549 research outputs found
EVALUASI KINERJA JALAN ( STUDI KASUS JALAN TEUKU MUHAMMAD HASAN KOTA BANDA ACEH )
Jalan-jalan yang ada di Kota Banda Aceh merupakan salah satu sarana perhubungan bagi distribusi arus lalu lintas, baik angkutan barang maupun angkutan manusia (penumpang) dari daerah tempat tinggal (pemukiman) ke tempat-tempat pusat kota (pasar, sekolah, pertokoan dan lain-lain). Hal ini mengakibatkan pusat kota ramai dipadati kenderaan dan hambatan samping lainnya, sehingga berkurangnya kapasitas dan kinerja jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar kinerja Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh pada tahun 2014 hingga 5 tahun ke depan (tahun 2019), apakah fungsi jalan tersebut sudah memenuhi syarat, baik ditinjau dari volume lalu lintas umumnya dan derajat kejenuhannya. Untuk mengetahui tingkat kinerja Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh diperlukan data volume lalu lintas dan data eksisting geometriknya, yang digunakan pada analisis data. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan tahun 2014, Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh mempunyai kelas hambatan samping sedang (M) yaitu daerah niaga dengan toko-toko di sisi jalan dan untuk kinerja Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh pada titik pengamatan I (simpang surabaya arah ke simpang jalan angsa) mempunyai Derajat Kejenuhan sebesar 0,370; titik penamatan II (dari simpang surabaya sampai simpang jalan angsa) mempunyai Derajat Kejenuhan sebesar 0,439; titik pengamatan III (dari simpang jalan angsa sampai simpang jalan AMD) mempunyai Derajat Kejenuhan sebesar 0,267; titik pengamatan IV (Uturn terminal BUS Batoh) mempunyai Derajat Kejenuhan sebesar 0,288. Perkiraan volume lalulintas akan mendekati kapasias dasar pada tahun ke 6 dan ke 7 tahun dari Tahun 2014. Jadi semakin besar Derajat Kejenuhan pada suatu jalan berarti semakin buruk tingkat pelayanan jalan tersebut
PENERAPAN KONSEP KONSTRUKSI HIJAU OLEH PENGGUNA JASA DALAM PEMBANGUNAN KOTA BANDA ACEH SEBAGAI KOTA HIJAU
Pembangunan gedung-gedung bertingkat yang semakin gencar dilakukan sepertinya kurang memperhatikan dampak yang ditimbulkan baik dalam tahap pelaksanaan maupun dalam tahap operasional bangunan. Salah satu solusi yang gencar ditawarkan belakangan ini yaitu konsep konstruksi hijau. Konsep konstruksi hijau juga termasuk dalam salah satu konsep kota hijau yang merupakan konsep pembangunan Kota Banda Aceh. Namun, kurangnya pemahaman dan belum adanya peraturan tegas mengenai konsep konstruksi hijau membuat penerapannya masih terbatas pada sebuah wacana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penerapan konsep konstruksi hijau, konsep kota hijau, dan penilaian kriteria konstruksi hijau pada bangunan-bangunan bertingkat di Kota Banda Aceh oleh pengguna jasa dalam perencanaan serta pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Banda Aceh. Penelitian ini dibatasi pada kalangan pengguna jasa di Kota Banda Aceh. Metode penelitian dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada pengguna jasa dengan jumlah 11 orang yaitu dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Kota Banda Aceh, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banda Aceh dan Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Banda Aceh. Kuesioner ini ditujukan kepada para responden dari masing-masing instansi yang diwakili oleh pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dibidangnya. Metode pengolahan data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan hasil ditampilkan dalam bentuk tabulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden telah memahami dan mengetahui konsep konstruksi hijau dengan perbandingan 18,18% mengetahui dari media elektronik, 9,09% mengetahui dari media cetak, dan 72,73% mengetahui dari seminar/sosialisasi. Penerapan konsep konstruksi hijau oleh pengguna jasa di Kota Banda Aceh masih berjalan pada tahap pengembangan konsep dan bentuk penerapan masih terbatas pada konsep-konsep awal. Konsep dengan penerapan tertinggi yaitu pemanfaatan material lokal dengan persentase 100%. Sementara konsep kota hijau dengan penerapan tertinggi yaitu perencanaan kota berbasis kota hijau, ketersediaan ruang terbuka hijau, dan green water dengan persentase di atas 90%. Pada penilaian kriteria pengaplikasian konsep konstruksi hijau, kriteria yang paling sering dijumpai yaitu desain tata letak bangunan yang memaksimalkan pencahayaan matahari.Kata kunci: konstruksi hijau, pengguna jasa, pembangunan gedung bertingkat, kota hijau
ANALISIS KOMPARATIF PENGARUH KONTRIBUSI/PREMI, KLAIM, DAN HASIL INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN ASET TAKAFUL KELUARGA DENGAN ASURANSI JIWA KONVENSIONAL DI INDONESIA
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kontribusi/premi, klaim, hasilinvestasi dan pertumbuhan aset serta untuk mengetahui pengaruhkontribusi/premi, klaim, dan hasil investasi secara bersama-sama maupun secaraparsial terhadap pertumbuhan aset takaful keluarga dan asuransi jiwakonvensional di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data statistik asuransi danstatistik IKNB Syariah dengan periode penelitian tahun Januari 2015-Desember2017 yang diakses melalui website OJK. Independet sample t-test digunakanuntuk menguji perbedaan kontribusi/premi, klaim, hasil investasi danpertumbuhan aset takaful keluarga dan asuransi jiwa konvensional. Uji regresilinier berganda digunakan untuk menguji pengaruh kontribusi/premi, klaim, danhasil investasi terhadap pertumbuhan aset takaful keluarga dan asuransi jiwakonvensional. Hasil uji independent sample t-test menunjukkan bahwa terdapatperbedaan kontribusi/premi, klaim dan hasil investasi takaful keluarga danasuransi jiwa konvesional, dan tidak terdapat perbedaan pertumbuhan aset takafulkeluarga dan asuransi jiwa konvensional. Hasil uji regresi linier berganda secarasimultan kontribusi/premi, klaim dan hasil investasi berpengaruh terhadappertumbuhan aset takaful keluarga dan asuransi jiwa konvensional. Kontribusi/premi secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan aset takafulkeluarga dan asuransi jiwa konvensional. Pengaruh premi asuransi jiwakonvensional terhadap pertumbuhan aset lebih besar daripada pengaruh kontribusitakaful keluarga terhadap pertumbuhan aset. Klaim secara parsial berpengaruhterhadap pertumbuhan aset takaful keluarga dan asuransi jiwa konvesional.Pengaruh klaim asuransi jiwa konvensional terhadap pertumbuhan aset lebih besardaripada pengaruh klaim takaful keluarga terhadap pertumbuhan aset. Hasilinvestasi secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan aset asuransi jiwakonvensional, sedangkan hasil investasi pada takaful keluarga tidak berpengaruhterhadap pertumbuhan aset.Kata kunci: takaful keluarga, asuransi jiwa konvensional, pertumbuhan aset,kontribusi, premi, klaim, dan hasil investasi
The Fluctuation in the Regulation of Islamic Cooperatives in Indonesia
Islamic cooperatives in Indonesia was first regulated by the Decree of the State Minister for Cooperatives and Small and Medium Enterprises of the Republic of Indonesia Number: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004. This decree provided guidelines for implementing Sharia financial services cooperative business activities. Subsequently, the Minister of State for Cooperatives and Small and Medium Enterprises issued the Regulation concerning Standard Operational Guidelines for the Management of Islamic Financial Services Cooperatives and Cooperative Islamic Financial Services Unit Number: 35.2/PER/M.KUKM/X/2007. These regulations addressed the absence of specific provision regarding Islamic cooperatives in the Cooperative Law Number 25 of 1992. Islamic cooperatives were eventually regulated in the Law Number 17 of 2012 concerning Cooperatives. However, this law was later overturned by the Constitutional Court. The Government later introduced Regulation in Lieu of Law No. 02 of 2022 concerning Job Creation, following the order from the Constitutional Court Decision. This regulation was subsequently enacted as Law Number 6 of 2023 concerning the Stipulation of Government Regulations in lieu of Law Number 2 of 2022 concerning Job Creation. In this normative legal research, the focus was on the application of positive law principles or norms. Statutory approach, conceptual approach, and historical approach were employed to descriptively analyzed legal materials that were collected through a literature search. The frequent changes in regulations created legal uncertainty and hindered the development of Islamic cooperatives in Indonesia. The current regulations at the law and cooperative levels were expected to allow business entities to operate based on Islamic principles, thereby fostering the growth of cooperatives in Indonesia with the largest Muslim population
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PEMBELIAN BENIH PADI PADA PETANI DI KECAMATAN KESESI, KABUPATEN PEKALONGAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pembelian benih padi dan mengetahui pengaruh harga, luas lahan, jarak tanam, dan persepsi terhadap varietas benih padi terhadap jumlah pembelian benih padi di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari hingga Maret 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah survai. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling berdasarkan luas lahan yaitu tersempit, sedang dan terluas, masing - masing adalah Desa Kesesi, Desa Watugajah, dan Desa Srinahan. Pengambilan sampel dilakukan melalui quota sampling yaitu pada masing - masing desa sebanyak 20 petani sehingga responden dalam penelitian berjumlah 60 orang. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah pembelian benih padi yaitu 18,78 kg/ha dalam setiap musim tanam. Harga, luas lahan, jarak tanam, dan persepsi terhadap varietas benih padi mempengaruhi jumlah pembelian benih padi secara serempak sedangkan luas lahan dan jarak tanam secara parsial berpengaruh terhadap jumlah pembelian benih padi.
Kata kunci: jumlah benih, padi, pembelian, petani
DISCRIMINATION OF RACE IN ROBERTO BENIGNI’S: LIFE IS BEAUTIFUL (1999) A MARXIST PERSPECTIVE
This study is aimed to show the discrimination of race in Life is Beautiful movie by using
Marxist perspective. It is done by establishing two objectives: the first is analyzing the movie
based on its structural elements and the second is analyzing the movie based on the Marxist
perspective.
This research is qualitative research. Type of data of the study is text and image taken from two
data sources: primary and secondary. The primary data source is the Life is Beautiful movie
directed by Roberto Benigni released in 1999. While the secondary data sources are other
materials taken from books, journals, and internet related to the study. Both data are collected
through library research and analyzed by descriptive analysis.
The study comes to the following conclusions. First, based on the structural analysis of each
element, Roberto Benigni conveys a message that all of people want to live without oppression.
It shows that the character and characterization, casting, plot, setting, point of view, theme, mise
en scene, cinematography, sound, and editing are related to each other and form unity. Second,
based on the Marxist perspective, there is an ethnic cleansing that makes the unbalancing and
unharmonious life resulted in discrimination of race
ANALISIS KRITIS IMPLEMENTASI WAKAF PRODUKTIF DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR: TANTANGAN DAN ALTERNATIF
This research aims to find out the implementation, challenges, and alternatives in managing productive awqaf in Darussalam Gontor Modern Islamic Boarding School. The type of research used is field research. The results of this research show that the implementation of the productive awqaf in Gontor is through the management of the business units named “La Tansa Boarding School Cooperative”. In addition, the key to the success of Gontor in awqaf comes from the practices of Trimurti and the socialization of Islamic Boarding School institutions, namely International Centre for Awqaf Studies. (ICAST). As for Gontor's challenge in developing a productive awqaf, it is divided into two, external and internal. The external challenges come from the landlords, government regulations, and after the death of the land owner. As for Gontor's alternatives in productive awqaf development, it is divided into four categories: involving alumni, working with alumni and working with outsiders, buying and exchanging land
- …