14,939 research outputs found

    Liver resection or combined chemoembolization and radiofrequency ablation improve survival in patients with hepatocellular carcinoma

    Get PDF
    Background/ Aims: To evaluate the long-term outcome of surgical and non-surgical local treatments of patients with hepatocellular carcinoma (HCC). Methods: We stratified a cohort of 278 HCC patients using six independent predictors of survival according to the Vienna survival model for HCC (VISUM- HCC). Results: Prior to therapy, 224 HCC patients presented with VISUM stage 1 (median survival 18 months) while 29 patients were classified as VISUM stage 2 (median survival 4 months) and 25 patients as VISUM stage 3 (median survival 3 months). A highly significant (p < 0.001) improved survival time was observed in VISUM stage 1 patients treated with liver resection ( n = 52; median survival 37 months) or chemoembolization (TACE) and subsequent radiofrequency ablation ( RFA) ( n = 44; median survival 45 months) as compared to patients receiving chemoembolization alone (n = 107; median survival 13 months) or patients treated by tamoxifen only (n = 21; median survival 6 months). Chemoembolization alone significantly (p <= 0.004) improved survival time in VISUM stage 1 - 2 patients but not (p = 0.341) in VISUM stage 3 patients in comparison to those treated by tamoxifen. Conclusion: Both liver resection or combined chemoembolization and RFA improve markedly the survival of patients with HCC

    TINJAUAN PELAKSANAAN VISUM ET REPERTUM DARI ASPEK TEORI HUKUM KESEHATAN DAN PROSEDUR TETAPDI RSUD TIDAR MAGELANG TAHUN 2015

    Get PDF
    RSUD Tidar Magelang adalah salah satu rumah sakit yang melayani permintaan visum et repertum. Dalam pelaksanaan pelayanan visum et repertum sudah menggunakan prosedur tetap. Namun prosedur tetap yang ada belum spesifik menjelaskan tentang alur pelayanan yang terinci. Dari permasalahan tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pelaksanaan visum et repertum dari aspek teori hukum kesehatan dan prosedur tetap di RSUD Tidar Magelang tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan pendekatan retrospektif.Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan populasi pelayanan pelaksanaan visum et repertum Triwulan I tahun 2015 dengan subjek 2 orang petugas meliputi petugas unit rekam medis yang melayani visum dan Kepala Instalasi Rekam Medis dan objek jumlah pemintaan pelayanan visum et repertum Triwulan I tahun 2015 sejumlah 21 kasus. Pelaksanaan visum et repertum di RSUD Tidar Magelang sudah sesuai dengan teori hukum kesehatan namun belum sesuai dengan prosedur tetap. Dalam prosedur tetap belum mencantumkan penjelasan tentang tata cara permintaan visum et repertum, jenis kasus yang dimintakan visum et repertum, pihak peminta visum et repertum, pembuat visum et repertum, peranan petugas rekam medis dalam melayani visum et repertum, pengangendaan visum et repertum, dan penyerahan visum et repertum.Saran yang diberikan adalah perlu dilakukan pengkajian ulang dan revisi pada prosedur tetap (protap) mengingat pentingnya prosedur tetap sebagai pedoman petugas dalam menjalankan tugasnya

    Making Qualified Visum et Repertum of Living Victims in Lubuk Pakam Hospital, Kabupaten Deli Serdang

    Get PDF
    Visum et repertum is one of the legal evidence in court that plays a role in the process of proving a case, so that the crime that occurs becomes clearer, the visum et repertum is made based on the results of the doctor's examination and must be of good quality. Thus, the function and role of the visum et repertum is fulfilled, but based on the research we conducted in July 2019 on the visum et repertum issued by Lubuk Pakam Hospital from January 1, 2017 to December 31, 2018 the quality was not good enough. Efforts to realize a good quality visum et repertum in our opinion needed technical guidance in the form of lectures and questions and answers as well as training/workshops on making good visum et repertum. Potential groups to be trained are general practitioners who work in the Emergency Unit of Lubuk Pakam Hospital, Deli Serdang Regency, who are trained to increase their knowledge and skills in making good quality visum et repertum. The method of carrying out activities is the lecture and question and answer method which is then followed by a workshop on good visum et repertum making techniques with a period of every 2 months as many as 3 times for 6 months, then several visum evaluations will be carried out to see the progress of the quality of the visum et repertum issued by Lubuk Pakam Hospital after training

    Peranan Visum Et Repertum Pada Tahap Penyidikan Dalam Mengungkap Tindak Pidana Kejahatan Penganiayaan (Studi Kasus Di Polres Sukoharjo)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimanakah peranan Visum Et Repertum dalam tahap penyidikan dalam mengungkap tindak pidana penganiayaan di Polres Sukoharjo, Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis yaitu untuk mengevaluasi keterkaitan aspek-aspek empiris atau normatif. Ataukah mempelajari/meneliti keduanya (perpaduan antara yuridis normatif dengan yuridis sosiologis). Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) Visum Et Repertum Mempunyai peran sebagai keterangan tertulis berisikan hasil pemeriksaan seoarang dokter ahli terhadap barang bukti yang ada dalam perkara pidana tersebut. Visum Et Repertum digunakan penyidik untuk alat bukti yang sah dan bukti untuk penahanan tersangka. (2) Apabila Visum Et Repertum tidak sepenuhanya mencantumkan tanda kekerasan pada korban, maka penyidik dari kepolisian akan meminta keterangan/melakukan pemanggilan tersangka dan korban, interogasi kepada korban dan tersangka untuk memperjelas/membuat terang kronologi suatu kejadian tindak pidana penganiayaan, Pemeriksaan dan penyitaan benda-benda yang dapat menjadi barang bukti terjadinya tindak pidana penganiayaan, melakukan konfrontasi, Pemeriksaan tempat kejadian perkara. (3) Visum Et Repertum kaitannya dengan alat bukti surat dan keterangan ahli, yaitu alat bukti surat tidak selalu berupa Visum Et Repertum yang didapat dari keterangan Ahli, dalam hal ini adalah dokter. Dalam beberapa tindak pidana tidak selalu mencantumkan Visum Et Repertum. Jika dalam pembuktian cukup hanya dengan keterangan ahli tanpa didukung Visum Et Repertum, maka Visum Et Repertum tidak diperlukan lagi. Sama dengan alat bukti surat, alat bukti surat tidak harus berupa Visum Et Repertum

    KEDUDUKAN VISUM ET REPERTUM (VER) DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah kedudukan Visum et Repertum (VER) dalam membuktikan tindak pidana pembunuhan dan bagaimanakah kekuatan pembuktian dari Visum et Repertum (VER), yang dengan metode penelitian hukum normatif disimpulkan bahwa: 1. Sesuai dengan Pasal 184 ayat (1) KUHAP, maka kedudukan hukum Visum et Repertum termasuk sebagai ‘alat bukti surat’ sesuai dengan Pasal 184 ayat (1) huruf c dan Pasal 187 huruf c KUHAP serta sebagai ‘alat bukti keterangan ahli’ sebagaimana diatur dalam Pasal 184 ayat (1) huruf b KUHAP. 2. Bahwa kekuatan pembuktian Visum et Repertum, karena kedudukannya sebagai alat bukti bagi Pengadilan adalah amat penting maka dengan melampirkan bukti Visum et Repertum dalam berkas perkara pada berita acara pemeriksaan (BAP) oleh penyidik pada tahap penyidikan dan dalam proses penuntutan oleh penuntut umum maka Visum et Repertum termasuk sebagai ‘alat bukti yang sah’ dan mempunyai kekuatan pembuktian dalam rangka memperkuat dan mendukung keyakinan hakim dalam membuat putusan. Kata kunci: pembunuhan, visum et repertu

    Analisis Fiqih Jinayah terhadap Peranan Visum Et Repertum dalam Pembuktian Tindak Pidana Penganiayaan (Studi Kasus Putusan No.141/Pid.B/2020/PN.Pin)

    Get PDF
    This study aims to determine the role of Visum et Repertum in proving criminal acts in the case of decision no. 141/Pid.B/2020/PN.Pin and to find out the position of Visum et Repertum in Islamic Criminal Law. Visum et Repertum evidence is evidence in the form of a letter, which has the same position as a tool that has the same power at trial. The results of the examination in the form of Visum et Repertum are very important in committing criminal acts, especially criminal acts such as in the case of decision no. 141.B/2020/PN.Pin. Evidence of Visum et Repertum can be interpreted as Qorinah. the position of Visum et Repertum as the application of Ijtihad for judges to get the real truth and also get justice

    FUNGSI VISUM ET REPERTUM DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (Studi Kasus Di Polres Kendal)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi visum et repertum pada penyidikan tindak pidana penganiayaan dan kendala dalam memperoleh visum et repertum pada korban tindak pidana penganiayaan serta solusi dalam mengatasi kendala tersebut. Metode penelitian menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yang bersifat deskriptif. Jenis data terdiri dari data primer yakni wawancara dan data sekunder yakni sumber hukum primer, sekunder dan tersier. Sumber data bersal dari studi lapangan dan studi pustaka. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka, kemudian data dianalisis secara kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi Visum Et Repertum dalam rangka upaya penegakan hukum dan keadilan yang menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa manusia terhadap dugaan korban tindak pidana penganiayaan, sedangkan peran penyidik adalah untuk menemukan dan membuktikan adanya unsur kekerasan maupun ancaman kekerasan dalam suatu tindak pidana. Adapun kendala dan  solusi dalam memperoleh visum pada tindak pidana penganiayaan yakni keterlambatan dalam melapor ke pihak kepolisian dan ketidak fahamman dari pihak keluarga sehingga menganggap remeh visum sehingga visum itu tidak terlaksana. Kata kunci: Visum Et Repertum, penyidikan, tindak pidana penganiayaa
    • …
    corecore