27 research outputs found

    Peran Dinas Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Untuk Penanggulangan Kemiskinan Di Desa Sidiangkat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk kegiatan Dinas Sosial dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH), untuk mengetahui hambatan pemerintah melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH), danuntuk mengetahui solusi pemerintah dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan mengumpulkan data lapangan dengan menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Dinas Sosial dan masyarakat yang mendapat bantuan melalui Program Keluarga Harapan. Berdasarkan hasil penelitian, kehadiran dan peran Dinas Sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Sidiangkat berjalan sesuai dengan tujuannya untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada kelompok masyarakat yang sangat miskin dengan memberikan pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesejahteraan sosial kepada masyarakat yang miskin. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah mengalami beberapa hambatan dalam pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan diantaranya adalah pendataan kependudukan masyarakat miskin yang tidak lengkap sehingga menjadi kendala bagi pihak PKH dalam meratakan pemberian penerima bantuan PKH, kurangnya pemahaman masyarakat mengenai Program Keluarga Harapan

    Persepsi remaja perokok terhadap peraturan daerah No.3 Tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok (KTR) di Plaza Medan Fair Kota Medan Sumatera Utara

    Get PDF
    Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kota Medan diatur dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 dengan tujuan untuk menciptakan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat, memberikan perlindungan kepada masyarakat dari dampak buruk rokok baik langsung maupun tidak langsung. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kota Medan memang sudah dilaksanakan dan dilakukan, tujuh tempat-tempat yang menjadi kawasan tanpa rokok harus bebas dari asap rokok, namun pada kenyataannya pelaksanaan KTR ini masih ada yang melanggar sehingga implementasinya dinyatakan belum maksimal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana persepsi remaja perokok terhadap Peraturan Daerah no. 3 tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain eksploratif. Data diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan 8 informan. Penelitian ini dilaksanakan di Plaza Medan Fair Kota Medan Sumatera Utara pada bulan Juli 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi remaja perokok terhadap Peraturan Daerah tentang kawasan tanpa rokok (KTR) di Plaza Medan Fair kurang baik, ditentukan dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu: faktor fisiologis, faktor perhatian, faktor pengalaman. Diharapkan kepada Pelaksana KTR di Plaza Medan Fair Melakukan sosialisasi penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) sebagai pemberitahuan secara jelas dan konsisten kepada pelaksana kebijakan untuk mewujudkan penerapan kawasan tanpa rokok yang efektif, menambah sarana dan prasarana yang mendukung kebijakan kawasan tanpa rokok serta menetapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggara peraturan

    Analisis Komparasi Metode Tsukamoto dan Sugeno dalam Prediksi Jumlah Siswa Baru

    Get PDF
    Abstract – The number of new students in the admission of students the new school year can be increased, and can also be decreased , it is a problem faced by SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru in determining the strategic steps in the future so it is necessary to prediction or forecasting to know of the number of new students , so that all policies and decisions in planning ahead can be met properly .               In a study conducted analysis of two fuzzy inference system, the method Tsukamoto and Sugeno to determine which method is most accurate to be used to predict the number of new students the wave of the SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru, where the results of such predictions can provide convenience to the parties SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru in determining the strategic steps in decision-making and policy in two waves.               Based on the research that has been done to predict the number of new students, Tsukamoto method produces accuracy rate of 90.41% with an average value afer a deviation occurs between the real data with data from the prediction of 9.59%. And Sugeno method has an accuracy rate of 85.92% with a value afer that occurs between real data with the data predicted by 14.08%, so that the resulting analysis showed that Tsukamoto method has a higher degree of accuracy than the Sugeno method.Keywords : prediction, new students, fuzzy logic, tsukamoto, sugeno Abstrak –Jumlah siswa baru pada penerimaan siswa tahun ajaran baru dapat mengalami peningkatan dan dapat juga mengalami penurunan, hal tersebut merupakan suatu masalah yang dihadapi SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru dalam menentukan langkah-langkah strategis kedepannya sehingga diperlukan adanya prediksi atau peramalan untuk mengetahui perolehan jumlah siswa baru, agar semua kebijakan dan keputusan dalam menyusun perencanaan ke depan dapat terpenuhi dengan baik.Dalam penelitian dilakukan analisis dua sistem inferensi fuzzy, yaitu metode tsukamoto dan sugeno untuk menentukan metode mana yang paling akurat yang akan digunakan untuk memprediksi perolehan jumlah siswa baru pada gelombang satu SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru, dimana hasil prediksi tersebut dapat memberikan kemudahan kepada pihak SMK Telkom Sandhy Putra dalam menentukan langkah-langkah strategis dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pada gelombang dua.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk prediksi jumlah siswa baru, metode tsukamoto menghasilkan tingkat akurasi sebesar 90,41% dengan nilai AFER rata-rata simpangan yang terjadi antara data riil dengan data hasil prediksi sebesar 9,59%. Dan metode sugeno mempunyai tingkat akurasi sebesar 85,92% dengan nilai AFER yang terjadi antara data riil dengan data hasil prediksi sebesar 14,08%, sehingga analisis yang dihasilkan menunjukkan bahwa metode tsukamoto mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode sugeno.Kata kunci:  prediksi, siswa baru, logika fuzzy, tsukamoto, sugen

    Peran Dinas Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Penanggulangan Kemiskinan di Desa Sidiangkat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk kegiatan Dinas Sosial dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH), untuk mengetahui hambatan pemerintah melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH), danuntuk mengetahui solusi pemerintah dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan mengumpulkan data lapangan dengan menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Dinas Sosial dan masyarakat yang mendapat bantuan melalui Program Keluarga Harapan.Berdasarkan hasil penelitian, kehadiran dan peran Dinas Sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Sidiangkat berjalan sesuai dengan tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada kelompok masyarakat yang sangat miskin dengan memberikan pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesejahteraan sosial kepada masyarakat yang miskin.Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah mengalami beberapa hambatan dalam pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan diantaranya adalah pendataan kependudukan masyarakat miskin yang tidak lengkap sehingga menjadi kendala bagi pihak PKH dalam meratakan pemberian penerima bantuan PKH, kurangnya pemahaman masyarakat mengenai Program Keluarga Harapa

    Menyekolahkan Anak di Pesantren: Antara Kepentingan Orang tua dan Anak dalam Perspektif Kesejahteraan Sosial

    Get PDF
    This paper aims to find answers to the phenomenon of increasing interest among urban Muslim communities in sending their children to Islamic boarding schools. The phenomenon is intriguing because there is a tendency for this interest to be driven by pressure or influence from the current cultural trend of sending children to boarding schools. Meanwhile, boarding schools are educational institutions with a strong Islamic character that focus on instilling Islamic values in children. So, what motivates parents to send their children to boarding schools? Is it merely following the cultural trend, or is it an expression of religious consciousness? This paper presents the results of qualitative research based on various data sources (books and articles) that discuss the contributions of boarding schools to the national education system. To analyze this phenomenon, the constructive structuralism theory of Bourdieu is used, where parents' preference for sending their children to boarding schools can be understood from their habitus and capital. The research findings show that the cultural and economic capital possessed by parents significantly influences their tendency to send their children to boarding schools. Furthermore, the social structure of parents can also shape their preference for traditional or modern types of boarding schools Keywords: ; Islamic boarding schools, urban Muslim, cultural trend, Tulisan ini bertujuan untuk menemukan jawab atas adanya fenomena meningkatnya animo masyarakat muslim perkotaan dalam menyekolahkan anaknya ke pesantren. Fenomena menjadi menarik karena ada kecenderungan bahwa animo ini didasari oleh adanya tekanan atau pengaruh dari trend budaya masyarakat saat ini yang cenderung menyekolahkan anaknya ke pesantren. Sementara itu pesantren merupakan lembaga pendidikan bercorak ke-Islaman yang sangat kental dengan penanaman karakteristik anak berdasarkan pada nilai-nilai Islam. Maka apakah yang menjadi motif orang tua menyekolahkan anaknya ke pesantren? Sekedar mengikuti trend budaya, ataukah ekspresi kesadaran keberagamaan? Tulisan ini adalah hasil penelitian kualitatif terhadap sejumlah sumber data (karya), berupa buku dan artikel yang membahas hasil penelitian mengenai kontribusi pesantren untuk khasanah pendidikan nasional. Untuk membaca fenomena tersebut, digunakan teori strukturalisme konstruktif Bourdieu, dimana preferensi orang tua menyekolahkan anaknya ke pesantren dapat dilihat dari habitus dan kapital yang dimiliki oleh orang tua tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapital budaya dan ekonomi yang dimiliki orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap kecenderungan orang tua menyekolahkan anaknya ke pesantren. Dilihat dari struktur sosial orang tua, juga dapat membentuk pola pilihan jenis pesantren, tradisional ataukah modern.  Kata Kunci: Muslim Perkotaan, Trend Budaya, Pesantre

    ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. C UMUR 53 TAHUN P4A0AH4 DENGAN KANKER SERVIK DI RSUD MAJENANGTAHUN 2016

    Get PDF
    Latar Belakang : Kanker leher rahim atau kanker servik adalah masalah kesehatan terkemuka yang mencolok bagi perempuan diseluruh dunia dengan perkiraan 529.409 kasus baru dan sekitar 89% di Negara-negara berkembang. Faktor penyebab kanker serviks, oleh infeksi Human papillimavirus (HPV). Di Provinsi Jawa Tengah kanker serviks sebesar 8,06% urutan ke dua dari Provinsi DIY sebesar 9,66%. Di RSUD Majenang pada bulan Februari – Mei 2015. Kasus Kanker Serviks mencapai 8 kasus. Diantaranya kanker serviks 2 kasus, kanker serviks stadium Ib 3 kasus, kanker serviks stadium IIIb 1 kasus, kanker serviks stadium IIa 2 kasus. Tujuan : Untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman nyata penulis dalam melakukan asuhan kebidanan gangguan reproduksi dengan kanker serviks melalui pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan metode studi kasus. Lokasi pengambilan kasus ini di RSUD Majenang dilakukan pada 19 Mei 2016 – 22 Mei 2016. Dalam pengumpulan data metode yang digunakan data primer yaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik (Inspeksi, perkusi, palpasi, auskultasi) dan data sekunder meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil Penelitian : Hasil asuhan kebidanan yang diberikan 7 hari yaitu ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaanya, kanker serviks akan ditangani, ibu sudah tidak merasa cemas dan terapi sudah diberikan. Kesimpulan : Dari hasil pengkajian data, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, rencana tindakan, pelaksanaan dan evaluasi tidak ada kesenjagan antara teori dan praktik. Kata Kunci : Asuhan kebidanan, gangguan reproduksi, kanker serviks

    Influence of Creative Climate, Knowledge Management Practices, and Organizational Innovation towards Organizational Resilience: A Case Study of Malaysian Public Service Agencies

    Get PDF
    Creative climate, knowledge management practices, and organizational innovation have been identified by previous researchers affect the organizational resilience. Nevertheless, a variety of results with regards to creative climate, knowledge management practices, and organizational innovation were reported in literatures. Thus, this study was conducted to investigate on creative climate, knowledge management practices, and organizational innovation model that affect organizational resilience in Malaysian public service agencies. A total of 359 respondents that consists of middle and senior public managers were involved encompassing 25 ministries in Malaysia. The final model derived from this study showed that seven dimensions of creative climate, three dimensions of knowledge management practices, and three dimensions of organizational innovation that fit into the organizational resilience model. It is hoped that the findings of this study would add a new insight in studying some complexities associated with organizational resilience in Malaysian public service agencies

    Building Organizational Resilience via Creative Climate: A Literature Review

    Get PDF
    Organizational resilience is crucial in improving service delivery when facing crises, natural disaster, and etc. that have adverse impacts on organizations. To be flexible, organizations depends on skills of individuals or groups to manage such challenges. Basically, organizations through their creative people will look for a solution to overcome such challenges to gain organizational value. For organizational resilience to be achieved, there must be the existence of an environment of creativity that employees can seize for organizational success. In other words, to facilitate organizational resilience, it is needed to create a creative climate within organizations. One of the indicators for organizational resilience is creativity support. Therefore, organizations should develop better practices and policies of creative climate in striving towards organizational resilience. It is highly recommended that an organization is looking into dynamic strategy of improving its resiliency by implementing the creative climate developed by Ekvall (1996) that consists of ten dimensions: challenge, freedom, idea time, trust and openness, dynamism, playfulness, debates, conflicts, risk-taking, and idea support within organization

    GIVING OF LIME AND HONEY MASKS TO ADOLESCENT WOMEN WITH ACNE VULGARIS DURING MENSTRUATION AT THE HURUN INN PETERONGAN JOMBANG HOSTEL: A CASE STUDY

    Get PDF
    Acne vulgaris occurs due to clogged pores resulting in thickening of the skin at the opening of the holes which occurs due to increased oil production in the oil glands (sebaceous glands). The cause of acne in young women is because they often eat oily foods such as fried foods and lack of rest due to school and dormitory activities which can trigger acne. (Suryoprajogo, Nadine: 2012).The purpose of this study was to provide midwifery care to young women Ms. "A" with acne vulgaris during menstruation by giving a mask of lime and honey which is applied evenly to the face for 30 minutes.The method used in this research is qualitative research with a case study approach. The focus of this case study is Young Women Ms. “A”. The location of the research was carried out at the Hurun Inn Peterongan Jombang Dormitory. Data collection techniques using interviews and observation and documentation.The results of Midwifery Care that had been given to the young woman Ms "A" with acne during menstruation did not find data indicating abnormalities. Care Plans can be implemented in this Midwifery Care. The final evaluation found that the young woman Ms "A" was running smoothly without any problems and there were no complications. In the management of Midwifery Care, there is no gap between theory and cases that occur.The conclusion of the process of healing / preventing acne in young women Ms "A" with acne during menstruation went according to plan with a final evaluation after 14 days carried out without problems/complications

    Peran Dinas Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Penanggulangan Kemiskinan di Desa Sidiangkat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk kegiatan Dinas Sosial dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH), untuk mengetahui hambatan pemerintah melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH), danuntuk mengetahui solusi pemerintah dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan mengumpulkan data lapangan dengan menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Dinas Sosial dan masyarakat yang mendapat bantuan melalui Program Keluarga Harapan.Berdasarkan hasil penelitian, kehadiran dan peran Dinas Sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Sidiangkat berjalan sesuai dengan tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada kelompok masyarakat yang sangat miskin dengan memberikan pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesejahteraan sosial kepada masyarakat yang miskin.Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah mengalami beberapa hambatan dalam pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan diantaranya adalah pendataan kependudukan masyarakat miskin yang tidak lengkap sehingga menjadi kendala bagi pihak PKH dalam meratakan pemberian penerima bantuan PKH, kurangnya pemahaman masyarakat mengenai Program Keluarga Harapan</em
    corecore