56 research outputs found

    PERENCANAAN SISTEM JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN EVALUASI RESERVOIR DI KECAMATAN BUMI MAKMUR DAN KECAMATAN KURAU

    Get PDF
    Tanah laut adalah daerah yang paling kekurangan layanan air bersih di Kalimantan selatan. Salah satu daerah yang kurang layanan air bersih berada di Kecamatan Bumi Makmur dan Kurau. Untuk itu pemerintah Kabupaten Tanah Laut dan PDAM Tanah Laut merencanakan untuk layanan air bersih untuk daerah tersebut yang berkerja sama dengan Banjar Bakula yang ada di Banjarbaru. Tujuan dari perencanaan ini adalah Merencanakan sistem jaringan pipa distribusi untuk Kecamatan Bumi Makmur dan Kecamatan Kurau serta mengevaluasi kehandalan reservoir yang tersedia terhadap rencana jaringan pipa distribusi. Metodologi yang digunakan yaitu mengumpulkan data lapangan (data primer) dan data sekunder. Hasil dari perencanaan sistem jaringan pipa distribusi di Kecamatan Bumi Makmur dan Kecamatan Kurau untuk 15 tahun perencanaan hanya 9 desa yang terlayani sistem perpipaan yaitu desa Sungai Bakau, Raden, Bawah Layung, Maluka Baulin, Tambak Karya, Padang Luas, Kurau, Kurau Utara, dan Sungai Rasau dengan panjang pipa sebesar 13.020 m dan diameter pipa paling besar 250 mm dan paling kecil 32 mm. Evaluasi dari kehandalan reservoir yang sudah terpasang sebesar 1000 m3 tidak mencukupi untuk 15 tahun perencanaan, karena hanya tercukupi di 10 tahun perencanaan. Pada perencanaan sistem jaringan pipa distribusi untuk mensimulasikan jaringan menggunakan program EPANET 2.0

    ANALISIS LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK

    Get PDF
    The title of this final report is ā€œThe Analysis Of Liquidity And Rentability To Appraise The Financial Performance At PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbkā€.The title of this final report is " Liquidity and Profitability Analysis to Assess Financial Performance At PT Garuda Indonesia (Persero ) Tbk " . The purpose of writing this final report is to know how to assess the liquidity and profitability of the financial performance at PT .Garuda Indonesia (Persero) Tbk . Author data collection through the official website of the Stock Exchange . Based on the data that financial statements in 2013 and 2015 , in this case the company should further improve the company's performance through increased profits by more emphasis on company expenses . Increased profits by increasing revenues and emphasizes the company's costs that occur

    Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Stad Mengunakan Media Ular Tangga Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajarangeografi Siswa Kelas XI is Man Darul Ulum Kota Banda Aceh

    Full text link
    Model pembelajaran koperatif tipe STAD merupakan model yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. Media ulartangga adalah sebuah permainan yang mengunakan dadu atau board game. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar peserta didik;(2) Aktivitas guru dan peserta didik; (3)Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon peserta didik terhadap model pembelajaran koperatif tipe STAD berbantuan media ulartangga. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IS MAN Darul Ulum Kota Banda Aceh dengan jumlah 22 orang. Pengambilan data diambil dengan menggunakan instrumen pembelajaran. Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) Persentase ketuntasan individual meningkat dari 17 siswa yang tuntas pada siklus I, 19 siswa tuntas di siklus II, dan 21 tuntas pada siklus III, ketuntasan klasikal pun mengalami peningkatan dari 60% pada siklus I, 80% pada siklus II, dan 90% pada siklus III; (2) Aktivitas guru dan siswa meningkat menjadi sesuai dengan persentase waktu ideal; (3) Keterampilan guru meningkat dari perolehan skor 2,53 pada siklus I dengan kategori sedang, skor 3,00 di siklus II dengan kategori baik, dan 3,30 pada siklus III dengan kategori baik; (4) Respon peserta didik, terhadap model pembelajaran koperatif tipe STAD berbantuan media ular tangga dapat dikatagorikan baik

    ISOLASI DAN SKRINING MIKROALGA AIR TAWAR SEBAGAI SUMBER PIGMEN KAROTENOID

    Get PDF
    Mikroalga menjadi salah satu sumber senyawa aktif yang memiliki potensi sebagai sumber pangan fungsional sebagai antioksidan seperti karotenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi mikroalga dari sumber perairan air tawar dan melakukan penapisan terhadap mikroalga sebagi sumber karotenoid. Mikroalga diisolasi dengan menggunakan mikropipet dan dikultivasi dalam media Boldā€™s Basald Medium (BBM). Penentuan tingkat pertumbuhan dengan spektrofotometer UV-Vis, penentuan berat biomassa kering secara gravimetri, skrining total karotenoid dilakukan menggunakan metode Lichtenthaller dengan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh empat spesies mikroalga dengan warna hijau yang menandakan semuanya merupakan golongan mikroalga chlorophyta (alga hijau). Skirining total karotenoid dilakukan terhadap empat spesies hasil isolasi dan 2 spesies mikroalga dari Laboratorium Biokimia yaitu Scenedesmus rubescens dan Galdiera sulphuraria. Hasil skrining kandungan total karotenoid tertinggi adalah mikroalga hasil isolasi dari air kolam dengan yang merupakan genus chlorophyta sebesar 36Ā±0,25 Ī¼g/g. Hasil ini memberikan informasi isolat mikroalga hasil isolasi dapat dijadikan sebagai mikroalga potensial sebagai sumber dan produksi karotenoid.Ā 

    Pelatihan Dasar Kepemimpinan Taman Belajar Kreatif Mekarsari

    Get PDF
    Tujuan diselenggarakannya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada Taman Belajar Mekarsari Bogor yang sesuai dengan perkembangan jaman yang actual dan terkini. Selain itu dapat menggerakkan para anggota karang taruna untuk dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan. Metode pelaksanaan menggunakan teknik penyuluhan dengan menggunakan proyektor, seminar, diskusi forum dan tanya jawab. Hasil kegiatan pengabdian ini dapat membuka wawasan dari para anggota karang taruna, sehingga tidak hanya memberikan tambahan pengetahuan tetapi juga dapat diterapkan khususnya dalam menerapkan kemampuan berorganisasi. Selain itu diharapkan juga dapat membantu dan meningkatkan kepemimpinan mereka dengan pendekatan terkini atau milenial.Kata Kunci: KepemimpinanThe purpose of holding this Community Service activity is to foster a spirit of leadership in the Bogor Mekarsari Learning Park which is in accordance with the actual and current developments. In addition, it can move members of the youth organization to be able to develop a spirit of leadership. The method of implementation uses extension techniques using projectors, seminars, forum discussions and frequently asked questions. The results of this service activity can open insights from members of the youth organization, so that it not only provides additional knowledge but can also be applied, especially in applying organizational skills. In addition, it is hoped that they can help and improve their leadership with the latest or millennial approaches.Keywords: Leadershi

    ANALISIS PRODUKSI PADI DENGAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KOTA PEKALONGAN

    Get PDF
    ABSTRAK Sawah merupakan media atau sarana untuk memproduksi padi. Sawah yang subur akan menghasilkan padi yang baik. Indonesia termasuk Negara agraris yang sebagian wilayahnya adalah pertanian, yang dapat memproduksi padi lebih banyak. Namun, karena adanya pembangunan pabrik atau bangunan lainnya di lahan pertanian, menyebabkan produksi pertanian kian berkurang. Perhitungan luas area tanaman padi dilakukan dengan melakukan overlay antara peta hasil klasifikasi dengan peta hasil NDVI pada citra Landsat 8. Sedangkan untuk menghitung produksinya dilakukan dengan menggunakan metode ubinan seperti yang dilakukan oleh BPS dan Dinas Pertanian. Luas area tanaman padi di Kota Pekalongan yaitu sebesar 664,96 hektar dengan nilai luas terbesar berada di Kecamatan Pekalongan Selatan yaitu sebesar 425,33 hektar dan luas terkecil berada di Kecamatan Pekalongan Barat yaitu sebesar 16,86 hektar. Sedangkan nilai produksi padinya diperkirakan mencapai 4443,05 ton gabah dengan produksi terbesar berada di Kecamatan Pekalongan Selatan yaitu sebesar 2841,92 ton dan produksi terkecil berada di Kecamatan Pekalongan Barat yaitu sebesar 112,65 ton. Kata Kunci : Sawah, citra Landsat 8, Luas area tanaman padi, Produksi padi ABSTRACT Paddy field is a media or means to produce rice. The fertile paddy field will produce good rice. Indonesia is an agrarian country which is most of the territory is agriculture that can produce rice in the high scale. However, due to the construction of factory or other building on the farmland, causing the agricultural production is diminished. The calculation for the area of paddy crop is done by overlaying between the map's result of the classification with the map's result of NDVI on the citra landsat 8. Whereas, for counting the production is done by using ubinan method as performed by the BPS and the Department of Agriculture. The farmland paddy's area in Pekalongan in the amount of 664,96 hectares with the largest area is in the sub district of south Pekalongan in the amount of 425,33 hectares and the smallest area is in the sub district of south Pekalongan in the amount of 16,86 hectares. While the value of paddy production is estimated at 4443,05 tons of unhulled rice with the largest production in the Sub district of South Pekalongan in the amount of 2841,92 tons and the smallest production located in the sub district of West Pekalongan in the amount of 112,65 tons. Keywords: paddy, Citra Landsat 8, The area of paddy crop, paddy production

    Detomidine and butorphanol for standing sedation in a range of zoo-kept ungulate species

    Get PDF
    General anesthesia poses risks for larger zoo species, like cardiorespiratory depression, myopathy, and hyperthermia. In ruminants, ruminal bloat and regurgitation of rumen contents with potential aspiration pneumonia are added risks. Thus, the use of sedation to perform minor procedures is justified in zoo animals. A combination of detomidine and butorphanol has been routinely used in domestic animals. This drug combination, administered by remote intramuscular injection, can also be applied for standing sedation in a range of zoo animals, allowing a number of minor procedures. The combination was successfully administered in five species of nondomesticated equids (Przewalski horse [Equus ferus przewalskii; n = 1], onager [Equus hemionus onager; n = 4], kiang [Equus kiang; n = 3], Grevy's zebra [Equus grevyi; n = 4], and Somali wild ass [Equus africanus somaliensis; n = 7]), with a mean dose range of 0.10-0.17 mg/kg detomidine and 0.07-0.13 mg/kg butorphanol; the white (Ceratotherium simum simum; n = 12) and greater one-horned rhinoceros (Rhinoceros unicornis; n = 4), with a mean dose of 0.015 mg/kg of both detomidine and butorphanol; and Asiatic elephant bulls (Elephas maximus; n = 2), with a mean dose of 0.018 mg/kg of both detomidine and butorphanol. In addition, the combination was successfully used for standing sedation in six species of artiodactylids: giraffe (Giraffa camelopardalis reticulata; n = 3), western bongo (Tragelaphus eurycerus eurycerus; n = 2), wisent (Bison bonasus; n = 5), yak (Bos grunniens; n = 1), water buffalo (Bubalus bubalis; n = 4) and Bactrian camel (Camelus bactrianus; n = 5). The mean dose range for artiodactylid species except bongo was 0.04-0.06 mg/kg detomidine and 0.03-0.06 mg/kg butorphanol. The dose in bongo, 0.15-0.20 mg/kg detomidine and 0.13-0.15 mg/kg butorphanol, was considerably higher. Times to first effect, approach, and recovery after antidote were short. The use of detomidine and butorphanol has been demonstrated to be a reliable, safe alternative to general anesthesia for a number of large ungulate species

    IMPORTANT VALUE OF COASTAL FOREST (INFLUENCE OF COASTAL DISTANCE TO SPECIES CONSERVATION AT AIPIRI MANOKWARI)

    Get PDF
    The conservation status of vegetation in coastal forest needs to be explored, because coastal forests are an area of development in the future. This study aims to compare coastal forest vegetation (A areas) with vegetation in habitats 600 meters from the shoreline (B areas) referring to the International Union for Conservation of Nature Resources (IUCN) conservation status. The method used the analysis of vegetation technique for determining the important value index (IVI), then each component of the IVI data is compared through the one way ANOVA test followed low significantly different test (LSD) at the P<0.05. The result showed that IVI components of vegetation in A areas belonging to the IUCN category were higher then vegetation in B areas. The vegetation in A areas categorized as IUCN was: Pongamia pinnata (L.) Pierre., Celtis philippensis Blanco., Intsia bijuga (Colebr.) Kuntze., Polyscias nodosa (Blume.) Seem., and Calophyllum inophyllum L., while in the types B areas in the IUCN category were dominated by Spathiostemon javensis Blume., Horsfieldia irya (Gaertn.) Warb., and Myristica fatua subsp. fatua. Vegetation of coastal forest needs to be prioritized as a conservation area, because species belonging to the IUCN category have high IVI

    ANALISIS PENENTUAN LOKASI DAN RUTE TPA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN DEMAK

    Get PDF
    ABSTRAK Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dialami hampir semua kota di Indonesia tidak terkecuali Kabupaten Demak. Pengelolaan Sampah yang belum maksimal menyebabkan menumpuknya volume sampah dan menimbulkan masalah-masalah baru. Kabupaten Demak sendiri memiliki dua Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yaitu TPA candisari dan TPA kalikondang. Pada tahun 2015 TPA kalikondang sudah mendapat penolakan dari warga sekitar karena adanya dampak negatif yang dirasakan oleh warga baik dampak kesehatan maupun pencemaran lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan lokasi TPA yang baru dan sesuai dengan SNI 03-3241-1994 untuk menampung sampah yang dihasilkan warga demak. Penentuan lokasi dan rute TPA dalam penelitian kali ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), dimana metode yang digunakan untuk penentuan lokasi TPA yaitu menggunakan metode bobot dan skoring serta overlay peta. Parameter-parameter yang digunakan berdasarkan SNI 03-3241-1994 yang diperoleh dari instansi terkait. sementara untuk penentuan rute TPA dari TPS memanfaatkan Network Analyts pada perangkat lunak ArcGIS. Penelitian ini menghasilkan bahwa berdasarkan SNI 03-3241-1994 zona layak TPA terpilih berada di Desa Mangunjiwan Kecamatan Demak dengan luas 70 Ha dan total nilai 474. Sementara TPA kalikondang masuk dalam kategori tidak layak berdasarkan SNI 03-3241-1994 karena letaknya yang kurang dari 300 meter dari pemukiman. Rute yang diperoleh kondisi jalannya baik dan dapat dilalui oleh truk sampah. Kata Kunci : Kabupaten Demak, Network Analyst, SNI 03-03241-1994, Sistem Informasi Geografis (SIG), TPA

    ANALISIS KESESUAIAN LAHAN KOMODITAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN METODE MATCHING

    Get PDF
    ABSTRAK Banjarnegara dilihat dari kondisi lahannya memiliki potensi komoditas perkebunan dan komoditas kehutanan yang sangat variatif sehingga perlu diadakannya penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan hasil komoditas yang memiliki manfaat ekonomis yang cukup tinggi. Untuk memaksimalkan potensi pengembangan komoditas perkebunan dan komoditas kehutanan perlu diadakan analisis kesesuaian lahan agar dalam pengambilan kebijakan bisa disesuaikan dengan potensi daerah dan bisa lebih tepat sasaran. Komoditas perkebunan yang dianalisis pada penelitian ini adalah kopi arabika, kopi robusta, teh dan tebu. Sedangkan komoditas kehutanan yang dianalisis kesesuaian lahannya pada penelitian ini adalah kayu sengon, kayu mahoni dan kayu eucalyptus. Metode kesesuaian lahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode matching atau pencocokan kriteria tanaman dengan keadaan wilayah penelitian. Hasil kesesuaian lahan dianalisis berdasarkan parameter-parameter yang telah dikelaskan berdasarkan tabel pedoman dalam menentukan kelas kesesuaian lahan. Pada penelitian ini kelas kesesuaian lahan dibedakan dengan kelas sesuai dan kelas tidak sesuai. Kelas sesuai dibedakan lagi menjadi kelas sangat sesuai (S1), kelas sesuai (S2) dan kelas sesuai majinal (S3). Kelas tidak sesuai dibedakan menjadi dua kelas untuk kesesuaian lahan komoditas kehutanan, yaitu kelas tidak sesuai saat ini (N1) dan kelas tidak sesuai sama sekali (N2) Hasil penelitian ini menunjukan Kecamatan Batur, Kecamatan Pejawaran, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Kalibening, Kecamatan Karangkobar, Kecamatan Pandanarum, Kecamatan Pangentan, Kecamatan Punggelan, Kecamatan Karangkobar dan Kecamatan Banjarmangu memiliki potensi dalam pengembangan komoditas kopi arabika dengan kelas terbaik yaitu kelas S3 (sesuai marjinal) dengan luas 9.364,758 Ha atau 64,3%, kopi robusta dengan kelas terbaik S1 (sangat sesuai) seluas 3,951 Ha atau 0,02% dan teh dengan kelas terbaik S1 (sangat sesuai) seluas 235 Ha atau 1,6%. Komoditas tebu paling cocok ditanam di Kecamatan Bawang, Kecamatan Rakit, Kecamatan Purwonegoro dan Kecamatan Susukan dengan kelas terbaik S1 (sangat sesuai) seluas 1.547,745 Ha atau 10,6%. Komoditas kehutanan hampir semua daerah cocok untuk tanaman eucalyptus dengan kelas terbaik yaitu S2 (sesuai) seluas 15556,19 Ha atau 27,8%, mohoni dengan kelas terbaik yaitu S1 (sangat sesuai) seluas 448,71 Ha atau 0,8% dan sengon dengan kelas terbaik yaitu S3 (sesuai marjinal) seluas 31.340,19 Ha atau 56%. Ada beberapa Kecamatan daerah yang rawan longsor sehingga daerah tersebut tidak cocok untuk tanaman kehutanan. Daerah tersebut antara lain Kecamatan Pagendongan, Kecamatan Purwonegoro, Kecamatan Mandiraja dan Kecamatan Purworejo Klampok. Selain daerah rawan erosi ada dua kecamatan yang tidak cocok ditanami 3 komoditas kehutanan tersebut karena curah hujan yang sangat tinggi yaitu sebagian Kecamatan Kalibening dan sebagian Kecamatan Pandanarum. Komoditas kehutanan mahoni, terdapat daerah yang tidak cocok ditanami tanaman mahoni, daerah tersebut adalah Kecamatan Batur, sebagian Kecamatan Pejawaran dan sebagian Kecamatan Wanayasa. Kata Kunci: Kesesuaian Lahan, Komoditas Kehutanan, Komoditas Perkebunan, Metode Matching
    • ā€¦
    corecore