5,833 research outputs found
PENGARUH KONSENTRASI MIKROBA DEKOMPOSER (Trichoderma sp) DAN JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI CAISIM (Brassica campestris L-Spp) PADA BUDIDAYA SISTEM HIDROPONIK
The study was conducted at UMM green house from September 2009 until January 2010. Splitplot desaign was used in this rescarch with main plot was microbe as decomposer I.e C1 (5 ml microbe concentration), C2 ( 10 ml microbe concentration), C3 (15 ml microbe concentration) and sub plot was type organic matter I. e B1 ( cow feces + cow urine + azzola + Titonia diversifolia), B2 (rabbit feces + cow urine + azzola + Titonia diversifolia), B3 ( cow chichen + cow urine + azzola + Titonia diversifolia), B4 ( cow goats + cow urine + azzola + Titonia diversifolia) and B0 ( control (NPK crystal). 12 combination was go hed and replication of 3 times. Observation was beganat 7 dat, with 7 days interval and 3 plant for sample. Observation was done as destructive and non destruktive. Non destructive variable were: plant height (cm), plant length (cm), number of leaves (leaves), total chlorophyll (μ / ml), root length (cm), leaf area per plant (cm2), and observations covering dekstruktif variable were: fresh weight (g), and dry weight (g). The results showed that was interaction between microbe concentration and type of organic matter on fresh weight and dry weight. Microbe consentration as decomposer influence on the number of leaves at 21 dat, the amount of chlorfill at 21 dat, root long at 21 and 28 dat. While type of organic matter significantly influence on wide of leave on 7 dat. Although between treatment and control was no different
Fungsi Pengawasan DPRD Terhadap Pelaksanaan Perda APBD Kota Sorong No.32 Tahun 2014
Untuk mengetahui apakah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Sorong telah melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah tentang APBD Kota Sorong dengan baik atau belum. Untuk mengetahui hambatan/kendala dihadapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam melaksanakan fungsi, pengawasan tersebut. Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan atau kendala yang timbul sebagai akibat dari pelaksannaan fungsi pengawasan. Untuk mengetahui mekanisme pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah tentang APBD oleh DPRD
PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DAN TRANSFORMASI INTELEKTUAL
Sains dan teknologi modern merupakan produk sejarah dan kebudayaan khas Barat. Dalam penerapannya, sains dan teknologi modern menjadi kebutuhan masyarakat dunia. Tidak terkecuali masyarakat muslim, yang pada akhirnya bergantung pada masyarakat/kebudayaan Barat. Berdasarkan fenomena tersebut, para cendekiawan Muslim mencoba menggagas Islamisasi sains, karena sains dan teknologi yang ada hari ini telah terkontaminasi oleh peradaban Barat yang sekuler. Oleh sebab itu, Islamisasi sains dalam hal ini dimaksudkan untuk menghubungkan sains dengan agama, yang berarti mengaitkan hukum alam (sunatullah) dengan al-Qur’an yang pada hakikatnya merupakan ayat-ayat Tuhan. Pendidikan Tinggi Islam menjadi wadah yang tepat untuk sosialisasi dan transformasi intelektual, sehingga mampu mengimplementasikan nilai-nilai Islam kedalam sains modern, sebagai upaya mengintegrasikan sains dengan agama. 
Pemanfaatan Arang Aktif Batang Pisang (Musa Paradisiaca L) Sebagai Pengadsorpsi Toluen
ABSTRACT
Test of activated carbon adsorption ability of banana stem waste
(Musa paradisiaca L) on toluen has been carried out. Scanning Electron
Microscopy (SEM) was used to characterize activated carbon to show the
morphological differences in activated carbon after activation and before
toluen adsorption using a UV spectrophotometer with variations in the
time of adsorption and concentration. The optimum toluen adsorption time
obtained on the adsorbent weight of 0.4 gram, the concentration of toluene 40 ppm was 45 minutes, then the absorbed toluene concentration was 61,75%. the adsorption capacity was 1,5438 mg/L and the optimum toluene concentration at 1 grams, 60 minutes adsorption time was 40 ppm. The concentration of toluene absorbed was 73,875%. Then the adsorption capacity was 0.07388 mg/L.
Keywords: Banana Stems, Toluen, Adsorption, Adsorption Capacity.
ABSTRAK
Uji kemampuan adsorpsi karbon aktif dari limbah batang pisang
(Musa paradisiaca L) terhadap toluen telah dilakukan. Pada karakterisasi
karbon aktif digunakan alat Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk
menunjukkan adanya perbedaan morfologi karbon aktif setelah diaktivasi dan
sebelum diaktivasi sedangkan adsorpsi toluen menggunakan alat
spektrofotometer UV dengan variasi waktu adsorpsi dan konsentrasi.
Didapatkan waktu adsorpsi toluen optimum pada berat adsorben 0,4 gram,
konsentrasi toluen 40 ppm adalah 45 menit maka konsentrasi toluen yang terserap sebesar 61,75% dengan kapasitas adsorpsi sebesar 1,5438 mg/L dan konsentrasi toluen optimum pada 1 gram, waktu adsorpsi 60 menit konsentrasi 40 ppm, konsentrasi toluen yang terserap sebesar 73,875% dengan kapsitas adsorpsi sebesar 0,7388 mg/L.
Kata kunci : Batang Pisang, Toluen, Adsorpsi, Kapasitas Adsorpsi
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI: SMP NEGERI 2 BERBAH (Sanggrahan, Tegaltirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta) 10 Agustus – 12 September 2015
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk belajar mengenal serta menghayati seluk beluk lembaga
pendidikan dengan segenap permasalahannya. Baik yang berkaitan dengan proses
pembelajaran maupun kegiatan administrasi pendidikan. Melalui PPL mahasiswa
dapat menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh di universitas untuk diterapkan
kedalam lingkungan pendidikan. PPL juga berfungsi sebagai salah satu cara melatih
mental mahasiswa didepan dan diluar kelas. Selain itu, PPL dapat menambah
pengalaman dan wawasan dalam proses KBM, agar nantinya mahasiswa mempunyai
bekal untuk terjun kedalam dunia pendidikan sebagai tenaga pendidik.
Praktik Pengalaman Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta semester khusus
2015 yang berlokasi di SMP Negeri 2 Berbah telah dilaksanakan oleh mahasiswa
pada tanggal 10 Agustus sampai 12 september 2015. Kelompok PPL di lokasi ini
terdiri dari 10 mahasiswa dari program pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,
pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, pendidikan Seni Kerajinan, pendidikan
Jasamani Kesehatan dan Rekreasi, dan program Bimbingan dan Konseling.
Selama kegiatan PPL, praktikan melakukan praktik mengajar secara kelompok
(team teaching) dan terbimbing dengan mengajar di kelas VIII. Praktikan
memberikan materi tentang pembuatan karya kerajinan dengan menggunakan teknik
potong, sambung dan konstruksi. Praktikan melakukan praktik mengajar pada hari
selasa, jumat dan sabtu. Dari keseluruhan praktik mengajar praktikan melakukan
praktik mengajar sebanyak 10 kali. Selama PPL, praktikan juga menyusun programprogram agar pelaksanaan PPL berjalan dengan lancar.
Secara umum, program-program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Praktikan telah berusaha untuk menekan semua hambatan yang
terjadi selama melaksanakan program kerja, sehingga program tersebut akhirnya
berhasil dilaksanakan. Munculnya hambatan selama pelaksanaan kegiatan merupakan
hal yang wajar. Praktikan berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang terkai
Nilai Filosofis Ritual Ibadah Haji dalam Perkembangan Spiritual dan Sosial Manusia
Antusiasme masyarakat dalam menunaikan ibadah haji sangat tinggi, terlihat dari banyaknya yang telah berkunjung ke Tanah Suci baik untuk haji maupun umrah, dengan antrian calon jemaah haji yang panjang hingga minimal 20 tahun. Meskipun demikian, semangat pelaksanaan ibadah ini menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial, karena beberapa orang yang sudah menunaikannya tampaknya belum memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan masyarakat sekitarnya, baik dalam aspek ibadah seperti memakmurkan masjid, maupun dalam pembangunan sosial kemasyarakatan, seperti pengembangan sarana pendidikan. Tulisan ini merupakan sebuah kajian pustaka yang menggunakan pendekatan yuridis, filosofis, dan maslahat dengan tujuan untuk menggali informasi tentang permasalahan yang dikaji melalui berbagai referensi kitab-kitab yang terkait dengan ketentuan syariat Islam tentang ibadah haji, baik yang bersifat klasik maupun kontemporer. Ibadah haji, seperti ibadah lainnya, memiliki dua dimensi penting yaitu dimensi spiritual dan sosial. Meskipun ritual-ritual ibadah haji bersifat ta'abbudi dan misterius dalam pelaksanaannya, seperti mengenakan pakaian ihram, tawaf, sai, dan wukuf, namun semua ritual ini memiliki simbol-simbol sosial yang dihayati dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pelaksanaan ibadah haji seharusnya tidak hanya untuk mendapatkan prestise sosial atau penghargaan dari masyarakat, tetapi harus didasari oleh pemahaman dan penghayatan mendalam terhadap nilai-nilai spiritual dan sosial yang terkandung dalam ritual-ritual ibadah tersebut, demi perkembangan spiritualitas dan sosial manusia dalam menjalani kehidupannya
Analisis Kebutuhan Pengembangan Booklet tentang Materi Klasifikasi Makhluk Hidup untuk SMA
Pembelajaran merupakan proses komunikasi melalui kegiatan penyampaian informasi kepada peserta didik dengan menggunakan media. Ketersediaan media pembelajaran yang memadai, efektif, dan sesuai dengan materi yang sedang dipelajari dapat membantu peserta didik dalam memahami materi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan booklet sebagai bahan ajar tambahan biologi kelas X di SMA Negeri 1 Sunggal. Studi dilakukan dengan metode survei melalui angket kepada 35 orang peserta didik kelas X dan satu orang guru Biologi SMA Negeri 1 Sunggal. Hasil angket menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi Biologi, khususnya pada materi klasifikasi makhluk hidup karena penjelasan yang panjang sehingga kesulitan memahami konsep yang diberikan. Kriteria bahan ajar yang dibutuhkan yaitu materi yang disampaikan lengkap, singkat, jelas, disertai gambar, serta terdapat penjelasan untuk istilah-istilah sulit. Pengembangan booklet sebagai bahan ajar biologi dapat menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh guru dan peserta didik khususnya pada materi klasifikasi makhluk hidup
Memahami Konsep Khiyar Sebagai Nilai Etika Bisnis Kontemporer
This paper reviews the specific concept of khiyar as one of the values of business ethics as prescribed in Islam. A contemporary business that tends to be free must be filled with ideal concepts related to business ethics. The concept of khiyar in Islam is essential to understand the understanding of the Muslim generation who will enter the business world, which is currently carried out openly. This study concludes that business ethics is an essential moral foundation to be put forward in business. In it, many ideal principles are problematic for humans who apply them. The ideal principles include the values of independence, fairness, profit, and moral integrity. Islam strongly dictates doing a profitable business. Therefore, in Islamic law, the term khiyar is known, which regulates the rights of buyers and sellers in doing business. The term khiyar has become a specific source of encouraging contemporary business ethics because it is very pro-beneficial in business synergies
Sikap dan Pandangan Civitas Akademik Keagamaan Terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)
The social dynamics that have occurred in the last two years of this pandemic have opened up more space to ask how far the MUI fatwa has influenced the socio-religious behavior of the Muslim community. This research will then use a descriptive approach through surveys and a sociological approach to religion to try to describe, understand, and explain the attitudes and views of the religious academic community in Makassar against the MUI fatwa. The results of this study indicate that respondents in general (84%) acknowledge the credibility of the MUI in issuing fatwas and its relevance (77.8%) to religious teachings, needs, and developments of the times. In general, (73%) respondents think that MUI has been able to socialize its fatwa well. However, there is a note that some respondents were aware of several MUI fatwas through the controversy created by the fatwas themselves. There are inconsistencies that occur regarding the legal strength of the MUI fatwa and the right of the Muslim community to follow or not follow certain fatwas. The inconsistency arises because there are 71% of respondents who agree that the Muslim community has the right to follow or not follow a fatwa. However, 80% of respondents also agree that the MUI fatwa is binding on Muslims, and even 40% of them consider it obligatory to follow the MUI fatwa
- …