866 research outputs found

    الإسرائيليات في كتب التفسير: تاريخها ونماذجها

    Full text link
    كان القرآن الكريم مليء بالأخبار الموضوعي مثل قصص الأنبياء والأمم بصورة مجملة ومقتصرة، عظة واعتبارة للأمة الإسلامية، ومن بينها قصص بني إسرائيل واليهود. وقصص الأنبياء والأمم التي تناولتها القرآن الكريم قد تناولتها أيضا التوراة. وبعد دخول كثير من الرهبان اليهودي إلى الإسلام، ميل نفوس بعض الصحابة تفاصيل القصة في القرآن وسألوهم ذلك. وكذلك التابعون من أصلهم رهبان اليهود والنصارى دخلوا إلى الإسلام وتحدثوا إلى الناس تفاصيل القصص في القرآن معتمدا ومستندا على التوراة والإنجيل حتى نقل أقوالهم وسجل في الكتب المتنوع وتدخلت في كتب التفسير. أسماء أصحاب الكهف، واسم كلبهم، واسم الملك الظالم في زمنهم، وطول نومهم من الأمثال الرواية التي تجد في التورة والإنجيل ولم يذكر في القرآن الكريم أو الحديث النبوي صلى الله عليه وسلم. وتقسيم روايات إسرائيليات باعتبار حكم إسلامي إلى ثلاثة أقسام، وهي ما وافق، وما خالف، وما سكت عنه الشرع. فعلى كل الباحث أن يحققها حتى لا تحتلط بالرواية الصحيحة التي كانت مصدرها القرآن الكريم والسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم

    Borehole communication via drill strings in oil wells

    Get PDF
    The performance of multichannel and single channel accelerometers used as uphole communication receivers is studied. Using measured channels from the drill string testbed, it is shown that one tri-axial accelerometer can provide nearly uncorrelated signals when compared to two single channel accelerometers. Having uncorrelated signals at the uphole receiver provides a diversity which in turn can lead to an increase in the communication system performance. The use of a strain sensor as a receiver in borehole communication is proposed. Using measured channels from the drill string testbed, the performance of a strain receiver with a single-accelerometer receiver is compared. The results show that the strain receiver has better performance than the single accelerometer receiver, and is further demonstrated that the strain channel impulse response has a better structure than a single-accelerometer channel impulse response. Furthermore, the multichannel reception using several receivers with the aim of improving communication system performance is studied. The combination of a strain sensor and a tri-axial accelerometer as a four-channel receiver is proposed. Given the complexity of studying the strain channel and the three acceleration channels analytically, experiments are conducted to obtain these channel impulse responses. The channel measurements show that these wireless channels are nearly uncorrelated and therefore can provide a diversity gain. This is further confirmed by the low bit error rates that this system provides. Comparison with single channel receivers shows the usefulness of the proposed system for wireless communication via drill strings

    TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH OKNUM POLISI DI PENGADILAN NEGERI SAMPANG

    Get PDF
     Setiap negara hukum memiliki aparat penegak hukum termasuk kepolisian yang secara universal mempunyai tugas dan fungsi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku untuk mewujudkan kepastian hukum dan keadilan. Polisi pada hakekatnya dapat dilihat sebagai hukum yang hidup, karena ditangan polisi tersebut hukum mengalami perwujudannya, setidak-tidaknya di bidang hukum pidana. Berbicara mengenai tindak pidana narkotika, maka kita selalu dihadapkan pada realita  yang ada, dimana kejahatan yang dilakukan secara perorangan hingga melibatkan kelompok tertentu dalam suatu komunitas masyarakat bawah hingga masyarakat kalangan menengah ke atas dan bahkan sampai melibatkan oknum aparat penegak hukum. Penyimpangan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum (POLRI) merupakan suatu pelanggaran kode etik yang jarang didengar namun banyak terjadi pada anggota POLRI yang berada dikota-kota tertentu yang memiliki jumlah penduduk padat. Upaya penegakan Kode Etik Profesi POLRI sangat dibutuhkan untuk terwujudnya pelaksanaan tugas yang dibebankan pada profesionalisme POLRI.Kata-Kunci: Tindak Pidana, Penyalahgunaan Narkotika, Polisi Every country of law has law enforcement officers including the police who universally have the duty and function of maintaining public security and order in accordance with the provisions of applicable law to realize legal certainty and justice. The police can basically be seen as a living law, because in the hands of the police the law experiences its manifestation, at least in the field of criminal law. Speaking of narcotics crimes, then we are always faced with the existing reality, where crimes committed individually to involve certain groups in a community of lower to upper middle class communities and even to involve law enforcement officials. Irregularities committed by law enforcement officials (POLRI) are a violation of the code of ethics that is rarely heard but occurs in many POLRI members who are in certain cities that have a densely populated number. Efforts to enforce the POLRI Professional Code of Ethics are needed for the realization of the implementation of tasks charged with the professionalism of POLRI.Keywords: Criminal Acts, Narcotics Abuse, Polic

    ANALISIS YURIDIS TERHADAP OKNUM POLISI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DALAM UPAYA PENEGAKAN KODE ETIK

    Get PDF
     Setiap negara hukum memiliki aparat penegak hukum termasuk kepolisian yang secara universal mempunyai tugas dan fungsi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku untuk mewujudkan kepastian hukum dan keadilan. Polisi pada hakekatnya dapat dilihat sebagai hukum yang hidup, karena ditangan polisi tersebut hukum mengalami perwujudannya, setidak-tidaknya di bidang hukum pidana. Berbicara mengenai tindak pidana narkotika, maka kita selalu dihadapkan pada realita  yang ada, dimana kejahatan yang dilakukan secara perorangan hingga melibatkan kelompok tertentu dalam suatu komunitas masyarakat bawah hingga masyarakat kalangan menengah ke atas dan bahkan sampai melibatkan oknum aparat penegak hukum. Penyimpangan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum (POLRI) merupakan suatu pelanggaran kode etik yang jarang didengar namun banyak terjadi pada anggota POLRI yang berada dikota-kota tertentu yang memiliki jumlah penduduk padat. Upaya penegakan Kode Etik Profesi POLRI sangat dibutuhkan untuk terwujudnya pelaksanaan tugas yang dibebankan pada profesionalisme POLRI.Kata-Kunci: Tindak Pidana, Penyalahgunaan Narkotika, Polisi  Every country of law has law enforcement officers including the police who universally have the duty and function of maintaining public security and order in accordance with the provisions of applicable law to realize legal certainty and justice. The police can basically be seen as a living law, because in the hands of the police the law experiences its manifestation, at least in the field of criminal law. Speaking of narcotics crimes, then we are always faced with the existing reality, where crimes committed individually to involve certain groups in a community of lower to upper middle class communities and even to involve law enforcement officials. Irregularities committed by law enforcement officials (POLRI) are a violation of the code of ethics that is rarely heard but occurs in many POLRI members who are in certain cities that have a densely populated number. Efforts to enforce the POLRI Professional Code of Ethics are needed for the realization of the implementation of tasks charged with the professionalism of POLRI.Keywords: Criminal Acts, Narcotics Abuse, Polic

    Keabsahan Status Anak dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Studi Maqasid al-Shari'ah Imam al-Shatibi di Desa Nglumber

    Get PDF
    Pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana keabsahan status anak luar nikah di desa nglumber perspektif maqas}id al-shari’ah perspektif Imam al-Shatibi? dan pokok masalah tersebut diambil beberapa rumusan masalah, antara lain: 1) Bagaimana status anak diluar nikah di desa nglumber menurut undang-undang? 2) Bagaimana status anak diluar nikah perspektif maqas}id al-shari’ah Imam al-Shatibi di desa nglumber? Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan ini penelitian menggambarkan kasus anak luar nikah di desa nglumber melalui beberapa data yang di peroleh berdasarkan wawancara maupun dokumentasi sedangkan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah induktif dengan jenis penelitian kualitatif. Dalam Undang-undang perkawinan nomor 2 tahun 1974 pasal 42 di jelaskan bahwasannya “anak sah adalah anak yang di lahirkan dalam atau sebagai akibat dari perkawinan yang sah” dan anak yang di lahirkan di luar pernikahan hanya memiliki hubungan keperdataan dengan ibu dan keluarga ibunya. Untuk memperoleh jawaban tentang status anak di luar nikah di desa nglumber. Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian secara langsung di lapangan untuk mengetahui kasus tersebut dan mengungkapkan beberapa pendapat tokoh agama masyarakat desa nglumber tentang keabsahan status anak yang di sebabkan hamil di luar nikah. Dalam menganalisis masalah tersebut, peneliti menggunakan teori maqas}id al-shari’ah pandangan Imam al-Shatibi. Dalam hal ini Imam al-Shatibi mengatakan bahwasannya terdapat lima cakupan yang harus ada pada manusia sebagai ciri atau kelengkapan kehidupan manusia antara lain: menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga harta, dan menjaga keturunan. apabila dari lima pokok tersebut tidak terpenuhi maka akan timbulah kerusakan baik di dunia dan di akhirat. Selain itu maqa>s}id sendiri bertujuan untuk merealisasikan sebuah bentuk kemaslahatan dalam kehidupan manusia dengan mendatangkan kemaslahatan dan menghindari kemadharatan. Seperti halnya tujuan untuk menghindari prilaku diskriminasi terhadap anak di kalangan sosial masyarakat. Dalam hal ini kemaslahatan tersebut mengacu pendapat Imam al-Shatibi yaitu “sekali-kali tidaklah syariat itu dibuat kecuali untuk merealisasikan manusia baik di dunia maupun di akhirat dan dalam rangka mencegah kemafsadatan yang akan menimpa mereka”

    Kiprah dan Peranan Lembaga Keuangan Syariah dalam Ekonomi Global: Faktor Pendukung, Penghambat dan Peluang yang Dimiliki

    Get PDF
    Penelitian yang membahas terkait lembaga keuangan syariah bertujuan untuk mengetahui faktor pendukung, penghambat dan peluang yang dimiliki oleh lembaga keuangan syariah terkait kiprah dan peranannya terhadap ekonomi global. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan terkait faktor pendukung, penghambat, tantangan dan peluang lembaga keuangan syariah terhadap ekonomi global terkait kiprah dan peranannya ini menggunakan Studi kepustakaan (library research), metode ini berguna untuk mengumpulkan data-data dari jurnal, web, pemberitaan, dan artikel lainnya. Maka dalam metode ini tidak melibatkan kegiatan wawancara untuk mengumpulkan data. Penelitian ini dilaksanakan sebagai upaya memberikan wawasan tambahan terkait peranan yang dimiliki oleh lembaga keuangan syariah serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi global. Hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu, Lembaga keuangan syariah baik non-bank maupun perbankan memiliki beberapa peranan dalam perekonomian global, khususnya perekonomian suatu negara yang dapat membantu masyarakat, seperti penyedia jasa keuangan, pemicu kemajuan usaha ekonomi, pelaksana kegiatan sosial, kesejahteraan dan keadilan ekonomi, tidak terpengaruh krisis moneter dan persaingan sehat antar bank

    The British colonial legacy: sport and politics in multi-ethnic Malaysia from 1800 to 2000

    Get PDF
    The objective of the research was to explore the development of modern sport in Malaysia and to identify the socio-political and ethnic issues and other problems associated with it. The time period studied is from the year 1800 to the year 2000, which covers the periods of British colonial rule and Malaysia as an independent nation. The extended period of British administration left a paramount effect on the Malaysian society. Eight sport enthusiasts, forty schools, twelve sport associations, the Ministry of Youth and Sport of Malaysia, the Ministry of Education of Malaysia, and the Olympic Council of Malaysia were approached to gather the primary or raw data for the study. In addition, historical facts and sociological perspective on sport and physical education gathered from library research were combined to form the main ingredients and cross-analysed for discussion in the thesis. A chapter was constructed to understand the reason for British global expansion, their sport idealism and eventually the socio-political impact on Malaysia. A subsequent chapter was constructed discussing the independent government's attempt to redress the ethnic groups imbalance in economy, education and sport, as a result of the colonial legacy, in order to develop a just and harmonic society. Sport was found to be both the `enhancing' and `deterring' factors for a genuine national unity to materialise. Issues on power politics, economy, education and sport were found to be very much entangled and intertwined with the ethnic phenomenon. The research concluded that Malaysia's short history as an independent nation with very distinguished multi-ethnic and multicultural society provided an unsettled and unstable platform for a suitable environment for sport to develop successfully. Universal sport sociological theories related to the main issues investigated were compared and tested on the Malaysian sport scene to identify the `grounded theory'. Finally several `grounded theories' were presented as closure of the thesis

    Pendampingan Pengembangan Baitulmaal pada Koperasi Syariah Manfaat Surabaya

    Get PDF
    The existence of sharia cooperatives (kopsyah) in Indonesia is relatively new. There are two main pillars of sharia cooperative management, namely social functions (baitulmaal) and business functions (baitut tamwil). The problem that arises in kopsyah in Surabaya is that there is an imbalance in the management of profit-oriented business functions that tend to be dominant compared to their social functions. The factors that caused the weakness of the Baitulmmaal function in Surabaya, the first factor was dominated by management factors, the second factor was more influenced by manpower  and environment, while the environmental factors were influenced by the variables the existing muzakki in the kopsyah environment and the unavailability of a juridical basis for kopsyah to manage ZIS funds. Mentoring that the author did on Kopsyah Benefits of Surabaya is conducting training and assistance in the collection and utilization of ZIS and endowments of money to the management staff of Baitulmaal. Keberadaan koperasi syariah (kopsyah) di Indonesia relatif masih baru. Terdapat dua pilar utama pengelolaan koperasi syariah yaitu fungsi sosial (baitulmaal) dan fungsi bisnis (baitut tamwil). Masalah yang muncul pada kopsyah di Surabaya adalah adanya ketimpangan pengelolaan fungsi bisnis yang berorientasi laba cenderung dominan dibandingkan dengan fungsi sosialnya. Faktor-faktor yang menyebabkan lemahnya fungsi baitulmaal di Surabaya, faktor pertama didominasi oleh faktor manajemen, faktor kedua lebih banyak dipengaruhi oleh manpower (SDM) dan environment (lingkungan), sedangkan faktor lingkungan dipengaruhi oleh variabel tidak dilakukannya penggalangan dana dari para muzakki yang ada dilingkungan kopsyah serta belum tersedianya landasan yuridis bagi kopsyah untuk mengelola dana ZIS. Pendampingan yang penulis lakukan pada Kopsyah Manfaat Surabaya adalah melakukan training dan pendampingan pemghimpunan dan pendayagunaan ZIS dan wakaf uang terhadap SDM pengelola baitulmaal

    Pendampingan Pengembangan Baitulmaal pada Koperasi Syariah Manfaat Surabaya

    Get PDF
    The existence of sharia cooperatives (kopsyah) in Indonesia is relatively new. There are two main pillars of sharia cooperative management, namely social functions (baitulmaal) and business functions (baitut tamwil). The problem that arises in kopsyah in Surabaya is that there is an imbalance in the management of profit-oriented business functions that tend to be dominant compared to their social functions. The factors that caused the weakness of the Baitulmmaal function in Surabaya, the first factor was dominated by management factors, the second factor was more influenced by manpower  and environment, while the environmental factors were influenced by the variables the existing muzakki in the kopsyah environment and the unavailability of a juridical basis for kopsyah to manage ZIS funds. Mentoring that the author did on Kopsyah Benefits of Surabaya is conducting training and assistance in the collection and utilization of ZIS and endowments of money to the management staff of Baitulmaal. Keberadaan koperasi syariah (kopsyah) di Indonesia relatif masih baru. Terdapat dua pilar utama pengelolaan koperasi syariah yaitu fungsi sosial (baitulmaal) dan fungsi bisnis (baitut tamwil). Masalah yang muncul pada kopsyah di Surabaya adalah adanya ketimpangan pengelolaan fungsi bisnis yang berorientasi laba cenderung dominan dibandingkan dengan fungsi sosialnya. Faktor-faktor yang menyebabkan lemahnya fungsi baitulmaal di Surabaya, faktor pertama didominasi oleh faktor manajemen, faktor kedua lebih banyak dipengaruhi oleh manpower (SDM) dan environment (lingkungan), sedangkan faktor lingkungan dipengaruhi oleh variabel tidak dilakukannya penggalangan dana dari para muzakki yang ada dilingkungan kopsyah serta belum tersedianya landasan yuridis bagi kopsyah untuk mengelola dana ZIS. Pendampingan yang penulis lakukan pada Kopsyah Manfaat Surabaya adalah melakukan training dan pendampingan pemghimpunan dan pendayagunaan ZIS dan wakaf uang terhadap SDM pengelola baitulmaal

    Consumer Value Perception Model as Consideration for Fusion Beverage Business Sustainability

    Get PDF
    This research is about consumers’ perception of value in deciding to consume fusion drinks. Fusion drink is a drink that combines various basic ingredients, such as coffee, sugar, milk, tea, cheese, chocolate, yakult and various other basic ingredients. Perceived value arises when consumers decide to consume fusion drinks. This is because, the value contained when consuming fusion drinks is to get pleasure and happiness from various flavors and aromas, where the benefits obtained from various services and offers, as well as the image of the outlet also provide added value. This study seeks to determine the effect of perceived utility, perceived variation, perceived outlet image, perceived hedonic, and perceived value used to build the research model, by conducting an online survey of how these factors are related. The findings of this study are the perceived utility, perceived variation, perceived outlet image, perceived hedonic, and perceived value have a real relationship in shaping positive attitudes and behavior of consumers in deciding to consume fusion drinks
    corecore