16 research outputs found

    PENDAPATAN USAHA PETERNAK AYAM RAS PETELUR (Studi Kasus PT. Haziq Farm di Desa Kuta Blang Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha ternak ayam ras petelur di PT. Haziq Farm di Desa Kuta Blang. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif deskriptif. penggunaan biaya tetap pada usaha ayam ras petelur PT. Haziq Farm selama satu bulan yaitu sebesar Rp.21.191.700, penggunaan biaya variabel sebesar Rp.138.028.000. Total biaya yang dikeluarkan senilai Rp. 159.219.700/bulan dan penerimaan pada PT. Haziq Farm selama bulan November sebesar Rp. 172.800.000. Dari hasil penelitian menunjukkan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 13.580.292/bulan. Berdasarkan hasil dari nilai R/C diatas bahwasanya usaha ternak ayam ras petelur PT. Haziq Farm memiliki nilai sebesar 1,085 yang berarti bahwa usaha ternak ayam ras petelur di PT. Haziq Farm layak untuk dijalankan

    PENGARUH LUAS LAHAN TEH DAN PRODUKTIFITAS TEH TERHADAP EKPORTEH DI INDONESIA TAHUN 1985 SAMPAI 2019

    Get PDF
    This study aims to analyze the effect of tea area and tea productivity on tea exports in Indonesia in the 1985-2019 period. The data used in this study are secondary data for the 1985-2019 period. This research model uses multiple linear regression. Research Results Partially the area of tea land has an effect on tea exports in Indonesia. Partially tea productivity has no effect on tea exports in Indonesia. Simultaneously, land area and tea productivity have a positive effect on tea exports in Indonesi

    PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA PEDAGANG KECIL SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH KREDIT USAHA RAKYAT DARI BANK RAKYAT INDONESIA DI KECAMATAN SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR

    Get PDF
    DEVI AGUSTIA, "Perbandingan Pendapatan Usaha Pedagang Kecil Sebelum dan Sesudah Memperoleh Kredit Usaha Rakyat Dari Bank Rakyat Indonesia di Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar" di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. H. M. Hassan Su'ud, M.Sc selaku Pembimbing Utama dan Cut Faradilla, SP, M.Si selaku Pembimbing Kedua.Usaha memberikan modal dalam bentuk kredit kepada pedagang telah dilakukan pemerintah dan pihak swasta, pemberian modal ini dimaksudkan untuk menambah modal bagi pedagang dalam menjalankan usahanya. Disamping usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah terdapat peran lembaga keuangan seperti Bank Rakyat Indonesia yang ikut memberikan modal kepada para pedagang yang berada di Kecamatan Suka Makmur dalam bentuk kredit modal kerja dan investasi yang sumber pendanaannya berasal dari bank itu sendiri dan dana dari pihak ketiga.Pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat dari Bank Rakyat Indonesia kepada pedagang kecil dimaksudkan untuk memperluas, memantapkan dan melestarikan usaha yang dijalankan oleh para pedagang tersebut. Modal dalam usaha perdagangan dapat berasal dari modal sendiri dan modal luar (kredit). Kredit yang diperoleh ada yang berasal dari badan formal dan badan informal (pengijon, renternir). Kredit yang diperoleh dari badan informal sangat merugikan karena bunganya yang tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah telah menempuh berbagai kebijakan guna membantu penyediaan kredit modal kerja bagi para pedagang dalam menjalankan usahanya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan usaha pedagang kecil sesudah memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) dibandingkan sebelum memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Suka Makmur sebagai salah satu Kecamatan di Kabupaten Aceh Besar yang ditentukan secara sengaja (purposive Sampling), yang didasarkan pada pertimbangan bahwa Kecamatan Suka Makmur sebagai pusat perdagangan yang memiliki kemampuan untuk pengembangan dan peningkatan usaha kecil, menengah dan koperasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan wawancara langsung dengan pihak BRI dan pedagang kecil yang menggunakan modal sendiri di samping juga memperoleh KUR Penentuan desa/kelurahan sampel ditentukan secara sengaja yaitu di desa Sibreh berdasarkan pertimbangan bahwa di desa tersebut paling banyak terdapat pedagang yang memperoleh kredit KUR dari BRI. Populasi dalam penelitian ini adalah usaha pedagang kecil yang memiliki modal sendiri disamping memperoleh fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).Hipotesis yang diambil pada penelitian ini menyimpulkan bahwa Pendapatan usaha pedagang kecil sesudah memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) lebih besar dibandingkan pendapatan sebelum memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pengujian terhadap hipotesis yang telah diturunkan digunakan statistik uji "t". Hal ini digunakan untuk membandingkan pendapatan bersih yang diterima oleh pedagang kecil yang memiliki modal sendiri sebelum dan sesudah memperoleh fasilitas KUR.Berdasarkan hasil penelitian, maka KUR modal kerja dan investasi maksimal 3 tahun dengan besar kredit yang dapat diberikan sampai dengan Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah). Bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditetapkan oleh BRI adalah sebesar 1,125 % flat rate per bulan tanpa hak pengembalian bunga tepat waktu (PBTW), tidak ada asuransi dan denda.Karakteristik pedagang kecil yang menggunakan modal sendiri di samping juga memperoleh fasilitas KUR di daerah penelitian adalah : umur rata-rata 33 tahun, pendidikan rata-rata 1O tahun, pengalaman rata-rata 10 tahun, jumlah tanggungan rata-rata 3 orang.Rata-rata modal usaha yang dikeluarkan oleh pedagang kecil sebelum memperoleh KUR adalah sebesar Rp. 8.504.662/bulan dan sesudah memperoleb KUR sebesar Rp. 13.553.29L/bulan. Rata-rata nilai penjualan yang diterima oleh pedagang kecil sebelum memperoleh KUR adalah sebesar Rp. 10.566.071/bulan dan sesudah memperoleh KUR sebesar Rp. 17.148.214/bulan. Rata-rata pendapatan bersih yang diterima oleh pedagang kecil sebelum memperoleh KUR adalah sebesar Rp. 2.045.338/bulan dan sesudah memperoleh KUR sebesar Rp.3.594.923/bulan.Hasil pengujian statistik melalui uji "t" memperlihatkan nilai thitung= 6,78> ttabel(@=0,05) = 1,70. Ini berarti hipotesis nol (H0) di tolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian pendapatan usaha pedagang kecil sesudahmemperoleh KUR lebih besar dibandingkan pendapatan usaha pedagang kecil sebelum memperoleh KUR

    Studi Empiris Perilaku USAha Koperasi Pertanian: Kasus Koperasi di Dataran Tinggi Gayo, Provinsi Aceh

    Get PDF
    Koperasi pertanian memiliki peran penting dalam mendukung petani kecil. Peran kunci koperasi tersebut, yaitu untuk meningkatkan akses pasar, meningkatkan posisi tawar petani, dan meningkatkan kemampuan mengadopsi teknologi. Masalah yang dihadapi petani kopi adalah posisi tawar petani lemah dalam penentuan harga. Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku USAha koperasi dengan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi harga pembelian, jumlah pembelian, jumlah penjualan, jumlah anggota dan sisa hasil USAha pada koperasi. Model perilaku ekonomi koperasi dibangun sebagai suatu sistem persamaan simultan yang terdiri dari harga pembelian, jumlah pembelian, harga penjualan, jumlah anggota koperasi dan Sisa hasil USAha. Model ini diestimasi dengan metode 2SLS. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar variabel dalam model menunjukkan bahwa koperasi telah menjalankan kegiatan USAhanya sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi. Hal ini ditunjukkan dari perilaku koperasi dalam melakukan pembelian terhadap kopi anggota

    ANALISIS TRANSMISI DAN INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH ANTARA PUSAT PASAR MEDAN DENGAN PASAR PENGECER BINA USAHA MEULABOH

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterpaduan pasar dan perubahan harga bawang merah di Pusat Pasar Medan dengan Pasar Pengecer Bina Usaha Meulaboh menggunakan Elastisitas Transmisi Harga dengan bantuan Ms.Excel dan Metode IMC (Indexs of Market Connection ) dengan SPSS. Metode penentuan daerah penelitian yang digunakan adalah secara Purposive dan data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari Instansi yang terkait seperti PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan dan Strategis Nasional) maupun juga diperoleh dari Dinas Perdagangan Kabupaten Aceh Barat. Hasil penelitain ini menunjukkan bahwa perubahan harga bawang merah di Pusat Pasar Medan dengan Pasar Bina Usaha Meulaboh bersifat elastis dimana ET = 0,67 (<1) artinya perubahan harga bawang merah sebesar 1% di Pasar Bina Usaha Meulaboh maka perubahan harga kurang dari 0,67% di tingkat pedagang besar Pusat Pasar Medan Artinya Perubahan harga bawang merah di Pasar Bina Usaha Meulaboh akan mengikuti perubahan harga bawang merah yang ada di Pusat Pasar Medan. Integrasi atau ketepaduan pasar bawang merah antara Pusat Pasar Medan dengan Pasar Bina Usaha Meulaboh mendapatkan IMC = 0,19769. Dimana IMC = < 1, maka integrasi semakin tinggi yang menunjukkan harga bawang merah di Pusat Pasar Medan dengan Pasar Bina Usaha Meulaboh memiliki ketekaitan pasar atau adanya hubungan timbal balik antara kedua pasar

    KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM KELOMPOK BINA USAHA DI DESA LUENG BARO KECAMATAN WAYLA BARAT KABUPATEN ACEH BARAT

    Get PDF
    Interpersonal communication is very important because interpersonal communication can increase mutual understanding between subordinate employees and superiors, and improve coordination of various different activities or tasks. Therefore effective communication will greatly determine the success of an organization or group so that the group stay intact for a long time. the purpose of this study is to see how interpersonal communication occurs in Bina Usaha groups. The results of this study show that interpersonal communication is less effective, it can be seen from not all components of communication available in interpersonal communication within the gorup. only the attitude of openness and positive, while emphaty, support, and similarity are also important in communication is lacking. 

    PEMETAAN MODEL BISNIS RED HOUSE COFFEE DENGAN PENDEKATAN BISNIS MODEL CANVAS

    Get PDF
    Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia, dan dikenal juga sebagai negara yang menjadi referensi produksi kopi berkualitas baik. Budaya minum kopi sekarang merupakan menjadi rutinitas atau bahkan menjadi kebiasaan yang sering kita jumpai mulai dari kedai kopi di gang sempit, persimpangan jalan, hingga mal – mal di perkotaan. Hal ini menjadi penanda bahwa fenomena kedai kopi menjadi sebuah bisnis baru yang cukup menjajikan, salah satunya yaitu red house coffee. Pertumbuhan UMKM di kabupaten bener meriah ditambah dengan adanya program pemerintah yaitu PPKM membuat pendapatan para pelaku usaha semakin berkurang. Red house coffee merupakan coffee Honey, wine, natural,luwak,robusta, speacility berlokasi di kabupaten bener meriah, provinsi aceh yang harus terus berinovasi agar usahanya dapat bertahan yang dapat dilakukan dengan memetakan model bisnis dan mengevaluasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memetakan operasional bisnis usaha mikro dengan studi pada “red house coffee” dengan pendekatan Business Model Canvas. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis Sembilan blok business model canvas. Hasil penelitian menunjukan bahwa bisnis model kanvas red house coffee terdapat aspek yang masih lemah pada red house coffee dan perlu diperbaharui, yaitu aspek Channels yang masih mengandalkan penjualan dari outlet dan kurang mengoptimalkan penjualan online, meningkatkan promosi melalui social media seperti Instagram, facebook, tiktok dan youtub dengan melakukan iklan berbayar. Aspek value propotition yang belum menambahkan logo pada kemasan produk, menambah fasilitas wifi. Aspek customer relationship membangun awareness merek dan mengadakan membership. Aspek Revenue stream yaitu bisa menambah pendapatan dengan penyewaan tempat. Dan aspek key partner yaitu bisa memasok produk pada retail atau pun melalui minimarket local dan nasional

    PERDAGANGAN KAKAO DAN PRODUK KAKAO INDONESIA DI PASAR ASEAN+6

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the influence of GDP growth in the agricultural sector to the distribution of income and employment opportunities in the agricultural sector of Indonesia, in the period 1996-2014. This study uses secondary data time series (time series), obtained from the Central Statistics Agency (BPS), and related agencies as well as various data published through various scientific papers are considered to have a correlation and relevance to this study. The results showed that the GDP data processing significant at α = 0.050 shown in the p-value of 0.000 or significant at 100 percent confidence interval with a positive effect on employment. Where the coefficient of determination (R2) is 0.9943, meaning that GDP has an impact for 99percent of the agricultural labor opportunities in Indonesia. Meanwhile GDP is significant at α = 0.10 on income distribution shown in the p-value of 0.000 or significant at 100 percent confidence interval with a positive impact on the Gini ratio. Where the coefficient of determination (R2) is 0.99014, meaning that GDP has a 99 percent influence on income distribution in Indonesia
    corecore