685 research outputs found

    Building Prediction Models for Dementia: The Need to Account for Interval Censoring and the Competing Risk of Death

    Get PDF
    Indiana University-Purdue University Indianapolis (IUPUI)Context. Prediction models for dementia are crucial for informing clinical decision making in older adults. Previous models have used genotype and age to obtain risk scores to determine risk of Alzheimer’s Disease, one of the most common forms of dementia (Desikan et al., 2017). However, previous prediction models do not account for the fact that the time to dementia onset is unknown, lying between the last negative and the first positive dementia diagnosis time (interval censoring). Instead, these models use time to diagnosis, which is greater than or equal to the true dementia onset time. Furthermore, these models do not account for the competing risk of death which is quite frequent among elder adults. Objectives. To develop a prediction model for dementia that accounts for interval censoring and the competing risk of death. To compare the predictions from this model with the predictions from a naïve analysis that ignores interval censoring and the competing risk of death. Methods. We apply the semiparametric sieve maximum likelihood (SML) approach to simultaneously model the cumulative incidence function (CIF) of dementia and death while accounting for interval censoring (Bakoyannis, Yu, & Yiannoutsos, 2017). The SML is implemented using the R package intccr. The CIF curves of dementia are compared for the SML and the naïve approach using a dataset from the Indianapolis Ibadan Dementia Project. Results. The CIF from the SML and the naïve approach illustrated that for healthier individuals at baseline, the naïve approach underestimated the incidence of dementia compared to the SML, as a result of interval censoring. Individuals with a poorer health condition at baseline have a CIF that appears to be overestimated in the naïve approach. This is due to older individuals with poor health conditions having an elevated risk of death. Conclusions. The SML method that accounts for the competing risk of death along with interval censoring should be used for fitting prediction/prognostic models of dementia to inform clinical decision making in older adults. Without controlling for the competing risk of death and interval censoring, the current models can provide invalid predictions of the CIF of dementia

    DIAGNOSA PENYAKIT TIDAK MENULAR MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR

    Get PDF
    Abstrak Perhatian terhadap penyakit tidak menular semakin hari semakin meningkat karena meningkatnya frekuensi kejadian pada masyarakat. Pentingnya pengetahuan tentang penyakit tidak menular dilatarbelakangi dengan kecenderungan semakin meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular dalam masyarakat, terutama tentang penyakit tidak menular dengan gejala nyeri pada perut. Sudah jamak terjadi dikalangan masyarakat bahwa rasa nyeri atau sakit pada bagian perut selalu diartikan sebagai maag atau tukak lambung atau jika begitu hebat sakitnya, akan disimpulkan sebagai usus buntu. Hal ini sangat berisiko terutama jika ternyata nyeri dan sakit yang dirasakan diakibatkan oleh penyakit yang serius. Tujuan dari aplikasi ini adalah membuat system pakar yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai penyakit tidak menular dengan gejala nyeri pada perut. Perancangann dan pembuatan sitem pakar untuk diagnosa penyakit tidak menular dengan gejala nyeri pada perut ini menggunakan metode inferensi forward chaining, yaitu proses inferensi yang memulai pencarian untuk premis atau data menuju ke konklusi. Macam-macam penyakit untuk aplikasi ini diadopsi dari berbagai buku tentang ilmu penyakit dalam dan didapat langsung dari pakar. Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan dan pembuatan sistem pakar ini dapat membantu seseorang untuk mengetahui penyakit apa yang diderita dengan gejala nyeri pada perut yang dialami. Selanjutnya sistem ini dapat melakukan perubahan (update) dan penambahan data pada basis pengetahuan baik data aturan maupun data-data yang ada didalamnya Kata Kunci: Sistem Pakar, Penyakit Tidak Menular, Nyeri Perut Abstract Attention to non-communicable diseases are increasingly rising due to increasing frequency of occurrence in the community. The importance of knowledge about the disease is not contagious motivated by the increasing tendency of the prevalence of communicable diseases in the community, especially on non-communicable diseases with symptoms of abdominal pain. It has become common place among the community that the pain or pain in the abdomen is always interpreted as an ulcer or gastric ulcer or if the pain is so great, will be concluded as an appendix. This is very risky, especially if it turns out that the perceived pain and pain caused by serious illness. The purpose of this application is to create an expert system used to provide information on non-communicable diseases with symptoms of abdominal pain. Design and manufacturing expert system for diagnosis of non-communicable diseases with symptoms of abdominal pain in these forward chaining inference method, which is a process of inference is starting the search for the data to the premise or conclusion. Various kinds of illnesses for this application was adopted from a variety of books on the science of medicine and obtained directly from the experts. The conclusion of the design and manufacture of this expert system can help someone to find out what diseases suffered with symptoms of abdominal pain is experienced. Then the system can make changes and additions to the knowledge base of data on both the data and the rules of the data contained within Keyword: Expert System, Communicable Diseases, abdominal pai

    DETERMINAN FAKTOR REMAJA MEROKOK STUDI KASUS DI SMPN 27 SEMARANG

    Get PDF
    Indonesia menjadi negara terbesar ketiga pengguna rokok di dunia, lebih 70% anak terpapar asap rokok dan menanggung resiko terkena berbagai penyakit akibat asap rokok.Prevalensi penyakit jantung koroner yang terdiagnosis dokter pada usia lebih dari 15 tahun di Indonesia mencapai 1,5% dan untuk prevalensi PPOK telah mencapai 3,7%. Menurut Riskesdas Jateng 2013 jumlah perokok umur 10-14 tahun setiap harinya sebesar 0,5% dan jumlah perokok umur 15-19 tahun setiap hari sebesar 11,2%. Di Kota Semarang, mulai merokok pertama kali pada saat umur 10-14 tahun sebesar 18,0% dan 15-19 tahun sebesar 53,9%. Tujuan dari penelitian untukmendeskripsikan dan menganalisis determinan faktor remaja merokok di SMPN 27 Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan penggalian informasi secara kualitatif dengan metode wawancara dan pendekatan cross-sectional.Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan panduan wawancara. Sampel penelitian ini sebanyak 57 responden dengan teknik sampling jenuh untuk kuantitatif dan 3 informan triangulasi dengan purposive sampling untuk kualitatif. Analisis data yang digunakan uji chi-square untuk analisis bivariat dengan taraf signifikasi 95%.Sebesar 80,7% responden sudah menjadi perokok sedang, sedangkan 19,3% responden masih menjadi perokok ringan. Analisis bivariat tidak ada hubungan antara umur (p=0,051), pendidikan orang tua responden (p=1,000), uang saku (p=0,183), pengetahuan (p=0318), konformitas remaja (p=0,296), keterjangkauan rokok (p=0,742), keikutsertaan ekstrakurikuler (p=0,482) danregulasi tentang rokok di sekolah (p=0,462) denganpraktik merokok siswa, serta ada hubungan antara sikap (p=0,03) dengan praktik merokok siswa. Sekolah dapatmemberikan informasi secara rutin setiap 1 semester 2 kali pembahasan mengenai praktik merokok dan bahaya merokok. Kata Kunci: Determinan, remaja,praktik meroko

    Peranan Tenaga Kerja Perempuan Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis (Studi Kasus Petani Padi)

    Get PDF
    Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar alokasi waktu yang dicurahkan petani penggarap wanita di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, dan untuk mengetahui peranan pendapatan tenaga kerja wanita petani padi terhadap pendapatan kelurga di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Sedangkan rumusan masalah penelitian ini adalah : Berapa besar alokasi waktu yang dicurahkan petani penggarap wanita di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis?; dan Bagaimana peranan pendapatan tenaga kerja Perempuan petani padi terhadap tingkat pendapatan keluarga di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis? Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, dengan responden sebanyak 40 orang tenaga kerja perempuan petani padi kecamatan tersebut. Jenis dan sumber data yaitu data primer dan data sekunder, sementara teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner, dan Interview (wawancara). Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa alokasi waktu tenaga kerja perempuan petani padi di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis relatif besar, yaitu rata-rata 3,55 jam perhari; dan kontribusi tenaga kerja perempuan petani padi terhadap pendapatan keluarga di Kecamatan Siak Kecil adalah sebesar 42,72%. Dengan begitu maka pendapatan tenaga kerja perempuan petani padi memiliki peranan yang cukup besar dalam keluarga, karena pendapatan tenaga kerja perempuan petani padi dapat meningkatkan pendapatan keluarga, sehingga dapat menopang dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dalam rumah tangga. Kata Kunci : Pendapatan, Tenaga Kerja Perempuan, Petani Pad
    • …
    corecore