6 research outputs found

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya keaktifan belajar siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini didasarkan pada hasil observasi awal yang menunjukkan bahwa siswa belum berani dalam bertanya kepada guru maupun siswa lain, menjawab pertanyaan guru maupun teman kelompok, serta mengungkapkan pendapat dalam diskusi kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi Ekosistem dan mendeskripsikan peningkatan keaktifan belajar siswa dalam aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus yang terdiri dari rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, catatan lapangan, dan dokumentasi. Keaktifan belajar siswa meningkat setelah diterapakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini ditunjukkan pada Siklus I rata-rata keaktifan belajar siswa mencapai 70,10%, dan pada Siklus II meningkat menjadi 94,70%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi pembelajaran IPA khususnya materi hafalan yaitu pada materi ekosistem ini terlihat dari aktivitas belajar siswa secara keseluruhan meningkat

    HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARUB KABUPATEN TEGAL

    Get PDF
    Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menyebabkan kesakitan dan kematian pada anak. Kejadian pneumonia akhir 2013 belum memenuhi target renstra Dinas kesehatan Kabupaten Tegal (90%). Masalah penyakit pneumonia paling banyak terbesar ke dua di Wilayah Kerja Puskesmas Tarub, yaitu ditemukan 608 (100,7%) kasus.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor lingkungan fisik rumah dengan kejadian pneumonia pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tarub Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan kasus-kontrol dengan metode retrospective study. Populasi sampel sebesar 48, kemudian dengan purposive sampling mendapatkan sampel pada kelompok kasus sebanyak 40 responden dan kelompok kontrol 40 responden.Hasil penelitian dengan uji chi square menunjukkan dari 10 variabel independent yang diteliti terdapat 2 variabel yang berhubungan yaitu luas ventilasi (p-value=0,029 OR=4,333) dan keberadaan sekat dapur (p-value=0,007 OR=3,955). Serta variabel yang tidak berhubungan suhu udara (p-value=0,156 OR=2,217), intensitas pencahayaan (p-value=1,000 OR=0,885), tingkat kelembaban (p-value=0,815 OR=1,246), tingkat kepadatan hunian (p-value=1,000 OR=1,370), tingkat kepadatan hunian kamar tidur (p-value=0,807 OR=1,269), dan jenis lantai (p-value=0,141 OR=3,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara luas ventilasi dan keberadaan sekat dapur dengan kejadian pneumonia pada balita. Saran perlu meningkatkan kualitas udara didalam rumah dengan cara membuka pintu dan jendela serta mengoptimalisasi penggunaan bahan bakar gas. Kata Kunci: Pneumonia, Balita, Kondisi Lingkungan Fisi

    Perilaku sosial dan keagamaan pasca berhaji masyarakat Desa Grobog Kulon Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

    Get PDF
    Skripsi ini membahas tentang Perilaku Sosial dan Keagamaan masyarakat desa Grobog Kulon Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal pasca berhaji yang pada dasarnya orang yang telah berhaji seharusnya dapat dijadikan contoh dan panutan bagi masyarakat di sekitarnya. Hal ini dikarenakan ibadah haji merupakan ibadah yang sangat khas jika dibandingkan dengan ibadah lainnya, ibadah haji tidak hanya berhubungan dengan Allah (hablumminallah), akan tetapi juga berhubungan dengan sesama manusia (hablumminannas). Pengalaman menunjukkan, sebagian besar jemaah haji sekembalinya dari tanah suci akan berusaha menjadi teladan di daerahnya. Amaliahnya baik dari aspek sosial maupun keagamaan mengalami peningkatan karena ingin memperoleh predikat haji mabrur yang salah satu cirinya adalah meningkatkan kualitas amal sekembalinya dari tanah suci Kajian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis perilaku sosial dan keagamaan pasca berhaji masyarakat desa Grobog Kulon Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, serta mendeskripsikan bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan perilaku sosial dan keagamaan pasca berhaji di lingkungan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan sifat deskriptif, melalui kajian lapangan (field research). Guna mendapatkan pemahaman yang sesuai dengan tujuan penelitian penulis menggunakan pendekatan studi kasus.. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul penulis analisis menggunakan teknik analisa model Milles dan Huberman melalui empat tahap analisis yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi atau keabsahan data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa perubahan perilaku sosial dan keagamaan pasca berhaji itu benar adanya pada masing-masing orang yang telah melaksanakan haji di desa Grobog Kulon Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Perubahan perilaku yang signifikan terdapat dalam aspek keagamaan setelah para jamaah menunaikan ibadah haji, dimana perubahan ini cenderung mengarah ke arah yang positif sebagai perilaku individu yang bersangkutan dengan agama dan keyakinan yang dianut. Para jamaah pasca haji merasakan bahwa haji membuat mereka lebih sadar akan kepercayaannya terhadap agama dengan memperbaiki praktik-praktik ibadah dari yang sebelumnya belum menjadi prioritas. Sedangkan dalam perilaku sosial mereka ada yang tidak mengalami perubahan atau sama dengan sebelum berhaji. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa jamaah yang penulis teliti secara manusiawi dapat dikatakan tidak semuanya mencapai kemabruran haji, dikarenakan mereka ada yang belum bisa menunjukkan perubahan nyata dalam aspek perilakunya sosialnya

    Analisis Dampak Derajat Kejenuhan dan Kondisi Jalan Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas

    Get PDF
    Beberapa ruas jalan di Kota Bekasi memiliki angka kecelakaan yang cukup tinggi dengan faktor penyebab kecelakaan yang beragam. Salah satunya yaitu Jl. Raya Ir. H. Juanda, Jl. Raya Siliwangi, Jl. Raya A. Yani dan Jl. Perjuangan yang paling banyak terjadi kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daerah rawan kecelakaan menggunakan metode Angka Ekuivalen Kecelakaan, Batas Kontrol Atas dan Upper Control Limit serta titik rawan kecelakaan, menganalisis hubungan derajat kejenuhan dan kondisi jalan terhadap kecelakaan lalu lintas, menentukan biaya kecelakaan lalu lintas dengan metode The Gross Output, dan menentukan alternatif solusi untuk mengurangi kecelakaan. Daerah rawan kecelakaan Jl. Raya Ir. H. Juanda yaitu di segmen 1, Jl. Raya Siliwangi di segmen 1, 2, 6, dan 7. Jl. Raya A. Yani daerah rawan kecelakaannya di segmen 1, serta Jl. Perjuangan terdapat di segmen 4. Hasil analisis korelasi dan regresi menunjukan adanya pengaruh antara derajat kejenuhan dan kondisi jalan terhadap kecelakaan lalu lintas namun tidak signifikan. Perhitungan biaya kecelakaan mendapatkan hasil yang berbeda tren tiap tahunnya di setiap ruas jalan, dan biaya akibat kehilangan produktivitas di Kota Bekasi naik setiap tahunnya. Alternatif solusi yang diajukan, memperjelas rambu dan marka jalan, pengaturan lalu lintas, serta pemeliharaan jalan sesuai nilai kondisi kerusakan jalan

    Xylem Vessels Traits of Oil Palm Roots Influenced by Root Diameter and Soil Hydrological Regime

    Get PDF
    Oil palm has been widely studied regarding growth and development, water use, productivity, and other economically relevant functions. However, not much is known about the hydraulic conductivity of oil palm root systems and how xylem vessels perform their function to transport water from roots to shoots so far. This information is needed to describe oil palm strategies to maintain water status, especially in oil palms that grow under various soil hydrological regimes. To investigate the root hydraulic performance, we measured mean xylem vessel diameter (D), vessel density (VD), vessel lumen area (Alumen), and potential hydraulic conductivity (Kp) for oil palm root samples in seasonally flooded riparian and well-drained sites at Harapan Jambi Forest. The result showed that D, Alumen, and Kp increased with increasing root diameter at both plantation types. On the contrary, VD significantly decreased with increasing root diameter. Potential hydraulic conductivity (Kp) in riparian sites was smaller than in well-drained sites and significantly different in root diameter >2-5 and >5-10 mm and related to both plantation types. The low potential hydraulic conductivity of root xylem vessels and the narrowing of xylem vessel lumen that occurs in oil palm roots in the seasonally flooded riparian sites were presumed as adaptation mechanisms to maintain water supply from the roots to the shoot in oil palm plants in these sites

    Pemanfaatan Potensi Limbah Bahan Alam Sebagai Zat Aktif Sediaan Body Scrub

    No full text
    Skin is the outermost part of the body and is in direct contact with the environment, sun exposure and climate change make our skin dull, wilted, and wrinkled. Intensive care is needed by the skin to prevent damage to the skin. Therefore, a Body Scrub serves to lift the skin of the body that is rough and dull. Scrub also functions to help accelerate the turnover of new body skin cells, which are healthier and cleaner. Skin that was rough and dull will look bright and not dull anymore. The skin will feel smooth, soft, not easily dry. In this review, we will discuss traditional waste-based Scrubs that are good for the skin. The data search was carried out by reviewing the literature which includes data review, collection of related research results that have been published using Google Scholar and Pubmed. Some plant wastes that can be used as Body Scrub preparations include onion skin (Allium Cepa L) containing chemical compounds that have the potential as antioxidants, namely flavonoids, coffee grounds and temulawak rhizomes (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) containing chemical compounds that have the potential as antioxidants, namely flavonoids and polyphenols. Coconut fiber and charcoal (Cocos Nucifera) Contains chemical compounds that have the potential as antioxidants, namely tanis, lime peel (Citrus aurantiifolia) contains chemical compounds that have antibacterial potential, namely triterpenoids, and rice husks (Oriza Satyva) contain activated carbon that can function as antioxidants. The results obtained from the five wastes can be used as Body Scrub preparations.Kulit merupakan anggota tubuh yang terluar dan langsung bersentuhan dengan lingkungan, paparan sinar matahari dan perubahan iklim membuat kulit kita menjadi kusam, layu, dan keriput. Perawatan yang intensif dibutuhkan oleh kulit untuk mencegah kerusakan yang terjadi pada kulit. Maka dari itu Body Scrub berfungsi untuk mengangkat sel kulit tubuh kasar dan kusam. Begitupun Scrub pun memiliki fungsi untuk membantu percepatan pergantian sel-sel kulit yang baru,yang lebih sehat serta bersih. Kulit yang tadinya kasar dan kusam akan tampak cerah dan tidak kusam lagi. Kulit akan terasa halus, lembut, tidak mudah kering. Penelitian ini akan membahas lulur tradisional berbahan dasar limbah yang bagus untuk kulit. Pencarian data dilakukan dengan meninjau literatur yang meliputi peninjauan data, pengumpulan hasil penelitian terkait yang telah dipublikasikan menggunakan Google Scholar dan Pubmed. Beberapa limbah tanaman yang dapat dijadikan sediaan Body Scrub antara lain kulit bawang merah (Allium cepa L) memiliki kandungan senyawa kimia  berpotensi sebagai antioksidan yaitu flavonoid, ampas kopi dan rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) memiliki kandungan senyawa kimia yang berpotensi sebagai antioksidan yaitu flavonoid dan polifenol, sabut kelapa dan arang (Cocos nucifera) mempunyai kandungan  senyawa kimia yang berpotensi sebagai antioksidan yaitu tanin, kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung senyawa kimia yang berpotensi sebagai antibakteri yaitu triterpenoid, dan sekam  padi (Oryza satyva) memiliki kandungan karbon aktif yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Hasil yang didapatkan lima limbah tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku sediaan Body Scrub
    corecore