50 research outputs found

    PENGARUH VITAMIN E TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS YANG DIBERI PARASETAMOL

    Get PDF
    Background: paracetamol is the most published antipiretic and analgetic agent. Paracetamol produces radical metabolite that can be toxic in high dose. Vitamin E as antioxidant might protect liver from any oxidative damages. Objective: compare several doses of vitamin E in preventing AST and ALT increases. Method: The subject was 30 male Sprague dawley rat devided into 5 groups. Design was randomized pre-post test, with the independent and dependent variable was vitamin E’s dose (20,30,40,50 mg/kgbw) and AST, ALT’s level (U/l) respectively. Hepatotoxicity was gained by administration of single dose paracetamol 1.500 mg/kgbw per-oral. Data was analized by comparing means. Result: the optimal dose of vitamin E in preventing liver damage is in 20-40 mg/kgbw. The group with vitamin E 50 mg/kgbb showed no differences compared to placebo. Conclusion: vitamin E administration could decrease the SGOT and SGPT level in rats treated with paracetamol. The optimum dose was 30 mg/kgbw. Keyword: vitamin E, paracetamol, antioxidant

    PERBEDAAN EFEK SEDUHAN KULIT DAN JUS BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL SERUM TIKUS Sprague dawley DISLIPIDEMIA

    Get PDF
    Background: Dyslipidemia is a condition where fat levels in the blood is not normal. Red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) contains polyphenols, antioxidants and fiber in high quantities. Polyphenols have the ability to lower LDL cholesterol levels in humans and rats. Aim : To determine the differences between effect of red dragon fruit’s peel steeping and flesh juice administration on serum cholesterol LDL levels of Sprague dawley rats with dyslipidemia. Methods: This research was experimental study using pre and posttest control group design. Samples were male Sprague Dawley rats with certain criteria, randomly divided into 4 groups: negative control group given only with the standard feed, the positive control given with standard feed and high cholesterol feed, two treatment groups was given with standard feed, high cholesterol feed, red dragon fruit peel steeping 9,08g/200gBW and flesh juice of red dragon fruit 1,53g/200gBW, red dragon fruit’s peel steeping and flesh juice intervention given for 14 days. Serum LDL levels were measured by CHOD-PAP and GPO-PAP methods respectively. Data then were being analyzed with paired t test and oneway ANOVA. Results: There wasn’t significant difference before and after the intervention in group K(-). However, there were significant difference before and after intervention in group K (+), P1 and P2. 14 days treatment of the red dragon fruit’s peel steeping and flesh juice can reduce levels of LDL 43.33mg/dl (43,33 ± 3,65) dan (27.56±8,01). After the intervention there were difference in cholesterol LDL levels mean value levels between groups (p = 0.000), except for K (-) with P1 (peel steeping) p = 0.640 Conclusion: 14 days treatment of red dragon fruit’s peel steeping and flesh juice with dose 9,08g/200gBW and 1,53g/200gBW were significantly decrease LDL levels (43,33 ± 3,65) and (27.56±8,01) on male sprague dawley rats with dyslipidemia. Key Words: red dragon fruit peel steeping, flesh juice of red dragon fruit, serum cholesterol LDL, dyslipidemi

    Pengaruh Pemberian Kombinasi Minyak Rami dengan Minyak Wijen terhadap Kadar Kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) Tikus Sprague dawley Dislipidemia

    Get PDF
    Latar Belakang: Dislipidemia merupakan faktor risiko dari penyakit kardiovaskular (CVD) seperti penyakit jantung koroner (PJK) dan artherosklerosis. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid dalam darah. Salah satu kelainan komponen lipid yaitu menurunnya kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL). Minyak rami dan minyak wijen yang mengandung asam linolenat, asam linoleat dan antioksidan yang berpotensi dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi minyak rami dengan minyak wijen terhadap kadar kolesterol HDL pada tikus dislipdemia. Metode : Penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague dawley dislipidemia dibagi secara acak menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol diberikan pakan standar dan tinggi kolesterol dan tiga kelompok perlakuan diberikan pakan tinggi kolesterol dan kombinasi minyak rami dengan minyak wijen dosis 1 ml/200 gBB, 2 ml/200 gBB, 3 ml/200 gBB selama 14 hari. Kadar kolesterol HDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan Anova. Hasil : Terdapat perbedaan penurunan kolesterol HDL secara bermakna sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol sebesar 1,43% (p=0,003). Kelompok P1, P2, P3 mengalami peningkatan kolesterol HDL secara bermakna (p<0,05) berturut-turut yaitu sebesar 18,49% (p=0,000), 29,21% (p=0,000), dan 50,85% (p=0,000). Simpulan : Ketiga kelompok perlakuan dengan pemberian kombinasi minyak rami dengan minyak wijen selama 14 hari terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. Kelompok perlakuan dosis 3 ml/200 gBB paling efektif meningkatkan kolesterol HDL pada tikus dislipidemia

    EFEK PEMBERIAN SEDUHAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL (HIGH DENSITY LIPOPROTEIN) TIKUS SPRAGUE DAWLEY DISLIPIDEMIA

    Get PDF
    Latar Belakang : Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus berpotensi menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular melalui peningkatan kadar kolesterol HDL oleh agen hipokolesterolemik. Kulit buah naga merah mengandung total fenol, antosianin, betasianin, vitamin C, flavonoid dan serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek seduhan kulit buah naga merah terhadap kadar kolesterol HDL tikus dislipidemia. Metode : Penelitian true experimental dengan rancang acak kelompok. Tikus jantan Sprague dawley dibagi menjadi 5 kelompok dengan 6 tikus pada tiap kelompok. Selama 7 hari, tikus (K+, P1, P2, P3) dibuat menjadi dislipidemia setelah masa adaptasi, kemudian diberi seduhan kulit buah naga merah selama 14 hari dengan perlakuan dosis yang berbeda: K- (pakan standar), K+ (pakan standar), P1 (pakan standar+200 mg/ml), P2 (pakan standar+400 mg/ml) and P3 (pakan standar+800 mg/ml). Kadar HDL diukur menggunakan metode CHOD-PAP dan presipitasi HDL. Hasil data dianalisis dengan Paired t-test, ANOVA, Kruskall Wallis, post hoc Tamhane, Bonferroni dan Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil : Adanya penurunan kadar kolesterol HDL pada kelompok kontrol negatif (K-), kelompok kontrol positif (K+) sebesar 11,6% (p=0,018), 3,4% (p=0,003) dan peningkatan kadar kolesterol HDL pada kelompok perlakuan (P1, P2, P3) berturut-turut 25,2% (p=0,006), 66% (p=0,000) dan 105% (p=0,000). Terdapat perbedaan rerata yang bermakna antar semua kelompok pada uji ANOVA ( p=0,001). Kesimpulan : Pemberian seduhan kulit buah naga merah dosis 200 mg/ml, 400 mg/ml dan 800 mg/ml selama 14 hari dapat meningkatkan kolesterol HDL tikus dislipidemia secara bermakna. Dosis perlakuan paling tinggi menunjukkan peningkatan kolesterol HDL yang paling besar

    EFEK PEMBERIAN SEDUHAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHYDE (MDA) TIKUS SPRAGUE DAWLEY DISLIPIDEMIA

    Get PDF
    Latar Belakang: Peningkatan asupan makanan tinggi lemak meningkatkan keadaan stres oksidatif, ditandai oleh senyawa radikal bebas seperti MDA. Stres oksidatif dapat dikendalikan dengan meningkatkan konsumsi antioksidan nonenzimatik. Kulit buah naga memiliki zat antioksidan nonenzimatik golongan flavonoid, total phenol dan aktivitas antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek pemberian seduhan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap kadar (MDA) tikus Sprague dawley dislipidemia Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan post-test only controlled group design. Subjek penelitian yaitu 30 ekor tikus Sprague dawley jantan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu K-, K+, P1, P2 dan P3. Kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 diberi diet tinggi lemak selama 7 hari, lalu diberi diet standar tikus serta seduhan kulit buah naga merah dengan dosis 200 mg/ml, 400 mg/ml dan 800 mg/ml selama 14 hari berikutnya. Pengukuran kadar malondialdehid hanya diukur 1 kali yakni setelah intervensi. Kadar malondialdehid plasma diperiksa dengan metode TBARS (Thiobarbituric Acid Reactive Substance). Data dianalisis dengan uji One Way Annova dan uji lanjut Post-hoc LSD Hasil: Dosis 200 mg/ml (P1), 400 mg/ml (P2) dan 800 mg/ml (P3) seduhan kulit buah naga mampu menurunkan kadar MDA plasma tikus Sprague dawley dislipidemia (p<0,05). Rerata kadar MDA plasma setelah diberikan seduhan kulit buah naga ialah kelompok K- sebesar 1,2±0,09 nmol/ml, K+ sebesar 5,7±0,12 nmol/ml, P1 sebesar 3,3±0,17 nmol/ml, P2 sebesar 2,1±0,22 nmol/ml dan P3 sebesar 1,7±0,18 nmol/ml. Secara statistik terdapat perbedaan rerata kadar MDA plasma antar kelompok (p<0,05) Simpulan : Seduhan kulit buah naga dosis 200 mg/ml, 400 mg/ml dan 800 mg/ml mampu menurunkan kadar MDA plasma tikus Sprague dawley dislipidemia. Dosis 0,8 g/ml seduhan kulit buah naga lebih efektif menurunkan kadar MDA plasma

    PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI MINYAK RAMI DENGAN MINYAK WIJEN TERHADAP KADAR SGPT PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY DISLIPIDEMIA

    Get PDF
    Latar Belakang: Dislipidemia adalah faktor risiko penyakit perlemakan hati. Kadar SGPT lebih berkorelasi dengan perlemakan hati dan sering digunakan sebagai tanda jejas hepatosit. Minyak rami dan minyak wijen mengandung asam α-linolenat, vitamin E dan sesamin yang berpotensi menurunkan kadar SGPT. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian kombinasi minyak rami dengan minyak wijen terhadap kadar SGPT pada tikus dislipidemia. Metode: Penelitian true experimental dengan pre and post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague dawley dislipidemia yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol yang hanya diberikan pakan standar. Tiga kelompok perlakuan diberikan pakan standar dan kombinasi minyak rami dengan wijen dengan dosis 1 ml, 2 ml, dan 3 ml selama 14 hari. Kadar SGPT diperiksa dengan metode spektrofotometri. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan Anova. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok perlakuan. Rerata kadar SGPT sebelum intervensi pada kelompok P1, P2, dan P3 adalah 37,06±0,50; 37,78±0,56; dan 37,68±0,61. Sedangkan rerata kadar SGPT setelah intervensi pada kelompok P1 (p=0,000), P2 (p=0,000), dan P3 (p=0,000) adalah 29,45±0,50; 26,05±0,66; dan 22,89±0,47. Simpulan: Pemberian kombinasi minyak rami dengan minyak wijen selama 14 hari pada dosis 1 ml, 2 ml, dan 3 ml dapat menurunkan kadar SGPT pada tikus Sprague dawley dislipidemia. Penurunan terbesar tejadi pada dosis 3 ml

    PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI MINYAK RAMI DENGAN MINYAK WIJEN TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY DISLIPIDEMIA

    Get PDF
    Latar Belakang : Dislipidemia adalah keadaan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan kenaikan kolesterol total, trigliserida dan penurunan HDL. Konsumsi minyak yang mengandung omega 3, omega 6 dan antioksidan dapat mempengaruhi kadar trigliserida. Minyak rami dan minyak wijen kaya akan PUFA dan antioksidan. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian kombinasi minyak rami dengan minyak wijen terhadap kadar trigliserida serum pada tikus dislipidemia. Metode: Penelitian true experimental dengan pre and post test randomized control group design Sampel terdiri dari 24 ekor tikus Sprague dawley dislipidemia yang dibagi dalam 4 kelompok secara acak. Semua kelompok diberikan pakan tinggi kolesterol untuk menginduksi dislipidemia. Kelompok perlakuan diberikan kombinasi minyak rami dengan minyak wijen dengan dosis 1 ml, 2 ml dan 3 ml per 200 gbb tikus. Analisis kadar trigliserida serum menggunakan metode Colorimetric Enzymatic test ”GPO”. Data dianalisis menggunakan uji paired t-test dan uji ANOVA dilanjutkan dengan post hoc. Hasil : Terdapat perbedaan bermakna pada semua delta kadar trigliserida sebelum dan setelah intervensi. Rerata kadar trigliserida sebelum intervensi pada kelompok K P1, P2, dan P3 adalah 131,88±4,65; 133,82±3,01; 137,53±1,66 dan 135,53±2,94. Rerata kadar trigliserida setelah intervensi pada kelompok K P1, P2 dan P3 (p<0,05) adalah 132,85±4,93; 125,90±2,98; 112,83±3,06 dan 98,20± 1,34. Simpulan: Pemberian kombinasi minyak rami dengan minyak wijen dengan dosis sebesar 1ml, 2ml dan 3 ml secara bermakna menurunkan kadar trigliserida pada tikus dislipidemia dengan penurunan paling besar pada dosis 3 ml/200 gBB

    PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BUBUK KAYU MANIS (Cinnammomum zeylanicum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA 2 JAM POST PRANDIAL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

    No full text
    Latar Belakang : Kulit kayu manis spesies Cinnammomum zeylanicum sebagai tanaman lokal Indonesia memiliki zat aktif yaitu polifenol yang dapat meningkatkan reseptor insulin pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Meningkatnya sensitivitas reseptor tersebut dapat meningkatkan efektivitas penyerapan glukosa sehingga pada akhirnya dapat menurunkan kadar glukosa darah mendekati normal. Penelitian ini menggunakan kayu manis yang telah digiling halus sehingga menjadi bubuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh seduhan bubuk kayu manis terhadap kadar glukosa darah puasa 2 jam post prandial (GDP 2 PP) pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Metode : 54 subjek pasien diabetes melitus dikelompokkan ke dalam 3 kelompok perlakuan, yang meliputi kelompok perlakuan 8 gram (n=18), kelompok perlakuan 10 gram (n=18), serta kelompok kontrol (n=18). Sebelum intervensi dilakukan ketiga kelompok melakukan tes untuk menentukan kadar GDP 2 PP. Kelompok perlakuan diberikan seduhan bubuk kayu manis selama 14 hari dengan dosis 8 gram dan dosis 10 gram. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan seduhan bubuk kayu manis. Setelah 14 hari, ketiga kelompok kembali melakukan tes darah untuk melihat kadar GDP 2 PP. Ketiga kelompok tersebut tetap melakukan mengkonsumsi obat yang telah dipreskripsikan oleh dokter. Hasil : Tidak terdapat perbedaan pada karakteristik subjek dari ketiga kelompok perlakuan sebelm pengujian (p>0,05). Terdapat perubahan signifikan (p<0,05) pada ketiga kelompok pengujian, dengan perubahan paling signifikan terdapat pada kelompok 10 gram dengan tingkat korelasi 0.000 dan kelompok 8 gram dengan korelasi 0.001, sedangkan tidak ditemukan perbedaan signifikan pada kelompok kontrol dengan korelasi 0.652. Simpulan : Seduhan bubuk kayu manis (Cinnammomum zeylanicum) dapat menurunkan kadar GDP 2 PP pada penderita diabetes melitus dengan hasil signifikan

    Efek Pemberian Seduhan Kulit Buah Naga Merah (Hylocererus Polyhizus) Terhadap Kadar Kolesterol Ldl Tikus Sprague Dawley Dislipidemia

    Get PDF
    Latar Belakang: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular adalah dislipidemia yaitu abnormalitas profil lipid dalam darah. Pengendalian kadar kolesterol dapat dilakukan dengan mengkonsumsi pangan fungsional yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol salah satunya adalah kulit buah naga merah. Kulit buah naga merah mengandung flavonoid, serat, antioksidan, dan fenol yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol LDL darah.Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre- post test randomized control group design terhadap 30 ekor tikus Sprague dawley yang kemudian dibagi secara acak dalam 5 kelompok. Keempat kelompok diberi pakan tinggi kolesterol, kecuali kontrol negatif selama 7 hari. Selanjutnya kelompok kontrol negatif dan positif diberi pakan standar, sedangkan kelompok perlakuan diberi seduhan kulit buah naga dengan dosis 200 mg/ml, 400 mg/ml, dan 800 mg/ml selama 14 hari. Kulit buah naga kering diseduh dengan air hangat (70-75˚C) selama 2-3 menit. Kadar kolesterol LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP dan presipitasi LDL. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan ANOVA serta uji Post- Hoc dengan LSD pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok K(-). Namun terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok K(+), P1, P2 dan P3. Pada kelompok K(+) terdapat peningkatan LDL secara bermakna, sedangkat pada kelompok perlakuan dengan pemberian seduhan kulit buah naga merah selama 14 hari dapat menurunkan kadar LDL (15,36±4,20), (29,55±1,81), dan (41,18±4,78). Setelah intervensi terdapat perbedaan rerata kadar LDL antar kelompok p=0,000.Kesimpulan: Pemberian seduhan kulit buah naga merah selama 14 hari pada dosis 800 mg/ml paling efektif menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus dislipidemia

    Hubungan Status Gizi Dan Asupan Besi Dan Seng Terhadap Fungsi Motorik Anak Usia 2-5 Tahun

    Full text link
    Background: Motoric development is one of crucial step throughout the life cycle. Any disturbances in this step leads to growth and development abnormality. Variables controls the child\u27s motoric development are nutritional status, iron and zinc intake. This study aims to assess the correlation of nutritional status, iron and zinc intake with the motoric function among children. Method: This study is a part of the bigger study titled The Effect of Zink Supplementation and Vitamin A to Immune Response and Morbidity among Preschool-aged children in Semarang. Study design iscross sectionalwith purposive sampling. Data depicted anthropometric nutritional status, iron and zinc intake through Food Frequency Quantifiedand motoric function score based on the standard of Ministry of Health. Data analysis used the Pearson test and Rank Spearmanfor normality. Result:The lowest and highest motoric function was 11 and 100% respectively. The average nutritional status showed in Z score was–1,60 ± 1,10 (mild malnutrition), Height/Age index -1,86 ± 0,97 (mild malnutrition) andWeight/Height -0,60 ± 1,09 (normal). There was no correlation between nutritional status and motoric function. Iron and zinc adequacy were below the standard, 79,1% and 94,5% respectively. There was a positive correlation between iron intake and motoric function (r: 0,309; p: 0,003) and so were the zinc intake (r: 0,284; p: 0,006). Conclusion:There is a correlation between the iron, zinc intake and motoric function among childre
    corecore