40 research outputs found

    Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Sambas

    Full text link
    Background : Filariasis is an endemic disease in Indonesia. Sambas district is declared endemic filariasis with Mfrate> 1%. The number of cases at this time amounted to 63 peoples, the highest cases in sub district Sejangkung with 24 cases and 14 cases in Sebawi district. Based on the preliminary survey conducted in May 2011, there were several factors that play a role in transmission of filariasis cases, among other environmental factors and behavior of people in the Sambas district. The research aimed to identify environmental factor and behavioral associated with the incidence of filariasis in Sambas district.Methods : This research was an observational research using a case control design, with 32 sample cases dan 32sample control. Sampling of the population of cases and controls performed by matching the age and sex and statusof microfilaria. Data collected through observation and interviews. Data were analyzed by using biavariate analyzes with chi-square and with multivariate logistic regression. Statistical analysis showed that of 8 (eight) variables were analyzed, there are 6 (six) variables are shown to be associated to the incidence of filariasis in Sambas district.Results : That is breeding place of mosquitoes (p-value:0,002, OR:38,031, 95%CI :3,737-387,045), the resting place of mosquitoes (p-value:0,006, OR:4,840; 95%CI :1,682-13,930), the use of wire netting (p-value: 0,013, OR: 27.201 95% CI: 2.026-365-1996), a habit out of the house (p-value: 0,009 OR : 39.054 ; 95% CI: 2.534-601.793), the use ofinsect repellent, (p-value: 0,007, OR: 27.213 95% CI: 2.520-293.853), the use of bed nets (p-value: 0,023, OR: 3, 735; 95% CI: 1,314–10,618).Conclusion of this study is environmental factors and poor people's behavior was very influently to the incidence offilariasis, while the type of work and level of knowledge respondents did not affect with the incidence of filariasis inSambas district

    Work Family Conflict pada Pegawai Wanita yang sudah Menikah dan Memiliki Komitmen Organisasi Tinggi

    Get PDF
    The main challenge for a working woman is related to how she divides her role as an employee in the office and her domestic role at home. This research aims to find out the relationship of organizational coork family conflict in female employees.The research method used is the correlational quantitative method. The population in this study was all female employees who worked and had families. The research sample numbered 45 employees at one of the service offices in West Sumatra Province. The sampling technique in this study uses a total sampling technique, which is to take the entire population as a respondent or sample. The results of this study found female employees who had families in the analysis results there was a linear positive relationship between Organizational Commitment and Work Family Conflict in Female Employees of Social Services of West Sumatra Province. So the higher the commitment of the organization the higher the work family conflict. Researchers advise that female employees can perform tasks and responsibilities according to the time the agency gives and can divide time with family.Tantangan utama pada seorang perempuan yang bekerja adalah terkait bagaimana ia membagi peran sebagai karyawan dikantor dan peran domestiknya di rumah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komitmen organisasi dengan work family conflict pada pegawai wanita yang sudah menikah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif korelasional. Populasi pada penelitian ini pegawai wanita yang bekerja dan berkeluarga. Sampel penelitian berjumlah 45 pegawai pada salah satu kantor dinas di Provinsi Sumatera Barat. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik purposif sampling, yaitu mengambil sampel penelitian yang memenuhi kriteria partisipan penelitian. Hasil penelitian ini menemukan ada hubungan positif linear yang signifikan antara komitmen organisasi dengan work family conflict pada pegawai wanita yang sudah berkeluarga. Sehingga semakin tinggi komitmen organisasi semakin tinggi pula work family conflictnya. Saran peneliti agar pegawai wanita dapat melakukan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan waktu yang di berikan instansi serta dapat lebih terampil untuk membagi waktu sehingga perannya tetap optimal di dalam keluarga

    Peran Keterampilan Sosial Terhadap Kesiapan Kerja Lulusan Sarjana di Sumatra Barat

    Get PDF
    Tingkat pengangguran di Sumatra Barat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya khususnya pada lulusan sarjana (BPS, 2020). Kurangnya kesiapan kerja yang dipengaruhi oleh keterampilan sosial ditenggarai sebagai penyebab munculnya kondisi ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran keterampilan sosial terhadap kesiapan kerja lulusan program sarjana di Provinsi Sumatera Barat. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linear. Populasi penelitian ini 327.150 orang lulusan sarjana yang belum bekerja. Sampel penelitian berjumlah 401 orang lulusan program sarjana yang belum bekerja hingga tahun 2020 dengan teknik penarikan sampel purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa keterampilan sosial memiliki peran yang signifikan terhadap kesiapan kerja. Aspek keterampilan dasar berinteraksi terbukti merupakan aspek dari keterampilan sosial yang memiliki peran paling besar dibandingkan dengan tiga aspek lainnya. Pembekalan terhadap calon sarjana dibutuhkan selanjutnya untuk membekali mereka dengan keterampilan sosial yang berfokus pada pengembangan keterampilan dasar berinteraksi agar mereka lebih siap memasuki dunia kerja

    Pelatihan Kerjasama Tim (Team Work) Pada OSIS SMK Negeri 3 Padang

    Get PDF
    Pelatihan merupakan hal yang sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia di perusahaan, organisasi, instansi pendidikan atau lembaga lain yang terkait dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas kinerja pada karyawan. Tujuan pelatihan kerja sama tim pada OSIS SMK Negeri 3 Padang ini adalah untuk menambah pengetahuan anggota organisasi tentang kerjasama tim, untuk memperkuat rasa kebersamaan antar anggota organisasi dalam membentuk kerja sama tim OSIS, toleransi dan empati dalam kerja OSIS, untuk membantu anggota organisasi menyadari akan pentingnya kerjasama tim dalam sebuah organisasi OSIS, serta untuk meningkatkan kemampuan dalam menghargai dan pendapat orang lain sehingga terbentuk kerjasama tim yang diinginkan di OSIS SMK Negeri 3 Padang. Sampel pada penelitian ini berjumlah 19 orang. Metode yang digunakan pada pelatihan ini yaitu metode kuantitatif eksperimen menggunakan metode awal penelitian wawancara, kuosioner, dokumentasi. Metode yang digunakan pada pelatihan menggunakan metode cognitive method, case study dan action learning. Alat ukur digunakan adalah skala lembar evaluasi reaksi kegiatan, skala peningkatan pengetahuan, dan skala evaluasi perilaku. Hasil pada pelatihan yaitu pre-test dan post-test mendapatkan nilai signifikansi yang > 0,05 maka menunjukan bahwa tes yang dilaksanakan berdistribusi normal. Adanya uji signifikansi dari evaluasi ini menunjukan < 0,05 yang artinya bahwa pelatihan yang dilakukan efektif dan dapat disimpulkan bahwa modul pelatihan teamwork yang telah diberikan dalam pelatihan dapat meningkatkan kerjasama dari pribadi OSIS SMK Negeri 3 Padang. Kata Kunci: Kerjasama, OSIS, Pelatihan Team Wor

    ANALISIS PERORMANSI QoS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN MULTI PROTOKOL LABEL SWITCHING (MPLS) BERBASIS IP MULTIMEDIA SUBSYSTEM (IMS)

    Get PDF
    ABSTRAKSI: Kebutuhan bandwidth yang memadai, mobilitas yang tinggi serta layanan multimedia pada saat ini memunculkan konsep teknologi IMS (IP Multimedia Subsystem) yang melengkapi teknologi NGN (Next Generation Network) berbasis softswitch. IP Multimedia Subsystem (IMS) adalah arsitektur jaringan telekomunikasi yang berbasis pada multimedia IP (internet protocol). Teknologi ini merupakan salah satu arsitektur yang berkembang dengan menginterkoneksikan teknologi wireless dan wireline dengan menawarkan berbagai layanan multimedia yang meliputi voice, video, iptv, dan data. Prinsip teknologi ini adalah mengatur session yang timbul untuk tiap layanan. Multi-Protocol Label Switching (MPLS) adalah suatu metode forwarding data melalui suatu jaringan dengan menggunakan informasi dalam label yang dilekatkan pada paket IP. Dengan jenis routing yang diterapkan pada jaringan MPLS, diharapkan mampu untuk memberikan peningkatan nilai QoS pada jaringan tersebut.Dalam tugas akhir kali ini akan mengimplementasikan teknologi IMS menggunakan software Open IMS dengan layanan IPTV dan VoD, yang akan dilewatkan pada jaringan MPLS menggunakan router GNS3. Dari implementasi ini akan dianalisis dari tinjauan Quality of service-nya antara lain delay, packet loss, jitter, throughput di sisi client.Dari pengujian dan analisis diperoleh hasil bahwa penggunaan MPLS dapat menghasilkan QoS yang lebih baik. Dilihat dari perbaikan delay dengan menggunakan jaringan MPLS untuk layanan VoD sebesar rata-rata 4.458082 % , layanan IPTV sebesar 8.942867 % dan layanan Voip sebesar 1.0182 %.Kata Kunci : NGN, IMS, MPLS, Open IMS, router, dan QoSABSTRACT: sufficient bandwidth, high mobility and multimedia services at this time led to the concept of technology IMS (IP Multimedia Subsystem) that complements the NGN (Next Generation Network) based on softswitch. IP Multimedia Subsystem (IMS) is a telecommunications network architecture based on IP (internet protocol). This technology is one of the interconnect architecture developed by wireless and wireline technologies by offering a variety of multimedia services including voice, video, IPTV, and data. The principle of this technology is to organize a session that arise for each service.Multi-Protocol Label Switching (MPLS) is a method of forwarding data over a network using the information in the label attached to an IP packet. With this type of routing is applied to the MPLS network, expected to be able to deliver enhanced value of QoS on the network.In this final task will implement IMS technology using software Open IMS with IPTV and VoD services, which will be passed to the MPLS network using GNS3 router. From this implementation will be analyzed from a review of his Quality of service include delay, packet loss, jitter, throughput at the client side.From the testing and analysis results showed that the use of MPLS can produce a better QoS. It can be seen from the delay improvement using MPLS network for VoD service by an average of 4.458082%, IPTV service at 8.942867% and 1.0182% for VoIP service.Keyword: NGN, IMS, MPLS, Open IMS, routers, and Qo

    Pengaruh Keterampilan Komunikasi terhadap Kesiapan Kerja Lulusan Sarjana Sumatera Barat

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Sumatera Barat mengenai tingkat pengagguran lulusan sarjana S1 Sumatera Barat yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Kondisi ini terjadi karena kesiapan kerja yang kurang memadai dan rendahnya keterampilan komunikasi yang dimiliki lulusan sarjana Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keterampilan komunikasi memiliki peran terhadap kesiapan kerja lulusan program sarjana di Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi linear. Populasi pada penelitian ini sebanyak 327.150 orang lulusan program sarjana yang belum bekerja. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tingkat keterampilan komunikasi lulusan Sarjana di Sumatera Barat dominan sedang dengan persentase 69,63% dari jumlah responden dan tingkat kesiapan kerja lulusan Sarjana di Sumatera Barat dominan sedang, dengan persentase 75,50% dari jumlah responden, serta keterampilan komunikasi memiliki peran signifikan terhadap kesiapan kerja. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa dari empat aspek keterampilan komunikasi, aspek berbicara dan aspek komunikasi nonverbal memiliki peran yang paling besar dibandingkan aspek lainnya

    PERAN PENTING PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI SEBAGAI ASPEK PENGENDALI PENGARUH JOB STRESS TERHADAP INTENSI TURNOVER KARYAWAN

    Get PDF
    Salah satu indikator performa perusahaan dikatakan bagus adalah rendahnya tingkat turnover karyawan. Munculnya turnover diawali dengan adanya intensi karyawan untuk berpisah dari organisasi yang disebut dengan intensi turnover. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah terjadinya turnover adalah dengan menekan tingkat intensinya. Job stress dan persepsi dukungan organisasi adalah anteseden intensi turnover yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran job stress terhadap munculnya intensi turnover yang dimoderasi oleh  persepsi dukungan organisasi. Metode pengambilan data dilakukan melalui survei dengan menyebarkan skala job stress, skala persepsi dukungan organisasi, dan skala intensi turnover. Subjek penelitian ini adalah 78 karyawan yang terdiri dari 33 orang auditor bank dan 45 auditor pemerintahan yang bertugas di kota Pekanbaru. Uji moderator dan hipotesis dilakukan melalui multiple regression. Penelitian ini membuktikan bahwa persepsi dukungan organisasi memoderasi pengaruh job stress terhadap intensi turnover dengan R = 0,691; F = 22.299 (p < 0,01). Saran berdasarkan hasil penelitian ini adalah menekan intensi turnover dengan cara modifikasi stressor di lingkungan kerja melalui work design dengan pendekatan sosioteknikal

    Religious Tolerance in Minangkabau from a Psychological Perspective

    Get PDF
    Religious intolerance in Minangkabau is an issue that is often discussed recently, as reported in print and online media. This research aims to explain the psychological dynamics of the emergence of intolerant behavior and the efforts that can be made to increase religious tolerance from a psychological point of view. This research is a qualitative research with literature study. The results showed that there are 3 processes that occur when a person will take an action or not, the first is affective (positive or negative feelings about a group), psychological (open-minded thought) and behavior (tolerant or intolerant behavior).Intoleransi beragama di Minangkabau merupakan isu yang sering diperbincangkan akhir-akhir ini seperti diberitakan di media cetak dan online. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika psikologis munculnya perilaku intoleran dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan toleransi beragama dari segi psikologis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 3 proses yang terjadi ketika seseorang akan melakukan suatu tindakan toleransi atau intoleransi, yang pertama adalah afektif (perasaan positif atau negatif tentang suatu kelompok), psikologis (pikiran terbuka) dan perilaku (perilaku toleran atau intoleran)

    Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis Kompos Daun Gamal (Grilicida sepium Hbr.) Terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Di Pembibitan

    Get PDF
    Nilam (Pogostemon cablin B.) merupakan salah satu tanaman perkebunan pengasil minyak atsiri memiliki nilai ekonomis yang tinggi.Perbanyakan nilam dilakukan secara vegetatif yaitu dengan setek. Kompos merupakan salah satu komponen untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan memperbaiki kerusakan fisik tanah akibat pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan. Daun gamal baik digunakan sebagai kompos yang mengandung bahan organik cukup tinggi.Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April–Agustus 2019 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang yang terletak di ketinggian ±350 m dpl. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis terbaik kompos daun gamal untuk meningkatkan pertumbuhan setek nilam di pembibitan. Penelitian ini merupakan percobaan lapangan dengan faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 taraf perlakuan (0 g/polybag, 75g/polybag, 100 g/polybag, 125 g/polybag, 150 g/polybag). Data hasil pengamatan terakhir diuji dengan sidik ragam (uji F). Apabila hasil uji F menunjukkan F hitung perlakuan lebih besar dari F tabel 5% maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberianbeberapa dosis kompos daun gamal menghasilkan pertumbuhan setek lebih tinggi dibandingkan tanpa pemberian kompos daun gamal. Pemberian dosis kompos daun gamal mulai 15 ton/ha sudah mampu meningkatkan pertumbuhan setek tanaman nilam. Kata kunci:Nilam, Setek, Kompos Daun gamal, Pembibita
    corecore