Penelitian ini dilatarbelakangi oleh data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Sumatera Barat mengenai tingkat pengagguran lulusan sarjana S1 Sumatera Barat yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Kondisi ini terjadi karena kesiapan kerja yang kurang memadai dan rendahnya keterampilan komunikasi yang dimiliki lulusan sarjana Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keterampilan komunikasi memiliki peran terhadap kesiapan kerja lulusan program sarjana di Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi linear. Populasi pada penelitian ini sebanyak 327.150 orang lulusan program sarjana yang belum bekerja. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tingkat keterampilan komunikasi lulusan Sarjana di Sumatera Barat dominan sedang dengan persentase 69,63% dari jumlah responden dan tingkat kesiapan kerja lulusan Sarjana di Sumatera Barat dominan sedang, dengan persentase 75,50% dari jumlah responden, serta keterampilan komunikasi memiliki peran signifikan terhadap kesiapan kerja. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa dari empat aspek keterampilan komunikasi, aspek berbicara dan aspek komunikasi nonverbal memiliki peran yang paling besar dibandingkan aspek lainnya