2,688 research outputs found

    Geospatial Dynamics of Cropping pattern and Agricultural Efficiency in Kashmir Valley-A Northwestern Himalayan Region, India

    Get PDF
    Food (in)security and agricultural efficiency is a major challenge in many of the world’s mountain ranges. The particular physical characteristics of mountains and associated socioeconomic factors, mountain regions all over the world face challenges in terms of food security and cropping pattern, although at different levels. Mountains in developing countries are sites of poverty. About 40 percent of the mountain population or nearly 300 million people are estimated to be vulnerable to food insecurity, of these, nearly 90 percent live in rural areas and almost half of those are likely to be chronically hungry. The present study also focuses on the regional disparities in agricultural efficiency and cropping pattern across different tehsils of Kashmir Valley-A north-western part of Himalayas. The study was carried out across thirty-nine spatial units (Tehsils) among different districts of Kashmir valley in GIS and remote sensing environment. Both primary and secondary data was employed. The study shows that the productivity of paddy, maize, and wheat is showing an increasing trend among all tehsils of Kashmir valley from 2011 to 2017 but the area under these crops is decreasing at an alarming rate leading a food deficit of  21.70 percent. So, agriculture planning is badly needed to curb this grave problem and impose restrictions to land conversion a burning issue nowaday

    Perkembangan Bahasa Arab dan Sumbangannya Terhadap Pendidikan Islam di Selatan Thailand pada Abad ke-19 dan ke-20

    Get PDF
    Arabic is both a religious and science language, a means to understand Islamic teachings (Shari'ah), the reason why Islamic educational institutions are established throughout South of Thailand in order to teach this language and to spread it. The present research aims at studying the spread of Arabic language and its contributions to the Islamic education in Southern Thailand. In this regard, this study concentrates on the current situation of the Islamic education, its relationship to the Arabic language, the objectives of the Arabic teaching, its methods and contributions. Based on the above, this research noted the existence of various types of the Islamic educational institutions in Southern Thailand region in which Arabic language subject is a focal point. Also, it found among the most causes of the spread of Arabic language is Islam, teaching and learning process, sending students to Arab countries, Arabic and religious literature and writings. The common objectives among various institutions (i.e. Pondoks, Islamic private schools, Tadika and Higher educational institutions), are to understand Islamic teachings with some variations in term of language skills. As for the curriculum and methodology of teaching they are subjected to educational purposes. Additionally, the study found that the spread of Arabic language in 19th and 20th centuries has contributed much to the development of the Islamic education in various spheres. The findings of this study are, indeed, beneficial to the whole Islamic community, Islamic educational institutions in general, and to the scholars in particular. Therefore, scholars and educators are urged to adopt these findings and bring out comprehensive plans that ensure the spread of Arabic language and the development of the Islamic education

    Penggunaan bekas makanan mesra alam di Malaysia: kajian awal pengetahuan dan kesanggupan pelajar Universiti Kebangsaan Malaysia

    Get PDF
    Pembungkusan bekas makanan mesra alam (BMA) merupakan produk pembungkusan yang memberikan kesan terhadap kelestarian alam sekitar di samping mesra alam. Penggunaan BMA sedang giat dijalankan dan meluas di negara-negara maju terutamanya Amerika Syarikat dan Eropah selaras dengan perkembangan kefahaman dan pendidikan dari peringkat sekolah hingga ke peringkat pendidikan tinggi. Kajian ini mengenalpasti tahap pengetahuan, kefahaman dan kesedaran pelajar terhadap bekas makanan mesra alam (BMA) dalam melestarikan alam sekitar. Data primer diperolehi daripada 50 orang pelajar UKM yang disampel secara rawak. Analisis hasil kajian mendapati baik bagi pelajar lelaki atau wanita penggunaan bekas makanan mesra alam (BMA) tidak menjadi topik utama dalam memastikan kelestarian alam di dalam kampus khususnya. Namun begitu, pelajar bersedia untuk lebih mengetahui tentang penggunaan bekas makanan mesra alam (BMA) serta kelebihan-kelebihan yang diperolehi dan bersedia untuk mencuba bekas makanan mesra alam (BMA)

    PHP1 A STUDY EVALUATING PATTERN OF NON-PRESCRIPTION PURCHASE BY CONSUMERS FROM COMMUNITY PHARMACIES IN MALAYSIA

    Get PDF

    Accommodation of "Merdeka Belajar" Spirit in Islamic Boarding School Nurul Huda Pakandangan Sumenep

    Get PDF
    Merdeka Belajar gives freedom to develop the students’ talent without the obstacles of formal rules that shackle the creativity of students. The study of independent learning in the context of an empirical boarding school is very rarely done. Even though pesantren are considered to be independent in learning. This study aims to describe clearly how Islamic boarding schools accommodate the free spirit of learning in their education system. This study uses a qualitative approach with in-depth interview data networks, observations and documentation. The results of this study indicate that there is accommodation of an independent spirit of learning at the Nurul huda Pakandangan Islamic boarding school with three main things, firstly accommodation of an educational vision that leads to an independent spirit of learning by integrating religious and scientific knowledge. Facilitating the development of the potential of students as a whole with skills. empowerment of knowledge, skills, experience, attitudes and assessments based on national and global standards. Secondly, Students can freely determine their competence while remaining teacher-minded. Third is the accommodation of educational innovation in the service program in accordance with the educational goals of the pesantren which requires them to return to the community. Fourth Islamic boarding schools are gender responsive by accommodating equality education.Merdeka belajar memberikan kebebasan dalam mengembangkan bakat dalam diri siswa tanpa adanya hambatan aturan formal yang membelenggu kreativitas peserta didik. Kajian merdeka belajar dalam kontek pesantren secara empiris sangat jarang dilakukan. Kendatipun pesantren dianggap telah lama merdeka dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara tegas bagaimana pesantren melakukan akomodasi spirit merdeka belajar dalam sistem pendidikannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jejaring data wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya akomodasi spirit merdeka belajar di pesantren Nurulhuda pakandangan dengan tiga hal utama, pertama akomodasi visi pendidikan yang mengarah pada spirit merdeka belajar dengan mengintegrasikan ilmu agama dan sains. Memfasilitasi pengembangan potensi anak didik secara utuh dengan skill-skill. pemberdayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, sikap dan penilaian berdasarkan standar nasional dan global. Kedua bentuk pesantren mu’allimin pencetak jiwa guru, dimana santri secara bebas dapat menentukan kompetensinya dengan tetap berjiwa guru. Sesuai dengan jiwa kebebasan yang menjadi salah satu jiwa pesantren. Ketiga adalah akomodasi Inovasi pendidikan dalam program pengabdian sesuai dengan tujuan pendidikan pesantren yang mengharuskan untuk kembali kepada masyarakat, membangun konstruksi sumber daya manusia di tengah kultur masyarakat, dan mengabdi sambil melatih kompetensi santri untuk bisa hidup di tengah masyarakat dengan baik. Keempat Pesantren responsif gender dengan mengakomodasi pendidikan kesetaraan yaitu menegakkan keadilan dalam setiap kegiatan pendidikan dengan tidak menjadikan santri putri sebagai second class

    Memperaga Cirian Urang Sunda dalam pelayanan homestay

    Get PDF
    Salah satu faktor yang dapat memberikan kepuasan terhadap pelancong adalah faktor layanan. Daripada beberapa produk pelancongan yang menyediakan layanan, salah satu daripada nya adalah pada produk akomodasi atau penginapan, di mana penginapan merupakan salah satu produk asas dalam sektor pelancongan. Dalam memberikan layanan yang baik juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor individu yang terlibat dalam layanan. Dalam kajian ini, faktor yang menjadi sorotan adalah pada lima karakteristik Urang Sunda. Oleh sebab itu, makalah ini memiliki tujuan untuk mengkaji pengaruh karakteristik Urang Sunda dalam layanan penginapan homestay. Makalah ini menilai peranan karakteristik Urang Sunda dalam tiga peringkat, iaitu Urang Sunda pada peringkat individu, Urang Sunda pada peringkat komuniti dan Urang Sunda pada peringkat sosial. Kajian ini menggunakan kaedah kuantitatif. Soal selidik telah di edar kepada 300 orang responden yang menginap di homestay Urang Sunda dan responden di pilih secara rawak. Kajian ini menunjukkan bahawa karakteristik Urang Sunda nampak menonjol dalam memberikan kesan yang positif kepada pengunjung homestay. Pada masing-masing peringkat terdapat karakteristik yang lebih menonjol daripada peringkat lainnya. Hasil kajian ini juga dapat menjadi acuan kepada pihak-pihak yang terkait dalam pengembangan homestay Urang Sunda untuk menjadikan karakteristik Urang Sunda sebagai satu tarikan sebagai usaha memberikan kepuasan terhadap pelancong

    Place-making dalam agenda pembangunan pelancongan

    Get PDF
    Pembangunan pelancongan telah mengubah sesuatu ruang kepada tempat yang seterusnya menjadi sesebuah destinasi pelancongan. Perkembangan industri pelancongan yang rancak ini menyebabkan persaingan yang kompetitif dalam menarik pelancong antarabangsa sekaligus memberi impak yang positif kepada ekonomi sesebuah negara. Konsep place-making pelancongan merupakan pendekatan perancangan dan pembangunan dalam membentuk imej dan sense of place destinasi bagi memberi pengalaman pada pelancong. Objektif artikel ini adalah untuk menganalisis tema dalam penulisan ulasan karya lepas berkaitan place-making pelancongan. Seterusnya artikel ini membincangkan implikasi place-making pada pembangunan pelancongan di Malaysia. Sebanyak tujuh puluh artikel telah dianalisis menggunakan kaedah Analisis Tematik dengan menggunakan perisian Atlasti. Hasil kajian menunjukan terdapat empat tema utama dalam kajian place-making pelancongan iaitu destinasi, tuan-rumah dan tetamu, pemasaran dan komuniti. Kajian konsep place-making pelancongan turut menunjukkan kebanyakan kajian dilakukan dan ditulis oleh penyelidik sosial negara Barat berbanding di Malaysia. Implikasinya, kajian place-making perlu dipertingkatkan bagi mempastikan daya saing dan kualiti destinasi pelancongan di Malaysia

    OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI TENGAH PANDEMI COVID-19 MELALUI LAZISNU

    Get PDF
    Abstrak: Pemberdayaan yang merupakan proses penyadaran masyarakat yang dilakukan secara transformatif, partisipatif, dan berkesinambungan melalui peningkatan kemampuan dalam menangani berbagai persoalan dasar yang dihadapi dan meningkatkan kondisi hidup sesuai dengan harapan, harus segera dilakukan, agar ekonomi masyarakat kecil bisa terselamatkan. Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan dengan cara melakukan pemetaan terlebih dahulu apa yang menjadi masalah serta kebutuhan mendasar dari masyarakat, yang kemudian menyusun langkah-langkah untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara memberikan pelatihan non formal terkiat potensi yang ada di wilayah tersebut. Pemberdayaan masyarakat di masa Covid-19 sangat penting dan merupakan kebutuhan mendesak untuk segera dilaksanakan mengingat kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya di wilayah Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Metode pelaksnaan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan ceramah. Hasil pengabdian menujukkan bahwa kegiatan pendampingan dan pengabdian tentang sosialisasi pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 melalui LAZISNU berjalan lancar. Selain itu, semua elemen masyarakat Desa Sukobendu Kecamatan Mantup menyambut dengan antusias. Kata kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Covid-19, LAZISN

    Co adaptation of LiCl tolerant Solanum tuberosum L. callus cultures to NaCl stress

    Get PDF
    In this research, co-adaptation of the Calli of Solanum tuberosum, raised from petioles, to the presence of lithium (LiCl) and sodium chloride (NaCl) was studied. The cultures were adapted with LiCl in the absence of an osmotic stress and the response of adapted and unadapted calli to salinity was investigated. Undifferentiated callus growth was induced in S. tuberosum by the addition of 2 mg/l 2,4 dichlorophenoxy acetic acid (2,4-D), 0.25 mg/l kinetin to Murashige and Skoog medium. Subcultures were subjected to an incremental increase in LiCl to obtain adapted lines. Adapted and undapted calli were grown with LiCl and NaCl and the tissue content of Na+, K+, Ca2+, Mg2+ and proline levels were determined. Either 40 mM LiCl or 100 mM NaCl inhibited unadapted calli by more than 50%, while adapted calli grew normally under these conditions. The adapted calli exhibited a lower K+ content with or without salt and showed a lower accumulation of Na+ at 100 mM NaCl. The tissue K+ and Mg2+ contents decreased and their proline levels increased with salinity. A co-adaptation phenomenon is induced by LiCl that involves a regulation of K+ and Na+ contents and an accumulation of proline, which also brings about tolerance to osmotic effects of salt. This data is highly useful for devising breeding and molecular modification strategies for stress tolerance.Key words: Cations, proline, osmotic adjustment, salt tolerance, Solanum tuberosum

    Role of Liposuction Combined with Subcutaneous Mastectomy in the Surgical Treatment of Gynecomastia

    Get PDF
    Background: Gynecomastia is one of the common benign male breast diseases, surgical treatment of which remains a controversial issue. Here, we describe successful combined use of liposuction and subcutaneous mastectomy in the treatment of gynecomastia. Aim: To evaluate the effectiveness of the liposuction combined with subcutaneous mastectomy in the treatment of gynecomastia. Materials and Methods: In this retrospective study, a total of 28 patients were included. All the patients had undergone detailed clinical evaluation and appropriate investigations. Information regarding age of onset, etiology, laterality, nipple discharge was collected from patient’s medical records. Twenty of 28 patients had unilateral gynecomastia whereas 8 patients had bilateral gynecomastia. Based on the clinical evaluation and investigations, secondary causes of gynecomastia were ruled out. Subcutaneous mastectomy using infraareolar skin incision combined with liposuction was performed on 26 patients. Two patients underwent only liposuction. Results: Twenty‑four patients (86%) were satisfied with the results of the operative intervention. In 24/28 patients (86%), the indication of surgery was cosmetic reasons and in 4/28 patients (14%), the indication was failure to treatment with danazol. Average age of the patients was 24 (6) years and most of the patients were between 20 and 30 years of their age. The postoperative complications include infection in two patients and contour deformity in two other patients. Conclusions: Liposuction combined with subcutaneous mastectomy is a reliable, versatile, less time consuming and valid procedure for the treatment of gynecomastia. This procedure provides satisfactory aesthetic results.Keywords: Gynecomastia, liposuction, subcutaneous mastectom
    • …
    corecore