63 research outputs found

    Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama dengan Metode Pembelajaran Stad (Student Team Achievement Division) oleh Siswa Kelas Viiia MTs Raudlatut Tholibin Sidomulyo

    Get PDF
    The purpose of this study is to improve the ability to edit drama text with STAD learning method (Student Teams Achievement Division) by students of grade VIIIA MTs Raudlatut Tholibin Sidomulyo. This research uses qualitative description method. Sources of data in this study are primary data, namely: students and teachers of secondary data languages, namely: archives and documents and formative students. The technique of data validity using data triangulation. Data analysis techniques using test and non-test techniques that measure the ability to improve the skills to identify intrinsic elements of drama text with STAD learning method (Student Teams Achievement Division) The results in this study as follows: (1) There is an increase in the ability to identify the intrinsic element of drama test in grade VIIIA students MTs Raudlatut Tholibin after the research conducted to identify the intrinsic element of drama test, pre-action test, cycle I and cycle II. The average score of pre-action test was 54.88 after the first cycle action reached 67.29 with sufficient category, in the second cycle action, the average score had increased by 78.46 or categorized well. (2) There is a positional change of student behavior toward learning ability to identify intrinsic element of tesk drama with cooperative learning. Changes in attitudes and behaviors of grade VIIIAMTs Raudlatut Tholibin students experienced better improvements, ie, concentrated non-concentrated students became more concentrated in learning the ability to identify intrinsic elements of text drama

    Nilai Sosial Dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari: Kajian Sosiologi Sastra Serta Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA N 1 Jatinom

    Get PDF
    The purpose of this study to describe 1) The structure of the novel builders of the Dome by Ahmad Tohari 2) The social values of the Dome of the novel by Ahmad Tohari, 3) Implementation of the Dome of the novel by Ahmad Tohari to study of literature in SMA N 1 Jatinom. This study used a qualitative descriptive approach. Source data from the Dome of the novel. Data in the form of words, sentences and paragraphs. Data collection techniques using literature techniques, see and record. Mechanical validity of the data using triangulation data. Data were analyzed using the methods of dialectics. The analysis showed that the structure of the novel builders of the Dome consists of themes good activity in life. Chronology of the groove mix. Figures that Karman, Marni, Tini, Haji Bakir, Triman, Margo, and Gigi Baja. Viewpoint that people use all three main actors. Message contained in the novel should be able to understand and give forgiveness to someone who has realized kesalahanya and those who have realized kesalahnya must be able to prove that he has changed, go back to the beaten path. The social value of the novel consists of Love (affection) composed of devotion, mutual help, family, loyalty, and caring. Responsibility (responsibility) consists of the value of a sense of belonging, discipline and empathy. Life Harmony (harmony of life) consists of the values of justice, tolerance, cooperation, and democracy

    Penggunaan Majas Perbandingan Pada Cerita Pendek Karangan Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kelas XI Akuntansi 2 Sebagai Bahan Ajar

    Get PDF
    This study has three objectives, 1) Describe the intrinsic elements that exist in short stories by students, 2) Describe what comparison figure of speech students use, 3) Describe the meaning of the comparison figure of speech used by students. The data used by the researcher is a statement that shows the part of the intrinsic elements and the comparison in the short story written by students of SMK Negeri 1 banyudono class XI Accounting 2. Technique collecting of the data in this study is the files, collect, and record. The data analysis uses the form unitization. The result of this study are 1) short stories written by students of SMK Negeri 1 Banyudono class XI Accounting 2 have noticed the intrinsic element in short story writing, 2) there are 69 pieces of comparison in a collection of short stories by students in SMK Negeri 1 Banyudono class XI Accounting 2, 3) the comparative majors often used by students are simile, while the least used are metaphor, alusi, and metonimia. Keywords: Short Story, Figure of Speec

    Citraan dan Majas Dalam Kumpulan Puisi Ujung Waktu Karya Untung Wardojo Tinjauan Stilistika dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Siswa SMP Kelas VIII

    Get PDF
    The purpose of this study were (1) the structure of the poem in a collection of poems Ujung Waktu works Untung Wardojo, (2) the imagery in the collection of poems Ujung Waktu works Untung Wardojo, (3) figure of speech in the collection of poems Ujung Waktu works Untung Wardojo and (4) implementation of the imagery and the figure of speech in the collection of poems Ujung Waktu works Untung Wardojo as eighth grade students teaching materials. This research is a Qualitative research. The study design used is descriptive qualitative. Source of research data is poetry collection Ujung Waktu works Untung Wardojo. Data in the form of couplets and barisyang contains imagery and figure of speech. Technique data collecting techniques refer to note, wanwancara and literature. Data analysis techniques used in this study is a qualitative technique. To test keabasahan researchers data using triangulation techniques and the theory of triangulation data. The results of this study were (1) the inner structure of the poem in the form of theme (fidelity, natural beauty, struggle, affection, divinity, etc.), taste (awe, longing, affection, divinity, happy, moved, etc.), tone (invite, admire, patronizing, telling etc) and commission (invite towards goodness among others, to always remember to Allah Swt.). (2) images were found among other visual images, auditory imagery, motion imagery, tactile imagery, imagery foretaste, and intellectual imagery. (3) figure of speech which is found among other metaphor, simile, personification, metonymy, and sinekdoki. (4) the material images and figure of speech included in the Basic Competency 3.7, 3.8, 4.7, 4.8 Curriculum 2013 revised edition for the junior class VIII and tangible teaching materials Handouts And Student Worksheet (LKS)

    Aspek Moral dalam Novel Bidadari Terakhir Karya Agnes Davonar: Tinjauan Semiotik dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di MTs. Negeri Margoyoso

    Get PDF
    Aspek Moral dalam Novel Bidadari Terakhir Karya Agnes Davonar: Tinjauan Semiotik dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di MTs. Negeri Margoyoso Deny Pranata, A310090272, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan latar belakang novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar dan biografi pengarang, 2) memaparkan struktur pembangun novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar, 3) menganalisis aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar, dan 4) mengimplementasikan aspek moral hasil penelitian sebagai bahan pembelajaran di SMP/MTs. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data deskriptif berupa kata dan kalimat. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik pustaka, simak dan catat. Teknik analisis adalah model pembacaan semiotika, yakni menggunakan teknik heuristik dan hermeuneutik. Hasil penelitian sebagai berikut. Deskripsi latar belakang novel dan pengarang. Agnes Davonar merupakan gabungan nama antara kakak beradik. Sang kakak, Agnes Li terlahir pada 7 Oktober 1986. Sedangkan adiknya, Teddy Li lahir pada 8 Oktober 1989. Analisis struktural terhadap novel Bidadari Terakhir diperoleh tema novel ini adalah kisah percintaan anak SMA. Alur yang digunakan adalah alur maju. Tokoh yang dibahas ini adalah Rasya, Eva Angel, Maria, Hendra, Ayah dan Ibu Eva. Latar tempat dalam novel ini adalah Balikpapan, Karang Joah, dan Rumah sakit. Latar waktu terjadi secara kronologis dari tahun 2010 sampai Rasya lulus dari SMA. Latar sosialnya yakni mengenai kisah hidup seorang wanita tuna susila yang rela mengorbankan dirinya demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Analisis aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir dengan menggunakan tinjauan semiotik, antara lain moral kejujuran, moral bertanggung jawab, moral kemandirian, moral keberanian, dan moral kerendahan hati. Implementasi hasil penelitian novel ini dalam pembelajaran di kelas VIII SMP semester genap bahan ajar sesuai dengan isi silabus SMP/MTs kelas VIII semester genap (masih menggunakan KTSP) SK: (Berbicara) 14. mengapresiasi kutipan novel remaja (asli atau terjemahan) melalui kegiatan diskusi. KD:14.2 Menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan) dan SK: (Membaca) 15. Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antalogi puisi. KD: 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan). Kata Kunci: Novel Bidadari Terakhir, semiotik, aspek moral, implementas

    Pembelajaran Puisi di Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong: Metode, Media, dan Respon Peserta Didik

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan metode, media, dan respon peserta didik dalam pembelajaran puisi di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data penelitian ini berupa informasi tentang pembelajaran puisi di kelas X, sumber data dari guru, peserta didik, RPP, silabus, dan catatan lapangan kegiatan pembelajaran puisi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman yaitu, reduksi data, penyajian data, dan verifiksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru bervariasi yaitu, metode ceramah, Tanya-jawab, demonstrasi, dan diskusi. Metode tersebut mampu membangkitkan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Media yang digunakan guru berupa media visual yaitu papan tulis, puisi pilihan hasil karya kakak kelas tahu lalu, teks puisi “Kawanku dan Aku” dalam buku kumpulan puisi “Aku Ini Binatang Jalang” karya Chairil Anwar serta teks puisi “Pahawan Tak Dikenal” karya Toto Sudarto Bachtiar dalam buku paket Bahasa Indonesia X. Respon peserta didik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu respon positif dan negative. Respon positif peserta didik terlihat dalam bentuk kemampuan menulis puisi, bertanya, menjawab pertanyaa dari guru, dan berdiakusi, sedangkan respon negatif ditunjukkan dengan kurang antusiasnya peserta didik terhadap pemakaian metode ceramah oleh guru dalam mengajar.selain itu, penempatan jadwal pelajaran di akhir pertemuan menyebabkan konsentrasi peserta didik berkurang karena tenaga peserta didik sudah terkuras untuk mengikuti pembelajaran sebelumnya serta panas, kantuk, dan lapar sehingga peserta didik ingin cepat pulang

    Peningkatan Kemampuan Menulis Kreatif Puisi Media Pohon Pintar Pada Siswa Kelas VII A SMP N 3 Sawit Tahun Ajaran 2011/2012

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keaktifan menulis kreatif puisi siswa kelas VII A SMP Negeri 3 media pohon pintar. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian (PTK) penelitian tindakan kelas.penelitian dilkukan sebanyak 2 siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan (tindakan), observasi dan refleksi. Teknik pengumulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi.. Tempat dan peristiwa yang menjadi sumbar data dalam penelitian ini, yaitu tempat guru dan siswa melakukan KBM di kelas VII A SMP Negeri 3 Sawit. Peristiwa berupa kegiatan pembelajaran menulis puisi yang berlangsung dalam kelas, wawancara dengan guru dan kepala sekolah, Informan, yaitu guru Bahasa Indonesia dan siswa SMP Negeri 3 Sawit Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa, siswa yang aktif bertanya 7 siswa pada prasiklus, menjadi 14 siswa pada siklus I, kemudian meningkat menjadi 29 siswa pada siklus II. Jumlah siswa yang KKM (>70) sebelum tindakan (10 siswa) pada siklus I meningkat menjadi (13 siswa) dan pada sikus II meningkat menjadi (30 siswa). Nilai rata-rata kelas sebelum tindakan 63,3 meningkat menjadi 68,42 pada siklus I dan meningkat menjadi 73,4 pada siklus II. Kesimpulan menunjukkan bahwa media pohon pintar dapat meningkatkan kemampuan dan keaktifan menulis kreatif puisi pada siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Sawit Boyolali tahun ajaran 2011/2012

    Pemakaian Majas Dalam Kumpulan Cerita Pendek Tarian dari Langit: Tinjauan Stilistika

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan majas yang digunakan pada kumpulan cerpen Tarian dari Langit ditinjau dari segi stilistika; (2) mendiskripsikan makna yang terkandung dalam kumpulan cerpen Tarian dari Langit dintinjau dari segi stilistika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data berupa kalimat yang mengandung majas kumpulan cerpen Tarian dari Langit. Sumber data berupa kumpulan cerpen Tarian dari Langit. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik validitas data menggunakan teknik triangulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah pembacaan heuristik dan hermeneutik. Hasil penelitian ini adalah: (1) bentuk majas yang digunakan dalam kumpulan cerpen Tarian dari Langit secara keseluruhan adalah; personifikasi, simile, metafora, sarkasme, epitet, paranomasia, antonomasia, dan sinekdoke. (2) Makna yang terkandung dalam kumpulan cerpen Tarian dari Langit dipahami secara heuristik adalah makna yang terkandung dipahami berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia dan selalu dihubungkan dengan hal-hal nyata, sedangkan secara hermeneutik makna majas dipahami berdasarkan penafsiran pembaca terhadap karya sastra. Secara hermeneutik kumpulan cerpen tarian dari langit mengisahkan tentang akibat bencana tsunami yang banyak meninggalkan luka mendalam bagi warga Aceh. Banyak warga Aceh yang kehilangan anggota keluarganya dan harta benda akibat diterjang gelombang tsunami

    Masalah Sosial Dalam Novel Tonggak Sang Pencerah Karya Yazid R. Passandre: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) memaparkan struktur yang membangun novel Tonggak Sang Pencerah (TSP) karya Yazid R. Passandre, (2) mendeskripsikan wujud masalah sosial dalam novel TSP menggunakan tinjauan sosiologi sastra, dan (3) mengimplementasikan masalah sosial dalam novel TSP sebagai bahan ajar sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data penelitian ini yaitu kalimat dan wacana dalam novel TSP. Sumber data penelitian yaitu novel TSP karya Yazid R. Passandre. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca, simak, dan catat. Teknik analisis data menggunakan pembacaan heuristik dan hermeneutik. Struktur novel TSP sebagai berikut. (1) Temanya adalah keberhasilan Kiai Dahlan dalam membawa pencerahan di bidang agama Islam maupun ilmu pengetahuan. (2) Fakta cerita novel TSP yaitu: (a) penokohannya menghasilkan tokoh berdasarkan sifat dan peran, aspek, dan perwatakannya, (b) alurnya adalah alur maju, dan (c) latarnya meliputi latar tempat (Yogyakarta, Kauman, Ngadisuryan, dan Mekkah), latar waktu (berlangsung selama 43 tahun yaitu tahun 1869-1912 M), dan latar sosial (kehidupan sosial masyarakat yang lekat dengan tradisi). Wujud masalah sosial dalam novel TSP adalah sebagai berikut. (1) Masalah kemiskinan berwujud kemiskinan harta dan kemiskinan ilmu. (2) Masalah kriminalitas berwujud penindasan, kekerasan, perampasan, pengancaman, dan penjajahan. (3) Masalah kenakalan anak-anak muda berwujud perkelahian antarpemuda, saling hujat antarpemuda, dan perilaku tidak sopan pemuda terhadap orang tua. (4) Masalah perselisihan agama berwujud perbedaan pandangan, fitnah, dan perusakan tempat ibadah. Hasil implementasi masalah sosial dalam novel TSP yaitu (1) masalah sosial dalam novel TSP relevan dengan KD 7.2 menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan, (2) masalah sosial dalam novel TSP relevan dengan pembangunan nilai budaya dan karakter bangsa dalam diri peserta didik, dan (3) masalah sosial dalam novel TSP dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra di SMA

    Tanggapan Masyarakat Dan Fungsi Legenda Kyahi Hageng Singoprono Di Gunung Tugel Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali: Tinjauan Resepsi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA

    Get PDF
    Penelitian bertujuan mendeskripsikan (1) struktur legenda Kyahi Hageng Singoprono, (2) resepsi masyarakat, (3) fungsi legenda, dan (4) implementasi hasil penelitian sebagai bahan ajar sastra SMA. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif kualitatif; objeknya adalah tanggapan masyarakat terhadap legenda Kyahi Hageng Singoprono. Data penelitian ini berupa kata, kalimat, dan paragraf. Sumber data berasal dari narasumber dan dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat, angket, wawancara, observasi, dan pustaka. Teknik validasi data menggunakan trianggulasi data. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian ini berupa; (1) struktur legenda meliputi tema kerendahan hati. Alur dalam legenda ini adalah alur maju. Tokoh yang terdapat dalam legenda ini yakni, Kyahi Hageng Singoprono, Rogo Runting, Sultan Bintoro, dan Kebo Kenongo. Latar tempat dalam legenda meliputi lading warga, hutan, di bawah pohon, istana megah, sarang babi, Gunung Kendeng, puncak gunung tempat Singoprono, rumah Singoprono, dan di jalan. Latar waktu dalam legenda ini terjadi pada zaman Majapahit tahun 1293-1500M. Latar social dalam legenda meliputi kegiatan gotong royong, bertani, Kyahi Hageng Singoprono memiliki status sosial tinggi, warga tidak mengenal agama, memiliki kebiasaan berburu, dan cara berpikir warga mempercayai santet, (2) legenda ini memiliki tanggapan aktif sebesar 50%, ditandai dengan narasumber yang mengetahui dan merealisasikan yang terdapat dalam legenda, tanggapan pasif sebesar 77,2% berarti responden hanya mengetahui legenda tersebut, tanggapan positif sebesar 77,2% berarti responden memiliki perasaan senang dan menyukainilai yang diajarkan, dan negatif sebesar 22,7% berarti responden tidak menanggapi legenda, (3) legenda ini masih berfungsi sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif dan nilai kebaikan dalam legenda ini juga dapat difungsikan yakni, sebagai alat pendidik anak, (4) hasil penelitian diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra SM
    corecore