14 research outputs found

    FAKTOR ā€“ FAKTOR YANG MENGHAMBAT SISWA DALAM MEMANFAATKAN LAYANAN INFORMASI KARIR DI SMP NEGERI 6 PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Layanan informasi merupakan salah satu dari beberapa kegiatan dalam rangka pelaksanaan program bimbingan di sekolah untuk membantu siswa mengenal lingkungannya yang di manfaatkan baik saat ini maupun dimasa yang akan datang. Tujuan Penelitian ini yaitu ingin mengetahui faktor-faktor yang menghambat siswa dalam memanfaatkan layanan informasi karier di SMP Negeri 6 Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu, suatu metode penelitian yang memusatkan pemecahan masalah-masalah yang digunakan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif pada situasi sekarang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat diketahui bahwa secara umum faktor-faktor penghambat siswa kelas VIII dalam memanfaatkan layanan informasi karier di SMP Negeri 6 Palangka Raya tahun ajaran 2016/2017 berada pada tingkat kategori Cukup dominan dengan persentase rata-rata 70,45%. Peneliti menyarankan Hendaknya digunakan sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam penyusunan program pendidikan selanjutnya untuk membantu faktor penghambat siswa dalam memanfaatkan layanan informasi karier. Dapat sebagai masukan untuk mendukung guru bimbingan konseling dalam meningkatkan pemahaman dan peran guru bimbingan dalam memberikan bimbingan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang menghambat siswa dalam memanfaatkan layanan informasi karier. Hendaknya selalu bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengatasi penyebab faktor-faktor yang menghambat siswa dalam memanfaatkan layanan informasi karier

    Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Berbasis Nilai-Nilai Budaya Huma Betang Untuk Mengurangi Prasangka Sosial Siswa

    Get PDF
    Sikap prasangka sosial yang ditunjukkan oleh siswa SMA Negeri Palangka Raya seperti sikap memilih-milih teman, terisolir dalam kelompok tertentu, mengedepankan kepentingan kelompok sendiri di atas kepentingan kelompok lain, menunjukkan sikap perlawanan terhadap kelompok lain, menunjukkan otorisasi kelompok sendiri, timbul rasa dendam dan acuh tak acuh terhadap kelompok lain. Upaya untuk mengurangi sikap prasangka sosial tersebut dengan menginternalisasikan nilai-nilai budaya huma betang ke dalam layanan bimbingan kelompok.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model bimbingan kelompok berbasis nilai-nilai budaya huma betang efektif mengurangi prasangka sosial siswa. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan tingkat perilaku prasangka soial sebelum diberikan perlakuan (pre-test) dan setelah diberikan perlakuan (post-test) sebesar 30,12%

    Bimbingan Kelompok dengan Media Aplikasi Tiktok untuk Meningkatkan Minat Peserta Didik pada Pembelajaran Daring melalui Whatsapp Group

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah layanan bimbingan kelompok dengan media aplikasi tiktok efektif untuk meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran daring. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain One Group Pre-Test dan Post-Test Design. Sampel diambil dengan teknik Sampling Purposive sehingga 4 (empat) peserta didik kelas XII IPS 2 di SMA Kristen Palangka Raya ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan menggunakan angket dengan menggunakan tes awal (Pre-Test) dan tes akhir (Post-Test). Dari hasil uji perhitunagn Paired-Sample T-Test menunjukan nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel dengan menggunakandDengan hasil t hitung -17,273 Ėƒ t tabel 3,182. Ā Maka dapat disimpulkan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Maka layanan bimbingan kelompok dengan media aplikasi TikTok efektif untuk meningkatkan minatĀ  peserta didik pada pembelajaran daring melalui WhatsApp Group. Ā  Kata Kunci: aplikasi tiktok, pembelajaran daring, bimbingan kelompok, minat belajar Ā  Ā  ABSTRACT The purpose of this study was to determine whether group guidance services using the tiktok application media were effective in increasing students' interest in online learning. This research is an experimental research with One Group Pre-Test and Post-Test Design. The sample was taken using the purposive sampling technique so that 4 (four) students of class XII IPS 2 at SMA Kristen Palangka Raya were designated as samples in this study. In this study, data collection was carried out using a questionnaire using an initial test (Pre-Test) and a final test (Post-Test). From the results of the calculation of the Paired-Sample T-Test, the t-count value is greater than the t-table using d. The t-count result is -17.273 t-table 3.182. So it can be concluded that the hypothesis Ho is rejected and Ha is accepted. So group guidance services using the TikTok application media are effective in increasing student interest in online learning through WhatsApp Groups. Ā  Keywords: tiktok application, online learning, group guidance, learing interest

    NUMERASI SISWA SMA IPA DAN IPS SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENIADAAN JURUSAN DI KURIKULUM PROTOTYPE

    Get PDF
    The prototype curriculum has the characteristics of eliminating majors and emphasizing literacy. This study aims to describe the differences in mathematical literacy (numbering) between students majoring in science and social science. Numeration is a student's ability to solve problems in the context of everyday life. Will the elimination of this department has an impact on the successful implementation of the prototype curriculum?  This study uses a quantitative approach. The type of research is experimental with post-test two groups design. The population is high school students from one of the public schools in North Barito Regency, Central Kalimantan. The sample was selected using purposive sampling because face-to-face learning is limited to a shifting system. The instruments are two numerical problems. The results showed that the mathematical literacy of science students was more than social science students. However, overall student literacy is still low. These conditions need to be anticipated in the prototype curriculum by creating learning that encourages social interaction, positive dependence, and emphasizes the use of mathematical problems.Kurikulum prototype memiliki karakteristik berupa peniadaan jurusan dan penekanan pada literasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan literasi matematika (numerasi) antara siswa jurusan IPA dan IPS. Numerasi adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dalam konteks kehidupan sehari-hari. Apakah peniadaan jurusan ini akan berdampak pada keberhasilan pelaksanaan kurikulum prototype? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitiannya adalah experimental dengan post-test two groups design. Populasinya adalah siswa SMA dari salah satu sekolah negeri di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Sampelnya dipilih menggunakan purposive sampling karena pembelajaran tatap muka terbatas dengan sistem shifting. Instrumennya adalah dua masalah numerasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi matematika siswa IPA lebih dari siswa IPS. Walaupun demikian, literasi siswa secara keseluruhan masih rendah. Kondisi tersebut perlu diantisipasi dalam kurikulum prototype dengan menciptakan pembelajaran yang mendorong terjadinya interaksi sosial, ketergantungan positif, serta menekankan pada penggunaan masalah matematika

    Implementation Of Group Guidance Using Peer Group Technique To Increase Studentsā€™ Learning Interest

    Get PDF
    This research was conducted at Isen Mulang Palangka Raya senior high school using a sample of 8 students with the aim of knowing how to apply group guidance with peer group technique to increase studentsā€™ learning interest. To find out the increase in studentsā€™ learning interest, the questionnaire was made and distributed based on the indicators of studentsā€™ learning interest, namely attention, interest, fun feeling, and studentsā€™ involvement. The purpose of this research was to find out whether the Peer Group Technique could increase the learning interest of Class X students of Isen Mulang Palangka Raya senior high school. The research design used was a pre-test post-test one group design, using the Paired Sample t-Test data analysis technique (SPSS 25 program). Based on the results of giving treatment and calculating experimental results using the pre-test and post-test one group design in the application of group guidance with peer group techniques to increase studentsā€™ learning interest, the significant value/score is 0.001 less than 0.05, which meant Ho "nothing differences in the level of student interest in learning after group guidance using the peer group technique was rejected and Ha "there were differences in the level of studentsā€™ learning interest after group guidance using the Peer Group technique" was accepted

    Analisis Motivasi Belajar Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan library research (kajian kepustakaan). Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan penelitian dokumentasi. Hasil penelitian siswa kurang termotivasi dapat dilihat dari data yang disampaikan yakni seperti siswa tersebut tidak tekun dalam menghadapi tugas terlihat dari ketika kelas onlinenya baru dimulai ia hanya masuk untuk absen mengisi, setelah itu melanjutkan tidur. Siswa tersebut juga mudah putus asa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh atau online dilihat dari ia yang bermalas - malasan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh atau online. Peneliti menyimpulkan dari hasil fenomena dan teori yang ada bahwa sistem pembelajaran jarak jauh atau online ini berdampak pada penurunan motivasi belajar siswa karena banyaknya hambatan dan kendala pada sistem pembelajaran ini.&nbsp

    Implementasi Layanan Informasi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palangka Raya

    Get PDF
    LPKA merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Sesuai aturan yang tertera di Pedoman Perlakuan Anak di LPKA, Anak yang berada di LPKA atau sebutannya ANDIKPAS (Anak Didik Pemasyarakatan) berhak memperoleh pelayanan, perawatan, pendidikan, dan pelatihan, pembimbingan dan pendampingan serta hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Metode penelitian yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah metode kualitatif. Subjek dalam kegiatan penelitian ini adalah LPKA Kelas II Palangka Raya. Dimana yang menjadi objek penelitian adalah implementasi Layanan Informasi di LPKA Kelas II Palangka Raya. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dari Program Studi Bimbingan dan Konseling dapat mempraktekkan keilmuannya yang telah didapat pada bangku perkuliahan. Hasil implementasi layanan informasi di LPKA Kelas II Palangka Raya menunjukkan hasil positif, terlihat dari Penilaian Segera (Laiseg) yang kami berikan pada ANDIKPAS, 70% dari mereka dapat memahami serta menerima informasi yang kami sampaikan, sisanya 30% mengalami kesulitan karena ada beberapa dari mereka yang tidak bisa baca tulis, sehingga perlu pendampingan khusus agar mereka juga merasakan layanan yang kami berikan

    Analisis Kecerdasan Emosional Orangtua untuk Mendampingi Anak dalam Pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Emotional intelligence is the ability to understand oneā€™s own feelings and understand the feelings of others, the ability to motivate oneself, and the ability to manage emotions well in oneself and in relationships with others. This study aims to analyze the emotional intelligence of parents in accompanying children in online learning during the Covid-19 pandemic. This research method uses qualitative methods with a library research approach or literature study. Data collection techniques in research using the documentation method. The results of the study found that parents could not manage their emotions when learning was influenced by economic, educational, health, and human psychological factors. In addition, parenting also affects the emotional intelligence of parents in accompanying children. The conclusion in this study is that the pandemic and Distance Learning (PJJ) that is currently occurring have an impact on the unpreparedness of parents in accompanying their children, this triggers the emotional state of parents to become unstable, causing both verbal and non-verbal violence to students. Therefore, parents should coordinate with homeroom teachers, subjects and counseling teachers to be able to overcome obstacles in helping teach, accompanying, and interacting with children so as to create a comfortable and safe atmosphere for the psychological condition of the child and parents

    ANALISIS KESULITAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SECARA DARING

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan guru BK dalam memberikan layanan BK secara daring di sekolah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka. Proses pengumpulan data dengan cara membaca dan mencatat sumber-sumber yang relevan dengan tujuan penelitian. Hambatan Guru BK dalam memberikan pembelajaran secara daring diantaranya : Kemampuan guru terbatas dalam menggunakan teknologi pada pembelajaran daring. Permasalahan ini sering kali terjadi dimana tidak semua guru BK mampu mengoperasikan komputer atau gadget untuk mendukung kegiatan pembalajaran daring.Ada beberapa guru juga yang dapat mengoprasikan computer dan gadget, tetapi kemampuan pengopresian tersebut terbatas. Mereka tidak mampu mengakses lebih jauh yang berkaitan dengan jaringan internet, menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran, membuat media/video pembalajaran sendiri dan sebaginya. Dalam hal keterbatasan penguasaan IT, guru dapat menggunakan teknologi yang pengoperasiannya lebih sederhana, seperti aplikasi whatsapp. Bagi guru dalam meminimalisir hambatan pembelajaran daring, terdapat beberapa solusi yang bisa diterapkan secara bertahap guru BK harus meningkatkan kompetensi IT-nya, antara lain dengan mengikuti workshop terkait, bertanya kepada guru-guru lain yang mempunyai kemampuan lebih di bidang IT
    corecore