1,370 research outputs found

    KAJIAN PEMODELAN LEBAR JALAN PADA PERUMAHAN BUKIT SEJAHTERA

    Get PDF
    Untuk menentukan lebar jalan di suatu komplek perumahan perlu diketahui peruntukan dari keberadaan komplek perumahan tersebut, sehingga jalan yang dibuat dapat melayani kebutuhan pemilik rumah.  Dari dasar inilah maka pada penelitian ini dibuat suatu persamaan model untuk menentukan lebar jalan pada salah satu komplek perumahan di kota Palembang yaitu Komplek Perumahan Bukit Sejahtera dengan meninjau beberapa variabel yang ada dalam komplek perumahan tersebut dengan beberapa type rumah didalamnya sehingga didapatkan lebar jalan yang ideal untuk dapat digunakan pada komplek yang sama pada perumahan yang lain.  Pemodelan lebar jalan pada komplek perumahan terdiri atas beberapa variabel yaitu : lebar jalan sebagai variabel terikat sedangkan panjang jalan, kecepatan kendaraan, arus kendaraan, jarak ke pasar, jarak ke kantor, jarak ke sekolah, jarak ke mesjid, jarak ke tempat olah raga dan rekreasi serta jarak ke pintu keluar merupakan variabel bebas.  Aplikasi terhadap lebar jalan hasil pemodelan dengan menggunakan model korelasi menunjukkan bahwa lebar jalan eksisting  untuk lebar jalan 4,00 m dan 4,50 m tidak perlu diperlebar dengan batasan kecepatan kendaraan 15 km/jam,  untuk lebar jalan 5,00 m tidak perlu diperlebar dengan batasan kecepatan kendaraan 20 km/jam,  untuk lebar jalan 5,50 m perlu diperlebar hingga 7,00 m dengan batasan kecepatan kendaraan 20 km/jam, pada jalan dengan lebar 6,00 m tidak perlu diperlebar bahkan kecepatan kendaraan dapat ditambah hingga 30 km/jam, pada jalan dengan lebar 7,00 m tidak perlu diperlebar bahkan kecepatan kendaraan dapat ditambah hingga 30 km/jam dan pada jalan dengan lebar 15,00 m perlu diperkecil hingga 11,00 m dengan batasan kecepatan kendaraan 60 km/jam

    KAJIAN HUKUM KETERLAMBATAN MEMBAYAR (WANPRESTASI) DEBITUR DALAM PERJANJIAN SEWA BELI MENURUT ATURAN HUKUM YANG BERLAKU

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitoian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep prestasi dan wanprestasi dalam KUHPerdata ?dan bagaimana kajian hukum keterlambatan membayar debitur dalam perjanjian sewa beli menurut aturan hukum yang berlaku. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normative, disimpulkan: 1. Prestasi adalah sesuatu yang wajib dipenuhi oleh debitur dalam setiap perikatan. Prestasi adalah objek perikatan. Dalam hukum perdata kewajiban memenuhi prestasi selalu disertai jaminan harta kekayaan debitur. Dalam Pasal 1131 dan 1132 KUHPerdata dinyatakan bahwa harta kekayaan debitur baik yang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan pemenuhan utangnya terhadap kreditur. 2. Wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat kreditur dan debitur dan mempunyai hubungan erat dengan somasi. Dalam perjanjian sewa beli tidak dikenal istilah terlambat membayar angsuran, yang ada adalah debitur atau penyewa beli lalai membayar angsuran sewa beli seperti yang telah ditentukan (wanprestasi), akibatnya adalah dia diwajibkan membayar ganti kerugian berupa denda yang jumlahnya telah ditetapkan untuk setiap kali kelalaian itu dan pembayaran bunga atas keterlambatan pembayaran angsuran pada perjanjian sewa beli tersebut. Hal ini berlaku pada setiap perjanjian sewa beli termasuk perjanjian sewa beli kendaraan bermotor.Kata kunci: Kajian Hukum, Keterlambatan Membayar, Debitur, Perjanjian Sewa Beli, Hukum Yang Berlak

    KAJIAN PRASARANA JALAN DALAM MENDUKUNG PERKEMBANGAN WILAYAH INDUSTRI TANJUNG API API

    Get PDF
    Wilayah Tanjung Api Api yang berada di Provinsi Sumatera Selatan tepatnya di Kabupaten Banyuasin merupakan wilayah potensial yang dapat dikembangkan mengingat letaknya yang sangat strategis, hal ini tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Selatan umumnya. Mengingat wilayah Tanjung Api Api terdapat pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan menuju Bangka dan Belitung serta di wilayah ini akan dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK) sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (Tim Bappeda Sumsel, 2012). Keberadaan infrastruktur jalan untuk mendukung keberlangsungan perkembangan kawasan ekonomi di Tanjung Api Api tentunya sangat dibutuhkan, karena tanpa jalan yang layak maka perkembangan tersebut akan terkendala karena putusnya jalur transportasi yang menghubungkan kawasan tersebut sehingga akan mempersulit pergerakan orang dan barang. Melihat kondisi infrastruktur jalan yang ada sekarang berupa jalan aspal yang sudah begelombang dan berlubang serta jalan beton dengan retakan dan patahan yang sangat membahayakan pemakai jalan baik kendaraan roda dua maupun roda empat akan mengakibatkan terganggunya kenyamanan selama dalam perjalanan menuju kawasan Tanjung Api Api.Beberapa penanganan kerusakan jalan dapat dilakukan dengan menggunakan standar penanganan kerusakan jalan pada lapisan lentur menggunakan metode perbaikan standar Direktorat Jendral Bina Marga 1995. Jenis- jenis metode penanganan tiap- tiap kerusakan adalah : metode perbaikan standar, perbaikan jalan dengan overlay, perbaikan jalan dengan Rigid Pavement, dan perbaikan jalan dengan Cement Treated Recycling Base (CTRB).Pemeliharaan prasarana jalan menuju Tanjung Api-Api harus dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek yang ada yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Dimana aspek ekonomi berkaitan dengan pendanaan yang tersedia agar dapat digunakan seefektif mungkin terhadap pemeliharaan jalan dengan memilih teknik pemeliharaan jalan yang tepat sehingga jalan dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan usia jalan yang direncanakan. Tinjauan terhadap aspek sosial yaitu dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dan pengembangan wilayah sehingga prasarana jalan yang ada sesuai dengan peruntukannya, sedangkan dari aspek lingkungan yaitu bahwa pemeliharaan jalan yang dilakukan tidak merusak lingkungan yang ada

    PEMBUATAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) DENGAN VARIASI PASIR LOKAL UNTUK BETON PRECAST PADA BANGUNAN PELENGKAP JALAN

    Get PDF
    Self Compacting Concrete (SCC) is a self-compacting concrete with a fairly high slump value. For the manufacture of Self Compacting Concrete (SCC) it will be faster and more economical so that it is able to produce precast concrete products that are planned for road complementary buildings. In this study, researchers used 3 variations of local sand from South Sumatra and added material in the form of superplasticizer ligno P-100 with levels of 1.5%, 2% and 2.5% by weight of cement. With the sample used in the form of a cube which is then tested for the physical properties of the fresh condition SCC concrete and testing the compressive strength of the concrete. From the test results, it was found that the variation of sand and the optimum superplasticizer content for the flow ability test on the coarse sand variation with the superplasticizer content of 2%, for passing ability, filling ability, and segregation resistance on the fine sand variation with the superplasticizer content of 2.5% with successive values. followed by 750 mm, 0.95, 0.94 and 11 seconds. So from all these tests have met the four requirements for the properties of SCC concrete

    Kajian Prasarana Jalan Dalam Mendukung Perkembangan Wilayah Industri Tanjung Api Api

    Full text link
    Wilayah Tanjung Api Api yang berada di Provinsi Sumatera Selatan tepatnya di Kabupaten Banyuasin merupakan wilayah potensial yang dapat dikembangkan mengingat letaknya yang sangat strategis, hal ini tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Selatan umumnya. Mengingat wilayah Tanjung Api Api terdapat pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan menuju Bangka dan Belitung serta di wilayah ini akan dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK) sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (Tim Bappeda Sumsel, 2012). Keberadaan infrastruktur jalan untuk mendukung keberlangsungan perkembangan kawasan ekonomi di Tanjung Api Api tentunya sangat dibutuhkan, karena tanpa jalan yang layak maka perkembangan tersebut akan terkendala karena putusnya jalur transportasi yang menghubungkan kawasan tersebut sehingga akan mempersulit pergerakan orang dan barang. Melihat kondisi infrastruktur jalan yang ada sekarang berupa jalan aspal yang sudah begelombang dan berlubang serta jalan beton dengan retakan dan patahan yang sangat membahayakan pemakai jalan baik kendaraan roda dua maupun roda empat akan mengakibatkan terganggunya Kenyamanan selama dalam perjalanan menuju kawasan Tanjung Api Api.Beberapa penanganan kerusakan jalan dapat dilakukan dengan menggunakan standar penanganan kerusakan jalan pada lapisan lentur menggunakan metode perbaikan standar Direktorat Jendral Bina Marga 1995. Jenis- jenis metode penanganan tiap- tiap kerusakan adalah : metode perbaikan standar, perbaikan jalan dengan overlay, perbaikan jalan dengan Rigid Pavement, dan perbaikan jalan dengan Cement Treated Recycling Base (CTRB).Pemeliharaan prasarana jalan menuju Tanjung Api-Api harus dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek yang ada yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Dimana aspek ekonomi berkaitan dengan pendanaan yang tersedia agar dapat digunakan seefektif mungkin terhadap pemeliharaan jalan dengan memilih teknik pemeliharaan jalan yang tepat sehingga jalan dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan usia jalan yang direncanakan. Tinjauan terhadap aspek sosial yaitu dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dan pengembangan wilayah sehingga prasarana jalan yang ada sesuai dengan Peruntukannya, sedangkan dari aspek lingkungan yaitu bahwa pemeliharaan jalan yang dilakukan tidak merusak lingkungan yang ada

    Factors affecting work satisfaction and employee performance in automotive industrial chain

    Get PDF
    Purpose: This study aimed to analyze the determination of compensation, motivation and organizational commitment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. Design/methodology/approach: The statistical method used is the Structural Equation Model with a total sample of 112 respondents. This study uses a questionnaire to measure the factors affecting work satisfaction as compensation, motivation, organizational commitment, job satisfaction and employee performance. Findings: The results of this study found that there were positive and significant effects of compensation on the job satisfaction, and organizational commitment to job satisfaction as well as the effect of motivation on employee’s performance. Moreover, the insignificant effect is found in the effect of the job satisfaction on employee performance, the motivation on the job satisfaction, the compensation towards the employee performance and the organizational commitment on the employee performance. Mediation test proves that the job satisfaction is able to mediate the effects of compensation, motivation and organizational commitment on employee performance. Practical Implications: The results of this study can be the basis for the management of automotive product distributors in Batam City to increase compensation, and motivation for employees to improve job satisfaction and company performance. Originality/value: This study confirms the result that there are positive and significant effects of compensation on job satisfaction and organizational commitment to job satisfaction, and the effect of motivation on employee’s performance.peer-reviewe

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA CIPASUNG KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2017

    Get PDF
      Latar belakang: Peningkatan populasi lansia berdampak pada berbagai aspek kehidupan baik sosial, ekonomi dan terutama kesehatan. Pada masa lanjut usia terjadi berbagai perubahan fisik, kognitif maupun psikologis. Harapan hidup dan kualitas hidup merupakan hal yang sangat penting bagi lansia. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Metode: Desain penelitian adalah cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 242 orang lansia yang diperoleh dengan cara random dari populasi yang berjumlah 349 lansia. Variabel dependen adalah kualitas hidup, variabel independen adalah karakteristik, dukungan keluarga dan fungsi keluarga. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF, kuesioner dukungan keluarga dan fungsi keluarga. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square dan uji Regresi Logistik. Hasil: Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup lansia adalah pendidikan (OR=4,9, p-value=0,022), pekerjaan (OR=3,5, p-value=0,000) dan dukungan keluarga (OR=5,7, p-value=0,000). Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup lansia adalah dukungan keluarga dengan nilai OR 5,7

    MEDIA AND WOMAN : PICTURING MEDIA CONSTRUCTION TOWARDS WOMAN POLITICAL PARTISIPATION IN POST REFORMATION AGE IN INDONESIA

    Get PDF
    This research aims to extricate the construction of Kompas toward news coverage of woman legislative candidate in Legislative Election 2009. Albeit reformation has been occurred since 12 years ago, the relation of woman and politic is still clashed and debated in economic, politic, social, culture and religion contexts. Woman often placed as marginalized human in politic. The terms of ‘public domain’ and ‘private domain’ are a dichotomy which explain role of man and woman in society. Woman is hitherto only involved in internal household. Socio culturally, woman is positioned as inferior party, in famous Javanese philosophy it is said that woman is confined as ‘konco wingking’ (friend in kitchen). Since Independen day of Indonesia in 1945, the number of woman in legislative board has not been representative compared with the total woman population in Indonesia. Based on the phenomena, this research is proposed to examine central issues which reported by Kompas consistently. As a media industry, Kompas Daily Newspaper is intentionally selected as the research subject caught with the news coverage which nationally based and dominate circulation. In sociocultural area, Kompas often offer ideas and discourse which then contribute an influence to society. This research will simultaneously disclose central issues which reported by Kompas consistently in woman legislative candidate news coverage in legislative election 2009. The method used in this research is framing method. Framing devices which will be applied is Gamson and Modigliani’s which consists of framing devices and reasoning devices. Framing devices is caught directly to central issues which stressed in a news. This devices is simbolized with words using, sentences using, graphic or picture, and certain metaphor. Reasoning devices is regarded cohesion and coherence of media text which refer to certain notion so message can be received as truth, natural, and real. Keywords: framing, Kompas, woman political participation, legislative election 200

    IDENTIFIKASI JENIS DAN BERAT KENDARAAN TERHADAP TATA GUNA LAHAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN JALAN ( 5 - 11 )

    Get PDF
    Aspek topografi merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan galian dan timbunan.  Mengingat perlunya dipertimbangkan aspek topografi yaitu faktor ketinggian permukaan dari muka laut dalam perencanaan jalan maka perlu ditemukan suatu metode untuk memudahkan penentuan ketinggian permukaan tanah dari muka laut.  Pengukuran ketinggian yang dilakukan secara manual tentunya membutuhkan biaya dan waktu yang sangat besar.  Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian yang menganalisis ketinggian secara spasial menggunakan metode penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra Digital Elevation Model (DEM) SRTM (Shuttle Radar Topography Mission), sehingga didapatkan klasifikasi ketinggian yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam perencanaan jalan.  Metode yang digunakan dalam pengklasifikasian ketinggian adalah metode intrpolasi dari hasil overlay peta ruang terbuka dengan citra DEMSRTM.  Dari hasil analisis didapatkan persentase perbandingan hasil klasifikasi ketinggian terhadap kontur adalah 9,359 % dan terhadap topografi adalah 8,139 %, hal ini menunjukkan bahwa metode interpolasi dapat digunakan dalam pengklasifikasian ketinggian dengan menggunakan peta DEMSRTM
    • …
    corecore