122 research outputs found

    Approximate Inference in Continuous Determinantal Point Processes

    Full text link
    Determinantal point processes (DPPs) are random point processes well-suited for modeling repulsion. In machine learning, the focus of DPP-based models has been on diverse subset selection from a discrete and finite base set. This discrete setting admits an efficient sampling algorithm based on the eigendecomposition of the defining kernel matrix. Recently, there has been growing interest in using DPPs defined on continuous spaces. While the discrete-DPP sampler extends formally to the continuous case, computationally, the steps required are not tractable in general. In this paper, we present two efficient DPP sampling schemes that apply to a wide range of kernel functions: one based on low rank approximations via Nystrom and random Fourier feature techniques and another based on Gibbs sampling. We demonstrate the utility of continuous DPPs in repulsive mixture modeling and synthesizing human poses spanning activity spaces

    MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE INSTITUSI PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN

    Get PDF
    ABSTRAKArsitektur Enterprise dapat digunakan sebagai alat perencanaan pengembangan Teknologi Informasi (TI) yang selaras dengan strategi bisnis organisasi. Model yang dikembangkan dalam makalah ini menggunakan TOGAF ADM dan ArchiMate. TOGAF adalah sebuah standar yang menjelaskan proses penyusunan arsitektur enterprise secara detail. ArchiMate adalah standar bahasa pemodelan Arsitektur Enterprise. Model arsitektur yang dikembangkan dapat menjadi kerangka dasar bagi Laboratorium Pengujian dan kalibrasi dalam pengembangan arsitektur enterprise yang mendukung pemenuhan standar SNI ISO/IEC 17025.       Kata Kunci: ArchiMate, Enterprise Architecture, TOGAF. ABSTRACTEnterprise architecture can be used as a planning tool the development of IT that aligned with business strategy organization. The model developed in this paper using TOGAF ADM and ArchiMate. TOGAF is a standard that describes the process of preparing the enterprise architecture in detail. ArchiMate is an Enterprise Architecture modeling language standards. The Enterprise architectural model developed can be the reference model for testing and calibration laboratory of medical device that supports fulfill standard SNI ISO/IEC 17025.            Keywords: ArchiMate, Enterprise Architecture, TOGAF

    Penerapan Algoritma Viral System Pada Single-Machine Total Weighted Tardiness Problem

    Get PDF
    Single Machine Total Weighted Tardiness Problem (SMTWTP) merupakan permasalahan klasik kombinatorial yang dikenal np-hard. Pada penelitian ini, suatu algoritma yang relatif baru yang terinspirasi dari sistem replikasi virus yang disebut sebagai Viral Systems digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Algoritma dengan proses pencarian terdiri dari Neighborhood dan mutasi tersebut memiliki delapan parameter. Penelitian ini menerapkan algoritma Viral Systems pada SMTWTP. Pengujian dilakukan untuk menganalisa parameter dan performansi algoritma dalam penyelesaian permasalahan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa setiap parameter memberikan pengaruh masing-masing terhadap algoritma dalam sisi hasil dan waktu komputasi. Eksperimen terhadap set data 40 pekerjaan, 50 pekerjaan, dan 100 pekerjaan menampilkan hasil bahwa algoritma dapat menyelesaikan 235 solusi optimal dari 275 permasalaha

    MEDICINAL HERBS OF PASIR MAYANG, JAMBI: ETHNOPHARMACY AND TOXICITY SCREENING

    Get PDF
    This article presents the results of an investigation concerning the use of herbal medicinal plants by the people of Pasir Mayang, sub-District (Municipality) of VII Koto, District of Tebo, Jambi Province, Sumatera. The data collection was based on interviews with the healers and other villagers of Pasir Mayang who possess knowledge of the different plants and their medicinal uses. The study recorded 57 species of medicinal plants used in Pasir Mayang. The detailed uses of the 57 medicinal plants are given. All plant species were subjected to phytochemical analysis and toxicity tests, and the outcome of the analysis on the presence of alkaloids, saponins, steroids/terpenoids, and the level of  toxicity against brine shrimp (Anemia salina) are presented. A comparison with other studies reported in the literature seems to indicate that a high frequency of the use of leaves in therapy may be a part of a larger cultural phenomenon among the tropical forest tribes of Southeast Asia. Keywords : Indonesia/Jarabi/Pasir Mayang/medicinal plants/ethuophannacy/toxicity screenin

    SCREENING FOR NATURAL PRODUCTS OF SHOREA Spp. AND ANISOPTERA Spp. OF THE FAMILY DIPTEROCARPACEAE FROM PASIR MAYANG, JAMBI, SUMATERA

    Get PDF
    Screening of 12 species of  Shorea  and 2 species of  Anisoptera  from the forest of Pasir Mayang, Jambi with brine shrimp (Anemia salina) lethality bioassay showed that Shorea gibosa and Anisoptera marginata  have sufficient activity for further investigation. Bioassay-guided fractionation of the active extract of  S. gibosa  led to the isolation of stigmasterol and the shoreaphenol. Bioassay-guided fractionation of the active extract of A. marginata resulted in the isolation of lupenone and 3-methoxy-4-hydroxybenzoic acid O-p-C glucopyranoside as the bioactive compound. Key words: Plant natural products/Sftorea gibosalAnisoptera marginatalActive extracts/Bioassay/Pasir Mayang

    Perbandingan Penerimaan dan Efek Samping Nyeri, Perdarahan dan Ekspulsi AKDR Flexi-T300 dengan AKDR Cu-T380A

    Get PDF
    Tujuan: Membandingkan penerimaan dan efek samping nyeri, perdarahan, dan ekspulsi AKDR Flexi-T300 dengan AKDR Cu-T380A. Tempat: Klinik Raden Saleh dan Klinik Keluarga Berencana RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Bahan dan cara kerja: Penelitian ini dirancang sebagai uji klinis (randomized controlled trial). Dilakukan observasi jangka waktu 6 bulan untuk menilai penerimaan dan efek samping nyeri, perdarahan serta ekspulsi AKDR Flexi-T300 dibandingkan dengan AKDR Cu-T380A. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Klinik Raden Saleh dan Klinik Keluarga Berencana RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mulai bulan Mei 2004 sampai Januari 2005. Hasil: Secara keseluruhan peserta penelitian terdiri dari 49 (45,8%) akseptor AKDR Flexi-T300 dan 58 (54,2%) akseptor AKDR Cu-T380A. Angka kelangsungan pemakaian AKDR Flexi-T300 adalah sebesar 93,9% sedangkan angka kelangsungan pemakaian AKDR Cu-T380A adalah sebesar 91,4% (p=0,621). Angka kejadian perdarahan bercak secara kumulatif pada kelompok Flexi-T300 sebesar 24,5% dibandingkan dengan kelompok Cu-T380A sebesar 50% (p=0,021). Sedangkan kejadian nyeri pada kelompok Flexi-T300 adalah 24,5% dan pada kelompok Cu-T380A adalah 29,8% (p=0,439). Kejadian perdarahan yang menyebabkan putus uji pada kelompok AKDR Cu-T380A adalah sebesar 5,2% dan pada kelompok AKDR Flexi-T300 sebesar 2,04% (p=0,621). Angka kejadian ekspulsi pada kelompok Flexi-T300 adalah 2,04% sedangkan pada kelompok Cu-T380A sebesar 3,4% (p=0,621). Kesimpulan: Angka kelangsungan pemakaian AKDR Flexi-T300 lebih baik dibandingkan dengan AKDR Cu-T380A dengan efek samping perdarahan bercak yang lebih rendah secara bermakna. Efek samping nyeri dan ekspulsi AKDR Flexi-T300 lebih rendah dibandingkan dengan AKDR Cu-T380A. [Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-2:92-100] Kata kunci: AKDR, Flexi-T300, Cu-T380A, nyeri, perdarahan, ekspulsi, putus uji, kelangsungan pemakaian. Objective: To compare acceptance and side effect between Flexi- T300 and Cu-T380A. Setting: Raden Saleh Clinic and Department of Obstetrics and Gynecology Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital. Material and methods: We conducted a randomized controlled trial of 107 women which were recruited between May 2004 and January 2005 at Dr. Cipto Mangukusumo Hospital and Raden Saleh Reproductive Health Clinic. Women were observed and evaluated during 6 months for the side effect and continuation of intrauterine devices. Results: After all inclusion/exclusion were applied, 49 (45.8%) Flexi-T300 and 58 (54.2%) Cu-T380A users remained in the analysis. By the end of study 8 discontinuations had occured. The main reasons for these early discontinuations were bleeding (4), expulsion (3) and for personal reason (1). The continuation rate of Flexi-T300 and Cu-T380A were 93.9% and 91.4% (p=0.621). Event rates at the end of study for bleeding among Flexi-T300 users were significantly lower than Cu- T380A (24.5% vs 50%) and for pain were 24.5% for Flexi-T300 and 29.8% for the Cu-T380A. The incidence of bleeding that caused IUD removal was 2.04% for Flexi-T300 group and 5.2% for Cu-T380A group. Expulsion rate among Flexi-T300 users were lower than Cu-T380A group (2.04% vs 3.4%). Conclusions: Continuation rate of Flexi-T300 was higher than Cu- T380A with significantly lower of bleeding event. Cumulative incidence of pain and expulsion were also lower for Flexi-T300 than Cu-T380A. [Indones J Obstet Ginecol 2006; 30-2: 92-100] Keywords: IUD, Flexi-T300, Cu-T380A, pain, bleeding, expulsion, discontinuation, continuation

    Perubahan Morfo-anatomi dan Penyimpanan Energi pada Fase Perkembangan Gonad Ikan Senggaringan, Mystus Nigriceps (Valenciennes, 1840) di Sungai Klawing Purbalingga, Jawa Tengah [Morpho-anatomical Changes And Energy Storage During Gonadal Development Of Twospots Catfish, Mystus Nigriceps (Valenciennes, 1840) In Klawing River, Purbalingga, Central Java]

    Full text link
    Suatu penelitian dengan tujuan untuk mengkaji Perubahan nilai indeks morfo-anatomi dan penyimpanan energi pada beberapa organ tubuh ikan senggaringan selama masa perkembangan gonad telah dilaksanakan di Sungai Klawing, Purbalingga, Jawa Tengah. Parameter morfo-anatomi meliputi faktor kondisi (CF), indeks jaringan viseral (VSI), indeks sirip lemak (AFI), indeks jaringan hati (HSI), indeks jaringan gonad (GSI), dan kandungan energi pada organ/jaringan otot punggung, sirip lemak, organ viseral, hati, dan gonad telah diukur berdasarkan tingkat perkembangan gonadnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama masa perkembangan gonad terjadi Perubahan nilai-nilai parameter morfo-anatomi dan kandungan energi pada organ yang diukur, terjadi proses penyimpanan, perpindahan dan Perubahan materi berenergi baik untuk keperluan pematangan gonad maupun untuk aktivitas pemijahan

    Penggunaan Pemanis Rendah Kalori Pada Pembuatan Velva Ubi Jalar Oranye (Ipomoea Batatas L.)

    Full text link
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan pemanis rendah kalori terhadap sifat sensori velva yang terbaik,selanjutnya dianalisis fisik (overrun dan daya leleh) serta kimia (kadar air, padatan terlarut, kadar pati, total kalori, aktivitasantiosidan dan β-karoten) dibandingkan dengan kontrol (sukrosa). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan satu faktor yaitu jenis pemanis rendah kalori (stevia, madu dan sorbitol). Tiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 kaliperulangan dan 2 kali analisis. Hasil analisis sensori menunjukkan bahwa penggunaan pemanis madu dan sorbitol memiliki tingkatkesukaan lebih tinggi dibandingkan pemanis stevia pada semua parameter velva. Overrun velva dengan pemanis sukrosa 25,51%,sorbitol 26,38% dan madu 27,04 %. Daya leleh velva dengan pemanis sukrosa 15,51 menit, sorbitol 15,38 menit dan madu 15,12menit. Kadar air velva dengan pemanis sukrosa 70,94%, sorbitol 73,874% dan madu 77,398 %; padatan terlarut velva denganpemanis sukrosa 26,13°Brix, sorbitol 23,00°Brix dan madu 20,03°Brix; kadar pati velva dengan pemanis sukrosa 90,53%, sorbitol25,83% dan madu 86,24%; total kalori velva dengan pemanis sukrosa 4058,28 kal/gram, sorbitol 3963,11 kal/gram dan madu3594,55 kal/gram; aktivitas antioksidan velva dengan pemanis sukrosa 3,01%, sorbitol 2,75% dan madu 4,93% dan β-karoten velvadengan pemanis sukrosa 28,77 μg/g, sorbitol 34,47 μg/g dan madu 87,50 μg/g

    Medicinal Herbs of Pasir Mayang, Jambi: Ethnopharmacy and Toxicity Screening

    Full text link
    This article presents the results of an investigation concerning the use of herbal medicinal plants by the people of Pasir Mayang, sub-District (Municipality) of VII Koto, District of Tebo, Jambi Province, Sumatera. The data collection was based on interviews with the healers and other villagers of Pasir Mayang who possess knowledge of the different plants and their medicinal uses. The study recorded 57 species of medicinal plants used in Pasir Mayang. The detailed uses of the 57 medicinal plants are given. All plant species were subjected to phytochemical analysis and toxicity tests, and the outcome of the analysis on the presence of alkaloids, saponins, steroids/terpenoids, and the level of toxicity against brine shrimp (Anemia salina) are presented. A comparison with other studies reported in the literature seems to indicate that a high frequency of the use of leaves in therapy may be a part of a larger cultural phenomenon among the tropical forest tribes of Southeast Asia

    Kajian Sensoris, Sifat Kimia Dan Sifat Fungsional Mi Instan Dengan Substitusi Bekatul Beras Merah Dan Tepung Ubi Jalar Ungu

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan formula produk mi instan yang dibuat dengan substitusi tepung ubi jalar ungudan bekatul beras merah, mengetahui sifat kimiawi (air, abu, protein, lemak dan karbohidrat) produk mi instan yang dibuat dengansubstitusi tepung ubi jalar ungu dan bekatul beras merah serta mengetahui sifat fungsional (aktivitas antioksidan, serat kasar danserat pangan) produk mi instan yang dibuat dengan substitusi tepung ubi jalar ungu dan bekatul beras merah yang paling disukaipanelis.Digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Konsentrasi bekatul beras merah dan tepung ubi jalar ungu yang ditambahkansebesar 0%, 5%, 10%, 15% dan 30% (hanya tepung ubi ungu). Sifat sensoris meliputi parameter warna, rasa, tekstur, aroma danoverall. Sifat kimia dan sifat fungsional yang diuji adalah sampel K1 (100% terigu), B2 (10% bekatul beras merah, 10% tepung ubijalar ungu dan 80% terigu) dan K2 (30% tepung ubi ungu dan 70% terigu).Hasil penelitian menunjukan bahwa mi instan dengan perbandingan bekatul beras merah, tepung ubi jalar ungu:tepungterigu=10:10:80, paling disukai panelis, mi instan dengan perbandingan bekatul beras merah:tepung ubi jalar ungu:tepungterigu=10:10:80 mengandung 4,65% air, 3,36% abu, 11,36% protein, 16,65% lemak dan 67,50% karbohidrat. Subtitusi bekatulberas merah berpengrauh terhadap karakteristik mi instan
    • …
    corecore