15 research outputs found

    Zakat Terhadap Aktiva : Konsepsi, Aplikasi, Dan Perlakuan Akuntansi Studi Kasus Di BMT Al-Barokah Kabupaten Blora

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan pada Koppontren BMT Al-Barokah Kecamatan Blora Kabupaten Blora. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep, aplikasi, dan perlakuan akuntansi terhadap zakat. Selanjutnya untuk meneliti bagaimana suatu akun aktiva-kewajiban bisa menjadi aset wajib zakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Pengumpulan datanya melalui kegiatan wawancara dan pengambilan informasi dari Laporan Keuangan BMT Al-Barokah dan situs internet yang terpercaya. Sumber data diperoleh dari keterangan Manajer BMT Al-Barokah yang mengetahui informasi mengenai kegiatan syariah di BMT Al-Barokah. Berdasarkan hasil data yang dilakukan penulis, menunjukkan bahwa aset yang kena zakat adalah akun pembiayaan sebesar Rp 4.437.571,43, konsep akuntansi terhadap zakat dijelaskan secara rinci, pengaplikasian rumus terhadap zakat jelas, dan perlakuan akuntansi zakatnya menggunakan jurnal yang berlaku

    Etika dalam Islam: Telaah Kritis terhadap Pemikiran Ibn Miskawaih

    Get PDF
    Arus pemikiran etika tidak hanya berhenti di Filsafat Barat. Pemikiran etika turut mewarnai dan mempengaruhi wacana pemikiran dalam Filsafat Islam. Perbedaan corak pemikiran Filsafat Barat dan Filsafat Islam memberikan dampak yang cukup signifikan sehingga menimbulkan perdebatan mengenai kepiawaian dan keberanian seorang pemikir Muslim dalam mengadopsi pemikiran etika Yunani dengan tidak keluar dari koridor ajaran-ajaran Islam. Perbedaan yang sangat kentara adalah porsi penggunaan rasio dalam konstruksi pemikirannya. Salah satu perdebatan tersebut adalah perbedaan pendapat mengenai kontribusi Ibn Miskawaih dalam diskursus etika. Beberapa pemikir Muslim mengatakan bahwa Ibn Miskawaih merupakan seorang tokoh etika dengan karya utamanya Tahdzib al-Akhlaq, sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa ia adalah seorang tokoh moral. Dengan demikian, penelitian ini akan memperlihatkan bangunan pemikiran Ibn Miskawaih secara lebih dalam, sehingga dapat terlihat pondasi-pondasi pemikirannya. Secara lebih luas, penelitian ini penting dilakukan untuk memperjelas antara ranah diskursus moral dan etika yang berkembang dalam Filsafat Islam, meskipun antara pemikiran Filsafat Barat dan Filsafat Islam memiliki nilai-nilai universal yang sama. Penelitian ini mengkaji kitab Tahdzib al-Akhlaq yang merupakan Master piece Ibn Miskawaih. Penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan apakah Tahdzib al-Akhlaq merupakan kitab etika atau moral. Hal tersebut dilakukan dengan menelaah dua karya terjemahan Tahdzib al-Akhlaq, yaitu The Refinement of Character yang ditulis oleh Constantine K. Zurayk dan Menuju Kesempurnaan Akhlak yang ditulis oleh Helmi Hidayat. Penelitian ini difokuskan untuk menelusuri argumen-argumen yang disusun oleh Ibn Miskawaih dan melacak pikiran tokohtokoh yang mempengaruhinya. Dari penilitian ini didapat kesimpulan bahwa Tahdzib al-Akhlaq bukan merupakan karya etika, melainkan karya moral. Hal ini mengafirmasi kritik yang dilontarkan oleh Fazlur Rahman bahwa para filsuf Muslim telah gagal menghasilkan sistem etika yang bertalian secara logi

    Early innervation of skeletal muscle during tail regeneration in urodele amphibians

    Full text link
    The innervation pattern of skeletal muscles was studied in the normal and regenerating tail of Notophthalmus viridescens . Silver staining for nerve endings and histochemical localization of acetylcholinesterase (AChE) were used for light microscopy. In normal musculature, AChE positive reactions were localized at the ends of the muscle fibers where they are anchored on connective tissue septa by myotendinous junctions. At this level, silver staining shows nerve terminals forming endplates. During regeneration, positive reactions for AChE appear de novo as dense plates localized at the ends of the newly formed myotubes. The mechanisms involved in the localization of AChE on this surface seem to operate before previous local contacts by nerve terminals. From the ultrastructural data and immunohistochemical results with anti-laminin antibody, these observations suggest that regenerating muscle fibers determine a region of post-synaptic specialization in close relation with the organization of myotendinous regions and basement membrane formation. Nerve-muscle contacts appear at these levels at stage IV (15–20 days after amputation) in the stump and in the rostral part of the regenerate (transition zone). These nerve terminals are provided by the disorganized peripheral nervous system of the injured segment. In the regenerate a similar pattern of AChE reaction can be seen in every myotube, differentiating according to a rostro-caudal gradient. Innervation at the ends of the muscle fibers is in spatiotemporal relation with the exits of the ventral roots from the regenerating nerve cord as the regenerate continues to grow in length.Peer Reviewedhttp://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/2027.42/38098/1/1402600310_ftp.pd

    The Influence of Good Corporate Governance Structure towards Company in Experiencing Financial Distress (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange 2012-2014)

    Get PDF
    The purpose of this research is to analyze the influence of good corporate governance towards company in experiencing financial distress in manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2012-2014. The independent variables in this research are the size of board of commissioners, the size of board of independent commissioners, institutional share ownership, directors & commissioners’ share ownership, and the size of audit committee. As for dependent variable is nominal scale variables, namely whether the company is experiencing financial distress or not. These dependent variables are determined using the Altman Z-Score. Analysis technique that is used is logistic regression analysis and hypothesis analysis technique that is used is overall model fit test, cox and snell R square and nagelkerke R square, hosmer and lemeshow test, and partial test From analysis and results, it shows that the significant value of size of board of independent commissioners, institutional share ownership, and size of audit committe are larger than α (0.05), which means that these variables do not have a significant influence through the companies in experiencing financial distress, while the size of board of commissioners and directors & commissioners’ share ownership are less than α (0.05), which means that these variables have a significant influence through the companies in experiencing financial distress. The predictive ability from independent variabes towards Financial Distress is 14.8% from the value of Nagelkerke R Square (0.148) and Cox & Snell R Square (0.111), and the other of 85.2% is influenced by other factors

    Laba: Ketidakstabilan Makna

    Get PDF
    The purpose of this study is to find out how accountants and non-accountants interpret earnings, and what the reality behind the interpretation. Reality in the accounting profession and students of SMK Akuntansi establish a perception that profit is matching between income and expense (syntactic). Profit is a form of cash proceeds, an increase in economic capability, and a representation of company performance (semantics). Profit is also considered an indicator of corporate success and a tool for controlling management (pragmatics). The results of this study indicate that profit has the meaning of denotation and connotation. Profit not only contains elements of materialism, not only as a form of capitalism, naum profit also contains elements of humanism. The reality of accountants results in the perception that profit is the matching between income and expense. In contrast to these conditions, the reality of non-accountant actually shows more aspects of humanism. These perceptions all have their own truths. This is because the reality that the informants refer to is also different. Thus we know that the meaning of the profit "text" is unstable.  Keywords:  Earnings, Profit, Unstable, Perceptio

    MANAJEMEN KESISWAAN UNTUK PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKANBARU

    Get PDF
    ABSTRAK Muhammad Amin: “Manajemen Kesiswaan untuk Pengembangan Diri Peserta Didik di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru” Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia yang pada intinya bertujuan untuk mencerdaskan pikiran, mendewasakan, dan mengubah perilaku menjadi lebih baik. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan manusia, karena pendidikan pada dasarnya upaya untuk menyiapkan peserta didik di masa mendatang dan mengembangkan semua potensi yang dimiliki peserta didik agar dapat berkembang secara optimal. Sehubungan dengan itu, lembaga pendidikan sangat membutuhkan suatu manajemen kesiswaan untuk mengembangkan diri peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen kesiswaan di MAN 1 Pekanbaru, pengembangan diri peserta didik di MAN 1 Pekanbaru, manajemen kesiswaan untuk pengembangan diri peserta didik di MAN 1 Pekanbaru, faktor pendukung dan penghambat manajemen kesiswaan untuk pengembangan diri peserta didik di MAN 1 Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah field research dengan pendekatan metode penelitian kualitatif dan menggunakan analisis data deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan teknik keabsahan data. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Manajemen kesiswaan yang dilakukan di MAN 1 Pekanbaru sudah berjalan sesuai dengan konsep manajemen kesiswaan , 2) Pengembangan diri peserta didik yang dilakukan MAN 1 Pekanbaru sudah berjalan sesuai dengan aspek-aspek pengembangan diri, 3) Manajemen kesiswaan untuk pengembangan diri peserta didik yang dilakukan di MAN 1 Pekanbaru sudah berjalan sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen, 4) Adapun faktor pendukung manajamen kesiswaan untuk pengembangan diri peserta didik yaitu: (a) Guru pembina yang sudah professional dan kompeten, (b) Motivasi peserta didik yang sangat kuat, (c) Fasilitas sarana dan prasarana yang memadai, (d) Kerjasama yang solid antar tim. Sedangakan faktor penghambat yaitu: (a) Anggaran kegiatan belum maksimal, (b) Kerjasama dengan instansi pemerintah masih minim, (c) Publikasi berita seputar madrasah belum terorganisir. Kata Kunci: Manajemen Kesiswaan, Pengembangan diri, Peserta Didi
    corecore