27 research outputs found

    HUBUNGAN USIA DAN MENARCHE DINI PADA PASIEN KARSINOMA PAYUDARA DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

    Get PDF
    Latar Belakang: Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko karsinoma payudara antara lain faktor usia,genetik dan familial, hormonal, gaya hidup, lingkungan dan adanya riwayat tumor jinak. Faktor usia paling berperan dalammenimbulkan karsinoma payudara. Selain usia, riwayat menarche dini juga diduga sebagai faktor resiko karsinomapayudara. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara usia dan riwayat menarche dini terhadap angka kejadiankarsinoma payudara di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2016.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini kualitatif dengan desain Cross Sectional, Rancangan penelitian surveyanalitik dengan teknik Aksidental Sampling. Besar sampel 70 dari rumus korelatif. Analisis data uji chi-square dengan SPSS16.Hasil Penelitian: Pada analisa univariat, golongan usia yang paling banyak adalah kelompok usia 40-49 tahunsebanyak 22 responden (31,4%). Berdasarkan usia menarche mayoritas (52,8 %) mengalami menarche di atas usia > 11tahun. Dan pada analisa bivariat, didapatkan bahwa terdapat hubungan usia > 40 tahun (p-value = 0,000; OR= 37,333),usia menarche (p-value = 0,001; OR= 0,088) dengan kejadian karsinoma payudara.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia dan usia menarche dengan karsinoma payudara di RSUD Dr. H.Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2016

    PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR MENCIT JANTAN DEWASA (Mus musculus L) YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMMATE

    Get PDF
    Monosodium Glutammate (MSG) merupakan penambah rasa makanan yang sering digunakan di seluruh dunia dan merupakan radikal bebas yang dapat merusak sel hepar. Vitamin C merupakan antioksidan yang menangkal efek radikal bebas dari MSG. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh vitamin C terhadap gambaran histologi hepar mencit jantan dewasa (Mus musculus L) yang diinduksi Monosodium Glutammate Subjek penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan dewasa strain DD Webster yang dibagi secara acak dalam 5 kelompok yaitu K (-)(MSG 4mg/grBB), K(+) (makan dan minum), P1 (MSG 4 mg/grBB dan vitamin C 0,07 mg/grBB), P2 (MSG 4 mg/grBBdan vitamin C 0,2 mg/grBB), P3 (MSG 4 mg/grBB dan vitamin C 0,6 mg/grBB) setelah 15 hari perlakuan dilakukan penghitungan jumlah kerusakan pada hepar mencit . Analisis data yang digunakan uji Kruskal wallis yang dilanjutkan dengan uji analisis U-Mann Whitney . Diperoleh hasil setelah bahwa pemberian MSG dan pemberian vitamin C terdapat penurunan jumlah kerusakan pada hepar mencit dimana P < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa pemberian MSG dan vitamin C berpengaruh terhadap gambaran histologi hepar mencit.

    HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr.H.ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017

    Get PDF
    Latar Belakang : Kanker payudara saat ini merupakan salah satu penyebab kematian di dunia dan di indonesia. Di dunia insiden kanker payudara sebesar 43,3%, sedangkan di indonesia menempati urutan pertama dengan frekuensi sebesar 18,6%, dan di Provinsi Lampung tercatat 0,3% dengan estimasi jumlah penderitanya sebanyak 1.148 penderita. Ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara diantaranya yaitu usia dan paritas. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan usia dan paritas dengan kejadian kanker payudara.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 67 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dari hasil lembar kuesioner wawancara. Hasil : Pada analisis univariat dikelompokan menjadi usia yang ≥30 tahun sebanyak 62 responden (92,5%), sedangkan responden dengan kelompok usia <30 tahun didapatkan sebanyak 5 orang (7,5%). Dan paritas dikelompokan menjadi paritas beresiko yaitu nulipara didapatkan 9 (13,4%) dan primipara sebanyak 27 (40,3%), sedangkan kelompok paritas tidak beresiko yaitu multipara didapatkan 28 (41,8%) dan grandemultipara sebanyak 3 (4,5%). Untuk jenis kanker payudara mayoritas adalah jenis Karsinoma Duktal invasif dengan frekuensi 50 (86,2%). Dan pada analisis bivariat, didapatkan bahwa terdapat hubungan antara usia (p-value = 0,002; OR=14,000) dan paritas (p-value = 0,042; OR=4,958) dengan kejadian kanker payudara. Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara usia dan paritas dengan kejadian kanker payudara di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2017

    HUBUNGAN ANTARA USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN KARSINOMA KOLOREKTAL DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012-2014

    Get PDF
    Karsinoma kolorektal adalah suatu penyakit neoplasma yangganas yang berasal dan tumbuh dalam saluran usus besar (kolon) dan atau rektum.Di Indonesia karsinoma kolorektal menduduki peringkat kelima pada tingkatinsidensi dan mortalitas. Beberapa faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruhterhadap terjadinya karsinoma kolorektal antara lain usia, jenis kelamin, hormon,riwayat keluarga dan obesitas.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara usia dan jenis kelamin dengankejadian karsinoma kolorektal di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar LampungMetode : Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metodeanalitik dengan desain cross sectional. Pendekatan retrospective yang berarti efek(penyakit) diindentifikasi pada saat ini. Dengan jumlah sampel 75 dari data rekammedik di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2012-2014Hasil Penelitian : Hasil Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yangsignifikan antara usia >40 tahun (p=0,018, OR = 4,219 ( 95% CI 1,384 –12,858)), dan jenis kelamin laki-laki (p=0.007, OR = 4,243 ( 95% CI 1,570 –11,466))Kesimpulan : Terdapat hubungan usia > 40tahun dan jenis kelamin laki-lakiterhadap karsinoma kolorekt

    UJI DIAGNOSTIK SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS PEMERIKSAAN FNAB DENGAN HISTOPATOLOGI SEBAGAI BAKU STANDAR DALAM MENDIAGNOSIS IBC (Invasive Breast Carcinoma) DI RSAM TAHUN 2022

    Get PDF
    Kanker payudara atau disebut juga dengan Karsinoma Mammae adalah tumor (benjolan abnormal) ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara (jaringan lemak, maupun jaringan ikat payudara). Tumor ini dapat menyebar keseluruh tubuh. Penyebaran tersebut disebut dengan metastase. Diketahui uji diagnostik sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan FNAB dengan Histopatologi sebagai baku standar dalam mendiagnosis IBC (Invasive Breast Carcinoma) Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik komparatif yang artinya survey atau penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Pendekatan waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah cross sectional.Sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan FNAB pada penelitian ini menunjukkan hasil sebesar 96.6% dan spesifisitas didapatkan hasil sebesar 100.0%, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan sensitivitas FNAB dalam mendiagnosis adanya penyakit/tumor ganas menunjukkan hasil yang sangat baik dan berdasarkan hasil kemampuan spesifisitas FNAB dalam mendiagnosis subjek tidak sakit/tumor jinak pada payudara menunjukkan hasil yang baik. Diketahui uji diagnostik sensitivisitas dan spesifisitas pemeriksaan FNAB terhadap histopatologi yang digunakan sebagai gold standard yang dilakukan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemeriksaan FNAB memiliki nilai sensitivitas 96.6%, dan spesifisitas 100,0%. Hal ini menunjukkan bahwa pemeriksaan FNAB memiliki nilai diagnostik yang baik untuk mendiagnosis kanker payudar

    HUBUNGAN FAKTOR USIA, JENIS KELAMIN DAN GEJALA KLINIS DENGAN KEJADIAN KARSINOMA NASOFARING DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2013 – 2014

    Get PDF
    Karsinoma nasofaring merupakan keganasan di daerah kepala dan leheryang selalu berada dalam kedudukan lima besar diantara keganasan tubuhlainnya dan menempati urutan pertama di bidang Telinga, Hidung danTenggorok (THT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktorusia, jenis kelamin dan gejala klinis dengan kejadian karsinoma nasofaring diRSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode penelitian inideskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.Diperoleh data dari 80 pasien yang terdiagnosis karsinoma nasofaringsebesar 41 orang dan tidak karsinoma nasofaring 39 orang, distribusi frekuensiusia pasien lebih tinggi pada kategori usia berisiko (>40 tahun) sebesar 34 orang(60,7 %), distribusi frekuensi jenis kelamin pasien lebih tinggi pada kategorilaki-laki sebesar 54 orang (32.5 %), distribusi frekuensi gejala klinis padakategori gejala pilek lama sebesar 62 orang (77.5 %) dan sakit kepala hebatsebesar 62 orang (77.5 %), kemudian diikuti oleh gejala epistaksis 59 orang(73.8 %) serta gejala tinitus 58 orang (72.5 %).Kesimpulan pada penelitian ini Ada hubungan yang bermakna antarausia dengan kejadian karsinoma nasofaring dengan nilai p=0.010. ada hubunganyang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian karsinoma nasofaringdengan nilai p=0.003 dan gejala klinis yang memiliki hubungan bermaknaadalah gejala epistaksis dengan nilai p=0.015

    PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DENGAN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ORGAN GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus) GALUR WISTAR

    Get PDF
    Boraks merupakan bahan tambahan pangan yang dilarang oleh pemerintah. Boraks terakumulasi sedikit demi sedikit dalam organ hati, ginjal, otak dan testis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian boraks terhadap gambaran histopatologi organ ginjal tikus putih jantan galur wistar.Pada penelitian ini menggunakan hewan uji tikus putih ( Rattus novergicus L.) jantan galur wistar, umur 3 bulan dengan rata-rata 200gr. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratory, dengan rancangan post test-only control group design. Sampel diambil menggunakan rumus Frederer dengan 5 kali ulangan untuk masing-masing ada 5 kelompok. Semua tikus dilakukan aklimatisasi selama 7 hari. Kelompok K ( kontrol ) , kelompok P1 (boraks 0,25 ml), kelompok P2 (boraks 0,5 ml), kelompok P3 (boraks 1 ml), dan kelompok P4 (boraks 2 ml). Perlakuan selama 14 hari. Pengamatan histopatologi organ ginjal tikus putih jantan meliputi gambaran histopatologi organ ginjal. Data yang diperoleh akan diuji dengan menggunakan ujiNilai rerata skor histopatologi organ ginjal tertinggi pada kelompok 5 dengan dosis 2 ml boraks. Pada uji Kruskall Wallis tampak perbedaan bermakna yaitu nilai p 0,001 < 0,05. Kemudian dilakukan uji Mann- Whitney dan didapatkan hasil dimana P3 memiliki nilai p 0,004 < 0,05

    PEMANFAATAN, BUDIDAYA SERTA PENGOLAHAN DAUN CINCAU PADA PONDOK PESANTREN RAUDLATUL ULUM DI DESA GEDUNG KETAPANG LAMPUNG UTARA

    Get PDF
    ABSTRAK Tanaman daun cincau kaya akan zat aktif flavonoid dan alkaloid. Penelitian Lokesh dan Amitsankar (2012), kandungan zat aktif flavonoid dapat berperan sebagai anti-hepatotoksik, anti-HIV 1, anti-tumor, anti-inflamasi dan dapat memberikan efek vasodilatasi terhadap pembuluh darah yang membantu melindungi fungsi jantung. Penyuluhan ini ditujukkan pada 15 santri dan 2 guru di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum di Desa Ketapang, Lampung Utara pada 27 Maret 2021. Tujuan dari penyuluhan ini memberikan arahan apa itu daun cincau, pengetahuan kepada guru dan santri apa saja manfaat dari daun cincau, dan upaya bagaimana cara membudidayakan serta pengolahan daun cincau. Hasil sebelum pemaparan materi tingkat pengetahuan para santri sekitar 50% setelah pemaparan materi dan hasil kuisioner serta tanya jawab para santri sudah memahami materi penyuluhan sekitar 90% daripada sebelum dilakukan pemaparan materi. Kata Kunci : Penyuluhan, Daun Cincau, Manfaat dan Budidaya ABSTRACT The grass jelly plant is rich in active flavonoids and alkaloids. Research by Lokesh and Amitsankar (2012) states that the active substance content of flavonoids can act as anti-hepatotoxic, anti-HIV 1, anti-tumor, anti-inflammatory and can provide a vasodilating effect on blood vessels that help protect heart function. This counseling was aimed at 15 students and 2 teachers at the Raudlatul Ulum Islamic Boarding School in Ketapang Village, North Lampung on March 27, 2021. The purpose of this counseling was to provide guidance on what grass jelly leaves are, knowledge to teachers and students what are the benefits of grass jelly leaves, and efforts how to cultivate and process grass jelly leaves. The results before the presentation of the material, the knowledge level of the students was around 50%. After the presentation of the material and the results of the questionnaire and the questions and answers, the students had understood about 90% of the extension material than before the presentation of the material. Keywords: Counseling, Grass Jelly Leaves, Benefits and Cultivatio

    Pemanfaatan Budidaya serta Pengolahan Daun Cincau

    Get PDF
    Tanaman daun cincau  kaya  akan  zat  aktif flavonoid dan alkaloid. Penelitian Lokesh dan  Amitsankar (2012), kandungan zat aktif flavonoid dapat  berperan  sebagai anti-hepatotoksik, anti-HIV 1, anti-tumor, anti-inflamasi dan dapat  memberikan efek vasodilatasi terhadap pembuluh darah yang membantu  melindungi fungsi jantung. Penyuluhan ini ditujukkan pada 15 santri dan 2 guru di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum di Desa Ketapang, Lampung Utara pada 27 Maret 2021. Tujuan dari penyuluhan ini memberikan arahan apa itu daun cincau, pengetahuan kepada guru dan santri apa saja manfaat dari daun cincau, dan upaya bagaimana cara membudidayakan serta pengolahan daun cincau. Hasil sebelum pemaparan materi tingkat pengetahuan para santri sekitar 50% setelah pemaparan materi dan hasil kuisioner serta tanya jawab para santri sudah memahami materi penyuluhan sekitar 90% daripada sebelum dilakukan pemaparan materi

    Karakteristik Pasien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2009-2013

    Get PDF
    Tumor ovarium merupakan salah satu neoplasma yang dijumpai pada sistem genitalia wanita. Tumor ovarium dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu tumor jinak, bordeline, dan tumor ganas. Tumor ovarium diperkirakan 30% dari seluruh kanker pada sistem genitalia wanita. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan sampel dari penderita kanker ovarium di RSUD dr. H. Abdul Moeloek (RSAM) Bandar Lampung dari tahun 2009-2013. Didapatkan sampel sebanyak 24 orang. Dianalisis dengan analisis univariat. Dari penelitian ini didapatkan usia penderita kanker ovarium di RSAM Bandar Lampung yang terbanyak adalah berusia 31-40 tahun yaitu 10 orang (41,7%). Ukuran kanker ovarium yang terbanyak yaitu berukuran 10 cm dan 15 cm yaitu masing-masing sebanyak 8 orang (33,3%). Jenis kanker yang terbanyak adalah karsinoma epitelial yaitu 16 orang (66,7%) dengan jenis terbanyak adalah adenokarsinoma jenis serosum sebanyak 5 orang (20,8%). Simpulan, sebagian besar penderita penyakit kanker ovarium di RSAM Bandar Lampung periode 2009-2013 berusia  31-40 tahun, dengan diameter 10 cm dan 15 cm. Jenis kanker yang paling sering dijumpai adalah karsinoma epitelial yaitu adenokarsinoma jenis serosum. [JuKe Unila 2015; 5(9):43-47
    corecore