280 research outputs found
KARAKTERISTIK PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SMA DITINJAU DARI PERSFEKTIF KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran guru SMA se Kota Makassar ditinjau dari Konsep Keterampilan Berpikir Kritis. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti melakukan analisis dokumen perangkat pembelajaran guru fisika sebanyak 31 orang yang tersebar pada enam sekolah di kota Makassar meliputi RPP, LKS, buku Siswa, dan soal semester. Dokumen perangkat pembelajaran guru digunakan untuk menganalisis karakteristik pembelajaran yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum menskenariokan dalam pembelajaran, yaitu: authentic Investegation (Science Processes Skills) dan Collaboration. Selain itu, perangkat pembelajaran meliputi RPP, buku siswa, LKS, dan soal sebagian besar belum meransang berkembangnya keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, pemecahan masalah. Padahal dalam menyusun dan menyiapkan pembelajaran perlunya melibatkan siswa dalam berpikir kritis seperti penalaran dan analisis (Siegel, 1988; Perkins, Jay & Tishman, 1993; Ennis, 1996). Hal ini penting karena menurut Michael Scriven menyatakan bahwa tugas utama pendidikan adalah melatih siswa dan atau mahasiswa untuk berpikir kritis karena tuntutan pekerjaan dalam ekonomi global, kelangsungan hidup secara demokratis dan keputusan pribadi serta keputusan dalam masyarakat yang semakin kompleks memerlukan orang yang bisa berpikir dengan baik dan membuat penilaian yang baik (Jennifer. H, 1998). Oleh karena itu, perlunya guru menskenariokan di dalam perangkat pembelajaran seperti: driving question or problem, authentic Investegation: Science Processes Skills, collaboration, dan discussion
Reposisi Musik Tradisional di Zaman Teknologi
Reposisi musik sesungguhnya telah terjadi sejal Genre musik, Fashion dan Lifestyle Western menjadi kiblat baru. Artinya:reposisi adalah penempatan kembali ke posisi semula atau penataan kembali ke posisi yg baru dan penempatan ke posisi yg berbeda. Kemunculan band populer menjadi contoh keadaan dimasa lalu, musik modern sudah membius anak muda sejak tahun 60an. Reposisinya (Penataan, penyusunan dalam berbagai bentuk) dengan segala atribut teknologi, kelompok musik saat itu sudah peduli terhadap musik daerah. Hal ini dibuktikan dengan kolaborasi antara gamelan Sunda dengan musik mereka atau musik pakarena dankomposisi musik moderen. Hal yang patut diapresiasi. Contoh lainnya adalah Koes Ploes yang musiknya sangat dipengaruhi oleh The Beatles. Presiden Soekarno yang kala itu sangat concern terhadap arus westernisasi, sempat menyeret grup band ini ke penjara karena seringkali menyanyikan lagu dari John Lennon cs. Ada nilai luhur yang terkandung dalam musik tradisional yang menjadi ciri khas budaya Indonesia. Dan, sudah menjadi tugas bagi pemuda untuk turut melestarikannya. Contoh perkembangan musik yang saat ini lagi trending sebagai repleksi darirekontrusi musik adalah langgam milenial dan beberapa grup lainnya yang memainkan genre musik daerah dengan media teknologi, instrument musik modern digabungkan dengan alat musik daerah. Mereka mereposisi lebih cepat dan bias lebih cepat eksis secara luas melalui media sosial baik di youtube, instagram, facebook, hologram dan media lainnya. Teknologi dan modernisasi di bidang musik bukanlah hal baru sebagai bentuk teposisimusik tradisional. Hal ini sudah dimulai sejak tahun 60an hingga 70an, Indonesia sudah mengalami invasi musik barat. Pengaruh yang paling besar tentu saja dari The Rolling Stones dan The Beatles. Walaupun media internet belum sederas saat ini, namun musik Western sudah mampu menghipnotis anak muda saat itu. Meskipun demikian, musik Indonesia juga mampu mengimbangi dengan munculnya grup-grup musik seperti Soneta Grup, dan beberapa grup musik lainnya, bahkan musik daerah Indonesia juga mampu mengimbangi dengan grup-grup musik seperti langgam keroncong, Orkes Tu Riolo, campur sari dan lain-lain. Tulisan ini menelusuri persoalan reposisi musik di jaman teknologi yang saya batasi pada ruang: Musik Tradisional Kini, Reposisi Produksi Musik, Pemtingnya Musik Tradisional, Munculnya Genre Musik Moderen, Musik tradisional dan genre modern,Tempat Musik Tradisional di Era Moderen. Semoga dapat memperkaya literasi musik khususnya musik tradisiona
Analisis Pendidikan di India dan Perbandingannya dengan Pendidikan Indonesia
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pendidikan di India dan perbandingannya dengan pendidikan di Indonesia mulai dari pendidikan karakter usia dini di mana Lembaga Pendidikan dasar bertanggung jawab mengembangkan dan melaksanakan pendidikan karakter bangsa dalam rangka memajukan keberadaban bangsa, dan menghasilkan manusia yang berkualitas dalam seluruh dimensi kepribadiannya. Meskipun secara umum kurikulum pendidikan di setiap Negara memiliki persamaan akan tetapi secara spesifik setiap Negara memiliki keunikan yang berbeda antara pendidikan satu Negara dengan Negara yang lainnya begitupun perbandingan pendidikan Indonesia dan India. Dalam artikel ini juga membahas tentang manakah pendidikan yang lebih maju antara pendidikan di India atau di Indonesia serta bagaimana metode yang di gunakan oleh Negara tersebut sehingga dapat dikatakan sebagai Negara yang memiliki pendidikan yang cukup bagus sehingga itu dapat menjadi pembelajaran bagi Negara lain untuk pendidikan kedepannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah Pendidikan sekolah di India telah mengembangkan nilai-nilai dasar dan masyarakat yang berlandaskan pengetahuan agama nilai pendidikan, dan pendidikan tentang agama tidak membentuk subyek studi atau ujian yang terpisah, melainkan terintegrasi secara bijaksana. Semua mata pelajaran di bidang skolastik serta semua kegiatan dan program di bidang skolastik sehingga tujuan pendidikan nilai dan agama akan secara langsung dan tidak langsung tercapai di ruang kelas. Sedangkan pendidkan di Indonesia berlandaskan pada agama tetapi pada ideologi bangsa yaitu Pancasila. Sehingga dalam implementasi pendidikan maka nilai pancasila harus tergandung di dalamnya. Namun, nilai-nilai agama juga tetap terkandung dalam pendidikan
Fostering Critical Thinking Skill through Optimizing Science Process Skills in Physics Learning
Low science process skills is along with low students' critical thinking skill. The result of this research indicated that there was an increase of the score in critical thinking skill before and after learning process by optimizing the science process skill. Even the correlation inferential analysis showed that any change score of science process skill could cause the change of the score of critical thinking skill as much as 0.02 in the same direction. The result of this analysis indicated that there was a relationship between critical thinking skill and science process skill. When the science process skill increased, the critical thinking skill of students also increased. In other words, if the science process skill was optimized in learning process, the critical thinking skill developed too
Karakteristik Model Pembelajaran Fisika Yang Dapat Mengoptimalkan Keterampilan Proses Sains
Kajian ini untuk menemukan secara teori tentang karakteristik model pembelajaran fisika yang dapat Mengoptimalkan Keterampilan Proses Sains siswa. Oleh karena itu, untuk mengetahui secara teori tentang karakteristik model pembelajaran fisika digunakan penelitian pustaka (library research). Adapun sumber data yang dipakai mengkaji dan melakukan analisis adalah jurnal, buku dan berbagai publikasi yang telah terdokumentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik model pembelajaran fisika yang dapat mengoptimalkan keterampilan proses sains siswa adalah model pembelajaran berbasis keterampilan proses dengan dasar teori inquiry ilmiah yang didukung oleh perangkat pembelajaran yang terstandarisasi seperti buku pegangan siswa dan lembar kegiatan siswa
Dinamika Politik Kerajaan – Kerajaan Lokal di Sulawesi Selatan: Dari Persekutuan Diplomasi Hingga Konfrontasi Perebutan Superioritas (Abad XV-XVII)
Artikel ini membahas mengenai dinamika politik kerajaan lokal di sulawesi Selatan dari persekutuan sampai dengan konfrontasi perebutan kekuasan abad XV-XVII. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan metode sejarah yakni, heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Dalam kajian tersebut didapat hasil pembahasan yakni telah terdapat beberapa kerajaan-kerajaan lokal. Kerajaan-kerajaan lokal tersebut lah yang kemudian menjadi cikal bakal wilayah provinsi Sulawesi Selatan sekarang ini. Sebagai suatu kesatuan wilayah, kerajaan-kerajaan lokal memiliki wilayah kekuasaan yang terbentang dengan batas-batas tertentu yang membatasi wilayah kerajaan yang satu dengan wilayah kerajaan yang lain. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode sejarah, yakni Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Berdasarkan literatul tertulis ataupun sumber lisan, kita dapat mengetahui kerajaan-kerajaan yang pernah ada seperti Kerajaan Luwu, Kerajaan Gowa, Bone, Soppeng, Wajo dan beberapa kerajaan lainnya. Kesemua kerajaan-kerajaan tersebut telah menjadi bagian dari institusi penguasa dan kekuasaan di Sulawesi Selatan pada masanya yang awal keberadaannya diawali dengan mitos kemunculan To Manurung (orang yang turun dari langit). Dan dalam perkembangan selanjutnya memunculkan kerajaan Gowa sebagai penguasa yang kemudian tercipta perang Makassar, berkahir dengan kekalahan Gowa beserta sekutunya yang kemudian menampilkan Bone dan Soppeng sebagai penguasa. Secara politik Kerajaan Bone selanjutnya memegang hegemoni kekuasaan sejak berakhirnya Perang Makassar sampai awal abad XX
LANGGAM SAMBORITTA SEBAGAI SALAH SATU MEDIA APRESIASI MUSIK AKADEMIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIK SENI DRAMA, TARI DAN MUSIK FAKULTAS SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Musik Langgam Samboritta mulai dikenal masyarakat luas ketika mulai muncul pada siaran TVRI Sulawesi Selatan dalam acara Daeng Mampo dan beberapa acara di UNM. Sejak terbentuknya pada tahun 2009, Musik Langgam Samboritta mengalami perkembangan luar biasa dalam segi instrumentasi dan orkestrasi, sampai sekarang.Fakultas Seni dan Desain sebagai salah satu fakultas dalam lingkungan UNM adalah fakultas pemekaran dari Fakultas Bahasa dan Seni sejak tahun 2008. Fakultas ini dibentuk untuk membina bidang-bidang Ilmu Seni seperti Seni Rupa, Sendratasik (Seni Drama, Tari dan Musik), Seni Tari dan Desain Komunikasi Visual (DKV), baik yang bersifat kependidikan maupun non kependidikan sesuai dengan visi dan misinya.Anggota langgam Samboritta terdiri dari pimpinan fakultas, dosen, pegawai dan beberapa mahasiswa juga sering dilibatkan. Merujuk dari latar belakang, bahwa yang melandasi terbentuknya kelompok musik Langgam Samboritta di Fakultas Seni dan Desain UNM yaitu ketika beberapa dosen seni musik setiap kali berkumpul bersama pimpinan Fakultas bernyanyi diiringi musik electone yang berlangsung setiap hari Jum’at sehabis shalat Jum’at. Proses itu berlangsung beberapa bulan, kemudia timbul ide dari teman-teman untuk menggabungkan musik electon dengan alat musik keroncong yang memang sudah ada di prodi sendratasik sebagai program mata kuliah pilihan. Dari ide tersebut kemudian disepakati untuk dijadikan sebagai kelompok yang diberi nama oleh pimpinan fakultas FSD Dr. Karta Jayadi, M.Sn dengan nama Kelompok Musik Langgam Samboritta, artinya kelompok musik Langgam keluarga Sivitas Akademika FSD-UNM. Dari proses yang terus berlangsung, kemudian dilihat oleh beberapa pimpinan Universitas ketika tampil disetiap acara-acara hiburan baik di tingkat Fakultas ataupun Universitas. Kata kunci: Musik Langgam Samboritta, Media Apresiasi Musik
BAITUL HIKMAH SEBAGAI PUSAT PERADABAN INTELEKTUAL PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
Baitul Hikmah merupakan Akademi Ilmiah, yang merupakan pusat kegiatan ilmiah dari penelitian hingga penerjemahan , hingga Pendidikan dan menjadi perpustakaan terbesar pada masa madya abad kesembilan. Baitul Hikmah yang terletak di kota Baghdad menjadi pusat kebangkitan intelektual pada masa Dinasti Abbasiyah dan berhasil membawa Islam ke puncak kesuksesan. Dibentuk oleh Khalifah Harun al-Rasyid, Baitul Hikmah berawal bernama Khizanah al-Hikmah. Perpustakaan dan pusat penelitian kemudian mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan khalifah al-Ma’mun. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor pendorong munculnya Baitul Hikmah dan juga untuk menganalisis bagaimana peranan Baitul Hikmah sebagai pusat peradaban intelektual di masa dinasti Abbasiyah. Kajian ini ialah golongan penelitian kualitatif yang menerapkan kaidah penelitian kepustakaan (library research), dimana penghimpunan data dibuat melalui rekontruksi berbagai sumber-sumber pustaka seperti buku, jurnal dan riset terdahulu. Adapun hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor pendorong munculnya Baitul Hikmah dorongan dari kehendak untuk bercermin lembaga besar yang didirikan kaum Kristen Nestorian yang aktif menerjemahkan karya-karya Yunani. Selain itu Baitul Hikmah banyak berperan dalam kebangkitan peradaban intelektual di masa Dinasti Abbasiyah yang di tandai dengan lahirnya para tokoh ilmuwan tertinggi, baik dalam ilmu umum maupun ilmu agama. Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi Baitul Hikmah sebagai pusat kegiatan pembelajaran tempat para peneliti bertemu dan berdiskusi, serta menjadi dokumentasi serta layanan laporan ilmiah kepada masyaraka
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PEMBERIAN TUGAS BENTUK SUPERITEM
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika Siswa Kelas IXB SMPN 3 Mangarabombang Kabupaten Takalar melalui model pembelajaran langsung dengan pemberian tugas bentuk Superitem. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas IXB Tahun pelajaran 2011/ 2012 sebanyak 37 siswa yang terdiri dari 20 orang perempuan dan 17 orang laki- laki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Skor rata- rata hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan yaitu 57, 00 dengan siswa yang tuntas belajar secara individu sebanyak 14 orang dengan ketuntasan klasikal 37, 83%. (2) Siklus I skor rata- rata siswa yaitu 58,24% dari skor ideal 100, dengan siswa yang tuntas belajar secara individu sebanyak 22 orang dengan ketuntasan klasikal 61,11%.(3) Siklus II skor rata- rata siswa yaitu 71,10 dari skor ideal 100, dengan siswa yang tuntas belajar secara individu 34 orang sedangkan ketuntasan klasikal 91,89%. Penerapan model pengajaran langsung dengan pemberian tugas bentuk Superitem dapat meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran materi Statistika. Hal ini diindikasikan dari terjadinya peningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran serta secara kuantitatif terpenuhinya semua kriteria yang telah ditetapkan. Siswa menunjukkan respon positif terhadap penerapan model pengajaran langsung dengan pemberian tugas Superitem pada materi Statistika. Hal ini dilihat dari hasil angket siswa yang memberikan respon positif terhadap aspek- aspek yang ditanyakan. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar matematika Siswa Kelas IXB SMP Negeri 3 Mangarabombang Kab. Takalar, setelah dilakukan model pengajaran langsung dengan pemberian
- …