128 research outputs found

    Processing Mixture of Polypropylene (PP) Plastic Waste and Palm Fiber Waste into Alternative Fuels

    Get PDF
    AbstractThe increasing accumulation of plastic and industrial biomass wastes, as well as the declining reserves of petroleum as an energy source, have become significant topics of discussion. Therefore, this research aims to determine alternative energy sources in the form of fuel derived from cracking a mixture of Polypropylene (PP) plastic and palm fiber (SKS) waste. It also aims to determine the quantity and quality of the derived products. The cracking process with a catalyst to feed ratio of 1:10 and a time of 40 minutes led to the highest % conversion Cracking Result Liquid (CHP) product of 48.08% with the variation condition of PP to SKS ratio of 1.5:1 at a temperature of 500°C. The GC-MS analysis results showed that the % area of the CHP product contains fuels, such as gasoline (32.97%), kerosene (5.36%), and diesel (2.24%).Keywords: Cracking, Polypropylene, plastic waste, palm fiber, alternative energi Abstrak (Indonesian)Meningkatnya akumulasi limbah, baik itu sampah plastik maupun limbah biomassa hasil industri, serta menurunnya cadangan minyak bumi sebagai sumber enegi, menjadi topik masalah yang cukup signifikan untuk dibahas dan dicarikan solusinya. Penelitian dilakukan dengan tujuan mencari sumber energi alternatif berupa bahan bakar yang berasal dari perengkahan campuran sampah plastik jenis PP (Polypropylene) dan limbah biomassa serabut kelapa sawit (SKS), serta mengetahui kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Perengkahan yang dilakukan dengan perbandingan katalis dan umpan 1:10 dan waktu 40 menit, menghasilkan %konversi produk CHP (Cairan Hasil Perengkahan) tertinggi sebesar 48,08% dengan kondisi variasi rasio PP:SKS adalah 1,5:1 dan suhu 500°C. Hasil analisa GC-MS menunjukkan % area produk CHP tersebut mengandung bahan bakar seperti bensin (32,97%), minyak tanah (5,36%) dan solar (2,24%). Kata Kunci : Perengkahan, Polypropylene, sampah plastik, serabut kelapa sawit, energi alternati

    Analisis Dampak Pengembangan Pariwisata Danau Sipin Terhadap Ekonomi, Sosial dan Lingkungan di Kota Jambi

    Get PDF
    Dikembangkannya danau sipin sebagai tempat objek wisata baru di Kota Jambi yang terhitung sejak tahun 2017 tentu banyak hal yang menarik perhatian masyarakat Jambi dan sekitarnya untuk datang beramai-ramai berkunjung, hal ini pula sudah barang tentu mampu di manfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai peluang usaha dan kreatifitas yang menghasilkan untuk menambah nilai tambah ekonomi untuk keluarga besar masyarakat asli danau sipin berprofesi sebagai pedagang di pasar Angso duo, pekerja buruh bangunan dan juga pekerambah. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan dampak sosial dan lingkungan dengan dampak ekonomi pada masyakakat sekitar objek wisata Danau Sipin. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan korelasi berganda. Dampak sosial yang terjadi pada masyarakat disekiatar objek wisata Danau Sipin tidak begitu signifikan. Dampak sosial hanya pedgaang menjual dagangan dengan harga yang tinggi dan adanya pemaksaan pelayanan parkir . Dampak lingkungan yang terjadi pada masyarakat disekitar objek wisata Danau Sipin cukup siginifikan yaitu adanya wisatawan dan pedagang yang membuah sampah sembarang tempat dan lingkungan objek wisata yang berish dapat menarik pengunjung. Dampak ekonomi yang terjadi pada masyarakat disekitar objek wisata Danau Sipin yaitu memberikan peluang kesempatan kerja masyarakat sekitar dalam pengelolaan objek wisata, keberadaan onjek wisata meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, meningkatkan pendapatan pedagang. Berdasarkan hasil analisis korelasi berganda bahwa dampak sosial dan dan dampak lingkungan memiliki hubungan yang sangat kuat dan dignifikan terhadap dampak ekonomi pada masyarakat disekiatar objek wisata Danau Sipi

    Kajian Nilai Sambatan dalam Kehidupan Sosial dan Kaitannya dengan Keberlanjutan Masyarakat Desa di Desa Meranti Jaya

    Full text link
    Sambatan merupakan suatu kegiatan tolong menolong tanpa upah yang merupakan refleksi dari manusia sebagai makhluk sosial. Kegiatan ini berasal dari tradisi Jawa yang muncul di daerah transmigrasi. Nilai-nilai dalam sambatan sangat identik dengan ciri khas masyarakat pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai dan makna sambatan, proses dan peluang keberlanjutan sambatan, serta kaitan nilai sosial ekonomi sambatan dengan keberlanjutan masyarakat desa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data dianalisis secara deskriptif menggunakan metode delphi yang memiliki tiga sampai empat tahap analisis dan pengambilan data untuk mencari jawaban yang konsisten sedangkan penelitian nilai menggunakan metode verbalizabiliti. Sampel penelitian diambil menggunakan metode snowball hingga 30 responden. Responden berada di Desa Meranti Jaya Kabupaten Sarolangun yang merupakan daerah transmigrasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi munculnya sambatan adalah kerukunan, merasa senasib, dan tingkat ekonomi yang lemah. Faktor yang sangat mempengaruhi menghilangnya sambatan adalah nilai ekonomi. Keberlanjutan masyarakat desa mulai terancam dengan melihat mulai ada nilai dalam sambatan yang tidak lagi dirasakan oleh masyarakat seperti nilai sukarela, altruisme, dan identitas sosial

    Peralihan Sistem Mata Pencaharian Hidup Orang Rimba (Studi Kasus di Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun)

    Full text link
    Orang Rimba merupakan masyarakat adat dengan salah satu karakteristiknya yang menonjol yaitu bahwa mereka masih menjaga tradisi peninggalan nenek moyangnya. Berdasarkan tradisi dan kebudayaan Orang Rimba, nenek moyang mereka melakukan kegiatan berburu dan meramu bahan makanan hasil hutan guna memenuhi kebutuhan hidup. Realita di lapangan ada kelompok Orang Rimba yang melakukan USAha dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu dengan bercocok tanam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peralihan dan faktor-faktor yang mempengaruhi peralihan sistem mata pencaharian hidup Orang Rimba. Penelitian ini dilakukan di Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa di Desa ini terdapat Orang Rimba yang telah tinggal menetap dan melakukan cocok tanam menetap. Informan pada penelitian ini adalah Orang Rimba dan pemerintah desa. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model interaktif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peralihan sistem mata pencaharian hidup dimana Orang Rimba melakukan mata pencaharian baru yang ditandai dengan dilakukannya cocok tanam menetap dengan tetap melakukan mata pencaharian hidup yang sebelumnya yaitu berburu dan mengumpulkan makanan. Peralihan sistem mata pencaharian hidup tersebut dipengarui tiga fakor, yaitu: kebijakan pemerintah, interaksi dengan warga desa, dan norma atau aturan yang mempengaruhi Orang Rimba dalam pemanfaatan lahan dan pengambilan sumberdaya alam

    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Sebagai Buruh Harian Lepas (Bhl) Di PT. Inti Indosawit Subur Muara Bulian Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) di PT. Inti Indosawit Subur Muara Bulian Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari. Faktor yang mempengaruhi wanita bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) adalah faktor ekonomi yang meliputi dan faktor Sosial-budaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana Simple Random Sampling. Data yang diperoleh dari responden terlebih dahulu disederhanakan secara tabulasi kemudian dianalisis secara deskriptif. Scoring digunakan untuk kuantifikasi data kualitatif, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi wanita bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) di PT. Inti Indosawit Subur Muara Bulian Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari dilakukan dengan uji Chi-Square Data Tunggal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Faktor Ekonomi yang menyebabkan wanita ingin bekerja adalah sebagai berikut: 1) Tingkat pendapatan suami yang relatif rendah. 2) Membantu perekonomian keluarga. 3) Jumlah tanggungan keluarga. 4) Keanekaragaman kebutuhan wanita. Faktor sosial budaya yang mendorong wanita untuk bekerja adalah sebagai berikut: 1) Status sosial. 2) Berkompetisi dan mengembangkan diri. 3) Minat dan kemampuan tertentu. 4) Mengisi waktu luang. Pada tingkat kepercayaan 95 % terdapat perbedaan keputusan wanita bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) di tinjau dari aspek faktor ekonomi, dan faktor Sosial-budaya secara nyata

    Analisis Keberlanjutan Usaha Tani Padi Sawah Organik Dengan Menggunakan Metode Sem (Structural Equation Modeling) Di Desa Pasar Terusan Kecamatan Muara Bulian

    Get PDF
    Peningkatan pertanian padi sawah konvensional dapat mengakibatkan beralih ke pertanian padi sawah konvensionaldi Desa Pasar Terusan Kecamatan Muara Bulian bahkan petani padi sawah akan mengalihfungsikan lahannya. Keberlanjutanusahatani padi sawah organik di Desa Pasar Terusan Kecamatan Muara Bulian dipengaruhi oleh pengolahan padi sawah organik, kelembagaan, penggunaan input usaha tani. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis responden yaitu responden publik dan responden dari para pakar. Untuk penarikan sampel pada responden pakar dilakukan dengan teknik nonprobality sampling dengan metode purposive sampling. Penentuan sampling untuk responden publik, penentuan ukuran (jumlah) sampel dilakukan dengan menggunakan rumus slovin denan jumlah 88 sampel. Hasil penelitian didapatkan bahwa Variabel laten penggunaan input usahatani berpengaruh signifikan secara tidak langsung terhadap keberlanjutan uasah tani padi sawah organik melalui variabel laten pengolahan padi sawah organik memiliki nilai p-value= 0,000 ≤ 0,001. Variabel laten kelembagaan berpengaruh signifikan secara tidak langsung terhadap keberlanjutan usahatani padi sawah organik yang telah dipengaruhi oleh variabel laten pengolahan padi sawah organik memiliki nilai p-value= 0,000 ≤ 0,001.

    PENGEMBANGAN MEDIA INTERPRETASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI WISATAWAN DI RUANG SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

    Get PDF
    Museum pada hakekatnya adalah tempat penyimpanan benda yang memiliki nilai sejarah dan budaya untuk kepentingan pendidikan dan rekreasi. Media interpretasi menjadi salah satu bagian penting dalam penyampain informasi mengenai benda yang ada di museum. Museum Geologi Bandung merupakan salah satu museum yang sedang melaksanakan renovasi untuk penerapan media interpretasi. Tujuan penelitian ini adalah mencari media interpretasi yang sesuai dengan karakteristik dan persepsi wisatawan, sehingga memaksimalkan informasi yang ada di Museum Geologi Bandung. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data triangulasi. Populasi dalam metode ini adalah pengunjung Museum Geologi Bandung, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 100 responden yang merupakan bagian dari populasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan yang diharapkan oleh pengunjung adalah media Interpretasi Personal dan media Interpretasi Non Personal. Kemudian setelah diketahui hasilnya penulis memberikan saran mengenai pengembangan interpretasi. Saran tersebut adalah pengembangan media interpretasi yang atraktif dan inovatif serta penerapan teknologi dalam pengembangannya.;---Museum essentially is a storage area for objects that have a value of history, nature, and culture for the benefit of education and recreation. Media interpretation becomes an important part in informing about the objects in museum. Bandung Geological Museum is one of the museum that are carrying out renovations to apply the media interpretation. The purpose of this research is search media interpretation that suitable with characteristics and perception of tourists’ so as to maximize the information in Bandung Geological Museum This research uses descriftive qualitative analysis method with triangulation. The population in this methods is the whole visitor of Bandung Geological Museum, while sample taken from 100 respondent who are part of the population. Based on the result it can be concluded the delopment which is expected by the visitor are media personal interpretation dan non personal interpretation. When the result are known, the authors suggest how to development of attractive and innovative interpretation and apply the technology in interpretation development

    Dampak USAhatani Kebun Kelapa Sawit terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak USAhatani kebun kelapa sawit terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang diukur dari tingkat pendapatan masyarakat dan pola konsumsi rumah tangga masyarakat, serta untuk mengetahui besarnya pengaruh pendapatan dan pola konsumsi tersebut terhadap kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini dilakuakan di Desa Merlung Kecamatan Merlung. Untuk mengetahui dampak USAhatani kebun kelapa sawit terhadap kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ,terdapat perbedaan pendapatan responden berusahatani kebun kelapa sawit dengan responden tidak berusahatani kebun kelapa sawit. Pola konsumsi rumah tangga responden yang berusahatani kelapa sawit lebih baik dari pada responden tidak berusahatani kelapa sawit karena adanya perbedaan pendapatan sehingga mempengaruhi pola konsumsi. Dampak USAhatani kebun kelapa sawit terhadap kesejahateraan masyarakat yang telah di analisis dengan metode regresi linear berganda secara keseluruhan (uji F) estimasi model dampak USAhatani kebun kelapa sawit terhadap kesejahteraan masyarakat memberikan hasil yang signifikan, sedang dalam uji t terdapat hubungan yang nyata (signifikan) antara pendapatan, pola konsumsi dan USAhatani kebun kelapa sawit (dummy) terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat

    Tingkat Respon Petani terhadap Pelaksanaan Teknologi Sl-ptt Padi Sawah di Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui tingkat respon petani dalam pelaksanaan teknologi sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) padi sawah di daerah penelitian, (2) untuk mengetahui tingkat pelaksanaan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) padi sawah di daerah penelitian, dan (3) untuk mengetahui hubungan respon petani dengan pelaksanaan teknologi sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) padi sawah di daerah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 08 November samapai dengan 08 Desember 2013 di Desa Muara Limun, Pulau Pandan dan Desa Mersip Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun. Besarnya sampel yang diambil adalah jumlah petani yang mengusahakan USAhatani padi sawah dengan mengggunakan pendekatan SL-PTT yang tergabung dalam kelompok tani dengan total keseluruhan sampel adalah 44 sampel. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dilakukan wawancara serta observasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa respon petani padi sawah di daerah penelitian pada umumnya tergolong tinggi, dan terdapat hubungan yang nyata antara respon petani terhadap pelaksanaan teknologi SL-PTT padi sawah
    • …
    corecore