340 research outputs found

    Pengaruh Pemilihan Bahan Berdasarkan Analisa Tegangan Thermo Mekanik Sistem Piston Pada Semi Free Piston Diesel Engine Tipe Dua Langkah Berpiston Ganda Berlawanan Arah

    Get PDF
    Free piston engine memiliki kekurangan akibat terjadinya moment angular. Terjadinya moment angular menyebabkan misfire pada mesin. Semi free piston adalah inovasi desain mesin yang dapat mengeliminasi moment angular dengan mengaplikasikan keyways pada connecting rod. Analisa dalam penelitian ini meliputi tegangan mekanik, thermal, dan thermo mekanik piston. Serta dilakukan analisa tegangan distribusi mekanik yang diterima oleh connecting rod. Hasil dari tegangan termo mekanik maksimal piston terjadi pada material Alumunium A 4032 senilai 259.27 MPa. Tegangan mekanik connecting rod maksimal terjadi pada material C-70 dengan menggunakan material piston Alumunium A 4032 senilai 92.35 MPa. Hasil analisa tegangan termo mekanik piston material AL GHS 1300 memiliki pertimbangan yang terbaik untuk digunakan pada pemilihan material piston. Berdasarkan tegangan mekanik connecting rod material C-70 memiliki pertimbangan terbaik untuk digunakan pada pemilihan material connecting rod. ======================================================================================================= Free piston engines have disadvantage due to the angular moment. The angular moment cause misfire in the engine. Semi Free Piston is the innovation engine design that could eliminates the angular moment by applying keyways on connecting rod. Analysis in this research includes mechanical stress, thermal stress and thermo mechanical stress of piston. Analyzed also conducted to mechanical stress distribution received on connecting rod. Maximum thermo mechanical stress of piston occurred was used material Alumuium A 4032 value 259.27 MPa. Maximum mechanical stress of connecting rod was used material C-70 and piston material Alumunium A 4032 value 92.35 MPa. Results thermo mechanical stress analysis of piston material AL GHS 1300 have a greatest consideration for selected material piston. Based on mechanical stress distribution analysis connecting rod material C-70 have greatest consideration for selected material connecting rod

    Analisis Pengukuran Kinerja Produksi Menggunakan Metode Sink's Seven Performance Criteria Pada Departemen Produksi Mesin Ps60 PT. General Electric Indonesia

    Full text link
    PT General Electric Lighting which has a production department that is evaluating if the production raise the company's productivity standards, but so far the company's only seen the performance assessment by the output results, not from another performance measurement index which causes decreased productivity. Each month the company also experienced poor productivity, as a result the company must perform additional production to raise the 95% target that has been set by the company to meet the needs of consumers. The impact that occurs with a decrease in productivity for the company is an added of hours, work, cost, materials, energy, and other resources This impact is influenced by the efficiency, effectiveness, and quality on the process, as well as affect the profitability of these products because they have to added some additional costs due to raised the target of 95%. So we used the Sink's Seven Performance Criteria Method for designing performance measurement systems, whereas the measurement tool using Analytical Hierarchy Process (AHP) and Snorm de Boer. The results of this study is to get a critical criteria, namely, the achievement of non-standard product, high achievement of bad product, improvement by R & D department is not optimal, training of employees who are not on target and high work accident

    Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Pelayanan Rujukan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Dengan Kasus Preeklamspai Berat Dan Eklampsia

    Full text link
    Latar Belakang : Preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu dan bayi yang tinggi terutama di negara berkembang. Kematian akibat eklampsia meningkat lebih tajam dibandingkan pada tingkat preeklampsia berat. Kejadian preeklampsia dan eklampsia bervarisi disetiap negara bahkan disetiap daerah. Dijumpai berbagai faktor yang mempengaruhi diantaranya ialah rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes mellitus, hidramnion, hamil kembar dan usia ibu lebih dari 35 tahun.Tujuan : Mengetahui adanya faktor tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan pelayanan rujukan antenatal care pada kasus preeklampsia berat dan eklampsia terhadap ibu hamil di Kota Semarang.Metode : Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan metode pendekatan belah lintang yang dilakukan kepada ibu hamil dengan cara kunjungan rumah dan kunjungan bangsal.Hasil : Dari 50 responden dalam penelitian ini, didapatkan hasil 18 responden (36%) mempunyai tingkat kesadaran terhadap kehamilan yang baik dan berpengaruh terhapadap kepatuhan pelayanan rujukan antenatal care, lalu 14 responden (28%) mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup, sedangkan 18 responden (36%) sisanya memiliki tingkat kesadaran terhadap kehamilan. Hasil uji statistik dengan Spearman menggunakan program SPSS v.15 for windows didapat nilai p = < 0,05. Dari 50 responden dalam penelitian ini, didapatkan hasil 4 responden (8%) mampu menyelesaikan pendidikan pada tahap SMP, lalu 40 responden (80%) mampu menyelesaikan pendidikan pada tahap SMA dan yang terkahir 6 responden (12%) mampu melanjutkan hingga tingkat universitas. Pada penelitian ini, tingkat pendidikan yang tinggi maupun rendah tidak berpengaruh terhadap kepatuhan pelayanan rujukan antenatal care. Hasil uji statistik dengan Spearman menggunakan program SPSS v.15 for windows didapat nilai p = > 0,05Kesimpulan: Tingkat kesadaran mempengaruhi kepatuhan pelayanan antenatal care pada ibu hamil dengan kasus preeklampsia berat dan eklampsi

    Karakteristik dan Keunikan Bola Kaju Sappu’ di Desa Malalin, Kabupaten Enrekang

    Get PDF
    Abstrak_ Desain rumah tradisional bukanlah sekedar karakteristik pembeda atau ciri khas semata.  Melainkan ada fungsi fungsi yang di sediakan olehnya serta ada pula kebutuhan akan kecocokan dengan  tipe aktivitas masyarakat setempat itu sendiri. Beberapa suku bangsa Indonesia memiliki karakteristik dan  keunikan rumah tradisional masing masing, dan salah satu rumah tradisional di Indonesia adalah rumah  panggung kayu, atau dalam bahasa bugis dikenal dengan nama “ Bola Kaju Sappu’” .Penelitian ini  didasari oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang nilai nilai tradisi serta sejarah asal muasal  keberadaan rumah panggung bugis di tengah tengah lingkungan masyarakat, khususnya di Desa Malalin,  kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejarah, karakteristik serta  nilai nilai arsite ing masing, dan salah satu rumah tradisional di Indonesia adalah rumah  panggung kayu, atau dalam bahasa bugis dikenal dengan nama “ Bola Kaju Sappu’” .Penelitian ini  didasari oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang nilai nilai tradisi serta sejarah asal muasal  keberadaan rumah panggung bugis di tengah tengah lingkungan masyarakat, khususnya di Desa Malalin,  kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejarah, karakteristik serta  nilai nilai arsitektur pada Bola Kaju Sappu’. Lokasi penelitian berada di Desa Malalin, Kecamatan  Cendana, Kabupaten Enrekang provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  dengan melakukan observasi dan pengamatan langsung di lapangan , sebagai teknik pengumpulan data.  Dari hasil penelitian menunjukan bahwa “ Bola Kaju Sappu’” terdiri atas tiga bagian yaitu yaitu bagian  bawah disebut Passiring atau sullung bola, bagian tengah disebut Kale bola, dan bagian atas disebut  Para Bola.Kata kunci: Bola Kaju Sappu’; Rumah Bugis; Malalin Abstract _ Traditional home design is not just a distinguishing characteristic or mere characteristic. But there are functions provided by him and there is also a need for compatibility with the type of local community activity itself. Some Indonesian ethnic groups have the characteristics and uniqueness of their respective traditional houses, and one of the traditional houses in Indonesia is a wooden stilt house, or in Bugis language known as “ Bola Kaju Sappu’” This research is based on my lack of knowledge about wooden houses on stilts the Bugis tribe is incidentally where I have lived for many years. Therefore, here  I will review the philosophy of the houses on stilts which have been our homes for many years. This study uses a qualitative method by observing and observing directly in the field, as a data collection technique.  From the results of the study showed that “ Bola Kaju Sappu’” consists of three parts, namely the bottom is called Siring or Sullung Bola, the middle is called Kale Bola, and the top is called Para Bola.Keywords: Bola Kaju Sappu’; Bugis House; Malalin ktur pada Bola Kaju Sappu’. Lokasi penelitian berada di Desa Malalin, Kecamatan  Cendana, Kabupaten Enrekang provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  dengan melakukan observasi dan pengamatan langsung di lapangan , sebagai teknik pengumpulan data.  Dari hasil penelitian menunjukan bahwa “ Bola Kaju Sappu’” terdiri atas tiga bagian yaitu yaitu bagian  bawah disebut Passiring atau sullung bola, bagian tengah disebut Kale bola, dan bagian atas disebut  Para Bola.Kata kunci: Bola Kaju Sappu’; Rumah Bugis; Malalin Abstract _ Traditional home design is not just a distinguishing characteristic or mere characteristic. But there are functions provided by him and there is also a need for compatibility with the type of local community activity itself. Some Indonesian ethnic groups have the characteristics and uniqueness of their respective traditional houses, and one of the traditional houses in Indonesia is a wooden stilt house, or in Bugis language known as “ Bola Kaju Sappu’” This research is based on my lack of knowledge about wooden houses on stilts the Bugis tribe is incidentally where I have lived for many years. Therefore, here  I will review the philosophy of the houses on stilts which have been our homes for many years. This study uses a qualitative method by observing and observing directly in the field, as a data collection technique.  From the results of the study showed that “ Bola Kaju Sappu’” consists of three parts, namely the bottom is called Siring or Sullung Bola, the middle is called Kale Bola, and the top is called Para Bola.Keywords: Bola Kaju Sappu’; Bugis House; Malalin

    Ketahanan Keluarga dan Kontribusinya Bagi Penanggulangan Faktor Terjadinya Perceraian

    Full text link
    - Faktor ketidak harmonisan di dalam keluarga menjadi salah satu sebab terjadinya perceraian keluarga. Ketidak harmonisan keluarga ini disebabkan oleh adanya pergeseran nilai perkawinan. Pasangan suami istri kurang memahami esensi tujuan pernikahan dan berkeluarga yang menjadi salah satu nilai dalam ketahanan keluarga. Hal itu menyebabkan adanya ketidakcocokan, perselisihan, akhlak yang buruk, cemburu dan gangguan fihak luar serta adanya faktor ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa data dari Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Hasil kajian nya ialah (1). Diperlukan pemahaman kepada masyarakat tentang ketahanan keluarga agar setiap individu pasangan memahami konsep dan tujuan berumah tangga. (2). Optimalisasi lembaga BP4 dalam menjembatani penyelesaian konflik rumah tangga. (3). Penguatan sendi keluarga dari berbagai aspek baik ekonomi maupun sosial dan lainnya agar dapat meminimalisir tingkat perceraian. Kata Kunci – Ketahanan keluarga, faktor cerai, pernikaha

    Penerapan Metode Simple Additive Weighting pada Sistem Rekrutmen Karyawan Berbasis Web

    Get PDF
    The development of science and technology in the field of information system has resulted in improved organizational performance in managing information. This also applies to the employee recruitment system, which can be a solution to the employee recruitment process in an organization, where organizations can choose the right employees for their organization. Web-based employee recruitment systems are used to support the decision-making stage by identifying problems, selecting relevant data with Simple Additive Weighting (SAW) methods. This study aimed to design an employee recruitment system using the web-based SAW method. The prototype model system development method was used with the stages of communication, rapid planning, rapid design modeling, construction, and system submission. The data collection process was conducted through observation, interviews, and questionnaires. The result of this study is a web-based employee recruitment system that can input job vacancy data, applicant data, interview schedules, assessment data information, and assessment result reports. The results of the system evaluation using the System Usability Scale (SUS) obtained a value of 80, which shows the grade ranking of the SUS scores on the level of user acceptance in the acceptable category and grade scale category B, which means that the system has good quality and is easy to use by users. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sistem informasi mengakibatkan peningkatan kinerja organisasi dalam mengelola informasinya. Hal ini juga berlaku pada sistem rekrutmen karyawan yang dapat menjadi solusi dalam proses rekrutmen karyawan dalam sebuah organisasi, dimana organisasi dapat memilih sendiri karyawan yang tepat untuk organisasinya. Sistem rekrutmen karyawan berbasis web digunakan untuk mendukung tahap pengambilan keputusan dengan mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem rekrutmen karyawan dengan menggunakan metode SAW berbasis web. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan sistem model prototype dengan tahapan komunikasi, perencanaan secara cepat, pemodelan perancangan secara cepat, konstruksi dan penyerahan sistem. Adapun proses pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian ini adalah sistem rekrutmen karyawan berbasis web dimana sistem dapat menginput data lowongan pekerjaan, menginput data pelamar, membuat jadwal interview, menampilkan informasi data penilaian, serta menampilkan laporan hasil penilaian. Adapun hasil evaluasi sistem menggunakan System Usability Scale (SUS) didapat nilai sebesar 80 yang menunjukkan grade rangking of SUS scores pada tingkat penerimaan pengguna dalam kategori acceptable dan grade skala kategori B, yang artinya sistem memiliki kualitas yang baik dan mudah digunakan oleh pengguna

    PENGARUH GAJI DAN MASA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INFOMEDIA NUSANTARA DI BANDUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaji, masa kerja, dan kinerja karyawan di PT. Infomedia Nusantara, serta bagaimana pengaruh gaji dan masa kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Infomedia Nusantara. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah gaji dan masa kerja sebagai variabel independen. Sedangkan kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan PT. Infomedia Nusantara. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik probability sampling dengan teknik simple random sampling, dengan rumus slovin. Sedangkan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 orang. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda pada taraf signifikansi sebesar 10%. Program yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver19.00. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial dan simultan menunjukan bahwa gaji dan masa kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Infomedia Nusantara. Sedangkan besarnya pengaruh gaji dan masa kerja dalam memberikan kontribusi pengaruh terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 58,4%. Kata Kunci : Gaji, Masa Kerja, dan Kinerja Karyawan

    The Application of a Decision-making Approach Based on Fuzzy ANP and TOPSIS for Selecting a Strategic Supplier

    Full text link
    Supplier selection becomes very important when used in the context of strategic partnerships because of the long-term orientation of the relationship. This paper describes the application of a decision-making approach for selecting a strategic partner (supplier). The approach starts with defining a set of criteria that fits the company's condition. In the next steps, a combination of fuzzy-ANP and TOPSIS methods is used to determine the weight for each criterion and rank all the alternatives. The application of the approach in an Indonesian manufacturing company showed that the three factors that got the highest weight were “geographical location”, “current operating performance”, and “reliability”. Geographical location got the highest weight because it affects many other factors such as reaction to changes in demand, after-sales service, and delivery lead-time. Application of the approach helps decision-makers to gain effectiveness and efficiency in the decision-making process because it facilitates them to express their group's collective preferences while also providing opportunities for members to express their individual preferences. Future research can be directed at combining qualitative and quantitative criteria to develop the best criteria and methods for the selection of the best suppliers based on fuzzy ANP and TOPSIS
    • …
    corecore