51 research outputs found

    FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA PRODUKTIF 15-64 TAHUN DI KECAMATAN BLANG BINTANG KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2022

    Get PDF
    Hipertensi merupakan Tekanan darah dimana tekanan sistolik 140 mmHg dan Tekanan diastoliknya 90 mmHg. Penelitian ini mengambil 2 desa yaitu Kampung Blang dan Desa Cot Hoho. Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko apa yang mengakibatkan masyarakat di Kecamatan Blang Bintang menderita hipertensi. Desain Penelitian menggunakan observasional analitik dengan Pendekatan case control. Dalam menentukan sampel menggunakan Total Sampling. Jumlah sampel dengan pembagian 42 untuk kelompok Kasus dan 42 untuk kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 - 22 Mei 2022. Berdasarkan hasil Analisa Univariat menunjukkan bahwa responden yang konsumsi kopi 89,3%, aktivitas fisik cukup 92,9%, konsumsi garam 96,4%, konsumsi junkfood 29,8% dan konsumsi softdrink 33,3%. Analisa Bivariat menunjukkan Konsumsi Kopi tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi nilai p Value 0,480 (OR = 2,167), Aktivitas Fisik tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi nilai p Value 1,000 (OR = 1,000), Konsumsi Garam tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi nilai P Value 1,000 (OR = 2,050), Konsumsi Junkfood tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi nilai P value 1,000 (OR = 1,121) dan Konsumsi Softdrink tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi nilai p Value 0,817 (OR = 1,239). Kesimpulan Konsumsi Kopi, Aktivitas Fisik, Konsumsi garam, Konsumsi Junkfood dan Konsumsi Softdrink adalah tidak berhubungan dengan kejadian Hipertensi. Diharapkan kepada Kepala Puskesmas, Petugas PTM dan Kader Posyandu untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberian informasi tambahan mengenai Masalah penyakit hipertens

    Case Study: Maintenance Proposal of Press Parts Production for Minimize Waste by Lean Manufacturing – Value Stream Mapping (VSM)

    Get PDF
    Abstract—Higher competition in businesslike field demanded each company acted as a value creator with progressive fixing performance. One of effort in increasing productivity was reducing waste. Enterprise T have seven type of extravagance were over production, transportation, inventory, over processing, motion waiting and defect. Minimize waste have bond with production time which could increase efficiency on using electricity and decreased lead time. Production process in this company showed non-value added time such as excessively material transportation in picking area and so the workers too much waited for the next schedule activity. This condition caused higher product lead time. Lean manufacturing idea necessary was implemented with using tool Value Stream Mapping – VSM. This strategy would resumed for the company maintenance and the result showed that lacking as much 26,45% of lead time could be a problem solution. Reducing lead time could be higher if the company have applied and played continue improvement.Keywords—lead time, lean manufacturing, value stream mapping

    PENATAAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN PROSES PEMANGGANGAN BAGI UMKM OPAK KETAN

    Get PDF
    Opak ketan merupakan salah satu kuliner khas provinsi Jawa Barat. Produksinya masih melestarikan cara tradisional secara turun – temurun yang salah satu segmen proses pembakaran. Minimnya media pembakaran yang digunakan memberikan ruang penataan bagi proses pemanggangan opak ketan dengan mempertahankan bahan bakar arang. Kebutuhan dalam mereduksi waktu produksi per sekali proses menjadi target kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa Pajaten kecamatan Cibuaya kabupaten Karawang. Forum diskusi antara pemangku desa, mitra opak ketan, dan tim pelaksana memprioritaskan penataan manajemen produksi pada bagian pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan penerapan alat pembakar opak. Hasil uji coba peralatan menunjukkan bahwa kapasitas dalam satu kali proses pembakaran mampu memproses 50 buah opak ketan dan produk memiliki tingkat kematangan secara merata. Peralatan ini lebih cenderung cocok bagi opak ketan jenis kriket dengan memperhatikan tekstur dan tingkat kelengketan bahan. Selain itu, implementasi alat pembakar tersebut turut memberikan edukasi bagi mitra atas pentingnya pengetahuan keamanan pangan dan tingkat kelayakan produk opak ketan. Keberadaan NIB bagi pihak UMKM seirama mampu mendongkrak kuantitas penjualan dan area pemasaran pasca produk memiliki izin usaha yang resmi dari Dinas Koperasi wilayah setempat. Awalan untuk kedua perbaikan bagi mitra opak ketan di desa Pajaten akan berlangsung secara estafet bagi perbaikan manajemen produksi pada proses lainnya dan manajemen produk untuk sisi kelayakan izin edar produk yang lebih luas

    AWALAN EKONOMI MANDIRI BERKELANJUTAN MELALUI BUDIDAYA MAGGOT (Hermetia illucens) BLACK SOLDIER FLY (BSF)

    Get PDF
    Permasalahan di desa Tegallega – Kabupaten Karawang, salah satunya adalah pengairan lahan persawahan melalui pemanfaatan air hujan semata dan mengakibatkan rendahnya kuantitas pemanenan padi. Nilai ekonomi dari bidang usaha ini terbilang rendah terutama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari bagi warga desa tersebut. Permasalahan ini menuntut adanya kegiatan ekonomi lain dengan memanfaatkan persoalan yang lebih dahulu ada di lokasi masyarakat. Hasil rembuk bersama antara pemangku desa, dan mitra pelaksana terhadap kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) menyepakati kegiatan pemanfaatan penumpukan sampah organik di desa Tegallega yang selama ini juga merupakan permasalahan sebagai bahan makanan dalam membudidayakan maggot BSF. Peluang ekonomi mandiri adalah produk jual kering ketika maggot telah mencapai fase dewasa. Kegiatan pelaksanaan menggunakan metode pendekatan yang bersifat   persuasif edukatif berupa ceramah, diskusi, dan praktek. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program KKN menunjukkan bahwa mitra Gapoktan desa Tegallega bersikap antuasias tinggi selama pemberian teori dasar pembudidayaan maggot BSF. Komunikasi dua arah juga terjadi sebagai bentuk indikator adanya pemahaman dan penyerapan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan budaya bagi masyarakat Tegallega yang disampaikan oleh pakar pembudidaya maggot. Proses terapan juga berlangsung sebagai parameter pemahaman teori dengan menunjukkan lokasi penyediaan budidaya dari awalan tetasan telur menuju maggot BSF (larva dewasa). Produk jual dari maggot tersebut mengalami proses pengeringan dan menghasilkan produk larva – pelet kering. Lanjutan pemantauan menjadi evaluasi dan tolak ukur nilai ekonomi dengan memberikan tahapan pengemasan, label, dan izin edar produk baik pertokoan maupun ­e-commerce sebagai bentuk perluasan nilai ekonomi atas penjualan produk

    PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING AND MATHEMATICS) UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC REASONING SISWA SMP PADA HUKUM PASCAL

    Get PDF
    Pada abad ke 21 ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan kompetisi yang berdampak pada globalisasi dunia. Fisika merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam yang berperan penting dalam perkembangan teknologi. Dalam pembelajaran fisika kemampuan penalaran ilmiah atau scientific reasoning sangat diperlukan untuk proses pemecahan masalah. Sehingga untuk dapat mengembangkan kemampuan scientific reasoning siswa maka diterapkan pembelajaran berbasis STEM. Tujuan dari pembelajaran berbasis STEM dapat mengembangkan kemampuan saintifik, kemampuan saintifik diantaranya seperti scientific reasoning. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui peningkatan scientific reasoning siswa dan peningkatan setiap dimensi scientific reasoning siswa setelah diterapkan pembelajaran berbasis STEM. Penilitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan one group pre test and post test desain pada sampel sebanyak 37 siswa menggunakan teknik convenience sampling disalah satu sekolah kabupaten Bandung Barat. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan tes scientific reasoning berbentuk pilihan ganda bertingkat yang diadopsi dari Lawson Classroom Test Scientific Reasoning (LCTSR) sebanyak 13 soal. Hasil Penelitian menunjukkan peningkatan scientific reasoning siswa setelah diterapkan pembelajaran berbasis STEM memiliki n-gain sebesar 0,59 dalam katagori sedang. Peningkatan setiap dimensi scientific reasoning diantaranya yaitu dimensi deductive reasoning, control of variable dan hypothetical-deductive reasoning berada kategori sedang masing-masing = 0,68; = 0,45; = 0,56, sedangkan dimensi correlational reasoning berada kategori tinggi yaitu = 0,7.;--- In the 21th century the technology has been developing rapidly, therefore caused the growth in competition which affected the world globalisation. Physics in one way is an aspect of knowledge that plays a pivotal role in the advancement of technology. In learning physics the ability of scientific reasoning is incredibly important for the process of solving problems. Therefore, in order to develop the student’s scientific reasoning, learning based on STEM is implicated. The purpose of learning based on STEM is to increase the scientific ability, such as scientific reasoning. To sum up, researcher keen on attaining information about student’s development both in scientific reasoning and on the its every dimension after having made use of learning based on STEM. This research utilised one group pre test and post test design of quasi-experiment and convenience sampling technique to 37 students in one of the school in Bandung Western of city. Furthermore, as many as 13 scientific reasoning tests in form the degree type of Multiple-Choices which were adopted from Lawson Classroom Test Scientific Reasoning (LCTSR) was used as the measure instrument. The result presents that the improvement of student's scientific reasoning level after the implication of learning based on STEM had n-gain in the amount of 0,59 and is classified into medium level. Moreover, the deductive reasoning, control of variable, and hypothetical-deductive which are every of its dimension has also improve and are also classified into medium level; respectively = 0, 68; = 0, 45; = 0, 56. On the other hand, correlation reasoning dimension is classified into the high level of category which is = 0,7

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN SOAL OPEN ENDED MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui cara meningkatkan hasil belajar dan melihat respon siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan soal open ended. Penelitian ini merupakan tindakan penelitian terhadap suatu  Kelas dengan tehnik pengumpulan data melalui, tes hasil belajar dan serta angket respon siswa. Subjek dalam penelitian adalah Kelas VIII.8 SMP N 18 Kota Bengkulu tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 34 siswa.. Peningkatan hasil belajar dilihat dari nilai rata-rata peserta didik pada siklus I sampai siklus III yaitu 77,5; 82,2; 84,0 dengan persentase ketuntasan belajar yaitu 67,6%; 91,2%; 82,4%. Respon peserta didik ditingkatkan dengan membimbing mengerjakan soal open ended agar lebih tertarik dan antusias dalam belajar, serta memotivasi untuk membiasakan diri belajar dirumah. Peningkatan respon dilihat dari skor rata-rata respon peserta didik pada siklus I sampai siklus III yaitu 22,62 (rendah); 33,94 (cukup tinggi); 41,71 (sangat tinggi)

    Produksi Biodiesel Yang Berbahan Baku Kelapa Sawit Dengan Melibatkan Katalis Homogen Dan Heterogen

    Get PDF
    Saat ini kebutuhan bahan bakar minyak terus menjadi besar bersamaan dengan meningkatnya populasi dan berkembangnya Teknologi. Namun cadangan sumber energi minyak bumi yang berasal dari fosil terus menjadi menipis karena sifatnya yang tidak dapat diperbaharui. oleh karena itu, perjuangan buat mencari asal tenaga alternatif yang dapat diperbaharui (renewable) butuh ditingkatkan. Salah satu sumber tenaga alternatif yang kala ini banyak dibesarkan ialah Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang umum diketahui dengan nama Biodiesel. Biodiesel ialah bahan bakar alternatif yang menjanjikan serta dapat terbuat dari minyak goreng sisa, lemak hewani ataupun minyak nabati yang dikonversikan ke dalam metil ester lewat proses transesterifikasi memakai alkohol. Reaksi transesterifikasi ini membutuhkan katalis dalam penggunaanya. Setelah di amati, katalis heterogen menjadi katalis yang paling efektif dalam pembuatan biodiesel melalui reaksi transesterifikasi

    TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANA PENGAWASAN PILKADA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 DALAM MEWUJUDKAN DEMOKRASI DI DAERAH

    Get PDF
    Pilkada atau pemilihan kepala daerah merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di daerah. Hal ini merupakan bagian dari perkembangan sistem penyelenggaraan pemerintahan Negara Republik Indonesia yang mengalami berbagai perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah prinsip otonomi yang berarti keleluasaan untuk mengatur daerahnya sendiri pada setiap daerah. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilakukan secara langsung oleh penduduk daerah administratif setempat yang memenuhi syarat. Pemilihan kepala daerah dilakukan satu paket bersama dengan wakil kepala daerah.Pengawas pilkada memiliki kewenangan menyelesaikan sengketa pemilihan, prosesnya dilakukan dengan mempertemukan para pihak, agar diperoleh kesepakatan melalui musyawarah. Hal ini disebutkan pada Pasal 143 Undang-undang No. 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota menjadi Undang-undang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 8 Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian normatif. Penelitian normatif yang dimaksud yaitu penelitian yang objek kajiannya meliputi norma atau kaidah dasar, asas-asas hukum, peraturan perundang-undangan, perbandingan hukum, doktrin, serta yurisprudensi

    Anaerobic Wastewater Treatments: Prediction of Retention Time on RT/RW Plant

    Get PDF
    Wastewater treatment gave major problem in higher of chemical oxygen demand that backgrounded by amount and type of PT RT/RW products. The waste was polymer, mixture of nitrogen, mixture of phosphate, and oil. This factory used active sludge and microorganism (anaerobic condition). Research result showed that pH ranged 4,94 until 8,02. This data gave a decreasing sharply in acidic condition. The thing could be caused acetogenic phase in area pond anaerobic. The phenomenon might be recited because possibility of biologist living this waste did not take place as well and or could give deathly affect to the anaerobic bacteria. Customary pH for the bacteria was 6,8 – 7,4. Temperature data reached 28-33oC so their activities were good. Then, efficiency of anaerobic wastewater treatment was 62,95 to 66,06%. The data indicated that the research was not accordance with SOP companies. Inlet concentration of chemical oxygen demand had variation and gave unbalancing affect to digestive bacteria load. Estimation to get valid COD was 11-14 days. The duration was required by the microorganism to digest the matter organic perfectly to be methane and carbon dioxide gas

    Implementations of Autonomous Maintenance to Relieve Stoppages on PT NIKF – Sachet Packaging Chain

    Get PDF
    Autonomous maintenance taught operator to keep devices, create cooperation each employer and did problem solving that occurring in machine. This research described assembling of autonomous maintenance on PT NIKF – minor stoppages trouble in sachet production line. Our team used the OEE method to know the latest line condition and variety losses that causing the performance were not optimal. After that, the next steps were using visual losses map and diagram Pareto to get the detail (component with many losses). By Go See Think Do, the researcher could find much maintenance that must be done in SIC line 1. Through the application, this effort could reduce the losses of minor stoppages - 79,52%
    • …
    corecore