penyusutan sekitar kurang lebih1,5-2cm, bentuk melengkung, keretakan yang dialami cukup kecil hampir tidak terlihat dan kuat tekan rata-rata sebesar 2,5 kN dan penambahan serbuk kayu 40% menunjukan warna hampir 25% kecoklatan, ukuran penyusutan sekitar kurang lebih 2-3cm, bentuk melengkung sekitaran 1cm dari bentuk semula, keretakan hampir tidak terlihat dan kuat tekan rata-rata sebesar 1,61 kN, bahkan penambahan serbuk kayu 45% tidak diuji karena sudah tidak memenuhi syarat dari pandangan luar dan ukuran. Sebaiknya dalam pembuatan batu bata, agar tidak melakukan penambahan sebuk kayu bayur diatas 35% karena penambahan diatas nilai tersebut dapat menurunkan mutu batu bata
    corecore