50 research outputs found

    Pelaksanaan Evaluasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Akhlak (Studi Kasus pada Kelas XI MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011)

    Get PDF
    Pendidikan Akhlak merupakan pendidikan perilaku, suatu proses mendidik, supaya membentuk akhlak yang mulia. Di MAN 2 Surakarta, pendidikan Akhlak merupakan mata pelajaran wajib yang diajarkan kepada siswanya, oleh karena itu untuk mengetahui sejauh mana pelajaran pendidikan Akhlak dikuasai oleh siswa MAN 2 Surakarta perlu diadakan evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan evaluasi, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Dalam pelaksanaan evaluasi guru berwenang untuk menentukan kriteria keberhasilan, cara dan jenis penilaian. Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan diharapkan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dimana pembelajaran dan penilaian sudah sesuai dengan standar kompetensi. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan Akhlak pada kelas XI MAN 2 Surakarta. Manfaat penilitian ini, diharapkan mampu menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya mengenai penilaian kelas pada mata pelajaran pendidikan Akhlak tingkat MA/SMA. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi penulis untuk dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan yang lebih kongkrit apabila nantinya berkecimpung dalam dunia pandidikan, khususnya pengembangan evaluasi pada mata pelajaran pendidikan Akhlak bagi MAN 2 Surakarta, dan bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan dan pertimbangan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. Adapun permasalahannya dirumuskan sebagai berikut: ā€œBagaimanakah pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan akhlak pada kelas XI MAN 2 Surakarta?ā€ Jenis penelitian ini adalah penilitian lapangan (field research). Untuk memperoleh data penilaian ini menggunakan metode dokumentasi, wawancara dan observasi. Adapun penilitian ini dianalisis secara induktif yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta verifikasi data (Miles Huberman, 1992 : 20). Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran pendidikan Akhlak di MAN 2 Surakarta sudah berjalan sesuai dengan KTSP meski belum maksimal dikarenakan terbatasnya waktu yang tersedia. Evaluasi pada pembelajaran pendidikan Akhlak di MAN 2 Surakarta diawali dari berbagai tahap dimana setiap tahap saling berhubungan untuk menghasilkan evaluasi yang mendekati sempurna. Tahap pertama, persiapan yaitu perencanaan evaluasi. Tahap kedua pelaksanaan evaluasi. Tahap ketiga analisis hasil penilaian. Tahap keempat, tindak lanjut hasil analisis. Tahap kelima pelaporan hasil penilaian yang dilaporkan secara tertulis kepada orangtua siswa

    Native Directly Follows Operator

    Get PDF
    Typical legacy information systems store data in relational databases. Process mining is a research discipline that analyzes this data to obtain insights into processes. Many different process mining techniques can be applied to data. In current techniques, an XES event log serves as a basis for analysis. However, because of the static characteristic of an XES event log, we need to create one XES file for each process mining question, which leads to overhead and inflexibility. As an alternative, people attempt to perform process mining directly on the data source using so-called intermediate structures. In previous work, we investigated methods to build intermediate structures on source data by executing a basic SQL query on the database. However, the nested form in the SQL query can cause performance issues on the database side. Therefore, in this paper, we propose a native SQL operator for direct process discovery on relational databases. We define a native operator for the simplest form of the intermediate structure, called the "directly follows relation". This approach has been evaluated with big event data and the experimental results show that it performs faster than the state-of-the-art of database approaches.Comment: 12 page

    Efektivitas Model Pembelajaran Nht dengan Menggunakan Media Peta

    Full text link
    This study aimed to determine: (1) differences between the pretest experimental class and control class, (2) differences between the posttest experimental class and control class, (3) The effectiveness of NHT models using media map, (4) difference in learning achievement gain experimental class and control class. This study uses a quasi-experimental methods. Populations used were all students of class XI IPS SMAN 3 Bandar Lampung. The selection of sample using purposive sampling technique, selected class XI IPS 1 as the experimental class and class XI IPS 2 as the control class.The results in this study: (1) There is no difference in pretest value between the experimental class and control class, (2) Value posttest in the experimental class is higher than the control class, (3) NHT Model using maps media is more effective than the lecture method; (4) Gain learning achievement in experimental class higher than the control class.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol, (2) Perbedaan nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol, (3) Efektivitas model pembelajaran NHT menggunakan media peta, (4) Perbedaan gain prestasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 3 Bandar Lampung. Pemilihan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, dipilih kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol.Hasil dalam penelitian ini: (1) Tidak ada perbedaan nilai pretes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol; (2) Nilai postes pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol; (3) Model pembelajaran NHT menggunakan media peta lebih efektif dibandingkan metode ceramah; (4) Gain prestasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol

    Penggunaan Serbuk Arang Batok Kelapa sebagai Bahan Anechoic Chamber untuk Penyerap Gelombang Elektromagnetik

    Get PDF
    Abstrakā€”Ruang anechoic biasanya digunakan untukmelakukan pengukuran unjuk kerja peralatanberhubungan dengan pengaruh gelombangelektromagnetik terhadap peralatan tersebut. Ruanganechoic chamber berupa ruang dengan bentukpersegi Panjang. Ruang persegi panjang lebih disukaikarena kesederhanaan dalam desain dan konstruksi.Di dalam ruang anechoic chamber untukmeminimalkan pantulan gelombang elektromagnetikdigunakan bahan menyerap. Bahan penyerab(Absorber) dibuat dari bahan lossy, seperti Ferrite.Bahan ini memiliki sifat penyerapan yang baik dalamkisaran MHz tetapi tidak bekerja dengan baik dalamkisaran GHz. Bahan komposit dengan bubuk feritmenunjukkan penyerapan yang lebih baik dalamkisaran frekuensi ini, tetapi nilai permeabilitas yangrendah dan hanya memiliki sedikit fleksibilitas dalammenyesuaikan dengan kondisi penyerapan. Padapenelitian ini menyelidiki penerapan bubuk karbondari bahan serbuk arang batok kelapa sebagai bahanpenyerap. Karbon dipilih karena sifat yang sangatmirip dengan ferit dan mudah ditemukan di pasarlokal. Selain itu, harganya juga lebih murah. Dari ujicoba pada frekuensi 1-4 GHz bahwa bahan dengancarbon dari serbuk arang batok kelapa menunjukkannilai redaman sebesar -30dB.Kata kunci: absorber, anechoic chamber, serbukarang , batok kelap

    Integration Of 21st Century Skills In Thematic Learning In Elementary School

    Get PDF
    The challenges of the 21st century require students to be responsive to advances in science and technology. Students need to prepare 21st century skills known as 4C (Critical Thinking, Communication, Collaborative, and Creativity). So that in learning there needs to be integration of 21st century skills combined with thematic learning. This study aims to describe the integration of 21st century skills in thematic learning in elementary schools. This type of research uses a qualitative descriptive approach. The subjects of this study were teachers and third grade students. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data validity technique used is tirangulation. The data obtained will be analyzed by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results of the research on the integration of 21st century skills in thematic learning are shown through the activities carried out during learning. 21st century skills are integrated through discussion activities, solving problems that require high-order thinking skills, conveying arguments, and the ability to think with creative, innovative, and imaginative ideas. Through these learning activities, it can be concluded that the integration of 21st century skills in thematic learning is able to increase student activity in learning, increase potential, develop student skills, develop soft skill and hard skill competencies possessed by students in mastering thematic learning at school

    Pengaruh Relationship Marketing, Keamanan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Online Shop Monokrom Store Malang)

    Get PDF
    ABSTRACTThis Study aims to determine and analyze the effect of relationship marketing, security, service quality on customer loyalty and customer satisfaction as an intervening variable for customer who shop at the Monokrom Store, Malang. In this study researchers have a sample of customers who have made as many as 1,950 respondents who shop online at Malangā€™s Monokrom Store in April 2019 by calculating using the slovin formula that shows the results of 95 respondets. Data collection is done by distributing questionnaires to customers. The analysis used in this study is to use a validity test, reliability test, normality test, path analysis, t test and sobel test. The result of this study indicate that relationship marketing, security and service quality have an indirect effect on customer loyalty, while customer satisfaction can mediate the effect of relationship marketing, security and service quality on customer loyalty.Keywords : Relationship Marketing, Security, Service Quality, Customer Satisfaction and Loyality

    ā€œInfrastruktur Berkelanjutanā€ Era Revolusi Industri 4.0

    Get PDF
    Kuliner merupakan salah satu potensi daerah yang menarik untuk dikembangkan Salah satu nilai pentingnya adalah melestarikan potensi makanan asli daerah yang sudah mulai tergeser oleh makanan asing. Pengelolaan informasi dan promosi yang tepat merupakan salah satu upaya peningkatan usaha di bidang kuliner. Pemanfaatan teknologi informasi yang saat ini berkembang, merupakan sebuah strategi yang tepat dalam rangkat memperkenalkan potensi kuliner suatu daerah. Lokasi penelitian yang digunakan adalah Desa Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Data yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah Peta Administrasi Desa yang diperoleh dari Kantor Kelurahan Desa serta data koordinat dan informasi kuliner yang diperoleh dari survei lapangan. Penyajian informasi kuliner disajikan secara visual agar mempermudah masyarakat dalam mencari dan menjangkau lokasi kuliner. Kata kunci: Informasi, Kuliner, Pet

    PEMBUATAN WEBGIS SEBAGAI VISUALISAI INFORMASI POTENSI DESA

    Get PDF
    Geographic Information System (GIS) is a computer system designed to perform a job related to various kinds of spatial information data. The system runs with various capabilities, such as stamping, checking, integrating data, manipulating, analyzing and presenting data from various spatial data information as a reference for the condition of the earth. Information related to these spatial conditions needs to be shared through an effective system called Web Technology. WebGIS technology has the purpose of sharing information based on GIS using internet services, namely the web. WebGIS answers various kinds of complex mapping presentation problems, simplifying it so that it makes it easier for users to get information. This is what underlies the creation of WebGIS in Sumberejo Village, the need to share information related to objects in the village easily. The survey data is then carried out data processing, editing spatial and attribute data, as well as adding supporting data related to information to be visualized in web form. The results of the information presented in WebGIS are that there are five categories ranging from tourist attractions with a total of 10 points, places of worship 9 points, health 9 points, education 9 points and places to eat 18 points. The WebGIS can be accessed via https://sumberejo.gis.co.id with a simple appearance and easy to operate so that it is expected to make it easier for local users. So that later it can be developed in terms of updating data to make it more informative Keywords: GIS, WebGIS, Village Potential, Sumberejo Villag
    corecore