116,031 research outputs found

    SINTESIS LEMPUNG TERPILAR CetylTrimethylAmmonium-Aluminium (CTMA-Al) DARI LEMPUNG ALAM SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA INDIGO KARMINA

    Get PDF
    Dilakukan sintesis lempung terpilar karena lempung mempunyai pori yang tidak tetap yaitu akan mengkerut jika dipanaskan (dehidrasi) dan akan mengembang jika terjadi hidrasi. Lempung terpilar disintesis dengan pertukaran kation CetylTriMethylAmmonium CTMA dilanjutkan dengan polikation Al pada lempung alam. Lempung terpilar CTMA-Al (CetylTriMethylAmmonium-Aluminium) yang disintesis digunakan untuk mengadsorpsi indigo karmina pada larutan air relatif terhadap lempung alam. Proses pilarisasi pada lempung dilakukan dengan interkalasi surfaktan CTMA dilanjutkan dengan interkalasi polikation Al pada lempung alam. Hasil sintesis lempung terpilar CTMA-Al dikarakterisasi dengan difraktometer sinar-X. Uji kemampuan lempung terpilar CTMA-Al digunakan sebagai adsorben terhadap larutan indigo karmina. Analisis larutan indigo karmina sebelum dan setelah adsorpsi dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil difraksi sinar-X menunjukkan bahwa penambahan surfaktan CTMA-Br dan polikation Al mampu meningkatkan ukuran basal spacing lempung alam dari 15,46 Å menjadi 19,99 Å, tetapi kristalinitas lempung terpilar CTMA-Al yang disintesis menurun. Lempung terpilar CTMA-Al 0,5 gram mampu menyerap warna dengan baik sampai dengan 125 mL indigo karmina (8,58x10-5 M). Sedangkan pada lempung alam kemampuan adsorpsiya jauh lebih kecil daripada lempung terpilar CTMA-Al, yaitu dengan volume larutan indigo karmina yang sama (15 mL) lempung alam mempunyai kemampuan adsorpsi 37,07 %, dan lempung terpilar CTMA-Al mempunyai kemampuan adsorpsi 99,56 %

    MODIFIKASI SEKRESI KUTU LAK DENGAN LATEKS SEBAGAI MATRIKS ALAM DALAM PREPARASI BIOKOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan lateks terhadap viskositas intrinsik modifikasi matriks alam sekresi kutu lak dan sifat mekanik biokomposit dari matriks alam termodifikasi dengan penguat serat rami. Matriks alam sekresi kutu lak dimodifikasi dengan penambahan lateks pada variasi konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% m/m. Biokomposit dibuat dengan mencampurkan matriks alam sekresi kutu lak termodifikasi dan serat rami secara acak kemudian dipress pada tekanan 90 kgf/cm 2 , temperatur 90 C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan lateks dapat mempengaruhi viskositas inrinsik matriks alam sekresi kutu lak. Biokomposit dari matriks alam sekresi kutu lak termodifikasi dengan penguat serat rami mempunyai kuat putus 11,519 MPa, regangan 1,0085%, modulus Young 1158,5090 MPa

    Kesan Penerapan Unsur Ekopsikologi dalam Pendidikan Alam Sekitar Terhadap Guru Pelatih Institut Pendidikan Guru di Malaysia

    Get PDF
    Pendidikan Alam Sekitar telah dilaksanakan sejak tahun 1982 dalam kurikulum pendidikan nasional dan pada tahun 1998 di insititut pendidikan guru. Namun begitu masih terdapat banyak kajian menunjukkan walaupun kebanyakan guru bersetuju Pendidikan Alam Sekitar sangat penting tetapi tidak semestinya mereka komited dalam mengintegrasikan Pendidikan Alam Sekitar dalam subjek yang mereka ajar di sekolah malah dalam kehidupan peribadi. Selain itu, terdapat penyelidik mendapati bahawa tingkahlaku distruktif terhadap alam sekitar adalah berpunca daripada pemisahan psikologikal dan spiritual seseorang daripada alam sekitar. Justeru, terdapat keperluan untuk mengkaji aspek berkaitan dengan penyembuhan kesihatan mental melalui penyatuan psikologikal dan spiritual dengan alam sekitar. Kajian ini memberi penekanan kepada usaha pengukuhan motivasi dalaman seseorang individu melalui penerapan unsur ekopsikologi dalam aktiviti pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Alam Sekitar. Kajian ini juga mengkaji impak penerapan unsur ekopsikologi terhadap sikap, nilai ekopsikologikal dan nilai spiritual dalam kalangan guru pelatih institut pendidikan guru. Kajian ini seterusnya menggunakan kaedah gabungan iaitu kaedah kuantitatif secara quasi eksperimen dan kaedah kualitatif secara temuduga dan catatan personal. Ujian-t tidak bersandar menunjukkan terdapat perbezaan dalam skor sikap terhadap alam sekitar di antara kumpulan rawatan (M=136.88, SP=11.10), dan kumpulan kawalan (M=123.81, SP=7.07; t(96.91)=7.55, p=.000) selepas penerapan unsur ekopsikologi dalam subjek Pendidikan Alam Sekitar dengan kesan saiz yang sangat besar (.61). Dapatan juga menunjukkan terdapat perbezaan dalam skor nilai ekopsikologikal di antara kumpulan rawatan (M=51.52, SP=4.87) dan kumpulan kawalan (M=45.93, SP=4.05; t(109.99)=6.69, p=.000) dengan magnitud perbezaan min juga besar (nilai eta berganda =.54). Begitu juga terdapat perbezaan dalam skor nilai spiritual di antara kumpulan rawatan (M=66.78, SP=6.13) dan kumpulan kawalan (M=60.61, SP=4.41; t(103.58)=6.19, p=.000) dengan kesan saiz yang besar (.52). Dapatan kajian juga menunjukkan pengekalan tahap sikap terhadap alam sekitar dan nilai spiritual selepas empat bulan penangguhan bagi kumpulan rawatan dengan perbezaan skor min yang besar berbanding kumpulan kawalan. Dapatan kajian juga menunjukkan tidak terdapat perbezaan signifikan min skor sikap terhadap alam sekitar (t=.037, p=.971) dan nilai spiritual (t=.478, p=.635) bagi kumpulan rawatan selepas empat bulan penangguhan berbanding skor ujian pasca pertama. Walaupun terdapat penurunan skor min bagi nilai ekopsikologikal untuk kumpulan rawatan namun perbezaan penurunan skor min adalah lebih besar di kalangan kumpulan kawalan. Dapatan kajian kualitatif juga menunjukkan bahawa responden percaya terdapat peningkatan sikap terhadap alam sekitar, nilai ekopsikologikal dan nilai spiritual selepas mengikuti kursus Pendidikan Alam Sekitar yang menerapkan unsur ekopsikologi. Justeru, kajian ini mencadangkan agar penerapan unsur ekopsikologi ditambah dalam aktiviti pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Alam Sekitar sedia ada bagi memantapkan lagi Pendidikan Alam Sekitar sebagai salah satu alternatif mengukuhkan motivasi dalaman bagi pembentukan sikap terhadap alam sekitar, nilai ekopsikologikal dan nilai spiritual sebagai proses penyembuhan mental terhadap alam sekitar

    Some Economic Results of the Civilizing Mission

    Get PDF
    This paper proposes three tasks. It briefly delineates the character of the civilizing mission and the interests it served, especially the colonization of Asia and Africa. In addition, the claims of the civilizing mission and the neoclassical theory of trade are tested empirically by comparing growth rates of sovereign countries and colonies, and of colonies before and after they gained sovereignty. Finally, we offer a quick review of the changing dynamics of the global economy as goods which were hitherto non-tradable become increasingly tradable.Civilizing mission; imperialism; colonization; global economy; neoclassical theory; free trade; growth rates; non-tradable goods; tradable goods

    Global Disparities Since 1800:Trends and Regional Patterns

    Get PDF
    This paper reviews the growing body of evidence on the relative economic standing of different regions of the world in the late eighteenth and early nineteenth centuries. In general, it does not find support for Eurocentric claims regarding Western Europe’s early economic lead. The Eurocentric claims are based primarily on estimates of a per capita income, which are plagued by conceptual problems, make demands on historical data that are generally unavailable, and they use questionable assumptions to reconstruct early per capita income. A careful examination of these conjectural estimates of per capita income, however, does not support claims that Western Europe had a substantial lead over the rest of the world at the beginning of the nineteenth century. An examination of several alternative indices of living standards in the late eighteenth or early nineteenth centuries – such as real wages, labor productivity in agriculture, and urbanization – also fails to confirm claims of European superiority. In addition, this paper examines the progress of global disparities – including the presence of regional patterns – using estimates of per capita income.Global economy; Disparities; Regional patterns; Per capita income; Real wages; Labor productivity; Agriculture; Eurocentric

    WARNA LOKAL DALAM CERPEN ANALANGGAI KARYA ZAKIYAH M. HUSBA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui warna lokal yang tergambar dalam cerpen Analanggai karya Zakiyah M. Husbah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini berupa data tertulis berupa kata, klausa dan kalimat yang diambil dari kutipan yang menunjukkan adanya warna lokal dalam cerpen Analanggai, yang terdapat dalam kumpulan cerpen Analanggai karya Zakiyah M. Husbah. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini yaitu cerpen Analanggai yang terdapat dalam kumpulan cerpen Analanggai karya Zakiyah M. Husbah yang diterbitkan oleh Sekarlangit, Kendari, tahun 2019 dengan tebal 144 halaman. Hasil penelitian ini adalah warna lokal dalam cerpen Analanggai yaitu penggunaan bahasa, gambaran budaya, dan gambaran geografis atau alam. Cerpen Analanggai menggunakan bahasa dalam bentuk kosakata bahasa daerah Tolaki dan Wangi-Wangi, Sulawesi Tenggara. Kebudayaan yang tergambar dalam cerpen Analanggai merupakan kebudayaan lisan masyarakat Tolaki dan ritual kabuenga yang ada di Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi. Gambaran geografis atau alam yang ada dalam cerpen Analanggai adalah gambaran alam di sekitar kawasan Taman Rawa Aopa Watumohai yang terletak di Konawe Selatan.  Kata-kata kunci: Kumpulan Cerpen Analanggai, Sosiologi Sastra, Warna Lokal

    Analisis Kekuatan Uji Impak Komposit Serat Alam (Serat Batang Pisang)

    Get PDF
    Komposit merupakan material yang terus dikembangkan agar bisa dimanfaatkan dalam beberapa aspek termasuk didunia Otomotif, Komposit serat alam berpotensi besar dikembangkan mengantikan komposit serat fiber yang cenderung lebih mahal, serat alam ketersediaannya melimpah dan lebih ramah lingkungan termasuk komposit serat batang pisang yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar kekuatan tarik dan impak material komposit batang pisang dengan melakukan percobaan pada 18 spesimen dengan 3 perbandingan berbeda. Hasil dari penelitian didapatkan. Besar kekuatan impak rata-rata komposit serat batang pisang pada setiap spesimen yaitu spesimen A sebesar 0.0086 N m/mm2, spesimen B sebesar 0.0100 N m/mm2 dan spesimen C sebesar 0.0091 N m/mm2

    Analisis Penerapan Sistem Antrian Model Multiple Channel Query System Atau M/M/S (Studi Kasus Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Teluk Betung Bandar Lampung dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Kcp Teluk Teluk Betung Bandar Lampung)

    Get PDF
    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Teluk Betung Bandar Lampung using a queuing system model of a multiple track or Multiple Channel Query System (M/M/S) with four person tellers. From the data processing, the highest number of customers waiting in the queue occurred in the period of 08.00-09.00 and 13.00-14.00 as many as 23.56 people with the longest average time spent by customers in the queue for 18.36 minutes. While the results of data processing using Multiple Channel Query System (M/M/S) model by increasing the number of tellers to five people, obtained the number of customers waiting in the queue occurred in the period of 08.00-09.00 and 13.00-14.00 as much as 1.67 people with time the longest average customer spent in the queue for 1.3 minutes. This shows that the performance of queuing system at counter teller of PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Teluk Betung Bandar Lampung will increase if adding one teller by using the same queue system that is Multiple Channel Query System (M/M/S). PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Kcp Teluk Teluk Betung Bandar Lampung using a queuing system model of a single track or Single Channel Query System (M/M/1) with the number of one person teller. From the results of data processing, this model shows the highest number of customers waiting in the queue occurred in the period of 08:00 to 09:00, 10:00 to 11:00 and 13:00 to 14:00 as many as 19 people and the longest average time spent by customers in the queue for 60 minutes. From the results of data management using multiple track queuing system or Multiple Channel Query System (M/M/S), the number of customers waiting in the queue that occurred in the time period 08.00-09.00, 10.00-11.00 and 13.00-14.00 decreased by 17.77 person to 1.23 people and the longest average time spent by customers in the queue is reduced from 56.16 minutes to 0.87 minutes. This shows the performance of queuing system at PT Bank Syariah Mandiri counter (BSM) Kcp Teluk Teluk Betung Bandar Lampung will increase by using Multiple Channel Query System (M/M/S)
    corecore