20 research outputs found
Pengujian Orifice Flow Meter Dengan Kapasitas Aliran Rendah
Orifice flow meter is used in many laboratory and industrial application due because of its simple design and low cost. The present research investigated an orifice flow meter operated in relatively low flow rate. Orifice plate is a metal plate, 10 mm width provided with bevel at inlet section. The diameter ratios (β) are 0.3, 0.4, 0.5, 0.6, 0.7, and 0.8, respectively. The experiment used water with flowrate range having Reynolds number between 6827,55 and 8004,72. The fluid is flown through the orifice plate. Pressure taps are used to measure pressure at upstream and downstream of the orifice plate. The actual capacity is directly measured at an outlet reservoir; while the theoretical capacity is calculated using modified Bernoulli equation with diameter ratio (β) within the equation. The results showed that the irrecoverable pressure drop decreased with the increase of flow capacity and the diameter ratio. The discharge coefficient of the orifice flowmeter ranged between 0.3 and 1.3
Kelimpahan dan keanekaragaman diatom epilitik di sub-das sungai dem kecamatan wagir kabupaten malang
ABSTRAK:
Peranan air sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan berbagai organisme, yaitu sebagai media pertumbuhan, perkembangbiakan, dan sebagai pembawa nutrien bagi produsen di ekosistem perairan. Sungai Dem merupakan aliran air yang berasal dari coban Glotak. Air sungai dem biasanya digunakan oleh masyarakat sekitar untuk minum, mandi, mencuci dan lain-lain. Adanya aktivitas pariwisata dikhawatirkan dapat mempengaruhi kondisi air sungai Dem. Diatom merupakan salah satu organisme perairan yang dapat berperan sebagai bioindikator untuk mengetahui perubahan kondisi perairan. Diatom sangat bergantung pada kandungan nutrien di dalam perairan untuk kelangsungan hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan, keanekaragaman dan dominansi diatom epilitik serta parameter fisik-kimia air di sub-das sungai Dem Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan di sungai dem dan pengambilan sampel secara eksplorasi dengan 3 stasiun pengamatan dan setiap stasiun terdapat 3 sub stasiun. Identifikasi diatom epilitik dengan menggunakan karakter morfologi tingkat genus. Analisis data menggunakan aplikasi PAST. Diatom epilitik yang ditemukan 9 genus, yaitu amphora, cocconeis, craticula, fragilaria, frustulia, hippodonta, navicula, nitzschia, rhoicosphenia. Kelimpahan diatom epilitik di stasiun 1 adalah 835.2 ind/cm2, stasiun 2 adalah 736 ind/cm2, dan stasiun 3 adalah 713.6 ind/cm2. Keanekaragaman diatom epilitik stasiun 1 yaitu 1,915, stasiun 2 yaitu 1,785, stasiun 3 yaitu 1,662. Dominansi diatom epilitik pada stasiun 1 adalah 0,178, stasiun 2 adalah 0,203, dan stasiun 3 adalah 0,231. Parameter fisika kimia sungai dem yang didapatkan yaitu, suhu seluruh stasiun mencapai baku mutu air. pH seluruh stasiun mencapai standar baku mutu air, TDS semua stasiun mencapai standar baku mutu air, DO stasiun 1 dan 2 mencapai standar baku mutu air kelas 1 dan stasiun 3 masuk kelas 2. BOD semua stasiun tergolong kelas 2 standar baku mutu. COD seluruh stasiun tergolong kelas 1 standar baku mutu. Nitrat (NO3) seluruh stasiun tergolong kelas 1 standar baku mutu air. Fosfat (PO4) stasiun 1, stasiun 2, dan stasiun 3 tergolong dalam kelas 1 standar baku mutu air.
ABSTRACT:
The role of water is very important for the survival of various organisms, namely as a medium for growth, reproduction, and as a carrier of nutrients for producers in aquatic ecosystems. The Dem River is a stream of water originating from Coban Glotak. Dem river water is usually used by local people for drinking, bathing, washing and others. It is feared that tourism activities could affect the condition of the Dem river water. Diatoms are one of the aquatic organisms that can act as bioindicators to determine changes in water conditions. Diatoms are very dependent on the nutrient content in the waters for their survival. The purpose of this study was to determine the abundance, diversity and dominance of epilithic diatoms as well as the physical-chemical parameters of water in the Dem sub-watershed, Wagir District, Malang Regency. This research was conducted on the Dem River and exploratory sampling with 3 observation stations and each station had 3 sub-stations. Identification of epilithic diatoms using morphological characters at the genus level. Data analysis using the PAST application. Epilithic diatoms found in 9 genera, namely amphora, cocconeis, craticula, fragilaria, frustulia, hippodonta, navicula, nitzschia, rhoicosphenia. The abundance of epilithic diatoms at station 1 was 835.2 ind/cm2, station 2 was 736 ind/cm2, and station 3 was 713.6 ind/cm2. Epilithic diatom diversity at station 1 was 1.915, station 2 was 1.785, station 3 was 1.662. Epilithic diatom dominance at station 1 was 0.178, station 2 was 0.203, and station 3 was 0.231. The physical and chemical parameters of the dem river obtained were the temperature of all stations reaching the water quality standard. The pH of all stations reached the water quality standard, the TDS of all stations reached the water quality standard, DO stations 1 and 2 reached the class 1 water quality standard and station 3 entered class 2. BOD of all stations was classified as class 2 quality standard. COD of all stations belongs to class 1 quality standard. Nitrate (NO3) all stations belong to class 1 quality standard. Phosphate (PO4) station 1 and station 2 belong to class 1, station 3 belongs to class 2 of quality standards.
مستخلص البحث:
عتبر دور الماء مهًما جًدا لبقاء الكائنات الحية المختلفة ، وﺑﺎلتحديدكوسيط للنمو والتكاثر وكحامل للمغذيات للمنتجين في النظم
الإيكولوجية المائية. نهر ديم هو مجرى مائي مصدرهكوﺑﺎن جلوﺗﺎك. عادة ما يستخدم السكان المحليون مياه نهر ديم للشرب والاستحمام والغسيل وغيرها. ويخشى أن تؤثر الأنشطة السياحية على حالة مياه نهر ديم. الدياتومات هي واحدة من الكائنات المائية التي يمكن أن تعملكمؤشرات بيولوجية لتحديد التغيرات في ظروف المياه. تعتمد الدياتومات بشكلكبير على محتوى المغذيات في المياه من أجل بقائها.كان الغرض من هذه الدراسة هو تحديد وفرة وتنوع وهيمنة الدياتومات اللاصقة ﺑﺎلإضافة إلى المعلمات الفيزيائية والكيميائية للمياه في مستجمعات المياه الفرعية في ديم ، منطقة واجير ، مقاطعة مالانج. تم إجراء هذا البحث على نهر ديم وأخذ عينات استكشافية مع 3 محطات مراقبة وكان لكل محطة 3 محطات فرعية. تحديد الدياتومات epilytic ﺑﺎستخدام الصفات المورفولوجية على مستوى الجنس. تحليل البيانات ﺑﺎستخدام تطبيق PAST. تم العثور على الدياتومات اللاصقة في 9 أجناس ، وهي أمفورا ،كوكونيس ، كراتيكولا ، فراجيلاريا ، فروستوليا ، هيبودونتا ، نافيكولا ، نتزشيا ، رويكوسفينيا.كانت وفرة الدياتومات epilytic في المحطة 1 835.2 إند / سم 2 ، والمحطة 2كانت 736 إندون / سم 2 ، والمحطة 3كانت 713.6 إندين / سم 2.كان تنوع المشطورة اللاصقة في المحطة 1 1.915 ، والمحطة 2كان 1.785 ، والمحطة 3كانت 1.662.كانت هيمنة المشطورة اللاصقة في المحطة 1 0.178 ، والمحطة 2كانت 0.203 ، والمحطة 3كانت 0.231.كانت المعلمات الفيزيائية والكيميائية لنهر dem التي تم الحصول عليها هي درجة حرارة جميع المحطات التي وصلت إلى معيار جودة المياه. وصل الرقم الهيدروجيني لجميع المحطات إلى معيار جودة المياه ، ووصلت TDS لجميع المحطات إلى معيار جودة المياه ، ووصلت محطات 1 DO و 2 إلى معيار جودة المياه من الفئة 1 ودخلت المحطة 3 إلى الدرجة 2. وتم تصنيف BOD لجميع المحطات على أنها فئة 2 معايير الجودة.كود COD لجميع المحطات ينتمي إلى معايير الجودة من الفئة 1. نترات )NO3( تنتمي جميع المحطات إلى معايير الجودة من الفئة 1. تنتمي محطة الفوسفات )PO4(
1 والمحطة 2 إلى الفئة 1 ، والمحطة 3 تنتمي إلى الفئة 2 من معايير الجود
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Miogenik Dengan Metode Infrared Dan Massage
Abstract
Myogenic LBP is a type of pain that can occur between the 12th thoracic vertebrae and the base of the hip or anus. It is caused by the potential for damage or damage to tissues, including blood vessels, fascia, muscles, tendons, cartilage, bone, ligaments, and synovium. The goal of this study was to find out the best way to help people with myogenic LBP engage in physical activity and function normally. This can be done using infrared and messages.
Keywords: low back pain (LBP), myogenic, infrared, message
Abstrak
Myogenic LBP adalah jenis nyeri yang dapat terjadi antara vertebra toraks ke-12 dan dasar pinggul atau anus. Ini disebabkan oleh potensi kerusakan atau kerusakan pada jaringan, termasuk pembuluh darah, fasia, otot, tendon, tulang rawan, tulang, ligamen, dan sinovium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara terbaik untuk membantu orang dengan myogenic LBP menjalani aktivitas fisik dan berfungsi secara normal. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan infrared dan message.
Kata kunci: low back pain (LBP), miogenik, infrared, messag
Pengujian Orifice Flow Meter dengan Kapasitas Aliran Rendah
Orifice flow meter is used in many laboratory and industrial application due because of its simple design and low cost. The present research investigated an orifice flow meter operated in relatively low flow rate. Orifice plate is a metal plate, 10 mm width provided with bevel at inlet section. The diameter ratios (β) are 0.3, 0.4, 0.5, 0.6, 0.7, and 0.8, respectively. The experiment used water with flowrate range having Reynolds number between 6827,55 and 8004,72. The fluid is flown through the orifice plate. Pressure taps are used to measure pressure at upstream and downstream of the orifice plate. The actual capacity is directly measured at an outlet reservoir; while the theoretical capacity is calculated using modified Bernoulli equation with diameter ratio (β) within the equation. The results showed that the irrecoverable pressure drop decreased with the increase of flow capacity and the diameter ratio. The discharge coefficient of the orifice flowmeter ranged between 0.3 and 1.3
Karakteristik Campuran Solar dan Hasil Daur Ulang Oli Bekas sebagai Bahan Bakar Mesin Diesel
A processing of waste lubrication oil to diesel-like fuel was conducted through precipitating, heating and blending the waste oil with H2SO4. NaOH is then added to neutralize the acidic of the blends. The diesel-like fuel from waste oil processing is then mixed with standard diesel fuel containing 40%-60%, 50%-50%, and 60%-40% diesel-like fuel and standard diesel fuel, respectively. The results showed that from the point of view of the calorific value, the content of 40% and 50% diesel-like fuel are still within the allowable range. From the density side the pure diesel-like fuel is still within the allowable range. In related to the viscosity characteristic, the content of 40% diesel-like fuel is the upper limit to be recommended for using in common diesel engine. Keywords: Diesel-like fuel, standard diesel fuel.AbstrakStudi eksperimental pendauran ulang oli bekas menjadi bahan bakar diesel telah dilaksanakan dengan proses fisik dan kimiawi dengan membuang endapan dalam oli bekas diikuti dengan pemanasan untuk menguapkan kandungan air, serta pencampuran dengan asam sulfat (H2SO4) dan natrium hidroksida (NaOH) untuk lebih lanjut menghilangkan pengotor yang ada dalam oli bekas. Hasil daur ulang kemudian dicampur dengan solar standar dengan kandungan masing-masing 40%, 50%, dan 60% hasil daur ulang dan sisanya berupa solar standar. Hasil karakterisasi bahan bakar menunjukkan bahwa kandungan hasil daur ulang sebanyak 40% volume merupakan batasan yang direkomendasikan untuk digunakan pada mesin diesel tanpa perlu melakukan modifikasi mesin.Keywords: Bahan bakar hasil daur ulang, solar standa
Pengaruh Variasi Diameter O-ring pada Permukaan Silinder terhadap Koefisien Drag
Dalam aplikasi engineering banyak ditemukan peralatan yang menggunakan silinder, seperti tiang penyangga jembatan, cerobong asap, dan sebagainya. Peralatan-peralatan ini mengalami hembusan udara setiap saat, yang menyebabkan kekuatan konstruksinya mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya drag yang arahnya searah dengan arah aliran. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi drag adalah dengan memanipulasi medan aliran fluida. Manipulasi aliran fluida dapat dilakukan secara pasif antara lain dengan menambahkan helical strake pada permukaan silinder, menambahkan penghalang di depan silinder dan sebagainya. Dalam penelitian ini manipulasi aliran fluida dilakukan dengan menambahkan O-ring pada permukaan silinder. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh variasi diameter O-ring terhadap koefisien drag. Penelitian ini dilakukan pada sebuah wind tunnel yang terdiri dari blower, pipa pitot, manometer, timbangan digital, dan silinder. Penambahan O-ring diletakkan pada permukaan silinder dengan variasi diameter O-ring yaitu 3mm, 4mm, 5mm, 6mm dan jarak antar O-ring 30mm. Silinder diletakkan ke arah vertikal. Bilangan Reynolds berdasarkan diameter silinder (60mm) adalah Re = 3,64 x .Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan koefisien drag dibandingkan tanpa variasi O-ring. Nilai koesisien drag terendah didapat dari variasi diameter O-ring 5mm atau d/D=0,08 dengan nilai 0,650259, dimana terjadi penurunan drag sebesar 24,15% dibandingkan dengan silinder tanpa O-ring.
STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK UKURAN DROPLET PADA BAHAN BAKAR CAMPURAN BIODIESEL-ETHANOL
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar diesel, dimana salah satunya adalah biodiesel.Biodiesel masih mengalami kendala pada mesin Diesel, karena viskositas dan densitasnya lebih tinggi dibandingkan minyak diesel. Hal tersebut mengakibatkan kinerja dari mesin diesel tidak optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan beberapa cara, salah satunya adalah penambahan zat aditif ethanol. Karakteristik campuran biodiesel-ethanol perlu diuji dari ukuran droplet agar mendekati minyak diesel. Pengujian ukuran droplet dilakukan pada bahan bakar diesel (B0), biodiesel (B100) dan campuran 95% biodiesel-5% ethano v/v (BE5). Tekanan injektor masing-masing bahan bakar divariasikan pada 2000, 2500 dan 3000 psi. Karakteristik semprotan yang dibandingkan adalah ukuran droplet (δ). Dari hasil pengujian diperoleh BE5 mempunyai karakteristik yang mendekati B0 jika dibandingkan dengan B100. Jadi, semakin tinggi tekanan injeksi yang diberikan pada injektor, maka ukuran droplet yang dihasilkan semakin kecil pada masing-masing jenis bahan bakar. Kata kunci: biodiesel, campuran biodiesel-ethanol,diesel, ukuran drople
Distribusi Ukuran Droplet Bahan Bakar Minyak Jelantah Sepanjang Region Semburan Nosel Seberhana
Biodiesel adalah bahan bakar ramah lingkungan karena merupakan sumber energi bersih dan terbarukan. Pemakaian minyak jelantah (waste cooking oil / WCO) sebagai bahan baku biodiesel terus meningkat karena ketersediannya berlimpah, aman untuk disimpan, dan mudah ditangani. Semburan bahan bakar digunakan dalam proses pembakaran untuk tujuan mendapatkan energi dan tenaga. Viskositas rendah dan tekanan injeksi tinggi akan dihasilkan diameter droplet kecil, sudut kerucut semburan besar dan pembentukan mendekati campuran homogen selama pembakaran. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh tekanan injeksi dan temperatur pemanasan awal dengan terhadap karakteristik daerah semburan droplet. Minyak jelantah sebagai bahan penelitian diambil dari hotel dan restauran yang ada di Bali. Minyak ini dikumpulkan oleh Yayasan Lengis Hijau. Percobaan diawali dengan memasukkan minyak jelantah ke tabung melalui fuel intake. Udara bertekanan diinjeksikan ke dalam tabung. Katup dibuka pelan-pelan sehingga minyak jelantah mengalir melalui pipe line menuju pemanas awal berbetuk spiral pada temperatur 350oC dan tekanan 3 bar. Selanjutnya minyak jelantah mengalir menuju main body dan menyembur di ujung nosel Semburan WCO ini ditangkap menggunakan kamera. .Percobaan ini diulang dengan tekanan dan temperatur masing-masing 4, 5 bar dan 360,370,380, 390oC. Hasil dari penelitian ini adalah jarak semburan nosel semakin jauh, maka ukuran rata-rata droplet yang didapat semakin kecil. Kenaikan tekanan menyebabkan penurunan ukuran rata-rata droplet. Ukuran rata-rata droplet minimal didapat masing-masing pada temperatur 360oC dan tekanan 5 bar.
Kata Pengantar dan Daftar isi : Volume 10, Nomor 2, Oktober 2017
Penanggung Jawab Ketua Jurusan Teknik Mesin UNUD Ketua Penyunting Ainul Ghurri, S.T., M.T., Ph.D. Mitra Bestari Prof. Dr. Ir. I Wayan Surata, M.Erg. (UNUD) Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT.,Ph.D. (UNUD) Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng. (UNUD) Prof. IN Suprapta Winaya, ST, MASc., Ph.D. (UNUD) Prof. Dr. Ir. I GB Wijaya Kusuma (UNUD) Prof. Dr. Tjokorda Gde Tirta Nindhia, ST, MT. (UNUD) Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, MEng. (ITS) Prof. Ir. IN Sutantra, MSc., PhD. (ITS) Prof. Dr. Ir. I NG Wardana, MEng. (UB) Dr. Ir. Suhanan, DEA. (UGM) Dr. Ir. Yanuar, MEng, MSc. (UI) Prof. Dr. Ir. Johny Wahyudi S, DEA. (UI) Ir. I GN Wiratmaja Puja, MSME, PhD. (ITB) Dr. Ir. Dipl.Ing. Berkah Fajar TK. (UNDIP) Prof. Dr. Ing. Ir. Harwin Saptoadi, MSE. (UGM) Penyunting Pelaksana I Ketut Adi Atmika, S.T., M.T. Dewa Ngakan Ketut Negara Putra Negara, ST., MSc. I Made Widiyarta, ST., MSc., Ph.D. I Gusti Ketut Sukadana, ST., MT. Ketut Astawa, S.T., M.T. I Made Astika, ST., MErg., MT, Dr. Wayan Nata Septiadi, S.T., M.T
KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT PERUT, KELINCAHAN DAN KONSENTRASI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING ATLET BOLA TANGAN PUTRA JAWA TIMUR
Bola Tangan merupakan salah satu cabang olahraga prestasi di Indonesia dan Jawa Timur khususnya yang menuntut kemampuan pemain baik dari segi fisik, teknik, taktik, maupun mental. Salah satu teknik dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemain bola tangan adalah teknik shooting / tembakan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa shooting adalah suatu bentuk penyerangan kepada lawan dan juga merupakan ”senjata” untuk menghasilkan skor. Tujun dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi: seberapa besar kontribusi kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut, kelincahan, dan konsentrasi terhadap ketepatan shooting, baik secara individual maupun secara serentak (bersama-sama). Sasaran penelitian ini adalah atlet bola tangan putra Jawa Timur yang berjumlah 14 orang. Metode dalam analisa ini menggunakan metode statistik deskriptif kuantitatif, sedangkan proses pengambilan data dilakukan dengan melakukan tes kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut, kelincahan, konsentrasi, dan shooting.
Dari hasil penelitian dapat dijelaskan: Hasil anova menyatakan nilai Fhitung = 4,475 > Ftabel = 3,63. Hal ini dapat dikatakan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara variabel kekuatan otot lengan (X1), kekuatan otot perut (X2), kelincahan (X3), dan konsentrasi (X4) secara bersama-sama terhadap ketepatan shooting bola tangan (Y). Dari hasil penelitian diperoleh secara individual variabel kekuatan otot lengan memberikan kontribusi terbesar terhadap variabel ketepatan shooting bola tangan. Kemudian diikuti kekuatan variabel konsentrasi, kelincahan dan kekuatan otot perut. Untuk variabel bebas kelincahan dan kekuatan otot perut perlu diberikan perhatian yang khusus tentang peningkatan latihan agar bisa didapatkan hasil ketepatan shooting bola tangan yang baik.
Kesimpulan: 1). Variabel kekuatan otot lengan (X1) memberikan kontribusi sebesar 41,34%. 2). Variabel kekuatan otot perut (X2) memberikan kontribusi hanya sebesar 0,34%. 3). Variabel kelincahan (X3) memberikan kontribusi sebesar 0,57%. 4). Variabel konsentrasi (X4) memberikan kontribusi sebesar 16,24%. 5). Secara individual masing-masing variabel hanya kekuatan otot lengan yang memiliki kontribusi yang signifikan dan secara bersama-sama seluruh variabel bebas memberikan kontribusi sebesar 66,58% terhadap akurasi hasil shooting bola tangan (Y) sehingga secara keseluruhan dapat digeneralisasikan ke dalam populasi.
Kata Kunci: Kekuatan Otot lengan, Kekuatan Otot perut, Kelincahan, Konsentrasi, shooting, Bola tangan