112,233 research outputs found

    Implementasi Metode STAD (Student Teams Achievement Division) Berbantuan Media Video Interaktif untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Di Kelas XI-7

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas VII di SMPN 26 Malang dengan mengimplementasikan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) dengan berbantuan media video interaktif. Metode STAD merupakan sebuah metode tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan interaksi antar siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi secara maksimal. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, studi dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi metode STAD dengan berbantuan media video interaktif berdampak positif terhadap peningkatan keaktifan siswa kelas XI SMAN 2 Batu. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode STAD dan media video pembelajaran menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap keaktifan individu dan kelompok belajar siswa sebesar 28% dan 58

    19the Analysis of Students\u27 Team Achievement Divisions (Stad) Used in Learning Practice of Translating and Interpreting

    Full text link
    Due to the Motto of STKIP Siliwangi Bandung “ The Leader of Learning Innovation”, this research deals with The Analysis of Student Teams Achievement Division (STAD) used in Learning Practice of Translating and Interpreting. This research explores the implementation of Students\u27 Team Achievement Divisions (STAD) and find out the advantages and disadvantages of Students\u27 Team Achievement Divisions (STAD) used in learning Practice of Translating and Interpreting. The objective of the research was to motivate students and encourage them to be active in learning, to accelerate student achievement, to improve behavior in learning, and to find out the students\u27 ability with Student Teams-Achievement Divisions (STAD) method. Data collection technique focused on participant observation, interviews, and documentation. Student Team-Achievement Division (STAD) is one type of cooperative learning model using small groups with a number of members of each group of 4-5 students in heterogenic way. It begins by delivering the objectives of learning, delivering of material, group activities, quizzes and group rewards. Students\u27 Team Achievement Divisions (STAD) method also is an effective method of cooperative learning. As with other learning methods, STAD method also has advantages and disadvantages. In the learning process there are good interaction among students, good attitude, increased interpersonal skills. It\u27s effective in increasing student participation and can train students to be more focus, more concentrate in answering questions from the teacher. It can make students eager to learn. But if the chief of the group can not resolve conflicts that arise constructively, it will be less effective in a group work. And if the number of groups is not considered, that is less than four, it would tend to withdraw and less active during the discussion. And if the number of groups of more than five, then chances for them to be passive in task completio

    EFEKTIVITAS MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA PEMBELAJARAN ELEMEN MESIN DI SMK TAMTAMA KROYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran elemen mesin menggunakan metode ceramah, (2) mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran elemen mesin menggunakan model STAD, (3) mengetahui efektifitas model STAD pada pembelajaran elemen mesin, (4) mengetahui perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian experiment. Dalam pelaksanaannya menggunakan jenis quasi experiment. penelitian dilakukan di SMK Tamtama Kroya Cilacap dengan kelas X Teknik Pemesinan 2 (X TP2) sebagai kelompok eksperimen, kelas X Teknik Pemesinan 1 (X TP1) sebagai kelompok kontrol. Kelas X TP2 sebagai kelompok eksperimen mengalami perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning model STAD dalam kegiatan belajar mengajarnya, sedangkan kelas X TP1 sebagai kelompok kontrol tetap menggunakan metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab dalam kegiatan belajar mengajarnya. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah memperoleh mean 72,8, modus 73, median 73, nilai tertinggi 85, dan nilai terendahnya adalah 63, (2) Hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan model STAD memperoleh mean 83,1, modus 85, median 85, nilai tertinggi 100, dan nilai terendahnya adalah 70, (3) Pembelajaran model STAD dinilai efektif diterapkan pada pembelajaran elemen mesin, hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas keaktifan siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol, (4) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas kontrol dengan kelas eksperimen, hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan rata-rata pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas pada kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan model pembelajaran STAD lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah

    PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERRATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS X DI SMA N 2 BANGUNTAPAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar TIK siswa kelas X di SMA N 2 Banguntapan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimental dengan menggunakan penelitian pretest-posttest control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 206. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X 1 dan X 4, masing-masing berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes. Uji validitas instrumen menggunakan Point Biserial, sedangkan uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach. Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada kelas X 2 yang dikenakan pretest dan kelas X 5 yang dikenakan posttest, masing-masing berjumlah 30 siswa yang tidak digunakan sebagai sampel penelitian. Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada pelajaran TIK. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung (5,306) lebih besar dari ttabel (2,000) dan signifikansi (0,000) lebih kecil dari taraf signifikansi (0,05). Artinya terdapat pengaruh yang positif dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar. Hasil belajar antara mean posttest kelas eksperimen sebesar 86 dan kelas kontrol sebesar 76 menunjukkan selisih perbedaan hasil belajar mean posttest sebesar 10. Kata kunci: Student Teams Achievement Division (STAD), hasil belajar

    MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATA DIKLAT SISTEM PEMINDAH TENAGA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN PENDEKATAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pembelajaran pada mata diklat Sistem Pemindah Tenaga (SPT) pada Kompetensi Dasar memperbaiki/merawat transmisi manual dan komponen pengoperasiannya melalui strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan pendekatan cooperative learning tipe Student Teams Achievment Divisions (STAD), serta mengetahui peningkatan Kualitas Pembelajaran yang terjadi dengan diterapkannya strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan pendekatan cooperative learning tipe Student Teams Achievment Divisions (STAD). Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Setiap siklus diawali dengan perencanaan, implementasi, observasi dan refleksi. Dalam implementasi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan pendekatan cooperative learning tipe Student Teams Achievment Divisions (STAD) dilaksanakan dengan kegiatan Inquiry learning, kegiatan observasi, demonstrasi dan kegiatan presentasi. Sebelum pemberian materi siswa diberikan Pre test untuk mengetahui hasil inquiry learning yang dilaksanakan secara berkelompok tahap selanjutnya adalah presentasi hasil dari pembelajaran inquiri dan observasi tersebut. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan post test yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari. Penelitian dilakukan dengan 4 siklus, dimana kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah hasil dari refleksi yang siklus sebelumnya. Materi yang diberikan pada tiap siklusnya berbeda namun tetap berkesinambungan untuk mencapai indikator keberhasilan dalam pembelajaran tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut : hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari tiap siklusnya sehingga kriteria pembelajaran yang berkualitas dapat tercapai. Pada siklus I 23% siswa telah mencapai KKM, siklus II 40% dan siklus III mencapai 80%. Aktifitas siswa siklus I 56%, siklus II 80% dan siklus III 76%. Kualitas pembelajaran guru dengan indikator yang terdiri dari kemampuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evalusi, meningkat setiap siklusnya dengan nilai akhir 83 yang tergolong pada kategori baik dimana 79% dari keseluruhan indikator kualitas pembelajaran telah tercapai. Kesimpulan dari penelitian ini kualitas pembelajaran pada mata diklat Sistem Pemindah Tenaga dapat ditingkatkan dengan metode contextual teaching and learning dengan pendekatan cooperative learning STAD

    UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN KREATIVITAS SISWA BELAJAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007 DENGAN MODEL STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISON (STAD) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEWON

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahuiimplementasi modelpembelajaranSTAD dalam meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa kelas VIII belajar Microsoft Office 2007 pada mata pelajaran TIK 2) mengetahuihasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran STADterhadappeningkatankemampuanpraktik belajar Microsoft Office Excel 2007 3) mengetahuihasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran STADterhadappeningkatankemampuanpraktik belajar Microsoft Office Excel 2007. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif. Objek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sewon Bantul, sebanyak 27 siswa. Tindakan dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa lembar observasi pelaksanaan pembelajaran TIK dengan model pembelajaran STAD, kuis, LKS, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran STAD melalui tahapan (1) presentasi kelas yang dilakukan oleh guru, (2) diskusi kelompok dengan menggunakan LKS, (3) kuis individu, (4) peningkatan nilai individu, dan (5) penghargaan kelompok, dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan nilai siklus, persentase kemampuan praktik, dan kreativitas siswa. Peningkatan nilai siklus dapat dilihat dari rata-rata nilai awal yaitu 7,76 kriteria yang diperoleh sebelum siklus dilaksanakan menjadi 8,52 kriteria tinggi pada siklus I dan siklus II 9,10 kriteria sangat tinggi. Persentase kemampuan praktik mengalami peningkatan dari awal pertemuan pertama siklus I yaitu 68,15% kriteria baik menjadi 76,54% kriteria baik. Selain itu, persentase kreativitas juga mengalami peningkatan dari pertemuan pertama siklus I yaitu 34,39% kriteria kurang menjadi 50,79% kriteria cukup. Sedangkan implementasi pembelajaran TIK dengan model STAD kelas VIII C berjalan dengan baik dan tahapan dari model STAD hampirterlaksana semua di setiap siklus terlihat dari persentase hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran TIK yaitu siklus I pertemuan pertama: 90%, siklus I pertemuan kedua: 95%, siklus II pertemuan pertama 95%, dan siklus II pertemuan kedua 100%. Kata kunci: kreativitas, kemampuan praktik, STA

    Perbandingan Hasil Belajar Stad dengan Problem Solving dan Stad tanpa Problem Solving

    Full text link
    This study aims to investigate : (1) The difference between learning outcomes of Geography at STAD learning model with problem solving and learning model STAD with no problem solving. (2) The difference between the increase (n with-gain) of Geography learning outcomes using STAD learning model with problem solving and learning model STAD with no problem solving. The research used a quasi-experimental method (Quasi Experimental Design). The population in this research were all students of class X which consists of two classes such as experimental class (X.1) and a control class (X.2). Data analysis used t test. The results are: (1) There are differences in geography learning outcomes using STAD learning model with Problem Solving higher than the learning outcomes of Geography students with learning model STAD without Problem Solving. (2) There are differences in the increase (n-gain) Geography learning outcomes with STAD learning model with problem solving and learning model STAD without Problem Solving.Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Perbedaan hasil belajar Geografi pada model pembelajaran STAD dengan Problem Solving dan model pembelajaran STAD tanpa Problem Solving. (2) Perbedaan peningkatan (n-gain) hasil belajar Geografi menggunakan model pembelajaran STAD dengan Problem Solving dan model pembelajaran STAD tanpa Problem Solving. Penelitian menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2). Analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada perbedaan hasil belajar Geografi yang menggunakan model pembelajaran STAD dengan Problem Solving lebih tinggi dari pada hasil belajar Geografi siswa dengan model pembelajaran STAD tanpa Problem Solving. (2) Ada perbedaan peningkatan (n-gain) hasil belajar Geografi dengan model pembelajaran STAD dengan Problem Solving dan model pembelajaran STAD tanpa Problem Solving

    Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains dan Prestasi Belajar

    Full text link
    This study amimed to analyze: 1) the cooperative lesson plan of STAD; 2) the implementation of STAD cooperative learning; 3) the evaluation of STAD cooperative learning. Subject of reasearch are students of class XI science 2 and XI science 3. First cycle by implementation cooperative learning STAD type with experiment in laboratory. Second cycle implementation cooperative learning STAD type using flash media.Third cycle using implementation cooperative learning STAD type with application in environment. The research were obtained: 1) lesson plan design of STAD cooperative learning created a competition; 2) lesson plan design was arranged onsyntax: making group, delivering of purpose andmotivating students, givinginformation, guiding study and groupwork, evaluating, givingquiz, and giving reward; 3) evaluation system was essay test by validity 0.78 (high), reliability of 0.86 (high), level difficulty (medium), and powes discrimination (good).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) rencana pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD; 2) pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD; 3) evaluasi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX IPA 2 dan kelas IX IPA 3. Siklus I menerapkan pembelajaran kooperatif STAD melalui praktikum di Laboratorium. Siklus II menerapkan pembelajaran kooperatif STAD dan media flash. Siklus III menerapkan pembelajaran kooperatif STAD dan aplikasi di lingkungan sekitar. Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) desain RPP kooperatif tipe STAD dengan menggunakan model ASSURE; 2) pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD meliputi membentuk kelompok, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan informasi, membimbing kelompok, evaluasi, memberi kuis serta memberikan penghargaan; 3) sistem evaluasi dengan tes uraian dengan validitas sebesar 0,78 (tinggi) , nilai reliabilitas 0,86 (tinggi),tingkat kesukaran (sedang), dan daya beda (baik)

    Penguatan Kelembagaan Ekonomi Berbasis Agribisnis Jamu Ternak

    Get PDF
    Optimalisasi dalam persoalan ekonomi membutuhkan beberapa pendampingan dan penguatan yang meliputi: bidang produksi, pemasaran; manajemen dan administrasi, organisasi kelembagaan serta pengembangan sumberdaya manusia. Dengan demikian penguatan kegiatan kelembagaan ekonomi di bidang peternakan khususnya berbasis jamu ternak layak untuk dilakukan. Metode yang digunakan dalam program ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pengembangan sebuah kegiatan. Kesimpulan yang dihasilkan pemberdayaan peternak berbasis agribisnis jamu ternak akan meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan resiko baik teknis, permodalan, serta pemasaran. Pemberdayaan dalam pengertian penguatan kelembagaan agribisnis juga meningkatkan sikap yang positif terhadap inovasi dan keberlanjutan usaha ternak yang dijalankan, serta tingkat ketrampilan yang lain dalam berusaha ternak. Kesimpulan yang dihasilkan adalah kelembagaan ekonomi berbasis agribisnis pada kelompok peternak kecil sangat diperlukan dalam upaya pemberdayaan dan keberlanjutan agribisnis, yang nantinya memberikan harapan baru kesejahteraan peternak. Disarankan model kemitraan merupakan alternatif yang strategis dalam penguatan kelembagaan
    • …
    corecore