40 research outputs found

    Implementasi Kebijakan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil di Kabupaten Tana Toraja

    Full text link
    : This study aims to gain an overview of how the levy reimbursement policy implementation cost of printing identification cards and certificates of civil records in Tana Toraja regency (Department of Population and Civil Registration) and what are the factors that drive and inhibit the implementation levy reimbursement card printing identity and civil deed in Tana Toraja regency. This research is descriptive qualitative research approach. Religious studies is the Department of Population and Civil Registry and the Regional District of Tana Toraja. Data collection techniques used were interviews with a number of informants, documentation, and literature. The selection of informants was done by using puposive.The results of this study indicate that the implementation of the policy levy reimbursement printing identification cards and certificates of civil records in Tana Toraja regency in general is still not good. This is evidenced by the still huge uncertainty obtained by the public in obtaining their rights as citizens and the persistence of actions-actions that are not running the implementer of the existing rules. The factors that affect the implementation of the policy itself: (a) communication, (b) human resources, (c) disposition, (d) bureaucratic structure

    WORKSHOP MANAJEMEN PENGEMASAN DAN PEMASARAN PORANG DAN BIOFERTILIZER DI DESA GARANTUNGAN, BULUKUMBA

    Get PDF
    Pengabdian masyarakat di Desa Garuntungan, Kabupaten Bulukumba, yang fokus pada sosialisasi pemasaran dan pengemasan produk porang, memiliki peran yang sangat relevan dalam meningkatkan pemahaman dan potensi ekonomi porang di komunitas tersebut. Porang adalah komoditas pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi, namun kurang dimanfaatkan karena kurangnya pengetahuan dan akses pasar. Hasil observasi dan umpan balik dari peserta pelatihan menunjukkan bahwa mereka mengapresiasi kontribusi dari para pakar dalam bidang tersebut yang memberikan wawasan mendalam, menciptakan pelatihan yang sangat informatif dan relevan bagi mereka. Selama pelatihan, peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang proses pengemasan porang dan strategi pemasaran yang efektif. Sebelumnya, kurangnya pengetahuan dan praktik yang higienis dalam pengemasan produk porang menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas produk. Namun, melalui pelatihan ini, peserta semakin termotivasi untuk mencapai tahap produksi tepung porang yang berkualitas. Dengan demikian, inisiatif ini berhasil meningkatkan pemahaman dan motivasi peserta terkait industri porang. Dalam diskusi yang dilakukan selama pelatihan, strategi pemasaran dan target pasar yang diincar dibahas secara rinci. Hal ini membantu peserta mengidentifikasi peluang pasar baru untuk porang dan merencanakan rantai pasokan yang lebih efisien. Selain itu, pemahaman akan pentingnya faktor kemasan juga ditekankan, karena pengemasan adalah kunci dalam penentuan persepsi konsumen terhadap produk porang

    SOSIALISASI DAN PELATIHAN BUDIDAYA PORANG BERBASIS AGROFORESTRI UNTUK WARGA DESA GARUNTUNGAN KABUPATEN BULUKUMBA

    Get PDF
    Porang merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di bawah naungan tanaman kayu atau pepohonan. Hal ini menunjukkan bahwa budidaya porang sangat cocok menggunakan sistem agroforestri. Namun, di Desa Garuntungan, budidaya porang yang diterapkan masih menggunakan Teknik konvensional sehingga dapat menyebabkan efek yang merugikan, seperti erosi tanah, degradasi tanah, degradasi lahan, kerentanan yang lebih tinggi terhadap hama atau penyakit tertentu, dan bahkan efek yang merugikan seperti risiko tinggi kehilangan hasil panen karena faktor-faktor seperti cuaca buruk. Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi dan pelatihan untuk memperkenalkan budidaya porang berbasis agroforestri. Sosialisasi dan pelatihan ini juga dilaksanakan sebagai langkah awal untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan teknik budidaya porang berbasis agroforestri bisa dikatakan berhasil. Hal ini dapat terlihat dari pemaparan materi dari para narasumber yang sangat menarik dan mudah dipahami. Selain itu, keberhasilan dari kegiatan ini terlihat dari antusiasme yang tinggi dari warga Desa Garuntungan dalam menanggapi materi yang dipaparkan oleh narasumber

    Impact of opioid-free analgesia on pain severity and patient satisfaction after discharge from surgery: multispecialty, prospective cohort study in 25 countries

    Get PDF
    Background: Balancing opioid stewardship and the need for adequate analgesia following discharge after surgery is challenging. This study aimed to compare the outcomes for patients discharged with opioid versus opioid-free analgesia after common surgical procedures.Methods: This international, multicentre, prospective cohort study collected data from patients undergoing common acute and elective general surgical, urological, gynaecological, and orthopaedic procedures. The primary outcomes were patient-reported time in severe pain measured on a numerical analogue scale from 0 to 100% and patient-reported satisfaction with pain relief during the first week following discharge. Data were collected by in-hospital chart review and patient telephone interview 1 week after discharge.Results: The study recruited 4273 patients from 144 centres in 25 countries; 1311 patients (30.7%) were prescribed opioid analgesia at discharge. Patients reported being in severe pain for 10 (i.q.r. 1-30)% of the first week after discharge and rated satisfaction with analgesia as 90 (i.q.r. 80-100) of 100. After adjustment for confounders, opioid analgesia on discharge was independently associated with increased pain severity (risk ratio 1.52, 95% c.i. 1.31 to 1.76; P < 0.001) and re-presentation to healthcare providers owing to side-effects of medication (OR 2.38, 95% c.i. 1.36 to 4.17; P = 0.004), but not with satisfaction with analgesia (beta coefficient 0.92, 95% c.i. -1.52 to 3.36; P = 0.468) compared with opioid-free analgesia. Although opioid prescribing varied greatly between high-income and low- and middle-income countries, patient-reported outcomes did not.Conclusion: Opioid analgesia prescription on surgical discharge is associated with a higher risk of re-presentation owing to side-effects of medication and increased patient-reported pain, but not with changes in patient-reported satisfaction. Opioid-free discharge analgesia should be adopted routinely

    Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Daring di Smk Al-washliyah Sukra Indramayu

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan mendeskripsikan tentang pelaksanaan manajemen penerimaan siswa baru berbasis daring. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data kualitatif model Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Manajemen Penerimaan Siswa Baru Berbasis Daring di SMKAl-Washliyah Sukra Kabupaten Indramayu yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan telah berjalan dengan baik sesuai denga fungsi-fungsi manajemen. Pertama, perencanaan melalui tahap persiapan mengadakan rapat untuk pembentukan panitia, pembagian tugas dan wewenang masing- masing panitia penerimaan siswa baru, untuk membahas pendaftran melalui aplikasi goolgeform, dan whatsapp. Kedua, Pengorganisasian adanya koordinasi antara kepala sekolah dan semua panitia penerimaan siswa baru yang telah ditentukan tugas masing- masing. Ketiga, pelaksanaan dalam pendaftaran siswa baru melalui aplikasi google forms untuk mengolah data siswa baru dan menyimpan mempunyai link yaitu https://ppdb.smkalwashliyah.sch.id, dan whatsapp dikirim ke pada nomor admin. Keempat, pengawasan yang dilakukan oleh dinas pendidikan, yayasan, dan kepala sekolah untuk melihat proses penerimaan siswa baru berlangsung. Kemudian melakukan evaluasi setelah proses awal pelaksanaan sampai selesai pelaksanaan penerimaan siswa baru

    Environmental Quality on Surrounding Community of Coal Mining Area in Samarinda, East Kalimantan, Indonesia

    Full text link
    Background: The massive exploration of coal in Samarinda could lead to various environmental consequences, such as metal contamination of soil, toxic materials and sediments in rivers and air pollution. Scanning and exploring the impact of mining on environmental quality will strategic to develop and carry out rehabilitation on damaged ecosystems and as a preventive and adaptive action of the community in responding the threat of global environmental change.Objective: This paper mainly focused on determining environmental quality based on water and air quality parameters (sulfur dioxide/SO2, Nitrogen dioxide/NO2, Carbon monoxide CO and TSP/dust) also determining community perception about the environment.Methods: Water sample taken from Betapus river (upstream and downstream) and well. Air sample taken around residential in coal mining area. Household survey of 305 respondents conducted in five community neighborhoods in area that affected by mining activities. In general, the air quality parameters such as SO2, NO2, CO and TSP at normal condition.Result: The measurement result of wells water revealed that only the pH (power of hydrogen) at normal condition, while BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), Iron (Fe) exceed the threshold and almost all water sample exceeds the threshold in Manganese (Mn). The results of river quality in pH and COD showed that both in the upstream, midstream and downstream on normal condition, while Fe, COD exceeds the threshold. The BOD in the upper, middle parts of the river exceed the threshold.Conclusion: This study found that there had been anomaly in water environment compounds. These indicate that mining has led to the occurrence of water pollution. Therefore, needs reevaluation analysis of environmental impacts document of the mining companies in Bayur Village. It is also important to treating Mn and Fe of well or river water, especially if the water use for drinking

    Integritas Pendidikan Menuai Wirausaha di Era Pandemi Desa Buntu Karya Kecamatan Luwu Kabupaten Ponrang Selatan Provinsi Sulawesi Selatan

    Full text link
    Seminar merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan sebagai proses untuk memecahkan suatu masalah, atau proses menemukan solusi yang biasanya diangkat dari hasil sebuah penelitian atau literatur. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di desa Buntu Karya dengan melihat pendidikan dari masing masing pemuda dan masyarakat, relatif masih kurang dikarenakan kurangnya minat masyarakat akan pendidikan itu sendiri atau masyarakat lebih tertarik untuk bekerja baik bertani maupun pekerjaan lainnya. Dengan melihat adanya berbagai potensi hasil alam yang ada di Desa Buntu Karya penulis mengangkat seminar kewirausahaan dengan maksud agar kiranya warga atau masyarakat dapat mengolah atau memanfaatkan hasil alamnya dengan baik. Karena adanya pandemi sampai saat ini, berbagai dampak yang terjadi salah satunya adalah dampak kecemasan terhadap kesehatan, bagaimana cara menjaga dan menempatkan diri ketika berada di keramaian dengan mematuhi protokol kesehatan

    HUKUM LINGKUNGAN

    Full text link
    Manusia tumbuh dan berkembang bersama lingkungan di sekitarnya. Setiap interaksi manusia baik sesama manusia dan dengan lingkungan akan memberikan dampak bagi lingkungan baik positif maupun negatif. Maka dari itu, lahirlah sebuah aturan hukum untuk mengatur keseimbangan manusia dan lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga istilah Hukum lingkungan mengatur pola lingkungan beserta semua perangkat dan serta kondisi bersama manusia yang berada dan mempengaruhi lingkungan tersebut. Selain itu Hukum Lingkungan merupakan suatu disiplin ilmu yang cukup luas yang meliputi : 1. Tata Lingkungan 2. Perlindungan Lingkungan 3. Kesehatan Lingkungan 4. Kesehatan Manusia 5. Tata Ruang 6. Aspek Sektoral 7. Otonomi Daerah 8. Internasionalisasi Lingkungan Hidup 9. Penegakkan hukum Dari sembilan poin tersebut di atur dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2009, yang merupakan generasi ketiga pengaturan hukum lingkungan di Indonesia yang tertuang dalam buku ini dengan dilengkapi berbagai aspek dan tatanan yang dapat menjadi gambaran bagi lingkungan kehidupan manusia maupun menjadi sumber rujukan bagi para cendekiawan untuk melengkapi tugas kuliah maupun yang lainnya. Oleh karena itu buku ini hadir ke hadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang hukum, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual di lingkungan perguruan tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang hukum
    corecore