16 research outputs found

    Penambahan Zinc pada Pakan terhadap Peningkatan Sistem Imun Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan zinc pada pakan terhadap peningkatan sistem imun udang vaname (L. vannamei). Penelitian ini terdiri dari dua perlakuan dengan empat ulangan. Penambahan zinc pada pakan dengan dosis 45 mg/kg pakan (P) dan tanpa penambahan zinc pada pakan (C). Penelitian ini dilaksanakan selama lima minggu. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penambahan zinc pada pakan memberikan pengaruh dalam meningkatkan LPH dan THC udang vaname. Namun tidak memberikan pengaruh terhadap sintasan udang tersebut

    Aplikasi sinbiotik dengan sumber prebiotic berbeda pada udang windu

    Get PDF
    Prebiotics are functional food fibers that have the potential to provide nutrients for gut microbes. The source of origin of prebiotics is one component of a material that can be claimed to be a prebiotic, and it affects the oligosaccharide content in it. This study will use synbiotics on tiger prawns with prebiotics from different sources. Synbiotics are a balanced combination of probiotics and prebiotics. The probiotic used was Lactobacillus sp bacteria, the prebiotic used was derived from coconut and sweet potato pulp, and the synbiotic used was dose 1 which consisted of 1%/kg probiotic feed and 2%/kg prebiotic feed. The experimental design used was a completely randomized design. This study consisted of three treatments with three replications. Treatment A (maintenance of tiger shrimp without the addition of synbiotic/control), Treatment B (maintenance of tiger shrimp with the addition of synbiotic with prebiotic source from coconut pulp powder), and Treatment C (maintenance of tiger shrimp with the addition of synbiotic with prebiotic source from sweet potato powder). Parameters observed were daily growth rate (DGR), feed convertion ratio (FCR), Total Haemocytes Count (THC), survival rate (SR) and water quality. The result from this study showed that B treatment give the highest growth and health parameters

    The Use of Synbiotics to Prevent IMNV and Vibrio harveyi Co-Infection in Litopenaeus vannamei

    Get PDF
    This study evaluated the effects on viral immune responses and bacterial co-infection, of different feeding frequencies of a synbiotic supplemented diet given to Pacific white shrimp (L. vannamei). A synbiotic-supplemented diet was formulated from probiotic Vibrio alginolitycus SKT-bR and prebiotics from sweet potato (Ipomoea batatas L.) oligosaccharide. Pacific white shrimp were fed the synbiotic diet at different frequencies, i.e. daily (P1), twice a week (P2), and once a week (P3) for a 30 day pre-challenge test. After the 30 day feeding period, the shrimps were challenged by intramuscular injection of Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) and Vibrio harveyi. The results showed that shrimp treated with a synbiotic-supplemented diet showedĀ  significantly higher growth performance than control groups (P<0.05). Shrimp treated under regime P1 showed the highest values for phenoloxidase (PO) and respiratory burst (RB) parameters compared to shrimp given the other treatments. Following the challenge test, higher survival rate were seen in the P1 treatment group, in comparison to the positive control, and the P1 treatment group showed the highest values in total haemocyte count (THC), PO, and RB

    PENGGUNAAN DEDAK PADI SEBAGAI SUMBER KARBON ORGANIK PADA BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus var) DI BAK TERPAL

    Get PDF
    Komoditas ikan air tawar yang memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var). Upaya yang dilakukan agar dapat mengembangkan dan meningkatkan produksi ikan lele yaitu melakukan budidaya dengan teknologi penambahan sumber karbon organik dalam meningkatkan pertumbuha bakteri heterotrof untuk merombak bahan organik di lingkungan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, kelangsungan hidup, feed convertion ratio (FCR), dan rasio C/N terhadap keberhasilan budidaya ikan lele sangkuriang di bak terpal. Perlakuan yang diterapkan adalah pemeliharaan ikan lele sangkuriang dengan rasio C/N 0, C/N 20, C/N 25, dan C/N 30 dengan padat pebaran ikan lele 500 ekor/m3. Hasil penelitian ini adalah penambahan rasio C/N 20 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele yang dipelihara di bak terpal. Hasil yang terbaik terdapat pada perlakuan rasio C/N 20 dengan growth rate (0,68 gram/hari), survival rate (86%), dan feed convertion ratio (0,85). Selain itu, perlakuan rasio C/N 20 dapat menurunkan kandungan amoniak pada media budidaya ikan lele.Komoditas ikan air tawar yang memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var). Upaya yang dilakukan agar dapat mengembangkan dan meningkatkan produksi ikan lele yaitu melakukan budidaya dengan teknologi penambahan sumber karbon organik dalam meningkatkan pertumbuha bakteri heterotrof untuk merombak bahan organik di lingkungan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, kelangsungan hidup, feed convertion ratio (FCR), dan rasio C/N terhadap keberhasilan budidaya ikan lele sangkuriang di bak terpal. Perlakuan yang diterapkan adalah pemeliharaan ikan lele sangkuriang dengan rasio C/N 0, C/N 20, C/N 25, dan C/N 30 dengan padat pebaran ikan lele 500 ekor/m3. Hasil penelitian ini adalah penambahan rasio C/N 20 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele yang dipelihara di bak terpal. Hasil yang terbaik terdapat pada perlakuan rasio C/N 20 dengan growth rate (0,68 gram/hari), survival rate (86%), dan feed convertion ratio (0,85). Selain itu, perlakuan rasio C/N 20 dapat menurunkan kandungan amoniak pada media budidaya ikan lele

    JUMLAH HEMOSIT TOTAL PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) YANG DIBERIKAN TAMBAHAN TEPUNG BATANG PISANG PADA PAKAN

    Get PDF
    This study aims to determine the total number of hemocytes and the survival of vaname shrimp (L. vannamei) which are fed with the addition of banana stem flour. This study consisted of three treatments with three replications. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) at an error level of 5%. The treatments taken are the maintenance of vaname shrimp by feeding them with the addition of banana stem flour with a dose of 0 gr / kg of feed (A), maintenance of vaname shrimp by feeding them which is given the addition of banana stem flour with a dose of 4 gr / kg of feed (B) and maintenance of vaname shrimp by feeding them with the addition of banana stem flour at a dose of 6 gr / kg of feed (C). The parameters observed were survival rate (SR), total hemocyte count (THC) and water quality measurements. Water quality parameters measured consisted of temperature, dissolved oxygen (DO), pH value, and ammonia content. SR values ā€‹ā€‹obtained in this study were B (91.30%), C (88.40%) and A (81.15%), respectively.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah hemosittotal dan sintasan udang vaname (L. vannamei) yang diberikan pakan dengan penambahan tepung batang pisang. Penelitian ini terdiri dari tiga perlakuan dengan tiga ulangan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pada taraf kesalahan 5%. Perlakuan yang dilakukan adalah pemeliharaan udang vaname dengan pemberian pakan yang diberikan penambahan tepung batang pisang dengan dosis 0 gr/kg pakan (A), pemeliharaan udang vaname dengan pemberian pakan yang diberikan penambahan tepung batang pisang dengan dosis 4 gr/kg pakan (B) dan pemeliharaan udang vaname dengan pemberian pakan yang diberikan penambahan tepung batang pisang dengan dosis 6 gr/kg pakan (C). Parameter yang diamati adalah sintasan (SR), jumlah hemosit total (THC) dan pengukuran kualitas air. Parameter kualitas air yang diukurterdiridarisuhu, oksigenterlarut (DO), nilai pH, dankan dungan amoniak. Nilai SR yang diperoleh pada penelitian ini berturut-turut yaitu B (91,30%), C (88,40%) dan A (81,15%)

    PREVALENSI PARASIT DAN PENYAKIT BENIH IKAN JELAWAT (LEPTOBARBUS HOEVENII) YANG DIPELIHARA DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA

    Get PDF
    Kendala yang sering dihadapi pada kegiatan budidaya ikan jelawat adalah serangan penyakit. Penyakit pada ikan merupakan merupakan kendala utama dalam kegiatan budidadaya ikan. Penyakit yang meyerang ikan jelawat berupa virus, bakteri, dan parasit. Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang ikan jelawat yaitu parasit. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis-jenis parasit dan penyakit pada ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) dengan kepadatan yang optimal. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Penebaran benih ikan jelawat terdiri atas tiga percobaan, yaitu (A) 100 ekor/m3, (B) 300 ekor/m3, dan (C) 500 ekor/m3. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis parasit yang ditemukan ada 5 jenis yaitu Trichodina sp, Ichtyophtirius multifiliis, Lernaea sp, dan Acanthocephala. Nilai pevalensi yang menginfeksi ikan Jelawat berkisar 23,33 % - 63,33 %. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi yaitu pada percobaan A sebesar 93 %.Kendala yang sering dihadapi pada kegiatan budidaya ikan jelawat adalah serangan penyakit. Penyakit pada ikan merupakan merupakan kendala utama dalam kegiatan budidadaya ikan. Penyakit yang meyerang ikan jelawat berupa virus, bakteri, dan parasit. Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang ikan jelawat yaitu parasit. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis-jenis parasit dan penyakit pada ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) dengan kepadatan yang optimal. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Penebaran benih ikan jelawat terdiri atas tiga percobaan, yaitu (A) 100 ekor/m3, (B) 300 ekor/m3, dan (C) 500 ekor/m3. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis parasit yang ditemukan ada 5 jenis yaitu Trichodina sp, Ichtyophtirius multifiliis, Lernaea sp, dan Acanthocephala. Nilai pevalensi yang menginfeksi ikan Jelawat berkisar 23,33 % - 63,33 %. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi yaitu pada percobaan A sebesar 93 %

    Total Haemocytes of Pacific White Shrimp (Litopenaeus vannamei) cultured at salinity of 10 ppt in various stocking density

    Get PDF
    This study aimed to determine total haemocytes and survival rate of pacific white shrimp cultured at 10 ppt in various stocking density. This study consisted of three treatments with three replicates. The shrimp was cultured at salinity of 10 ppt with different stocking densities: 150 shrimps/m2 (A), 200 shrimps/m2 (B), and 250 shrimps/m2 (C). The result showed that different stocking density affected significantly on the growth performance but gave no effect on the survival and the total of shrimp haemocytes. This study was conducted for five weeks. The best growth performance was seen in the treatment with stocking density of 150 shrimps/m2. Ā  Keywords: Pacific White Shrimp, Salinity, Stocking density, Total Haemocytes, Survival rate

    The Use of Hydrogen Peroxide and Ionic Silver (Smart CareĀ®) to Reduce Vibrio sp. Population

    Get PDF
    Vibrio sp. adalah bakteri patogen penyebab wabah penyakit yang mematikan dan paling berbahaya dalam budidaya udang. Kandungan Hidrogen Peroksida dan ion silver dalam Smart CareĀ® memiliki manfaat sebagai bekterisidal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Hidrogen Peroksida dan ion silver (Smart CareĀ®) dalam menurunkan populasi bakteri Vibrio sp. Kepadatan populasi Vibrio sp. diamati dengan perbedaan dosis pemberian Smart CareĀ® yaitu 0 mg/L; 2 mg/L; 3 mg/L; 4 mg/L; dan 5mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi hidrogen peroksida dan ion silver (Smart CareĀ®) secara signifikan mengurangi kolonisasi Vibrio sp. Mulai dari dosis 2 mg/L memiliki efektifitas yang baik dalam menurunkan populasi Vibrio sp. selama 72 jam

    Pembinaan Teknis Pembenihan Ikan Lele Secara Intensif Di Kelompok Berkah Mandiri Desa Batang Harjo Kecamatan Batang Hari Kabupaten Lampung Timur

    Get PDF
    Fisheries activities carried out by members of the Mandiri Blessing Pokdakan group include catfish hatchery activities, catfish enlargement and enlargement of catfish. Catfish hatchery activity is one of the superior activities of group members in addition to enlarging consumption fish. The problems faced by group members in hatching catfish seeds produced each cycle are still low, ranging from 15,000 - 20,000 head. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of catfish hatchery on farmers who are members of the fish breeding group through the technical guidance of intensive catfish hatchery. The activity was carried out through counseling on the management of catfish hatcheries and continued with the practice of spawning catfish fish intensively as well as coaching regularly every two weeks. The results of the technical guidance carried out showed an increase in knowledge and skills in catfish spawning. This is indicated by an increase in catfish production each cycle to reach 30,000 - 35,000 per cycle
    corecore