30 research outputs found

    PENGARUH ARSITEKTUR PASAR JOHAR PADA ARSITEKTUR PASAR CINDE PALEMBANG

    Get PDF
    Pasar Cinde berada di Jalan Jendral Sudirman, kawasan strategis,pusat bisnis dan perdagangan sekaligus berada dalam satu kawasan bersejarah Kota Palembang yaitu Komplek Makam Raja-raja Kesultanan Palembang Darussalam.Pasar Cinde dibangun tahun 1958, memiliki bentuk bangunan yang unik berbeda dengan bangunan lainnya. Keunikan tersebut yaitu memiliki wujud bentuk kolom persegi delapan yang bermahkota, tanpa adanya balok-balok yang menghubungkan antara kolom dengan kolom dan antara kolom dengan plat. Wujud bentuk tersebut dalam bidang konstruksi dan ilmu pendidikan teknik disebut dengan istilah yaitu Mushroom Konstruktie yaitu kolom yang bermahkota seperti bentuk jamur atau cendawan dengan bentuk plat tanpa balok. Di Indonesia pada saat ini bentuk bangunan yang menggunakan konstruksi cendawan dan sekilas mirip dengan Pasar Cinde hanya ada di Semarang yaitu Pasar Johar dibangun tahun 1938. Penelitian ini bertujuan mengungkap pengaruh arsitektur Pasar Johar pada arsitektur Pasar Cinde melalui cara membandingkan wujud bentuk arsitektur Pasar Johar dengan wujud bentuk arsitektur Pasar Cinde Palembang. Metode penelitian yaitu metode rasionalistik dengan paradigma kualitatif, diuraikan secara deskriptif, dimaknai dengan cara interpretatif dengan landasan teori tentang bentuk arsitektur. Pengambilan data primer dengan cara mengamati secara seksama objek Pasar Cinde dan Pasar Johar, mengumpulkan photo Pasar Cinde dan Pasar Johar pada masa awal pembangunan, melakukan wawancara, diskusi dengan tokoh-tokoh Nasional dan lokal melaui media sosial. Pengambilan data sekunder berupa dokumen penelitian terdahulu. Wujud bentuk arsitektur pasar Cinde Palembang dipengaruhi arsitektur pasar Johar. Pengaruh tersebut terlihat dari hasil perbandingan wujud bentuk arsitektur dari kedua pasar tersebut, yaitu pola orientasi, pola koefisien dasar bangunan, pola massa bangunan, pola ruang dan lantai bangunan, pola fasade, pola kolom cendawan, pola langit-langit dan pola atap. Pasar Cinde Palembang merupakan Bangunan Cagar Budaya karena telah memenuhi kriteria Undang-undang Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010, maka direkomendasikan kepada Pemerintah untuk melakukan pelestarian

    Rumah Rakit Sebagai Penunjang Pariwisata Sungai Musi

    Get PDF
    Minat wisatawan dunia saat ini cenderung mengarah kepada sesuatu yang unik original dan mengandung nilai-nilai yang patut diteladani. Dengan demikian untuk pemenuhan motivasi berkunjung wisatawan dan kesediaan jenis atraksi di kota Palembang maka arahan pariwisata kota Palembang mengarah kepada wisata budaya. Manfaat yang dapat diambil dari pariwisata budaya tidak terbatas secara ekonomi, namun juga bermanfaat dalam hal pelestarian budaya yang pada saat ini cenderung mulai tersisih oleh perkembangan zaman. Rumah Rakit dan pasar terapung merupakan salah satu potensi atraksi wisata sejarah dan budaya yang belum terkelola di Sungai Musi. Penelitian  ini  bertujuan menyusun arahan pengembangan rumah rakit sebagai diversifikasi atraksi wisata serta sebagai prioritas pengembangan pola pemberdayaan masyarakat pariwisata di tepian Sungai Musi. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara mengamati secara seksama terhadap objek rumah, rakit melakukan wawancara dengan keturunan pemilik rumah, tokoh masyarakat, wawancara. Pengambilan data sekunder melalui data sejarah rumah rakit berupa buku penelitian terdahulu. Rumah rakit sangat berpotensi sebagai penunjang pariwisata Sungai Musi, hal-hal yang dapat dilakukan seperti perbaikan kondisi kawasan disekitar rumah rakit dan pasar terapung, sehingga dapat meningkatkan kualitas objeknya, pengembangan   sarana   dan   prasarana   penunjang   kegiatan   homestay   dan   pusat perdangan terapung (pasar terapung), pengembangan rumah rakit sebagai fasilitas akomodasi homestay di tepian sungai Musi dan pengingkatan kualitas restoran apung sebagi fasilitas perdagangan kuliner dan souvenir dan pengembangan Sumber daya Manusia di bidang pariwisata. Rekomendasi Pengembangan sarana dan prasarana dan fasilitas pendukung pengembanga pasar terapung di tepian sungai (kawasan pasar 16 Ilir dan kawasan sekanak), pengembangan wisata minat khusus berbasis wisata heritage, belanja dan alam (Sungai Musi), peningkatan kualitas rumah rakit di kawasan 5 Ulu, 7 Ulu dan 10 Ulu, pengembangan atraksi pendukung sebagai pendukung atraksi utama

    BIMBINGAN TEKNIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN LAPORAN HASIL PTK KEPADA GURU TK, SD, SMP DAN SMA IT YABIS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK YAYASAN YABIS

    Get PDF
    Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan menggunakan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui refleksi diri dengan harapan guru dapat memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Penelitian tindakan dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu: (1) penelitian tindakan partisipasi, penelitian tindakan kritis, penelitian tindakan sekolah, dan penelitian tindakan kelas. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman penelitian tindakan kelas (PTK) dan pembuatan laporan PTK kepada guru TK IT, SD IT, SMP IT & SMA IT Yayasan YABIS dengan metode kegitan berupa sosialisasi materi, demontrasi, dan praktek. Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama kegiatan berlangsung, para peserta menyatakan tertarik dan sangat merasa perlu dengan kehadiran pelatihan yang telah  diberikan  karena melalui pelatihan PTK dan pembuatan laporan PTK para guru di lingkungan Yayasan YABIS mendapatkan tambahan suplemen ilmu dalam bidang PTK, dan meningkatkan keterampilan dalam membuat laporan PTK

    Pengaruh Jenis Mordan dan Proses Mordanting Terhadap Kekuatan dan Efektifitas Warna Pada Pewarnaan Kain Katun Menggunakan Zat Warna Daun Jambu Biji Australia

    Get PDF
    Perkembangan penggunaan pewarna alami sebagai  pewarna  tekstil semakin mendapat perhatian karena alasan lingkungan. Daun  jambu biji Australia  merupakan tanaman tropis dan sub tropis yang berpeluang sebagai sumber zat warna alami karena kandungan tannin dan flavanoida-nya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pewarnaan kain katun menggunakan zat warna dari daun jambu biji Australia berdasarkan variasi jenis proses mordanting dan jenis mordan yang digunakan. Proses mordanting dikaji adalah pre-, meta- dan post-mordanting, sedangkan jenis mordan yang digunakan yaitu tawas, kapur dan tunjung. Respon yang diuji yaitu absorbansi larutan zat warna setelah pencelupan. Pewarnaan pada kain katun menghasilkan warna kecoklatan dan pewarnaan terbaik menggunakan mordan  tawas melalui proses post-mordanting.Kata kunci: pewarna alami tekstil; daun jambu biji Australia; mordanting

    Explain Siblings’ Lived Experiences in Living with Individuals with Intellectual Disability: A Phenomenological Approach

    Get PDF
    Introduction: Living with individuals suffering from intellectual disability in families engenders particular concerns, worries, and challenges for siblings. The aim of the present study was to access siblings’ lived experiences in living with individuals with intellectual disability. Method: This study was conducted employing a qualitative method, using the lived experienced technique, and via in-depth interviewing on 9 siblings with intellectual disability selected via purposive sampling method. Interviews were recorded, transcribed, and analyzed using Colaizzi’s nine-step analysis method. Results: Findings obtained from siblings’ experiences of living with individuals suffering from intellectual disability were summarized into 6 themes of “fear of the future”, “family turmoil”, “negative emotions”, “positive emotions”, “discrimination between siblings” and “social stigma”, and 9 sub-themes which were coded in the form of subgroups of 6 main themes. Conclusion: These findings can provide information for identifying problems, significance, and adoption of supportive and medical strategies for siblings of individuals with intellectual disability to improve their psychological health. Keywords: Intellectual disability, Life experiences, Siblings, Qualitative researc

    Mitigasi Relawan Muda Tangguh Bencana

    Get PDF
    Bajulan Village is a disaster-prone village which has experienced several disasters such as flash floods in 2020, fires in 2021, and landslides in 2021, 2022, 2023. This service aims to build a community of young Bajulan volunteers who are able to help other communities in dealing with all disasters, especially landslides. Not only that, this service also aims to install disaster signs to provide information to the community about which areas have a higher risk of landslides. The methodology used is Participatory Action Research. This method is used because it makes the community play an active role as the main actor in solving problems and researchers only act as facilitators. Then this method is used to get maximum results. In this method there is also an important stage called Focus Group Discussion which is a forum for residents to voice what their problems are and how residents can overcome them. Researchers invited the Regional Disaster Management Agency as a speaker on disaster mitigation education in the discussion. The result of this service is data that shows the main causes of landslides. Then, data shows how residents deal with landslides. Another result is the formation of a community of young volunteers for disaster resilience and disaster signs

    Pemberian Stimulasi Selama Satu Jam pada Perkembangan Anak Usia 12-24 Bulan

    Full text link
    The influence of one hour stimulation in children aged 12-24 monthsIntroduction: Early stimulation plays an important role to reach optimal growth and development in children, especially cognitive, affective, and psychomotor developments. Stimulation has to be done continuously because this is important to maintain the connection between brain cells (synapse). Lack of stimulation can influence loss of brain cells functions. The aim of this study is to determine the influence of one hour stimulation on the development of children aged 12-24 months.Methods: An experimental analytic study with cohort prospective was conducted on children aged 12-24 months in Gubeng district, Surabaya, from September 2008-February 2009. Seventy healthy children were randomly divided into two groups, stimulation group and control group. Denver II was used to evaluate children's developmental status, conducted before and after stimulation. Data analysis using McNemar and Chi Square test.Result: There were improvement on development in both groups, from 85.7% become to 94.3% in the stimulation group and 68.6% to 77.1% in the control group. There was a significant influence on children development, only 10% children did not have any development delay anymore in the stimulation group, but in the control group still 30% (p=0.042). After 3 months, there was an improvement of development in the stimulation group from suspect to normal in 80%, and 63.6% in the control group, but notsignificant (p=0.375 vs p=0.549).Conclusion: Early stimulation improves the development of children aged 12-24 months

    Pemberian Stimulasi Selama satu Jam Pada Perkembangan Anak Usia 12-24 Bulan

    Get PDF
    Pendahuluan: Stimulasi mempunyai peran penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama fungsi kognitif, afektif dan psikomotor. Stimulasi yang terus menerus mengakibatkan hubungan antar sel otak (sinapsis) bisa berjalan dengan baik. Kurangnya stimulasi akan mengakibatkan hilangnya fungsi sel-sel otak ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian stimulasi selama 1 jam pada perkembangan anak usia 12-24 bulan. Metode: Penelitian dilakukan secara analitik prospektif kohort pada anak usia 12-24 bulan di Kecamatan Gubeng, Surabaya, mulai bulan September 2008 hingga Februari 2009. Tujuh puluh anak sehat secara acak dibagi dalam 2 kelompok, kelompok stimulasi dan kelompok kontrol. Denver II digunakan untuk menilai status perkembangan anak, sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis data menggunakan uji McNemar dan Chi Square. Hasil: Didapatkan perbaikan perkembangan pada kedua kelompok, dari 85,7% menjadi 94,3% pada kelompok stimulasi, dan 68,6% menjadi 77,1% pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan bermakna pada kemampuan perkembangan, hanya 10% tidak mengalami keterlambatan pada kelompok stimulasi, sedangkan kelompok kontrol 30% (p=0,042). Setelah 3 bulan, terjadi peningkatan perkembangan pada kelompok stimulasi dari subyek yang suspek menjadi normal sebesar 80%, dan kelompok kontrol sebesar 63,6%, tetapi tidak bermakna (p=0,375 vs p=0,549). Simpulan: Pemberian stimulasi satu jam meningkatkan kemampuan perkembangan anak usia 12-24 bulan

    PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PELATIHAN SELIDIK CEPAT KESUBURAN TANAH SAWAH DI DESA PANAIKANG, KECAMATAN MINESATENE, PANGKEP

    Get PDF
    Penurunan hasil produksi dalam satu dekade terakhir telah dirasakan oleh masyarakat petani di desa Panaikang, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan hasil panen. Ketidaktahuan petani tentang permasalahan kesuburan tanah, mengakibatkan para petani tidak dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam memperbaiki/mengembalikan kesuburan tanah. Oleh sebab itu dibutuhkan pelatihan selidik cepat kesuburan tanah sawah untuk mengatasi permasalahan degradasi tanah di lahan sawah. Pelatihan diberikan secara langsung dengan mempraktekkan bagaimana menggunakan alat Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) tanah sawah, dan dilanjutkan dengan simulasi yang dilakukan langsung oleh beberapa kelompok tani. Hasil uji kesuburan tanah dengan alat PUTS, memiliki nilai keakuratan terutama terkait pH tanah, Nitrogen, dan Posfor, yang sudah dapat dijadikan rujukan awal dalam penanganan status kesuburan tanah dan rekomendasi peningkatan kesehatan tanah. Nilai pH tanah berbanding lurus dengan kandungan hara-hara yang terdapat di dalam tanah. Perbedaan nilai uji PUTS dan uji laboratorium, disebabkan oleh adanya perlakuan yang telah diberikan oleh petani pada tanaman padi sawah berupa pemupukan sebelum pengambilan sampel tanah, sehingga memberikan hasil yang berbeda. Uji PUTS sebaiknya dilakukan sebelum penanaman padi sawah atau setelah panen, sehingga terbebas dari kesalahan pembacaan data. Pembentukan Desa Mitra menjadi keberlanjutan kegiatan sebagai wujud pendampingan petani dalam meningkatkan kesuburan tanah sawah di Desa Panaikang. Kata kunci: Tanah, petani, PUTS, desa mitra, Pangkep.   ABSTRACT The farming community in Panaikang Village, Minasatene District, Pangkep Regency, has felt a decline in production yields in the last decade. Various attempts were made to increase crop yields. Farmers' ignorance of soil fertility problems resulted in farmers being unable to find solutions to the issues they faced in improving/restoring soil fertility. Therefore, training is needed to quickly investigate the fertility of paddy soil to overcome the problem of soil degradation in paddy fields. The training was given directly by practicing using the Rice Field Soil Test Tool (PUTS) for rice fields and continued with simulations carried out directly by several farmer groups. The results of soil fertility tests using the PUTS tool have accuracy values, especially regarding soil pH, Nitrogen, and Phosphorus. These can be used as an initial reference in handling soil fertility status and recommendations for improving soil health. The pH value of the soil is directly proportional to the nutrient content in the soil. The difference in PUTS test values and laboratory tests is caused by the treatment given by farmers to lowland rice plants in the form of fertilization before taking soil samples, thus providing different results. The PUTS test should be carried out before planting lowland rice or after harvest to avoid data reading errors. The formation of Partner Villages is a continuation of activities as a form of assistance to farmers in increasing the fertility of rice fields in Panaikang Village. Keywords: Soil, farmer, PUTS, partner villages, Pangkep

    Molecular docking of polyether ether ketone and nano-hydroxyapatite as biomaterial candidates for orthodontic mini-implant fabrication.

    Get PDF
    Context: Modified polyether ether ketone (PEEK) by adding nano-hydroxyapatite (HA) material on its fixture for mini-implant fabrication may increase resistance force through osseointegration. Aims: To analyze the binding molecular docking of PEEK incorporated with HA as a biomaterial candidate for orthodontic mini-implant fabrication through a bioinformatic approach, an in silico study. Methods: 3D ligand structure consisting of HA, PEEK and target proteins consisting of osteopontin, osteocalcin, osteonectin, bone morphogenetic protein 4 (BMP4), bone morphogenetic protein 2 (BMP2), bone morphogenetic protein 7 (BMP7), alkaline phosphatase (ALP), runt-related transcription factor 2 (RUNX2), Insulin growth factor-1 (IGF-1), osterix, tartrate-resistant acid phosphatase (TRAP), collagen alpha-1 (COL1A1) obtained from RCSB-PDB. It was analyzed the binding affinity of a single HA, PEEK, and HA + PEEK complex to twelve target proteins related to osseointegration. The types of chemical interactions produced by the ligands in the target protein domain consisted of Van der Waals, hydrogen, hydrophobic, pi, and alkyl. Results: The blind docking simulation succeeded in identifying the most negative binding affinity; it was found in the HA + PEEK molecular complex compared to HA and PEEK in the single condition. The type of chemical interaction formed consisted of hydrogen, van der Waals, pi, and alkyl. HA+PEEK showed the most negative binding affinity with ALP and IGF-1, as much as -8.7 binding affinity. Conclusions: The molecular docking of PEEK with HA exhibited a prominent binding affinity with osteogenic markers like ALP and IGF-1 in silico, allowing it to have a higher potential than nano-HA or PEEK as a single biomaterial for osseointegration as the fabrication of mini-implants that may support orthodontic treatment
    corecore