7 research outputs found

    Penciptaan Seni Rupa Kontemporer

    Get PDF
    Seni rupa kontemporer Indonesia mengalami suatu pengaburan waktu dan identitas diri. Suatu kontroversial pemahaman yang selalu berjalan mengisi kehadirannya jika kita munculkan istilah “kontemporer” pada kreativitas seni. Kontroversi yang tidak pernah tuntas dengan pemecahan arti serta muatan nilai di dalam suatu karya seni. Isu seni rupa modern atau kontemporer dewasa ini tampak bahwasannya persoalan duplikasi modern, duplikasi postmodern, duplikasi tradisi, bahkan duplikasi etnik semuanya justru memberikan pemahaman baru jika dimunculkan pada era kemajemukan sekarang ini. Dengan kata lain klaim untuk keseragaman dalam mainstream senirupa modern masih dalam proses yang belum berhenti, dalam artian masih dapat mengisi ulang atau meneruskan ruang-ruang yang sudah ada seandainya modern art dalam batasan yang ketat milik suatu peradaban modern yang dimiliki oleh bangsa-bangsa tertentu dan itupun terlalu memudahkan persoalan dalam memberikan evaluasi karya modern perupa Indonesia. Narsen Afatara memunculkan atmosfir baru dalam perkembangan penciptaan seni rupa kontemporer di Indonesia. The Creation of Contemporary Fine Arts Contemporary Indonesian fine arts has a blurring condition on its time and self identity. It’s a kind of controversial understanding which always fulfil its existence when we involve the “contemporer” term in artistic creativity. A never ending controversy on its separation meaning and values within an art work. Nowdays, the modern issues emerging a modern duplication problem, postmodern duplication, tradition duplication even etnhic duplication which in turn, giving a new undertanding if they are emerged in this plurality period. In other words the clain for uniformity in modern art work mainstream stil in this never ending process which means that they can recharge each other or continuing the existing space if the modern art strict boundery of a modern civilization are owned by certain nation. This will make easier in giving evaluation to the Indonesian modern artist’s artwork. Narsen Afatara brings out a new atmosphere in developing the creation of Indonesian contemporary fine arts. Keywords: Creation, renewal, and contemporary fine arts

    ABSTRAKSI BIOMORFIS SEBAGAI EKSPRESI ESTETIS

    Get PDF
    Kehidupan perupa berbaur dengan berbagai subjek dalam transformasi budaya yang sedang mencair, dari budaya lama menuju kekinian, dan terfokus dalam satu subjek yang jelas adalah permasalahan utama. Data historis memberikan rekaman kehidupan yang mengindikasikan kehidupan masyarakat yang mengalami depresi. Masyarakat merasakan tekanan psikologis yang memberikan dampak tidak terpenuhinya kebutuhan hidup secara baik. Masalah kemiskinan, ketidakadilan, budaya kekerasan, bencana alam, danlain-lain melahirkan depresi kehidupan yang tercermin dalam bentuk ekspresi tubuh dari makhluk hidup, khususnya manusia. Subject matter yang dimunculkan dalam abstraksi biomorfis merupakan simplifikasi dari ekspresi tubuh ke dalam bentuk estetis berupa transformasi bentuk geometri (benda mati) dan biomorfis (benda hidup). Subjeknya adalah ketidakberdayaan makhluk hidup, yang diekspresikan melalui proses estetik yaitu abstraksi bentuk biomorfis sebagai materi subjek. Penulisan disertasi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memahami tindakan-tindakan manusia ketika menciptakan suatu karya seni. Metode ini mencatat, melukiskan, dan menggambarkan seluruh sifat dan karakteristik objek penelitian yang telah ditentukan. Pendekatan hermeneutik atau interpretasi juga digunakan untuk menafsirkan berbagai gejala atau peristiwa, khususnya yang berkaitan dengan kebudayaan dan yang lebih khusus lagi adalah karya seni (simbol nonverbal) dan bahasa (simbol-simbol yang verbal). Arahan dari metode ini adalah untuk mencari pemahaman tentang makna melalui interpretasi. Perwujudan itu didahului dengan studi bentuk melalui suatu eksperimen dengan media animasi tiga dimensi (3d) tentang berbagaikemungkinan pengembangan bentuk-bentuk biomorfis yang terus berproses. Format karya berupa bentuk 3d dengan ketebalan antara 40 hingga 90 sentimeter, sedangkan ukuran besarnya diperoleh dari perkalian yang ada. Keunikan karya ini dapat dilihat dari masuknya monitor televisi dengan menampilkan film animasi berupa abstraksi biomorfis. Hal itu menambah suatu asosiasi yang tidak terputus dalam menikmati suatu kreativitas bentuk yang disajikan. Bahan yang digunakan dalam penciptaan karya-karya ini dominan logam tembaga dengan menggunakan teknik kenteng, dengan efek tekstur yang optis. Karya ini membuka peluang besar untuk berkolaborasi dalam penciptaan karya seni rupa antarpakar dunia dan dapat dikerjakan dengan baik oleh para ahli fisika, elektronika, robotika, pakar konstruksi, dan lain-lain, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mereka dapat menyatukan keahliannya dalam suatu ciptaan seni rupa sebagai monumen perdamaian dunia. Abstraksi biomorfis merupakan ekspresi estetis, bukan lagi milik perorangan atau milik suatu bangsa, melainkan menjadi milik warga dunia. Kata kunci: penciptaan, abstraksi biomorfis, dan ekspresi depres

    THE HARMONY OF WOMAN BODY IN GALIH REZA SUSENO PAINTINGS

    Get PDF
    Painting as the work of art represents the values that the artist believes in interpreting life based on personal experiences and point of views. This study aims to explore various representations of harmony values in women’s bodies in Galih Reza Suseno paintings. The study was conducted at Bangunharjo, Sewon, Bantul, Indonesia during July-December 2020. This study used a qualitative method with an embedded single case study approach. The results showed Galih painted based on Imago Dei's concept, which is a value in Christian teachings, which means that man was created similar to God. Galih presents women's bodies in paintings based on the view that the world of imagery often deceives modern women. Galih defines women, not as objects but subjects who become themselves and are entitled to their bodies. Visualization of women's bodies in various gestures, expressions, and imagery represents the values of harmony within the spirituality of life

    Perkembangan Pertunjukan Wayang Beber Kontemporer Di Era Modernisasi

    Get PDF
    Research discussed regarding the development of contemporary puppet some in a society now. A puppet beber contemporary some years previously had broken by giving alternative forms of a new and exhibited more simple but is interesting, Shorter performances , and use just taken a figure from real life now. The story delivered also adopt issues is in vogue in the days of the modernization of right now. The puppet beber is one of cultural heritage in Indonesia. A puppet beber some which was a live used for events great kraton, the event ruwatan, clean village, healing the sick, and important event specified java. Now puppet classical considered rarely staged and slightly experienced various a setback in terms of staging, because some years previously had broken puppet classic staged as a means of ritual and rarely staged important as entertainment for the urban nowadays. The puppet beber contemporary appear in order to provide new perspective,  so people know back puppet show some years previously had broken who became inherited from an ancestor java

    Anjing Sebagai Sumber Ide dalam Penciptaan Karya Seni Lukis

    No full text
    Tugas akhir ini merupakan suatu penggambaran gagasaan imajinasi dalam bentu karya seni lukis, yang terinspirasi dari Anjing. Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini yaitu 1) Apa pemahaman tentang Anjing 2) Mengapa Anjing menjadi sumber ide dalam penciptaan karya seni lukis 3) Bagaimana memvisualisasikan tema anjing dalam penciptaan secara maksimal untuk diwujudkan dalam seni lukis. Dalam karya tugas ini berisi konsep karya seni lukis yang bertolak dari pengamatan terhadap nilai-nilai positif ang dimiliki hewan anjing. Anjing adalah binatang yang setia, jujur, dan patuh makanya banyak manusia yang menjadikan anjing sebagai bintang peliharaan. Namun disisi lain anjing mempunyai nilai negatif disebagian kalangan manusia, karena anjing itu dinilai kotor, najis dan haram bahkan namanya juga dijadikan sebagai ucapan untuk mencemooh dan umpatan. Padahal banyak niali-nilai positif yang bisa diambil dari binatang anjing sebagai pelajaran hidup bagi manusia. Nilai-nilai positif pada anjing ini menjadikan sebuah inspirasi untuk diimplementaasikan menjadi sebuah karya seni lukis dua dimensi

    Kartun Indonesia 1965-1975 :: Analisis kritik holostik

    No full text

    PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP SENI RUPA TRADISI DAN KONTEMPORER SERTA RELASI PROSES PENJELAJAHAN IDE KREATIF DALAM BERKARYA

    No full text
    ABSTRACT The essence of art is creating beauty. Since ancient times beauty is something that is always sought after by humans. The beauty is getting worse due to traditional art increasingly abandoned. Traditional art is all things related to values in a particular community which are maintained purely from generation to generation. In contrast to contemporary art, one of the most prominent and prominent characteristics in contemporary art is the disappearance of boundaries between art. Both forms and styles of fine arts need to be preserved by students as the next generation. The importance of preserving art is part of the preservation of the arts and culture of the nation's heritage. Traditional and contemporary art are taught in the realm of education, especially at the university level through fine arts courses. The purpose of this study is to find out the perceptions of art students on traditional art and contemporary art, so that students as young people can identify and determine their interest in one form and style between traditional and contemporary art.   Keywords: Fine Art, Contemporary and Traditiona
    corecore