3 research outputs found

    Pengaruh Tanggung Jawab, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Swasta Yayasan Tuan Sokolangu Gabus Pati

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tanggung jawab, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru Swasta Yayasan Tuan Sokolangu Gabus Pati secara parsial maupun berganda. Sampel yang digunakan sebanyak 58 guru. Pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, sehingga sumber datanya berupa data primer yang merupakan hasil penyebaran angket dan data sekunder tentang gambaran mengenai obyek penelitian, pengolahan datanya menggunakan komputer program SPSS yang merupakan program komputer untuk statistik, dengan alasan agar hasil yang diperoleh lebih valid dalam menganalisis statistik Regresi Berganda, serta uji kuesioner dengan validitas dan reliabilitas. Sehubungan dengan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh positif signifikan tanggungjawab terhadap kinerja guru pada Yayasan Pendidikan Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati secara parsial, sehingga mampu menerima Ha, dan menolak Ho, dengan Sig. 0,001 < 0,05. Ada pengaruh positif signifikan motivasi terhadap kinerja guru pada Yayasan Pendidikan Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati secara parsial, sehingga mampu menerima Ha, dan menolak Ho, dengan Sig. 0,024 < 0,05. Ada pengaruh positif signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja guru pada Yayasan Pendidikan Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati secara parsial, sehingga mampu menerima Ha, dan menolak Ho, dengan Sig. 0,023 < 0,05. Ada pengaruh positif signifikan tanggungjawab, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru pada Yayasan Pendidikan Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati secara berganda, sehingga mampu menerima Ha, dan menolak Ho, dengan Sig. 0,000 < 0,05

    Monitoring the pH Levels of Well Water in the Home Industri Sarung Goyor Village, Pemalang, Using IoT Technology and Inverse Distance Weight Method

    Get PDF
    The Sarung Goyor Home Industry business, located in Wanarejan Utara Village, Pemalang, has been running for several years. However, the use of residual textile dyes in the process of making goyor sarongs now poses a threat to the quality of well water in the area where residents live. This condition is a serious concern because some residents rely on water from the well for drinking, cooking, bathing, and washing. One of the impacts of this textile waste is abnormal water pH. The solution requires real-time monitoring of the pH of well water by utilizing Internet of Things (IoT) technology and pH sensors. In this solution, direct sampling using sensors is carried out at 3 monitoring points around the industrial area and processed to estimate the pH level of residents' well water. This monitoring system succeeded in showing that the average pH of well water was in a safe condition, namely 7.18, not much different from tests carried out with reference sensors, namely a pH range between 6.96 to 7.20. The findings show that in testing the assembled sensor, the IDW method has a measurable error rate with an RMSE of about 0.2629 and a MAPE of about 4.669%. When compared with the test results using a reference sensor, the RMSE value reaches around 0.4666 and the MAPE is around 6.553%

    Aplikasi pemberian pupuk organik cair (POC) sampah pasar organik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi sawi pagoda (Brassica Narinosa) pada hidroponik sistem

    Get PDF
    Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair (POC). POC dapat dikombinasikan dengan AB Mix sebagai nutrisi untuk tanaman pagoda pada hidroponik sistem terapung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi AB Mix dan POC terbaik untuk pertumbuhan dan produksi sawi pagoda. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Penelitian, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 10 taraf perbandingan. AB Mix 100% dengan EC 1,5; AB Mix 75% + POC 25% dengan EC 2; AB Mix 75% + POC 25% dengan EC 1,5; AB Mix 75% + POC 25% dengan EC 1; = AB Mix 50% + POC 50% dengan EC 2; AB Mix 50% + POC 50% dengan EC 1,5; AB Mix 50% + POC 50% dengan EC 1; AB Mix 25% + POC 75% dengan EC 2; AB Mix 25% + POC 75% dengan EC 1,5; AB Mix 25% + POC 75% dengan EC 1. Hasil penelitian menunjukan AB Mix 75%+POC 25% dengan EC 1 menigkat pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter tajuk, berat basah, dan berat kering lebih baik dari kombinasi lainnya. Tidak ada kombinasi AB Mix dan POC yang dapat menggantikan AB Mix 100%
    corecore