16 research outputs found

    Hubungan Kadar Gula Darah dengan Hipertensi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar

    Get PDF
    Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Indonesia kini telah menduduki urutan keempat jumlah penderita diabetes terbanyak setelah Amerika Serikat, China dan India. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penderita diabetes pada tahun 2003 sebanyak 13,7 juta orang dan berdasarkan pola pertambahan penduduk diperkirakan pada 2030 akan ada 20,1 juta penderita diabetes. Komplikasi diabetes dapat menyebabkan kehidupan sehari-hari yang lebih sulit sehingga menimbulkan kesedihan yang berkepanjangan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar gula darah dengan hipertensi pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Karanganyar. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Subjek dalam penelitian berjumlah 56 pasien diabates melitus tipe 2. Instrumen yang digunakan adalah tensi meter air raksa untuk mengukur tekanan darah, serta data rekam medik untuk melihat kadar glukosa darah. Hasil Penelitian: Hasil pengujian hipotesis digunakan uji korelasi spearman di dapatkan nilai p= 0,015, nilai signifikan p< 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan: terdapat hubungan antara kadar gula darah deengan hipertensi pada penderita diabetes melitus tipe 2

    Hubungan Antara Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Terjadinya Neuropati Sensorik Diabetik Di RSUD Salatiga

    Get PDF
    Background: Type 2 Diabetes Mellitus occurs as a result of the body's resistance to the effects of insulin produced by the pancreatic cells. Type 2 Diabetes Mellitus is the largest case in Indonesia. Having diabetes mellitus for a long time and uncontrolled caused various complications such as diabetic sensory neuropathy. Diabetic sensory neuropathy is a disorder of the peripheral nervous system. Persistent hyperglycemia suspected as risk factor for diabetic sensory neuropathy. Objective: The purpose of this study to determine the relationship between the length of time of suffering Type 2 Diabetes and Diabetic Sensory Neuropathy occurrence. Methods: This study used a cross-sectional design. Sampling using purposive sampling method with a sample of 35 patients with type 2 diabetes mellitus in RSUD of Salatiga. The instrument used in this study was a questionnaire. Data is analize using Chi-Square test bivariate. Results: The results show X2 = 20.896 (<X2 table = 3.841) and p value = 0.000 (<α = 0.05) means there is a significant relationship between length of diabetes mellitus suffering time with diabetic sensory neuropathy occurrence. Long suffered from diabetes for less than ten years with the highest proportion of sensory neuropathy is at 51.42%. Conclusion: There is relationship between the length of time of suffering type 2 diabetes mellitus and diabetic sensory neuropathy in RSUD Salatiga

    Hubungan Antara Merokok Dengan Kadar Kolesterol Total Pada Pegawai Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar

    Get PDF
    Background: Indonesia have become a country with a large number of smoker in the world and ranks fifth as consumer of cigarettes. People aged between 30 to 34 years are a largest proportion as active smoker which is 33,4 percent. Farmers/laborers/fishermen are the most active group of smoker based on job they have which is 44.5 percent. Smoking can lead to change of lipid concentrations in blood. Objective: In order to examine the relationship between smoking and total cholesterol level of employees of Tasikmadu karanganyar sugar factory. Methods: This research uses observational analytic method with cross sectional method. In order to test valuable relationship between those two variables, it uses Spearman correlation test. Research Result: 60 respondents who smoke and have high cholesterol levels are as much as 26 respondents (89.7%) meanwhile respondents who smoke and have desirable cholesterol levels are as much as 4 respondents (12.9%). Respondents who do not smoke and have desirable cholesterol level are as much as 27 respondents (87.1%). While respondents who do not smoke and have high cholesterol levels are as much as 3 respondents (10.3%). After analytical test is done with Spearmen correlation test, the result are p = 0,000 and r = 0.884 which means there is valuable correlation with very strong correlation level and positive correlation direction or unindirectional. Conclusion: There is a valuable relationship between smoking and total cholesterol level of employees of Tasikmadu Karanganyar Sugar Factory

    Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Karyawan Pabrik Gula Tasikmadu

    Get PDF
    Background: Hypertension is a condition where there is an increase in blood pressure and usually someone did not realize if they are having hypertension. In Karanganyar Regency the prevalence of hypertension is 40,7%. Smoking is one of the that increase the risk of hypertension and affect the pathophysiology of hypertension. Purpose: To find out the relationship between smoking and the case of hypertension found among the employe of Tasikmadu Karanganyar sugar cane factory.. Method: This research used analitic observational method with cross sectional approach. To find out that both variables have the same meaning. Result:Out of 43 respondents that has the habit of smoking 32 are suffered with hypertension while the other 11 respondents don’t have hypertension. Meanwhile from 43 respondents who doesn’t smoke, 12 were found suffers hypertension and the other 31 don’t have hypertension. After statistical analysis test being conducted with congtingensy coefficient corelation test the numer p = <0,05 obtained which means that there is a correlation with the meaning of r= +0,452 which means that someone who smoke could increase the risk of hypertension. Conclusion:There are meaningful relation between the habbits of smoking with hypertension in the employes of Tasikmadu Sugar Cane Factor

    Hubungan Kecemasan dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Salatiga

    Get PDF
    Background: Diabetes Mellitus (DM) is chronic condition that prevalent is increase in years. The people with DM may have two time high risk to anxiety compare with the other without DM. Anxiety disease relation with hyperglycemia of DM people. Hyperglycemia in long time causes destroy of the organ. Purpose: To analize correlation between anxiety and blood sugar levels of DM patient type 2. Method: This research uses analytic observational design research with cross sectional planning. The research conduct in Intern Disease Medical Clinic RSUD of Salatiga in December 2014. Sampling technique uses purposive sampling. Anxiety data got from questionnaire T-MAS, while data blood sugar levels of DM type 2 patients from medical scan. Data analyzes with Pearson test, if there is a normal data distribution. Because in this research the data is abnormal distribution, so it analyzes with non parametric spearman with SPSS 17.0 for windows. Result: Sample uses 40 respondents and 75% of respondents have anxiety. Sum 75.5% samples have bad diabetes mellitus. According to spearman correlation get p value = 0,000 and R = 0,902. It shows positive the power correlation between anxiety and blood sugar levels of diabetes mellitus patient type 2. Patients with higher anxiety then the blood sugar levels are also higher. Conclusion: There is correlation between anxiety and blood sugar levels of DM patient type 2 at RSUD of Salatiga

    Perbedaan Tekanan Darah Dengan Indeks Massa Tubuh Normal Dan Overweight Pada Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar

    Get PDF
    atau sama dengan 140 mmHg dengan tekanan diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg. Salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi adalah kelebihan berat badan. Cara untuk mengukur kelebihan berat badan atau tidaknya seseorang secara langsung sangat sulit, untuk itu sebagai pengganti digunakan Body Max Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu perbandingan berat badan (kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (meter). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah dengan IMT normal dan overweight pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar. Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian observasional cross sectional. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan teknik lottery technique dan yang menjadi kriteria dalam pemilihan sampel adalah penderita hipertensi yang melakukan kontrol di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar dengan indeks massa tubuh normal dan overweight sebanyak 60 orang. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total keseluruhan jumlah sampel sebanyak 60 responden, didapatkan sampel pria sebanyak 33 sampel dan sampel wanita sebanyak 27 sampel. Dimana dari 60 sampel responden hipertensi tersebut dikategorikan ke dalam indeks massa tubuh normal dan overweight untuk dinilai apakah terdapat perbedaan tekanan darah atau tidak. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan tekanan darah dengan indeks massa tubuh normal dan overweight pada pasien hipertensi baik tekanan darah sistol maupun diastol. (p<0,05) Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan tekanan darah dengan indeks massa tubuh normal dan overweight pada pasien hipertensi

    Pengaruh Kadar Glukosa Darah Terhadap Fungsi Kognitif Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Grha Diabetika Surakarta

    Get PDF
    Background: Diabetes mellitus is a chronic diseases that can cause variety of complications. By 2013 the number of sufferers of Diabetes mellitus type 2 reached 382 million people mostly in countries with low and medium income earners. State of hyperglycemia in patients DM can accelerate the decline in cognitive function through mechanisms of oxidative stress or the formation of free radicals. Objectives: This research aims to analyze the influence of blood glucose levels with cognitive function in people with type 2 Diabetes mellitus in GRHA Diabetika Surakarta. Methods: this research is a study of the correlation by using analytic approach of cross sectional. The number of respondents to the research as much as 30 samples of type 2 DM patients in GRHA Diabetika Surakarta selected with the purposive sampling. This research was conducted by way of a record score of cognitive functioning questionnaires sufferers with MMSE (Mini Mental State Examination). As well as taking data from patient medical colleagues about blood sugar levels fasting and blood sugar 2 hour post prandial. The data are then tested with the test correlation of Pearson. Results: there is significant correlation between fasting blood glucose levels with cognitive function with a value of r-0,479 and p = 0.007 (p < 0.05). There is also a link between blood glucose levels 2 hour post prandial against cognitive function with a value of r-0,775 and p = 0.000 (p < 0.05). Conclusion: there is the influence of blood glucose levels and cognitive function in patients with type 2 DM in GRHA Diabetika Surakart

    Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar

    Get PDF
    Latar Belakang : Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk morbiditas dan mortalitas kardiovaskular. Secara total, hipertensi mungkin secara langsung atau tidak langsung bertanggung jawab atas 10-20% dari seluruh kematian (Julian et al., 2005). Kelainan tidur terjadi dalam persentase yang besar pada populasi dan biasanya tidak dibahas sebagai bagian dari evaluasi medis secara lengkap (Remmes, 2012). National Heart, Lung, and Blood Institut dari United States Department of Health and Human Services pada tahun 2009 menginformasikan bahwa kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kondisi medis lainnya. Tujuan Penelitian : Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian berjumlah 36 pasien. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sphygmomanometer air raksa, stetoskop, dan rekam medis. Hasil Penelitian : Untuk menguji hipotesis digunakan uji analisis Chi-Square didapatkan nilai p = 0,001, nilai signifikan p < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan : Ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada pasien hipertensi

    Hubungan Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit DM dengan Tingkat Pengendalian Kadar Glukosa Darah pada DM Tipe II

    Get PDF
    Latar Belakang :Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan sehingga kadar glukosa dalam darah tinggi. Kadar glukosa yang tidak terkendali berangsur-angsur akan menimbulkan komplikasi. Dalam penanggulangan penyakit DM, seorang penderita DM harus memiliki pengetahuan tentang DM yang baik sehingga dapat mencegah dari mortalitas dan morbiditas penyakit DM. Tujuan :mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasien DM tipe II tentang DM dengan pengendalian kadar glukosa darah Metode Penelitian :Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Mengambil data dari kuesioner dan rekam medis. Hasil :Dari perhitungan data statistik didapatkan p = 0,001. Karena nilai p<0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan pasien tentang DM dengan kontrol kadar glukosa darah pada DM tipe II. Pasien dengan tingkat pengetahuan yang tinggi akan memiliki kadar glukosa darah yang cenderung terkendali. Kesimpulan :Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan pasien tentang DM dengan kontrol kadar glukosa darah pada DM tipe I

    Hubungan Lama Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal Di Rumah Sakit DR. Moewardi Di Surakarta

    Get PDF
    Latar Belakang: Era globalisasi yang serba cepat ini manusia dituntut agar dapat bersaing satu sama lain untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan, sehingga faktor kesehatan menjadi pertimbangan terakhir dalam kehidupan.Pendapatan perkapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar, meningkatkan prevalensi penyakit degeneratif, seperti salah satu contohnya adalah Diabetes Melitus yang cukup tinggi perkembangannya di Indonesia. Penyakit Diabetes Melitus mempunyai resiko 34% untuk terjadinya Gagal Ginjal Terminal apabila tidak terkontrol dengan baik dan benar. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan lama Diabetes Melitus dengan Gagal Ginjal Terminal di rumah sakit DR. Moewardi. Metodologi Penelitian: penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik purposive sampling. Ukuran sampel adalh 68 responden, 34 responden penderita Diabetes Melitus dengan Gagal Ginjal Terminal dan 34 responden pernderita Diabetes Melitus tanpa Gagal Ginjal Terminal. Masing-masing sampel dilakukan observasi lama menderita Diabetes Melitus. Teknik analisa data yang digunakan adalah Pearson yang diolah menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 19.0 for Windows. Hasil Penelitian: dari perhitungan data statistik didapatkan nilai p = 0,045 (p<0,05) dengan nilai r = 0,244 (r = 0,20-0,399), sehingga disimpulkan bahwa ada korelasi yang bermakna antara lama Diabetes Melitus dengan Gagal Ginjal Terminal, dengan kekuatan korelasi yang lemah dan arah korelasi positif. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Lama Diabetes Melitus dengan Gagal Ginjal Terminal
    corecore