262 research outputs found

    Analisis Perbedaan Tren Penjualan Furniture Ekspor Pada Industri Furniture Ekolabel Dan Non-Ekolabel Di Wilayah Semarang Dan Jepara (StudiKasuspadaIndustriFurniturdiWilayah SemarangdanJepara)

    Get PDF
    Sertifikasi ekolabel terhadap produk-produk hasil hutan mensyaratkan negara-negara eksportir produk berbahan solidwood agar memperbaiki sistem pengadaan dan pengolahan bahan baku kayu hutan tropis agar lebih ramah lingkungan. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu dengan ekolabel akan meningkatkan volume permintaan produk hingga 20% (Rotherham,2007). Menurut Asmindo(2012), wilayah Semarang dan Jepara menyumbang 15% dari total ekspor furnitur Indonesia. Dengan membandingkan kelompok sampel ekolabel dan non-ekolabel diharapkan mampu mengetahui apakah tren penjualan industri furnitur ekolabel di Semarang dan Jepara sesuai dengan beberapa penelitian terdahulu tersebut. Dari hasil uji hipotesis dengan membandingkan kelompok sampel ekolabel dan non- ekolabel didapatkan hasil bahwa tren pertumbuhan volume ekspor kelompok sampel ekolabel tidak lebih baik dari kelompok sampel non ekolabel. Sedangkan tren pertumbuhan nilai ekspor kelompok sampe ekolabel lebih baik dari kelompok sampel non ekolabel. Dari analisis penelitian hal tersebut terkait dengan kinerja ekspor dari perusahaan yang berbeda-beda dan krisis ekonomi yang sedang dihadapi negara importir terbesar yaitu Amerika Serikat danUni Eropa untuk komoditi ekspor tersebut

    STUDI PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN PREKURSOR DAN TEMPERATUR SINTERING TERHADAP TRANSMITANSI DAN HAMBATAN LISTRIK KACA KONDUKTIF SEBAGAI KOMPONEN SEL SURYA TERSENSITISASI PEWARNA

    Get PDF
    Studi Pengaruh Konsentrasi Larutan Prekursor dan Temperatur Sintering pada Transmitansi dan Hambatan Listrik Kaca Terhadap Konduktif sebagai Komponen Sel Surya Tersinisitisasi Pewarna Ahmad Arif Santoso Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Fluorine doped tin oxide (FTO) menjadi salah satu komponen penting dalam dye sensitized solar cell (DSSC). Hambatan listrik yang rendah dan transmitansi cahaya yang tinggi adalah syarat utama FTO. Pembuatan FTO menggunakan metode deposisi spray pyrolysis menggunakan ultrasonic nebulizer. Konsentrasi larutan SnCl2 dan temperatur sintering kaca divariasikan pada konsentrasi 0,3 sampai 0,9 M dan dari temperatur 400 sampai 500 °C. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan FTO dengan hambatan listrik rendah dan transmitansi cahaya yang tinggi yang dapat digunakan sebagai elektroda sel surya tersensitisasi pewarna, mengetahui karakteristik FTO yang mempunyai hambatan listrik rendah dan transmitansi yang tinggi, dan untuk menghasilkan dan mengetahui performa dari prototype dari DSSC. Ukuran substrat kaca yang digunakan adalah 10 cm x 10 cm. Morfologi fisik, kekristalan dikarakterisasi dengan Scanning Electron Microscope dan X-Ray Difraction. Transmitansi cahaya dan hambatan listrik diukur dengan UV-Vis spectrophotometer, dan 4-point probe. Dari hasil uji SEM diketahui bahwa FTO mempunyai ketebalan 858 nm dan ukuran butir 358 nm. Hasil dari penelitian ini diperoleh FTO yang paling optimal pada variasi konsentrasi 0,7 M dengan temperatur sintering 400 °C dengan nilai rata-rata hambatan listrik 14,76 Ω dan nilai transmitansi FTO 81,41%. Hambatan listrik di bawah 30 Ω terjadi 97% dari luasan kaca. Karakteristik FTO yang dihasilkan memenuhi persyaratan sebagai bahan kaca konduktif transparan sel surya jenis DSSC. Aplikasi FTO pada DSSC menghasilkan efisiensi sebesar 0,786%. Kata kunci: Fluorine doped tin oxide, hambatan listrik, transmitansi cahaya, DSSC, efisiensi. Study of Effect of Precursor Concentration and Sintering Temperature on The Transmitance and The Electrical Resistance of Conductive Glass as a Component Dye Sensitized Solar cells Ahmad Arif Santoso Departement of Mechanical Engineering Engineering Faculty of Sebelas Maret University Surakarta, Indonesia E-mail: [email protected] Abstract The Fluorine Doped Tin Oxide (FTO) is an important component in Dye-sensitized solar Cells (DSSCs). The low electrical resistance and high transmittance are the main requirements of FTO. The manufacturing of FTO used a method of spray pyrolysis by using an ultrasonic nebulizer. The concentration of SnCl2 solution and the sintering temperature of glass were varied at ranging from 0,3 to 0,9 M and from 400 to 500 °C, respectively. The purposes of this research are to produce FTO with the low electrical resistance and high transmittance for the electrode of Dye-sensitized solar cells, to know the characteristic of FTO having the low electrical resistance and high transmittance, to produce and to know the performance of the prototype of DSSC. The size of glass substrate is 10 cm x 10 cm. The physical morphology and the cristallinity were characterized by Scanning Electron Microscope and X-Ray Difraction. The light transmittance and the electrical resistance were measured by UV-Vis spectrophotometer and 4-point probe. The test results of SEM show that the FTO has a thickness of 858 nm and a grain size of 358 nm. The optimum properties of FTO are achieved at the precursor concentration of 0.7 M and the sintering temperature of 400 °C. The optimum value of electrical resistance is 14.76 Ω and the optimum value of transmittance is 81.41%. The electrical resistance less than 30 Ω occurs in 97 % of the glass area. The resulted characteristics of FTO qualify the requirement for the material of Transparent Conductive Oxide of DSSCs. The DSSC manufactured by the FTO with optimum properties has efficiency 0.786%. Keyword: Fluorine doped tin oxide, electrical resistance, light transmittance, DSSC, efficiency

    Kandungan Zat Hara Fosfat Pada Musim Barat Dan Musim Timur Di Teluk Hurun Lampung

    Full text link
    The result of phosphate analysis in Hurun Bay Lampung described thatconcentration phosphate in the West season was greater than in the East season. In the February 2003, phosphate concentration was 9.51±1.54 ì g/L while in July 2003 around 6.32±3.8 ì g/L. The phosphate dissociation and phosphate run-off from land through river may increase phosphate concentration in West season. The other result shows that phosphate concentration in the surface was higher than in the bottom layer in the all season

    Pemanfaatan komputer berisi software mastercam untuk pembelajaran pemrograman CNC di SMK

    Get PDF
    The purpose of this study are: 1) want to know is there a difference between learning outcomes in subjects CNC between students who use the software MASTERCAM and do not use the software on a SMK Malang, 2) want to know is there a significant effect between the attitudes of students on a CNC subjects using software and without software MASTERCAM to learn the lessons of a CNC at SMK Malang, 3) want to know is there any interaction between students’ attitudes and use of software and without software MASTERCAM against CNC on learning outcomes in a SMK Malang. The study concluded: 1) CNC learning using teaching approaches using software MASTERCAM result is better than on learning approach that uses software to teach without MASTERCAM. It was found that the results of lessons learned in programming CNC on students who are taught by teaching approach using the software MASTERCAM higher than the students who are taught to use teaching approaches without MASTERCAM software, 2) there is a significant relationship between students’ attitudes to learning CNC programming with learning outcomes CNC CNC in the subject, 3) no interaction between teaching approach (using software and without software MASTERCAM MASTERCAM) with the attitude of students on the lessons of the learning CNC programming CNC in the subject. Advice, for the teacher: 1) teachers need to be productive CNC subjects instill to the students about the importance of CNC control subjects, so that by itself will be embedded a good attitude towards the subjects of this CNC, it is because the function of these subjects that can provide employment opportunities for students when the graduate, 2) in applying the approach to teaching using the software MASTERCAM, teachers should pay attention to the factors of productive CNC student characteristics, memory, achievement motivation, study habits, learning styles in order to obtain an optimal learning outcomes, 3) to get a more complete lessons on students’ attitudes toward the CNC, it is suggested to other researchers to examine in greater depth by using a more varied instruments, 4) further research needs to seek to integrate several variables such as teaching approach with student characteristics, and learning styles of students to uncover its influence on the results learning as the dependent variable. Kata kunci: Mastercam, Pembelajaran CNC (Computer Numerically Control

    Teknologi Konservasi Dan Rehabilitasi Terumbu Karang

    Full text link
    Indonesia's rich supplies of corals and reef fish are endangered by destructive fishing practices. Cyanide and blast fishing are widespread throughout the archipelago even in protected areas. Indonesian reefs are also subject to various pressures from inland activities. Forestation and other land-use changes have increasedsediment discharge onto reefs, and pollution from industrial effluents, sewage, and fertilizer compounds the problem. Cumulatively, these pressures appear to have significantly degraded Indonesia's reefs over time. Unfortunately, Indonesia has only limited monitoring. Few reefs are regularly studied, making the assessment of condition and change for the country quite difficult. Currently, most monitoringmindicates clearly that reef condition is declining. This article showed the status, biology, and monitoring-rehabilitation method of coral reef in Indonesia

    PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS CERITA PENDEK DENGAN CERITA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS XI SMK NASIONAL BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2016 /2017

    Get PDF
    Membaca adalah suatu proses ya ng dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis. Menulis merupakan sa - lah satu kete rampilan berbahasa. Menganalisis adalah salah satu kegiata n yang melibat - kan proses membaca . M etode pembelajaran Inkuiri adalah salah satu model pembelajaran bahasa yang dapat diterapkan untuk membina dan melatih siswa untuk aktif dalam ber - tanya . Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian de - n gan j udul “Pembelajaran Membandingkan Teks Cerita Pendek dengan Teks Cerita Ulang dengan Menggunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas XI SMK Nasional Ban - dung Tahun Pelajaran 201 6 /201 7 ”. Rumusan masalah yang penulis ajukan adalah: (1) Mampukah penulis melaksa na - kan pembelajaran membandingkan teks cerita pendek dengan teks cerita ulang dengan menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas XI SMK Nasional Bandung ? ; (2) Mampu - kah siswa kelas XI SMK Nasional Bandung membandingkan teks cerita pendek dengan teks cerita ulang dengan menggunakan metode inkuiri ? ; dan (3) Tepatkah m etode inkuiri digu - nakan dalam pembelajaran membandingkan teks cerita pendek dengan teks cerita ulang pada siswa kelas XI SMK Nasional Bandung ? Hipotesis yang pen ulis rumuskan adalah s ebagai berikut. (1) Penulis mam pu me - laksanakan kegiatan pembelajara n membandingkan teks cerita pendek dengan teks cerita ulang dengan menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas XI SMK Nasional Bandung . (2) Siswa ke las XI SMK Nasional Bandung mampu membandingkan teks cerita pendek dengan teks cerita ulang dengan menggunakan metode inkuiri . (3) M etode inkuiri tepat digunakan dalam pembelajaran membandingkan teks cerita pendek dengan teks cerita ulang pada siswa kelas XI SMK Nasi onal Bandung . Berdasarkan pengolahan data penelitian yang telah dilakukan, penulis me nyim - pulkan hal - hal sebagai berikut. 1. Penulis mampu melaksanakan pembelajaran membandingkan teks cerita pendek de - ngan teks cerita ulang dengan menggunakan metode pada siswa kelas XI SMK Nasional Bandung . Hal ini dibuktikan dengan hasil yan g diperoleh penulis dalam persi apan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan nilai 3, 72 dan termasuk pada kategori baik sekali. 2. Siswa kelas XI SMK Nasional Bandung mampu membandingkan teks cerita pendek dengan teks cerita ulang dengan menggunakan metode inkuiri . Hal ini terbukti dari hasil nilai rata - rata pretes sebesar 1 , 2 dan nilai rata - rata postes sebesar 3 , 3 . Sehingga selisih nilai rata - rata pretes dan postes yaitu sebesar 2,05 . 3. M e tode inkuiri tepat digunakan dalam pembelajaran membandingkan teks cerita pendek dengan teks cerita ulang . Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan statistik dengan hasil t hitung sebesar 35 , 34 , t tabel sebesar 2,0 6 pada tingkat ke percayaan 95%, dan db sebesar 27 . Dengan demikian, penulis menyimp ulkan pembelajaran membandingkan teks cerita pendek dengan teks cerita ulang dengan menggunakan metode inkuiri me nunjukkan keberhasilan. Kata Kunci: Pembelajaran, Membandingkan , Teks Cerita Pendek , Teks Cerita Ulang, M etode inkuiri
    corecore