62 research outputs found

    RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI WEB BASED LEARNING UNTUK MENINGKATAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MAHASISWA BIDANG APLIKASI KOMPUTER MELALUI E-LEARNING UNY

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui efektivitas model pembelajaran web based learning dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa pada mata kuliah komputer; (2) mengidentifikasi kendala-kendala yang terjadi dalam implementasi pembelajaran web based learning pada mata kuliah komputer tersebut; dan (3) mencari solusi terhadap kendalakendala tersebut. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa peserta mata kuliah komputer di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah: (1) lembar observasi; dan (2) lembar penilaian tugas. Validitas instrumen ditetapkan berkaitan dengan validitas logis, yang dilakukan melalui judgment dalam seminar. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif, analisis komparasi, dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran Web based learning terbukti lebih efektif dalam meningkatkan pencapaian kompetensi mahasiswa pada bidang komputer dibanding model pembelajaran konvensional; (2) penerapan model pembelajaran web based learning dapat meningkatkan kualitas interaksi pembelajaran. Kendala dalam implementasi web based learning adalah: (1) Akses internet di UNY kecepatannya tidak stabil sehingga menghambat proses pembelajaran dengan menggunakan web. Upaya untuk mengatasinya adalah dengan pemasangan local host; (2) Penggunaan internet untuk media pengumpulan tugas mempunyai kelemahan, karena dosen tidak tahu secara pasti apakah tugas dikerjakan oleh mahasiswa yang bersangkutan ataukah dibuatkan oleh orang lain. Upaya untuk mengatasinya adalah dosen harus cermat dalam menilai hasil tugas-tugas mahasiswa, dan perlu dilakukan cross check secara langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan; dan (3) Mahasiswa perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk sewa internet guna mengakses e-learning UNY. Kata Kunci: e-learning, kompetensi, aplikasi kompute

    LEARNING ASSESSMENT ON VOCATIONAL SUBJECT MATTERS OF THE BUILDING CONSTRUCTION PROGRAM OF THE VOCATIONAL HIGH SCHOOL IN APPROPRIATE TO CURRICULUM 2013

    Get PDF
    Among the fundamental difference the Curriculum 2013 and the previous curriculum were in terms of learning and assessment. The learning of curriculum 2013 had oriented to the student‘s competence development as a whole person, includes of attitudes, knowledge, and skills aspects as an integrated manner. While the previous curriculum learning orientation was partially in accordance to the the subjects or competencies characteristics to be achieved. As a consequence, teachers have to really prepared and competent to be able to implementing the curriculum. On the other hand, every turned of the curriculum always will have been the turbulence, both regard to the lack of socialization, teacher‘s unpreparedness and other resources, as well as the attitude of the curriculum rejecting itself. Therefore, the problem concerning the teacher‘s readiness to the curriculum 2013 implementation, particularly in the learning assessment in accordance to the curriculum 2013 is an urgent issue to be studied. The result of study illustrates that the teacher‘s readiness to the curriculum implementing in accordance to the learning assessment can be divided into two aspects, namely: assessment planning, and assessment implementation. The results of the study by Amat Jaedun et al. (2014), pointed out the teachers readiness to implementing instructional assessment on planning, have been assessed using the availability and completeness of the learning assessment aids in the poor prepared category. Meanwhile, the teacher‘s readiness to implementing instructional assessment on implementation aspects have been assessed by the relevance of the learning assessment to the competency characteristics to be assessed, especially in vocational subjects matters, were also in the less ready condition. This suggests that the teacher‘s readiness to learning assessment implementing accordance to the curriculum 2013 both in the planning and implementation aspects were in the poor prepared category

    Penerapan Model Tutor Teman Sejawat Berbasis Internet untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Fisika

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui efektivitas model pembelajaran tutor teman sejawat berbasis internet dalam meningkatkan aktivitas belajar pada mata kuliah Fisika; (2) mengidentifikasi kendala-kendala yang terjadi dalam implementasi model pembelajaran tutor teman sejawat berbasis internet. Penelitian ini termasuk eksperimen. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa S-1 peserta mata kuliah Fisika di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan. Sampel penelitian, terdiri dari dua kelas, yaitu kelas A sebagai kelompok eksperimen, terdiri dari 35 mahasiswa, dan kelas B sebagai kelompok kontrol, dengan 34 mahasiswa. Instrumen menggunakan kuesioner dan soal-soal tugas. Data dianalisis dengan statistik deskriptif, analisis komparasi dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran tutor teman sejawat berbasis internet terbukti efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa, yang ditunjukkan dengan: motivasi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan belajar dalam kelompok makin meningkat; dan tanggung jawab mahasiswa dalam penyelesaian tugas-tugas kelompok tinggi; (2) Kendala dalam implementasi model pembelajaran tutor teman sejawat berbasis internet tersebut adalah: (a) kelompok yang tidak solid akan menghambat peningkatan aktivitas belajar mahasiswa sehingga dibebaskan memilih sendiri kelompoknya; (b) model pembelajaran tutor teman sejawat berbasis internet menuntut tersedianya jaringan internet dengan kecepatan akses yang memadai

    PENERAPAN MODEL ASESMEN OTENTIK PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FT UNY

    Get PDF
    Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penerapan model asesmen otentik pada pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Fisika di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan (PTSP), FT UNY, baik dalam aspek proses maupun produk. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa peserta mata kuliah Fisika di jurusan PTSP, yang diselenggarakan pada semester khusus tahun 2010. Data mengenai dampak tindakan dalam aspek proses, diperoleh melalui observasi non sistematis, sedangkan data mengenai dampak tindakan dalam aspek produk, diperoleh dengan menilai hasil tugas kelompok, tugas-tugas individual, dan tes kompetensi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal tugas individual, soal-soal tugas kelompok, dan tes kompetensi. Uji validitas instrumen soal-soal tugas dan soal tes dilakukan terhadap validitas isi, yang dilakukan melalui rational judgment. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif, deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model asesmen pada pembelajaran PBL terbukti efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, baik aspek proses maupun produk; dan (2) kendala dalam penerapan model asesmen pada pembelajaran PBL adalah: (1) kondisi ruang kuliah dan tempat duduk yang tidak dapat diatur secara bebas; (2) kendala dalam penyiapan soal-soal yang setara sebanyak jumlah kelompok yang ada; dan (3) penerapan model asesmen pada pembelajaran PBL cukup menyita waktu perkuliahan, baik waktu untuk latihan pemecahan soal-soal maupun presentasi hasil kerja kelompoknya di muka kelas. Kata Kunci: pembelajaran PBL, kualitas pembelajara

    Rancang Bangun dan Implementasi Web Based Learning untuk Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Bidang Aplikasi Komputer melalui E-Learning UNY

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui efektivitas model pembelajaran web based learning dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa pada mata kuliah komputer; (2) mengidentifikasi kendala-kendala yang terjadi dalam implementasi pembelajaran web based learning pada mata kuliah komputer tersebut; dan (3) mencari solusi terhadap kendala-kendala tersebut. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa peserta mata kuliah komputer di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah: (1) lembar observasi; dan (2) lembar penilaian tugas. Validitas instrumen ditetapkan berkaitan dengan validitas logis, yang dilakukan melalui judgment dalam seminar. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif, analisis komparasi, dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran Web based learning terbukti lebih efektif dalam meningkatkan pencapaian kompetensi mahasiswa pada bidang komputer dibanding model pembelajaran konvensional; (2) penerapan model pembelajaran web based learning dapat meningkatkan kualitas interaksi pembelajaran. Kendala dalam implementasi web based learning adalah: (1) Akses internet di UNY kecepatannya tidak stabil sehingga menghambat proses pembelajaran dengan menggunakan web. Upaya untuk mengatasinya adalah dengan pemasangan local host; (2) Penggunaan internet untuk media pengumpulan tugas mempunyai kelemahan, karena dosen tidak tahu secara pasti apakah tugas dikerjakan oleh mahasiswa yang bersangkutan ataukah dibuatkan oleh orang lain. Upaya untuk mengatasinya adalah dosen harus cermat dalam menilai hasil tugas-tugas mahasiswa, dan perlu dilakukan cross check secara langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan; dan (3) Mahasiswa perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk sewa internet guna mengakses e-learning UNY

    Infusing Local Tradition Values into School Culture: How Indonesian Islamic School Set Up Character Education?

    Get PDF
    The purpose of this study is to reveal the internalization of the maja labo dahu values in character education. The method used is a case study with a qualitative approach. The determination of the research subject is carried out by purposive technique consisting of students and people in MTs Negeri 1 Bima. The sources of data are oral sources, artifacts, documents, and written records. Data are collected through observation, interviews, and documentation. Data validity test is carried out by using triangulation. Data are analyzed by using qualitative analysis techniques of interaction model with steps of data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. The results showed that the values of the maja labo dahu are in accordance with the values in character education, namely religious values, honesty, discipline, independence, patriotism, and environmental awareness. Besides, these values have effectively provided moral knowledge to students. The constraints experienced by schools in internalizing these values in character education are the lack of consistency of students parents or the surrounding environment in supporting and developing the cultural values of the maja labo dahu

    DEVELOPING AUTHENTIC ASSESSMENT DESIGN

    Get PDF
    The study aimed at developing Authentic Assessment Design for four lessons in senior high schools namely: Bahasa Indonesia, English, Natural Science and Mathematics. It is expected that the Authentic Assessment Design that has been developed might be benefitted by teachers as a reference in designing the assessment. This Authentic Assessment Design is closely related to Lesson Plan because the learning activities that have been designed in the authentic assessment should be combined and be written into the lesson plan. The steps in designing the Authentic Assessment were as follows: (1) mapping the basic competencies and the indicators for which authentic assessment will be designed; (2) calculating effective weeks; (3) designing the authentic assessment draft; and (4) testing and revising the draft of Authentic Assessment Design so that the draft could be validated into the design. The subjects in this study were eight junior high school teachers who had been teaching Bahasa Indonesia, English, Natural Science, and Mathematics; each lesson was represented by two teachers. Each teacher designed the Authentic Assessment Design and each design was provided with two lesson plans. The results of the study showed that the Authentic Assessment Design that has been developed has high quality and might be useful to the teachers as their matter of reference in designing the authentic assessment. The evidences for these results are as follows: (1) all teachers who have been selected as the sample in this study can design the authentic assessment appropriately; (2) almost all teachers (7/8 or 87.50%) state that this Authentic Assessment Design is a new matter because they have never designed such assessment and that this authentic assessment is very useful because the assessment that they perform becomes more directed and more synchronized to the lesson plan; (3) almost all lesson plans (14/16 or 87.50%) that the teachers have designed contains more variables and more appropriate assessment techniques according to the assessment design that has been written into the Authentic Assessment Design; and (4) most of the lesson plan samples that have been designed are more qualified because they have been prepared long before they will be implemented. Keywords: Authentic Assessment Design, Lesson Plans, Junior High School Teacher

    MODEL EVALUASI PENJAMINAN MUTU SEKOLAH

    Get PDF
    Secara keseluruhan, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model evaluasi penjaminan mutu sekolah yang valid dan implementatif, yang terdiri dari: (1) model dan prosedur atau mekanisme evaluasi penjaminan mutu sekolah, (2) instrumen yang valid untuk digunakan dalam evaluasi penjaminan mutu sekolah, dan (3) panduan dalam melakukan evaluasi penjaminan mutu sekolah. Penelitian ini termasuk penelitian riset dan pengembangan (R & D), yang dilakukan selama tiga (3) tahun. Pada penelitian tahun pertama yang telah dilaksanakan pada tahun 2011, telah dihasilkan model dan prosedur atau mekanisme evaluasi penjaminan mutu sekolah yang telah tervalidasi berdasarkan hasil FGD yang melibatkan pakar dari perguruan tinggi dan LPMP, asosiasi profesi (HEPI, ISPI, dan ADGVI). Penelitian tahun kedua yang telah dilaksanakan pada tahun 2012, telah dihasilkan panduan penggunaan model dan instrumen evaluasi penjaminan mutu sekolah, yang telah tervalidasi berdasarkan hasil FGD yang melibatkan pakar dari perguruan tinggi, LPMP, dan P4-TK, asosiasi profesi (HEPI, ADGVI, dan PGRI), pengawas (SMA, dan SMK), dan Wakasek Urusan Penjaminan Mutu (UPM). Sementara itu, pada penelitian tahun ketiga yang dilaksanakan pada tahun 2013 ini, dilakukan diseminasi model melalui uji pengguna, yang mencakup prosedur dan panduan pelaksanaan penjaminan mutu, serta penerapan instrumen evaluasi penjaminan mutu sekolah untuk mengevaluasi pelaksanaan penjaminan mutu yang dilakukan pada 20 sekolah sasaran. Hasil penelitian pada tahun ketiga telah berhasil mempercepat kelulusan dua mahasiswa S-2 Program Pascasarjana UNY, sehingga dapat memperpendek masa studi menjadi sekitar 23 bulan. Pada tahun ketiga juga telah berhasil mempercepat kelulusan satu mahasiswa S3, yang saat ini tengah menunggu penjadwalan untuk melakukan ujian hasil (ujian tertutup) disertasinya. Hasil penelitian tahun ketiga menunjukkan bahwa: (1) model, mekanisme atau prosedur, panduan, dan instrumen evaluasi penjaminan mutu sekolah yang telah dikembangkan valid, praktis, dan mudah dipahami oleh para pelaksana penjaminan mutu di sekolah, sehingga dapat digunakan sebagai perangkat dalam melakukan evaluasi penjaminan mutu sekolah, (2) ruang lingkup penjaminan mutu yang dilakukan di sekolah sasaran, telah mencakup komponen input, proses, output, dan komponen outcomes (khususnya untuk SMK), (3) pada sekolah-sekolah eks RSBI (SMA dan SMK Eks RSBI), penjaminan mutu telah dilakukan dengan baik, terencana, dan terukur. Namun demikian, intensitasnya telah terjadi penurunan setelah sekolah yang bersangkutan tidak lagi menyandang status sebagai RSBI, (4) dalam penjaminan mutu input peserta didik, sekolah tidak sepenuhnya mengacu pada standar mutu input untuk sekolah-sekolah unggul, tetapi harus mengacu pada kebijakan Dinas Pendidikan, (5) peran stakeholders eksternal (seperti: LPMP, P4-TK, dan Dinas Pendidikan) dalam melakukan penjaminan mutu sangat kurang. Demikian pula, sekolah juga belum melibatkan Perguruan Tinggi yang ada di daerah untuk ikut melakukan penjaminan mutu sekolah

    MODEL ASESMEN AUTENTIK UNTUK MENILAI HASIL BELAJAR SISWA SMP

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model penilaian autentik yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Secara rinci, tujuan penelitian ini adalah: (1) mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan asesmen autentik di empat mata pelajaran SMP (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Matematika) pada tahun 2015, (2) mengembangkan draf model asesmen autentik yang terdiri atas rancangan asesmen autentik, perangkat asesmen autentik yang akurat dan terpercaya, panduan penskoran, dan penentuan kelulusan, dan (3) melakukan ujicoba atau penilaian dengan draf model untuk membuktikan kelayakan model. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk membantu mahasiswa pascasarjana agar cepat lulus dengan cara melibatkan mereka dalam penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian payung dari penelitian mahasiswa yang selanjutnya disebut penelitian anak payung. Penelitian ini termasuk penelitian riset dan pengembangan (R & D), yang akan dilakukan selama tiga tahun. Tahun pertama yakni tahun 2015 yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan asesmen autentik di SMP saat ini. Responden yang diperlukan pada tahun 2015 adalah 15 Kepala SMP, 45 guru dan 150 siswa. Tahun pertama penelitian ini melibatkan empat mahasiswa program master dan satu mahasiswa program doktor. Tahun kedua, yakni tahun 2016, penelitian ini mengembangkan draf model asesmen autentik untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Draf model terdiri atas rancangan asesmen autentik, perangkat asesmen autentik yang akurat dan terpercaya, panduan penskoran, dan penentuan kelulusan. Tahun kedua penelitian ini melibatkan 12 orang, masing-masing mata pelajaran tiga orang yang menyusun rancangan, perangkat asesmen yang akurat dan terpercaya, panduan penskoran dan penentuan kelulusan. Draf model asesmen autentik selanjutnya di diskusikan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan 4 pakar dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), 5 pakar dari berbagai asosiasi profesi pendidikan, dan 6 guru penelaah untuk 4 mata pelajaran. Selain itu, penelitian tahun kedua ini juga melibatkan enam mahasiswa program master dan dua mahasiswa program doktor. Tahun ketiga yakni tahun 2017, penelitian ini akan melakukan ujicoba terbatas terhadap model yang dikembangkan. Tiga guru setiap mata pelajaran diminta untuk menggunakan dan menilai kelayakan model. Pada tahun ke tiga, penelitian ini melibatkan empat mahasiswa program master dan dua mahasiswa program doktor. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan melalui jurnal tingkat nasional dan/atau internasional dan diseminarkan di tingkat nasional dan/atau internasional. Hasil penelitian tahun kedua, menghasilkan draf model asesmen autentik yang terdiri atas rancangan asesmen autentik, perangkat asesmen autentik yang akurat dan terpercaya, panduan penskoran, dan penentuan kelulusan. Hal penting yang harus diingat adalah Rancangan Penilaian (RP) ini terkait erat dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan penilaian yang sudah dirancang dalam RP harus dipadukan dan dituliskan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat menyusun RP adalah: (1) melakukan pemetaan kompetensi dasar (KD) dan Indikator yang akan dibuat RP nya, (2) menghitung pekan efektif, dan (3) menyusun RP dalam satu semester. Setelah RP tersusun, barulah menyusun RPP diikuti dengan menyusun perangkat penilaian yang dituliskan pada RP atau RPP, menyusun panduan penskoran dan menyusun kriteria kelulusan. Hasil inilah yang disebut dengan draf model penilaian autentik
    • …
    corecore