34 research outputs found

    TINJAUAN KONDISI FISIK ATLET WUSHU KABUPATEN KERINCI

    Get PDF
    The problem in this study was the athletes’s failureinthe game due to tiredness, even though the game time has not run out. Furthermore, in competing, Wushu athletes often lose speed in attacking or defending, the body was less agile to dodge and even punches, kicks and kickbacks were less powerful and not so hard.The type of the research was descriptive research. The population were all Wushu Athletes in Kerinci Regency in 2018. 15 samples were chosen. The sampling technique was done through "total sampling". The data consisted of primary and secondary data. The technique of data analysis was descriptive statistical analysis.The results shown that: 1) The level of limb muscle explosive power wushu athletes in Kerinci Regency was in the category of Prima and good, 2) The level of agility possessed by the Wushu athletesin Regency Kerinci was in the good category. It could be proved by the score. 7 out of 15 athletes scored were <15.5 which categorized in the excellent category, 3) Level of speed of Wushu athletes in Kerinci Regency were in good category, this was indicated by the acquisition of a value between 6.44-7.31 that owned by 8 athletes with a percentage of 53.33 %. These were classified as a good classification.Masalah dalam penelitian ini adalah seringkali para atlet kalah dikarenakan faktor kelelahan, padahal waktu pertandingan belum habis. Selanjutnya pada baik itu disaat bertanding, para atlet Wushu sering kehilangan kecepatan dalam menyerang atau bertahan, tubuh kurang lincah untuk menghindar dan bahkan pukulan, tendangan dan bantingan kurang bertenaga dan kurang keras.Jenis penelitian ini tergolong pada penelitian deskriptif. Populasi adalah seluruh Atlet Wushu di Kabupaten Kerinci tahun 2018. Sampel yang diambil berjumlah sebanyak 15 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan “total Sampling”. Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tingkat daya ledak otot tungkai atlet wushu Kabupaten Kerinci berada pada kategori Prima dan baik, 2) Tingkat kelincahan yang dimiliki oleh atlet Wushu Kabupaten Kerinci barada pada kategori baik dengan bukti bahwa sebanyak 7 orang dari 15 orang atlet memperoleh nilai <15,5 yang masuk pada kategori baik sekali, 3) Tingkat kecepatan Atlet Wushu di Kabupaten Kerinci berada pada kategori baik, hal ini ditandai dengan perolehan nilai antara 6,44-7,31 dimiliki oleh 8 orang atlet dengan persentase sebesar 53,33% yang digolongkan pada klasifikasi baik

    Keanekaragaman Jenis Mollusca Hasil Tangakapan Nelayan Di Pangkalan Pendaratan Ikan Kuala Bubon Kabupaten Aceh Barat

    Get PDF
    Aceh merupakan Provinsi yang berada di ujung utara Pulau Sumatera dan merupakan Provinsi paling barat dalam wilayah Republik Indonesia dengan luas 56.758,8482 km2. Kabupaten Aceh Barat memiliki panjang garis pantai 50,55 km dengan luas perairan lautnya 80,88 km2 dengan berbagai variasi ekosistem, serta memiliki hasil tangkapan ikan laut yang beragam. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui jenis mollusca yang didaratkan di PPI Kuala Bubon Kabupaten Aceh Barat, Untuk mengetahui jenis mollusca yang dominan ditemukan di PPI Kuala Bubon Kabupaten Aceh Barat, Untuk mengetahui alat tangkap yang digunakan nelayan PPI kuala Bubon. Penelitian dilaksanakan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kuala Bubon terletak di Gampong Kuala Bubon Kecamatan Samatiga, PPI Kuala Bubon merupakan PPI yang ada di Aceh Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif eksploratif, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung kelapangan untuk mengamati aspek-aspek yang tercakup dalam lingkup penelitian untuk menggambarkan kondisi empiris pada waktu sekarang. Berdasarkan hasil Penelitian hasil tangkapan mollusca di PPI Kuala Bubon  terdapat 19  jenis mollusca (pobinices hepatucus, Babylonia japonica, Melogena bispinosa, Murex falsitribulus, Tonna dolium, Turritella communis, Tibia fusus, Turricula javana, Conus patricius, Stigmaulax elenae, Conus flavidus, Bursina nobilis, Bosycon carica, Pugulina colosscus, Tritia reticulata). Jenis mollusca yang dominan yang di daratkan  PPI Kuala Bubon selama PKL adalah cumi-cumi (Loligo sp) dan sotong (spiida sp) dari family Loligonidae. Cumi – cumi Salah satu filum mollusca memiliki nilai ekoanomis tinggi yang banyak didaratkan di PPI. Alat tangkap yang digunakan nelayan di PPI kuala bubon adalah Rawai (longline), pukat tarik (seine nets), pukat cicin (purse seine), bubu, jaring insang. Kapal yang digunakan nelayan PPI kuala bubon memiliki muatan ukuran 3-12 GT

    Hubungan Status Gizi dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Siswa Sekolah Dasar 52 Kuranji Kota Padang

    Full text link
    Permaslahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar penjasorkes dan ini kemungkinan adanya hubungan dengan status gizi siswa, karena dalam pembelajaran penjasorkes banyak yang cepat lelalah dan kurang semangat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan status gizi dengan hasil belajar penjasorkes siswa  SD 52 Kuranji Kota Padang.  Jenis penelitian ini adalah korelasional, populasi dalam  penelitian ini adalah siswa  kelas IV, V dan VI yang berjumlah 149 orang terdiri dari  orang siswa putra dan  orang siswa putri. Tehnik pengambilan sampel  adalah stratifield proposive random sampling, Sampel diambil sebesar 30 % dari populasi, data berasal dari responden, pengambilan data dilakukan dengan dokumentasi dan pengukuran antropometri siswa untuk mendapatkan data status gizi, data dianalisis dengan  produck moment Statistical Product and Service Solution (SPSS). Dari hasil penelitian analisis korelasi diketahu terdapat hubungan yang berarti antara status gizi dengan hasil belajar penjasorkes di SD 52 Kuranji Kota Padang, diterima kebenaran secara empiris pada tingkat kepercayaan 0.05, koefisien korelasi 0.662 berarti lebih besar (>) dari r table 0.482, sedangkan puteri koefisien korelasi 0.541 berarti lebih besar (>) dari r tabel 0.44

    Kuantitas kandungan logam berat dan minyak solar di estuaria Krueng Cangkoi, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kuantitas kandungan logam berat jenis timbal (Pb), kadmium (Cd), besi (Fe), merkuri (Hg), dan minyak solar di estuaria Krueng Cangkoi. Pengambilan sampel dilakukan di Krueng Cangkoi, Desa Padang Seurahet, Kecamatan Meureubo, Meulaboh, Aceh Barat. Analisa data dan proses penelitian dilaksanakan di Laboratorium Badan Riset dan Standardisasi Industri Daerah (BARISTAND) Kota Banda Aceh pada bulan Desember 2014 sampai dengan Januari 2015. Penelitian menggunakan metode purposive sampling dan data diperoleh berdasarkan uji Spektrofotometri Serapan Atom terhadap kandungan logam berat jenis Pb, Cd, Fe, Hg, dan minyak solar di 5 (lima) titik sampel. Di dapatkan hasil tingkat kandungan logam berat Cd (0,14 mg/L) dan Fe (0,56 mg/L) di Krueng Cangkoi telah melampaui ambang batas baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah No: 82/2001 yaitu 0,01 mg/L pada Cd dan 0,3 mg/L pada Fe. Hasil indeks pencemaran di Krueng Cangkoi didapatkan nilai indeks pencemaran Fe yaitu 1,76 mg/L tergolong cemar ringan dan nilai indeks pencemaran Cd yaitu 3,91 mg/L tergolong cemar sedang berdasarkan baku mutu KeMenLH No: 115/2003.The objective of research to analyzed quantity of heavy metals types of: lead (Pb), cadmium (Cd), iron (Fe), mercury (Hg) and diesel fuel in estuaries of Krueng Cangkoi. Sampling was conducted on December 2014 until January 2015 in estuaries Krueng Cangkoi, Meulaboh, West Aceh. The data analyzed and research process at the Laboratory Research and Standardization Industry (BARISTAND) Banda Aceh. The research used purposive sampling method and the data was obtained by Atomic Absorption Spectrophotometry method test for heavy metal content types of: Pb, Cd, Fe, Hg and diesel fuel at 5 (five) sites sampling. The results of level of heavy metals Cd (0,14 mg/L) and Fe (0,56 mg/L) in Krueng Cangkoi has exceeded the quality standard threshold base on Government Regulation No: 82/2001 was 0,01 mg/L in Cd and 0,3 mg/L in Fe. The results of pollution index in Krueng Cangkoi obtained pollution index values of Fe was 1,76 mg/L classified of lightly-polluted and pollution index values of Cd was 3,91 mg/L classified of moderately-polluted based on quality standard of KemenLH No: 115/2003

    MANAJEMEN PRODUKSI PERIKANAN TUNA, CAKALANG DAN TONGKOL, DI UPTD PPS KUTARAJA BANDA ACEH

    Get PDF
    Fishery production management is a management that regulates the utilization of fishery resources. The management can be described as a series of processes from data collection to implementation of management policies and actions to achieve the stated goals. Large pelagic fishery is one of the fishery commodities that has a relatively high economic value, so that the development of large pelagic fisheries can improve the economy of the community and the region. The purpose of this study was to determine the management system and production level of Tuna, Skipjack and Tongkol fisheries at the Kutaraja Ocean Fisheries Port, Banda Aceh, Aceh Province. The method used in this study is a survey method, with quantitative descriptive data analysis. The result of this research is that the production management system has several stages starting from incoming vessels, incoming vessel reporting, unloading stages, sorting fish, fish auctions, and fish distribution which will be distributed to UPI, Regional and Local

    LOBSTER FISHERY MANAGEMENT IN THE MARINE ECOSYSTEM APPROACH AT SIMEULUE ISLAND WATERS (WPP-NRI 572)

    Get PDF
    <p><em>The lobster fishery is one of the leading fisheries commodity on Simeulue Regency so that local government must manage wisely in order to maintain the sustainability of the lobster fishery. Aceh Government Regulation namely Qanun Aceh No. 7 of 2010 concerning fisheries already in effect. However, the institutional system has not functioned optimally in the management of lobster fisheries. The purpose this study is to examine the domain of fishing techniques, socio-economic and institutional management of lobster fisheries with ecosystem approaches in Simeulue waters. Research method using qualitative research. The method of data collection is survey method which is done by purposive sampling approach that is by doing depth responder interview which is considered informative and wide knowledge about the institute. Data analysis using EAFM analysis done with Flag Modeling technique. Based on the results of the study that the assessment of the fishing domain techniques and economic domains in aggregate showed bad category. Meanwhile, social domains and institutional domains show moderate categories so aggregate composites overall show fewer categories. It is therefore necessary to make a tactical decision from the bad to be better in accordance with the category of each EAFM domain.</em></p><p><em> </em></p><strong><em>Keywords:  </em></strong><em>fisheries management with ecosystem approach (EAFM), WPP 572, Simeulue</em

    KEARIFAN LOKAL MENUJU SDGs’14: STUDI KASUS LUBUK LARANGAN TEPIAN NAPAL KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI

    Get PDF
    Pergeseran kualitas habitat, pencemaran dan masuknya beberapa spesies asing menyebabkan perubahan lingkungan ekologis perairan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem kearifan lokal menuju SDGs’14, studi kasus kearifan lokal lubuk larangan tepian napal Sungai Batang Tebo Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juli-Agustus 2019 dengan metode survei. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan teknik flag modelling Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM) yang dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal lubuk larangan tepian napal sudah mengarah ke SDGs’14 dengan kategori baik (light green flag). Sistem partisipatif, adat-istiadat dan kekeluargaan menjadi ciri khas kearifan lokal lubuk larangan dalam menjaga sumberdaya perikanan di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Kata kunci: EAFM, Muara Bungo, SDGs’14, sungai, Tanah Tumbu
    corecore